Maaf

Setelah Reza berangkat kekantornya, Faina pun bergegas untuk berangkat pula kekantornya.

Sesampainya Faina dikantornya, dia langsung di datangi oleh Disha, sahabatnya.

"Fai gimana?" ujar Disha.

"Gimana apanya?" tanya balik Faina karena tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Disha.

"Malam pertama lo Fai, gue nggak nyangka tau nggak kalau sahabat gue yang sama sekali nggak pernah pacaran ini akhirnya nikah sama seorang CEO perusahaan ternama di Indonesia, padahal kan kalian beberapa hari lalu bertengkar"ujar Disha sambil senyum-senyum sendiri.

"Semua bisa berubah seiring waktu Dish, malam pertama gue biasa-biasa aja, nggak ada yang menarik" ujar Faina.

"Ihk Fai, jujur deh sama gue, gue pengen tau malam pertama kalian" ujar Disha.

"Kalau lo mau tau, sana lo nikah"ujar Faina.

"Iya, iya, tapi ceritain pengalaman lo sama gue yah, sedikit aja" ujar Disha.

"Lo mau tau?" ujar Faina dan diangguki oleh Disha. "Maaf yah sahabat ku sayang, gue belum malam pertama"ujar Faina yang membuat mata Disha langsung melebar.

"Apa!!, jadi lo masih perawan Fai" ujar Disha teriak.

"Hust, lo itu yah, jangan teriak-teriak nanti kalau ada yang denger gimana, lo bikin gue malu aja tau nggak"ujar Faina.

"Sorry, gue keceplosan"ujar Disha.

"Yaudah, gue mau kerja, dan lo stop bahas soal malam pertama gue karena gue jijik dengernya"ujar Faina lalu meninggalkan Disha diparkiran perusahaan.

💜💜💜

Sedangkan ditempat lain.

Reza baru saja selesai meeting dengan kliennya, dia langsung bergegas masuk ke ruangannya untuk mengerjakan beberapa file.

"Bos bukannya gue mau ikut campur urusan pernikahan lo yah, cuman emang lo nggak mau gitu buka hati lo buat Faina"ujar Fero yang membuat fokus Reza pada kerjaannya jadi teralihkan.

"Gue cuman cinta sama Nisa Fer, lo tau kan kalau cinta nggak bisa dipaksain"ujar Reza.

"Iya gue tau, tapi setidaknya lo coba dulu kek, lagi pula apasih yang lo harapin dari Nisa, orang dia itu udah nikah dan gue yakin dia udah bahagia sama suaminya"ujar Fero.

"Gue nggak tau Fer, tapi hati gue sangat mencintai Nisa"ujar Reza.

"Lo udah dibutain cinta bos"ujar Fero.

"Berhenti manggil gue bos kalau kita hanya berdua doang, lo itu sahabat gue Fer"ujar Reza.

"Iya, tapi kan gue kerja sama lo, emang seharusnya gue manggil lo dengan sebutan bos"ujar Fero.

"Gue tau cuman kalau kita berdua lo panggil gue pake nama aja, risih tau denger lo panggil gue bos"ujar Reza.

"Yaudah iya"ujar Fero.

Malam pun tiba.

Faina sudah sampai dirumahnya sejak tadi, tapi Reza belum juga pulang.

Kemana sih dia?, batin Faina.

"Gue telfon aja kali yah"ujar Faina lalu mengambil hpnya, tapi tiba-tiba dia teringat akan kontrak pernikahannya dengan Reza.

"Kenapa bisa lupa sih"ujar Faina lalu memukul pelan kepalanya.

Faina pun memilih untuk menonton televisi saja menghilangkan rasa bosan dan khawatirnya terhadap Reza, Faina juga tak mengerti ada apa dengan dirinya, kenapa dia begitu sangat mengkhawatirkan Reza padahal seharusnya dia biasa saja.

Sudah hampir satu jam Faina menonton telvisi dan tanpa sengaja dia pun tertidur.

Tiba-tiba pintu rumah terbuka dan ternyata itu adalah Reza, Reza pun bergegas masuk kekamarnya, tapi langkahnya terhenti kala melihat Faina tertidur disofa depan televisi.

Kenapa dia tidur disini?, apa dia menungguku, batin Reza.

Reza pun mendekat kearah Faina dan memperhatikan wajah wanita itu.

"Maaf Fai, maaf karena menjadi suami terburuk buat lo, tapi setidaknya untuk menebus rasa bersalah gue karena nggak bisa mencintai lo gue akan melepaskan lo setelah satu tahun berlalu, gue harap setelah kita pisah kita masih bisa berteman dan lo nantinya dapat suami yang mencintai lo dengan tulus"uajr Reza lalu dia menggendong Faina menuju kamar Faina.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***