Malam pertama yang mengecewakan

"Kenapa kau mengagetkanku, kalau aku jantungan terus mati lalu bagaimana?"ujar Faina.

"Yah bagus aku akan menjadi duda, dan memilih istri yang lebih cantik darimu"ujar Reza.

"Kalau itu sampai terjadi, aku akan menghantuimu tiap malam bersama istrimu itu"ujar Faina yang membuat Reza tersenyum tipis yang mungkin tidak akan disadari oleh Faina.

"Lalu kau mau apa?, kenapa kau membuka kamar mandimu itu, apa kau ingin aku mandikan"ujar Reza ingin melangkah masuk tapi pintu itu langsung ditutup oleh Faina.

"Jangan mesum, bukannya kau bilang kau tidak tertarik dengan tubuhku"ujar Faina teriak.

"Aku cuman bercanda, kenapa kau begitu serius"ujar Reza. Tak selang berapa lama Faina pun membuka pintu kamar mandinya itu.

"Tolong buka kancing baju yang ada dibelakang gaun ini, aku tidak bisa membukanya"ujar Faina menahan rasa malunya.

"Berbaliklah"jawab Reza

Faina pun berbalik, dan Reza membukanya dengan gampang setelah itu Faina langsung menutup pintu kamar mandinya tanpa berkata apapun lagi, sebab ini pertama kalinya Faina minta tolong seperti itu kepada lelaki.

Hampir 1 jam Faina didalam kamar mandinya, dan akhirnya dia pun keluar dengan piyama yang ia sudah kenakan didalam kamar mandinya.

Faina mendekat kearah Reza yang sudah tertidur diatas ranjang kamarnya, Faina mengelus lembut pipi Reza dan memperhatikan wajah Reza dengan seksama, tiba-tiba senyum mengembang dibibir Faina.

Dia begitu ganteng kalau diperhatikan dekat seperti ini, batin Faina.

"Jangan tinggalkan aku Nisa"ujar Reza mengigau yang membuat senyum dibibir Faina pun pudar.

Faina pun menghentikan aktifitasnya mengelus pipi Reza, dan memilih untuk tidur disofa saja karena moodnya sudah hancur mendengar nama wanita lain yang suaminya ucapkan dimalam pengantin mereka.

Esok pun tiba.

Faina bangun dari tidurnya, dan dia menjadi heran karena bukannya kemarin dirinya tidur disofa, sedangkan pagi ini dia sudah berbaring diatas ranjang kamarnya, Faina melihat sekelilingnya berniat mencari keberadaan Reza, tetapi suaminya itu tidak ada dikamarnya.

Kemana dia?, apa dia yang mengangkatku keranjang?, batin Faina.

Faina pun segera mengambil air wudhu dan sholat, sebab jam sudah menunjukkan pukul 6.30, dan itu tandanya dia terlambat untuk sholat subuh, tapi lebih baik terlambat kan daripada tidak sama sekali.

Faina menuruni tangga rumahnya dan mendapati keluarganya tengah berkumpul diruang keluarga, ada Rangga, Syifa,nyonya Leli dan Ali serta Reina yang tengah asik bermain berdua.

"Ma, kemana perginya Reza?" tanya Faina.

"Wah pengantin baru udah bangun, seharusnya kamu duluan bangun daripada reza, memang Reza begitu membuatmu lelah tadi malam sehingga kau tidak bisa bangun lebih cepat"ujar Nyonya Leli sambil senyum-senyum penuh makna.

Membuatku lelah?, kalau perasaanku mungkin iya. bagaimana dia membuatku lelah kalau aku baru mengelus pipinya saja dia sudah menyebut nama wanita lain, batin Faina.

"Fai"ujar Rangga karena melihat Faina melamun

"Iya kak"ujar Faina

"Lo kenapa?, mama cuman bercanda kali"ujar Rangga, lalu semua orang disitu pun tertawa melihat raut wajah Faina yang seperti tertangkap sedang mencuri.

"Kenapa kalian semua jadi tertawa?"ujar Faina mulai kesal.

"Lo ngaca sana, lihat tuh muka lo, mama baru bilang kayak tadi muka lo udah kayak maling ketangkap mencuri, apalagi kalau mama minta cucu dari lo sekarang juga mungkin muka lo udah kayak kepiting rebus"ujar Rangga lagi yang membuat orang tertawa terbahak-bahak dan membuat Faina menjadi kesal.