Faina menghapus air matanya kala mengingat kejadian yang sangat ingin ia lupakan.
Semenjak ayahnya menikah lagi, Faina tidak merasakan kasih sayang ayahnya, bahkan ayahnya lebih menyayangi Nisa dibandingkan Faina, Faina ingin marah dan protes terhadap ayahnya, tapi dia tak punya cukup keberanian untuk melakukan itu.
Faina pun tau kalau Rangga dan Ali pasti juga sangat merindukan sosok seorang ayah, apalagi adiknya itu, saat itu adiknya masih sangat kecil, adiknya bahkan belum bisa berbicara dan berjalan, tapi dia sudah tak dapat kasih sayang ayahnya.
*Aku kira menikah dengan Reza akan membuatku menjadi seorang ratu, tapi ternyata Reza sama saja dengan ayah, batin Faina.
💝💝💝*
Sedangkan ditempat lain.
"Za lo kok jahat banget sih sama dia?" tanya Fero sambil menyetir saat dia dan Reza sudah memasuki mobil Reza.
"Dia siapa?"tanya Reza.
"Faina"ujar Fero.
"Gue hanya perlakukan Faina sama seperti karyawan lain"ujar Reza.
"Tapi kan dia istri lo, jelas bedalah"ujar Fero.
"Dia istri gue kalau dirumah, tapi kalau diperusahaan dia hanya sebatas karyawan biasa, gue hanya berlaku adil"ujar Reza.
"Tapi za,,,"ujar Fero terpotong oleh ucapan Reza.
"Mending lo nyetir yang baik deh, fokus kedepan, gue belum mau mati"ujar Reza.
"Susah bicara sama lo"ujar Fero.
"Yaudah nggak usah bicara"ujar Reza.
Malam pun tiba.
"Non makanan sudah saya siapkan, lebih baik non Faina makan dulu"ujar bi Sinta saat melihat Faina fokus mengetik novel di ruang tamu.
"Ini lagi nanggung bi, nanti saya pasti akan makan kok"ujar Faina masih fokus pada laptopnya.
"Baiklah non"ujar bi Sinta lalu memasuki kamarnya.
Faina terus saja fokus di laptopnya sampai tidak sadar jika Reza sudah berada didekatnya.
"Fai"ujar Reza mengejutkan Faina.
"Astagfirullah, hantu, hantu"ujar Faina.
"Hantu mana, mana"ujar Reza juga panik.
"Lo hantunya"ujar Faina yang membuat Reza kesal.
"Orang cakep gini lo bilang hantu, mata lo yang sekarang katarak bukan mata gue lagi"ujar Reza yang membuat Faina tertawa terbahak-bahak. "Kok lo malah ketawa sih"tanya Reza karena menurutnya seharusnya Faina kesal dengannya karena Reza telah mengatainya katarak.
"Lo lucu, sekarang lo udah ngakuin gitu kalau mata lo pernah katarak"ujar Faina lalu kembali tertawa.
"Lo yah,,"ujar Reza terpotong karena melihat Faina memegang kepalanya dan raut wajah Faina berubah menjadi seperti orang kesakitan. "Lo kenapa Fai?" tanya Reza, tapi Faina langsung pingsan, Reza yang melihat Faina pingsan langsung mengangkat Faina memasuki kamar Faina.
"Bi, bi Sinta!!!" teriak Reza panik.
"Ada apa den?" tanya bi Sinta.
"Panggilkan dokter, Faina pingsan"ujar Reza.
"Baik den"ujar bi Sinta bergegas menelfon Dokter.
"Fai bangun Fai, jangan bikin gue khawatir, ehk bukan, gue nggak khawatir, maksud gue, gue takut kalau mama lo akan kira kalau gue memperlakukan lo kejam disini"ujar Reza masih sempat gengsi dengan ucapannya walau sebenarnya memang dia sangat khawatir terhadap Faina.
Tak lama Dokter pun datang dan memeriksa Faina.
"Dia sakit apa dok?" tanya Reza dengan wajah khawatir.
"Dia telat makan, maghnya kambuh, tenanglah dia tidak apa-apa kamu tidak usah terlalu khawatir"ujar Dokter itu yang membuat wajah Reza berubah.
"Saya tidak khawatir, biasa saja"ujar Reza.
"Kau masih saja gengsi"ujar Dokter itu. Dokter itu bernama Dokter Awal, dia adalah Dokter yang menangani keluarga Reza jika ada yang sakit, dia sudah kenal dengan keluarga Reza sejak Reza berumur 15 tahun.
"Aku tidak gengsi"jawab Reza.
"Sudahlah, aku permisi dulu, jagalah istrimu dengan baik"ujar Dokter Awal.
"Tidak usah mengajari ku"ujar Reza yang membuat Dokter Awal tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nova Wirakusuma
kok malah faina yg kayak anak tiri,gk ada yg sayang termasuk suami sendiri
2022-08-18
0
fitriani
terus aja reza gedein gengsinya biar cepat kenyang😡😡😡😡😡
2022-06-08
0
Arya Ruflansyah
finally.....
2021-07-25
0