Saat ini Reza dan Faina tengah makan bersama dimeja makan.
"Za"ujar Faina.
"Hmm"jawab Reza.
"Aku mau nambahin kontrak pernikahan kita"ujar Faina yang membuat Reza kaget.
"Maksudnya?" tanya Reza.
"Yahh aku mau nambahin aturannya"ujar Faina.
"Nggak bisa"jawab Reza.
"Za aku mohon, semua aturan didalam kontrak aturan kamu semua, aku cuman minta satu aturan aku berada didalam"ujar Faina.
"Yaudah, aturan apa"ujar Reza mengalah.
"Aku mau selama aku jadi istri kamu, kamu harus memperlakukan aku layaknya seorang istri"ujar Faina.
"Nggak bisa"ujar Reza.
"Kenapa?" ujar Faina.
"Karena aku nggak pandai bersandiwara"ujar Reza.
"Aku mohon, kalau kamu nggak mau, aku akan bongkar semuanya ke mama" ujar Faina.
"Tapi Fai itu,,,"ujar Reza dipotong oleh Faina.
"sekali ini aja Za, setidaknya kita punya kenangan indah selama kita menikah"ujar Faina.
"Yaudah, nanti aku akan tambahin pasalnya"ujar Reza yang membuat senyum dibbibir Faina mengembang.
"Makasih"ujar Faina lalu mengambil tasnya dan bergegas kekantornya.
Kenapa melihat senyumannya membuat hatiku menjadi tenang, batin Reza.
Faina sudah tiba dikantornya dan dia sedang duduk dimeja kantornya sambil termenung.
"Semoga Reza bisa mencintai aku kalau dia memperlakukan layaknya seorang istri"ujar Faina berharap. Faina benar-benar berharap jika pernikahannya berjalan mulus tanpa adanya perceraian, dia trauma dengan kata itu.
Faina mulai membuka laptopnya dan mulai menulis puisi yang akan dia masukkan di novelnya.
Malam pun tiba.
Faina sudah tiba dirumahnya dan untuk pertama kalinya Reza sudah berada dirumah, biasanya Faina lah yang duluan berada dirumah dibandingkan Reza.
"Kau sudah pulang?" ujar Faina.
"Iya, aku udah nungguin kamu dari tadi, ayo makan"ujar Reza yang membuat Faina bingung.
Kenapa Reza bicara sebegitu lembutnya dengan gue, biasanya dia pake lo-gue kok sekarang nggak, batin Faina.
"Lo nggak panas kan Za?" ujar Faina.
"Nggak, emang ada yang salah dari aku?" ujar Reza.
"Kok lo berubah jadi lebih sopan sih?" tanya Faina.
"Kamu lupa atau pura-pura lupa, tadi pagi kan kamu sendiri yang bilang mau diperlakukan layaknya seorang istri, makanya aku lembut kayak gini"ujar Reza yang membuat hati Faina yang tadinya bahagia menjadi sedih kembali.
Gue kira Reza beneran berubah dan mulai suka sama gue, tapi ternyata ini semua karena aperjanjian tadi pagi, batin Faina
"Fai, kamu nggak papakan?" ujar Reza karena melihat Faina melamun.
"Owh nggak, karena lo udah manggil gue dengan kata kamu, maka, gue juga akan manggil lo dengan kata kamu"ujar Faina.
"Yah, itu harus"ujar Reza.
Reza dan Faina pun makan bersama dimeja makan.
"Owh yah, bi Sinta mana?" tanya Faina.
"Dikamarnya, tadi aku udah nyuruh dia tidur selesai dia masak untuk makan malam"ujar Reza.
Saat Faina hendak mengambil ayam goreng, Reza ternyata juga ingin mengambilnya dan tangan mereka bersentuhan, mereka pun saling pandang cukup lama, lalu Reza dan Faina menarik tangannya kembali.
"Kamu duluan aja yang ambil"ujar Faina.
"Ok"uajr Reza.
Kenapa jantung gue deg-degan habis pegangan sama Faina, nggak mungkin kan gue suka sama dia, gue kan cuman cinta sama Nisa dan nggak ada perempuan yang bisa gantiin posisi Nisa dihati gue termasuk Faina, batin Reza sambil melirik sekilas Faina yang lahap memakan makanannya, padahal sebenarnya dihati Faina pun deg-degan sesudah berpegangan dengan Reza, tapi Faina berusaha menutupi rasa deg-degannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nova Wirakusuma
ilangin dong gengsinya reza
2022-08-18
0
fitriani
faina tuh kyk aku trauma dgn yg namanya perceraian.... jadi sebisa mgkin mencoba mempertahankan rumah tangga sendiri
2022-06-08
0
tari dewi
sedih hati gue klo inget perselingkuhan. nelantarin anak😭😭😭😭
2021-01-27
4