Esok pun tiba.
Faina sudah memindahkan barang-barangnya kekamar yang ditunjukkan oleh Reza, bi Sinta awalnya bingung ada apa dengan majikannya, bukannya mereka suami istri lalu kenapa tidurnya berpisah, tapi bi Sinta memilih diam sebab dia tidak punya hak melarang apapun.
"Bi, Faina bantuin yah"ujar Faina saat sudah memindahkan barang-barangnya.
"Tidak usah non, non lebih baik membantu den Reza menyiapkan bajunya saja"ujar bi Sinta.
Bagaimana bisa membantunya jikalau saya tidak bisa memegang barangnya tanpa seizinnya, batin Faina.
"Sudah bi, saya bantuin aja yah soalnya saya juga nggak ngerjain apapun" ujar Faina.
"Yaudah non"ujar Bi Sinta.
Mereka berdua pun langsung memaksa dengan sesekali tertawa bersama.
Reza pun keluar dari kamarnya, dan menyaksikan keasikan dua manusia itu, bibirnya pun menyunggingkan senyuman kecil.
"Cantik"ujar Reza memandang Faina.
Astaga apa kataku tadi?, tidak, Tidak Reza, mana mungkin orang jelek begitu kau bilang cantik, batin Reza sambil geleng-geleng kepala.
Faina tanpa sengaja melihat tingkah Reza yang menggelengkan kepalanya sambil mulutnya berbicara sendiri dan Faina langsung bingung dengan tingkah Reza yang menurutnya sangat aneh.
Apa dia benar-benar punya penyakit kejiwaan, Atau dia sedang kesurupan, batin Faina.
Faina pun langsung mendekati Reza.
"Ya Allah singkirkan lah segala makhluk halus dari tubuh Reza, amiiin"ujar Faina sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Apa maksudmu?, aku tidak kesurupan"ujar Reza.
"Alhamdulillah, hantunya telah keluar"ujar Faina.
"Aku memang tidak kerasukan, dasar wanita aneh"ujar Reza.
"Apa kau bilang?, heh sadar dirilah kau, kau yang aneh bukan aku"ujar Faina sambil menunjuk wajah Reza dan memasang wajah kesal.
"Kau"ujar Reza mendekati Faina, Faina pun mundur dan Reza semakin mendekat kearahnya.
"Apa yang ingin kau lakukan?, ingatlah kontrak pernikahan yang kau bikin itu, kita tidak boleh bersentuhan"ujar Faina, tapi Reza malah semakin mendekat.
Bi Sinta yang mendengar ucapan Faina sedikit terkejut, jadi majikannya cuman melaksanakan kontrak nikah yang sewaktu-waktu bisa bercerai.
Pantas saja nona Faina dengan den Reza pisah kamar, batin bi Sinta.
Kaki Faina pun terpeleset dan Reza langsung memeluk badan Faina agar Faina tidak terjatuh, dan tanpa sengaja Reza mencium kening Faina.
Deg...Deg...Deg.
Jantung mereka berdua pun berdetak lebih kencang.
"Lepaskan aku"ujar Faina karena dia sudah sadar bahwa apa yang mereka berdua lakukan sekarang sudah melanggar peraturan kontrak. Reza pun seharusnya tidak mencium Faina karena itu membuat wajah Faina memerah, dan Faina pun menjadi sangat malu.
Reza langsung melepaskan Faina sehingga membuat tubuhnya yang cantik itu jatuh kelantai.
"Ahk sakit, kau sengaja yah ingin membuatku kesakitan"ujar Faina mengusap belakangnya yang sakit.
"Bukannya kau sendiri yang menyuruhku menjatuhkanmu, kenapa sekarang malah dirimu yang marah-marah?" ujar Reza.
"Iya juga yah, tapi kan seharusnya kau melepaskanku dengan baik-baik, bukannya menjatuhkanku kelantai"ujar Faina lalu berdiri menghadap Reza.
"Kau kan tidak bilang secara apa aku harus menjatuhkan mu, jadi aku menjatuhkanmu dengan caraku sendiri"ujar Reza.
"Terserah dirimu, pokoknya kau yang salah"ujar Faina lalu membantu kembali bi Sinta menyiapkan makanan.
Bi Sinta pun tersenyum melihat tingkah majikannya yang menurutnya romantis dan lucu, bi Sinta pun yakin jika Faina bisa membuat Reza jatuh cinta begitupun sebaliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nova Wirakusuma
makin benci bisa makin cinta Lo reza
2022-08-18
0
Siti Wulandari
hayo siapa duluan yg bucin
2021-04-20
0
Riekedyah W
gak romantis gak lucu tuh
2021-02-21
1