Pagi ini semua keluarga Faina sedang makan bersama di meja makan.
"Ma, kak Rangga dan semuanya, aku telah sepakat dengan Faina bahwa kami akan tinggal berdua saja"ujar Reza.
"Memangnya kenapa?, apa kalian tidak menyukai rumah ini"ujar Nyonya Leli sedih.
"Bukan seperti itu ma"ujar Faina. Sungguh dia tak ingin melihat wanita yang telah melahirkannya dengan susah payah bersedih karena dirinya.
"Aku dan Faina hanya ingin mandiri ma, lagipula kami akan cepat memberikan mama cucu kalau kami tinggal hanya berdua"ujar Reza, entah mengapa kata-kata itu keluar dari mulutnya padahal sangatlah jelas dikontrak pernikahan yang mereka tanda tangani jikalau mereka tidak akan kontak fisik, lalu bagaimana caranya mereka memiliki anak.
Orang ini memang sudah tidak waras, kemarin dia bilang begini, terus sekarang dia bilang begitu, maunya apasih?, batin Faina kesal.
"Yaudah deh mama ngalah, mama juga udah nggak sabar pengen nimang cucu dari Faina, mama kamu juga pasti udah nggak sabar za"ujar Nyonya Leli dengan senyum yang merekah dibibirnya.
Faina yang melihat senyum manis ibunya pun mengalihkan pandangannya kearah lain, bukan dia tak ingin melihat ibunya tersenyum, tapi Faina takut jikalau nanti senyum itu hilang dan terganti dengan air mata setelah pernikahan Faina hancur, Faina sungguh tidak siap jika menjadi alasan bagi mamanya bersedih.
"Fai, kamu harus nurut yah apa kata suamimu"ujar Nyonya Leli.
"Iya ma"ujar Faina berusaha tersenyum.
"Tenanglah ma, putri mama akan aman bersamaku"ujar Reza lalu memegang tangan Faina dengan lembut.
Jantung Faina pun sudah tak menentu saat ini, sentuhan Reza sungguh bereaksi terhadap tubuhnya, tapi lagi-lagi Faina tersadar jika semua itu hanyalah sebuah drama didepan keluarga mereka, dan dia tak boleh berharap lebih.
Sore pun tiba, dan saat ini Faina sudah siap menuju rumah barunya dengan Reza, rumah yang mungkin akan menguras kesabarannya.
"Patuhi perintah suamimu nak, dan ingat jaga kehormatannya"ujar Nyonya Leli. Nyonya Leli memang sangat takut jikalau apa yang terjadi dengan rumah tangganya terulang pada putri kesayangannya itu.
Masih berbekas luka akibat perselingkuhan yang papa Faina lakukan dengan Nyonya kikan dihati mama Faina, pada saat itu papa Faina mengatakan alasannya selingkuh karena Nyonya Leli selalu membantahnya, oleh sebab itu Nyonya Leli selalu berkata pada Faina untuk tidak membantah perkataan suaminya.
"Insya Allah ma" ujar Faina lalu memeluk erat mamanya. Faina sebenarnya tidak rela jika harus pisah tempat tinggal dengan mamanya, tapi kontrak pernikahan itu telah ia tanda tangani.
Reza pun menyalimi tangan Nyonya Leli dengan penuh kelembutan.
"Reza mama titip Faina, jangan pernah kau lukai dia apalagi perasaannya nak, dan apabila kelak ada masalah tolong jangan bentak dia, bicarakanlah baik-baik dengannya, Jika kelak masalah kalian memang tidak bisa diperbaiki lagi, bawa pulang Faina pada mama secara baik-baik tanpa air matanya menetes." ujar Nyonya Leli dengan mata yang berkaca-kaca.
Kata-kata Nyonya Leli sungguh sangat menyentuh hati Faina, Faina ingin sekali menangis, tapi sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak jatuh dihadapan mamanya karena kalau air matanya jatuh pasti mamanya akan ikut menangis dan Faina benci air mata yang keluar dari mata mamanya akibat dirinya.
Maaf ma, mungkin aku tidak bisa melaksanakan semua perintahmu, tapi aku berjanji akan membawa Faina pulang dengan cara baik-baik setelah satu tahun berlalu, batin Reza.
"Doakan saja yang terbaik untuk kami ma"ujar Reza.
"Mama selalu mendoakan kalian"ujar Nyonya Leli dengan senyuman diwajahnya walau terlihat jelas matanya berkaca-kaca.
"Hati-hati yah dek"ujar Rangga memeluk adiknya itu.
"Iya kak"ujar Faina.
"Jagain Faina yah, jangan buat dia nangis"ujar Rangga pada Reza.
"Aku akan berusaha untuk itu kak"ujar Reza.
"Kakak ipar aku pasti akan sangat merindukanmu"ujar Faina memeluk erat tubuh Syifa.
"Aku juga adek ipar yang cerewet"ujar Syifa membalas pelukan Faina.
Setelah berpamitan pada semua orang, Reza dan Faina pun memasuki mobil Reza dan mobil itu pun dengan cepat meninggalkan pekarangan rumahnya Faina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nova Wirakusuma
ohhh sedih
2022-08-17
0
Tatik Ajach
kata nya GK suka kog ngelus pipi...muna itu namanya...
2022-04-09
0
Vanny Kaunang
belum apa apa sudah ada bawang nih
2021-08-19
0