Pernikahan

Setelah melewati fitting baju dan pemilihan cincin serta semua yang dipersiapkan saat menikah, kini tibalah saatnya hari H.

Faina sedang menatap dirinya didepan cermin kamarnya ketika dirinya baru selesai dirias.

Ya Allah jadikan lah pernikahan ini sakinah mawadah warahmah batin Faina.

"Kamu cantik sekali dek"ujar Rangga yang tiba-tiba datang.

"Kak, Faina takut"jawab Faina jujur.

"Fai nggak ada yang perlu kamu takutkan, Kakak yakin suami kamu itu adalah orang yang baik, percayalah dek"ujar Rangga tersenyum lembut kepada adik perempuan satu-satunya itu.

"Makasih kak, owh yah ayah datang?"ujar Faina.

"Pasti dek, kan ayah yang akan menikahkan kamu"ujar Rangga.

1 jam berlalu barulah terdengar suara yang akan merubah status Faina

**Saya nikahkan engkau dengan anak kandung saya yang bernama Faina Nabila binti Buddin dengan mas kawin 20 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai.

Saya terima nikahnya anak kandung bapak yang bernama Faina Nabila binti Buddin dengan mas kawin 20 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai**.

sah

"Sekarang kamu telah menjadi istri nak Reza. Faina harus menjaga kesucian rumah tangga, dan kepercayaan suamimu, mama tidak ingin kamu bercerai seperti yang Mama alami, berjanjilah untuk menjaga pernikahan mu Nak"ujar Nyonya Leli

"Aku janji Ma"ujar Faina

Aku akan buat kamu jatuh cinta sama aku Reza, batin Faina

Reza pun datang menjemput Faina dikamar itu. Melihat kedatangan Reza, Faina langsung mencium tangan Reza dan Reza entah mengapa dia langsung memberikan kecupan manis dikening Faina.

Setelah acara resepsi selesai, Faina mengantar ayahnya kedepan rumahnya.

"Makasih yah"ujar Faina.

"Sama-sama"jawab tuan Buddin.

"Kemana Tante dan Nisa yah?"ujar Faina. Tante yang dimaksud Faina adalah istri ayahnya.

"tantemu tidak bisa datang, dia ada acara arisan dengan sosialitanya, sedangkan Nisa sudah lama pergi keluar Negeri mengikut suaminya"ujar tuan Buddin.

"Owh, ayah sering-sering main kesini yah, Faina rindu ayah"ujar Faina memeluk ayahnya, tapi ayahnya malah melepaskan pelukan itu.

"Ayah harus pulang Fai, jadilah istri yang baik"ujar tuan Buddin lalu dia pun menaiki mobilnya, dan pergi

Owh yah, Nisa adalah anak dari istri tuan Buddin. Istri tuan Buddin bernama Kikan. Nyonya kikan memang sudah pernah menikah dengan seseorang dan Nisa adalah buah cinta mereka berdua saat umur Nisa menginjak 5 tahun kedua orang tuanya harus berpisah. Nisa lebih tua 3 tahun dari Faina, jadi umur Nisa dan Reza sama-sama 26 tahun, Nisa meninggalkan Reza dan memilih menikah dengan orang lain saat umurnya menginjak 23 tahun

Pernikahan kedua tuan Buddin belum dikaruniai anak, jadi tuan Buddin hanya tinggal bersama Nyonya kikan dan satu asisten rumah tangga semenjak perginya Nisa bersama suaminya.

Setelah mengantar ayahnya, Faina menaiki tangga rumahnya menuju kamarnya yang terletak dilantai dua

Ceklek

(pintu kamar terbuka)

"Astagfirullah"ujar Faina lalu menutup kembali pintu kamarnya karena melihat Reza yang bertelanjang dada.

"Kenapa kau tidak mengetuk pintunya terlebih dahulu"ujar Reza membuka pintu kamar Faina.

"Ini kamarku, dan aku tidak pernah mengetuk pintu kamarku baru aku masuk, jadi kau yang seharusnya menguncinya"ujar Faina.

"Jadi ini salahku, kau itu memang selalu menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kau sendiri perbuat"ujar Reza.

"Terserah kau saja, aku mau mandi, dan kau jangan mengintipku"ujar Faina.

"Hey seharusnya kau sadar dengan ucapanmu barusan, siapa juga yang akan tertarik dengan tubuh gendutmu itu"ujar Reza.

"Apa kau bilang aku gendut, matamu benar-benar sudah katarak"ujar Faina lalu berlari memasuki kamar mandinya.

Didalam kamar mandinya Faina susah sekali membuka kancing dibelakang bajunya.

"Aduh siapa sih yang membuat baju ini. Kenapa harus ada kancing baju dibelakangnya"ujar Faina megomel sendiri.

10 menit berlalu, tapi tetap saja kancing baju itu belum bisa ia buka, Faina pun memberanikan dirinya membuka pintu kamar mandinya, dan mengintip siapa orang yang ada dikamarnya, ternyata orang yang ada dikamarnya hanyalah Reza.

Aduh bagaimana ini, aku kan malu kalau harus minta tolong sama dia, batin Faina.

"Mau minta tolong apa?!"ujar Reza mengagetkan Faina karena Reza yang juga sudah berdiri didepan kamar mandi Faina.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***