"Kao... Kamu tega sekali meninggalkan aku disini.. aku pikir selama beberapa tahun terakhir kamu telah melupakanku karena kamu tak pernah sekalipun menghubungiku lagi... Aku sempat berpikir kamu mulai sombong sekarang... Tapi ternyata.." Aom kembali menitikkan air matanya
"sekarang entah karena takdir atau apapun itu.. aku akan menikah dengan Kim.. atau haruskah aku memanggilnya kakak Suppanad lagi?" Ujar Aom berusaha tersenyum..
"Kamu juga tega tak memberitahukan kepadaku kalau kamu menikah dengan laki-laki yang sangat kamu idolakan saat masih sekolah dulu Kao... (Terdiam sejenak) papaku dan ayah Kim telah menjodohkan kami... mereka menyuruh kami untuk menikah Kao... apakah kamu mau merestui pernikahan ini sahabatku? Merestui kakak idolamu ini menikah dengan sahabatmu ini? Hmmm?" Ujar Aom dengan air mata yang membasahi pipinya...
Sebuah bunga putih terjatuh di depannya saat itu juga... entah itu sebuah pertanda bahwa Kao menyetujuinya ataukah hanya kebetulan semata bunga itu jatuh di saat yang tepat...
"Itu berarti dia menyetujuinya Aom hahaha" ujar Kim sambil sedikit tertawa kecil saat melihat bunga itu terjatuh dihadapan Aom
"Kao... kamu tau kan pertanyaan yang dulu terus menerus kamu tanyakan padaku? Hari ini jawabannya langsung aku bawa datang kepadamu" ujar Kim lagi lalu kembali mendoakan Kao dengan sangat khusyuk, Aom hanya memandanginya karena tak tau apa yang sedang dibicarakan oleh Kim saat ini...
"Memangnya apa yang dulu selalu ia tanyakan padamu Kim?" Tanya Aom penasaran sambil menyeka air matanya yang mengalir sedari tadi...
"Hanya aku, Kao dan tuhan lah yang tau Aom hahaha" sahut Kim langsung berdiri dan mengulurkan tangannya pada Aom untuk membantu gadisnya ini berdiri...
"Selalu saja itu jawabanmu" gerutu Aom
"Suatu saat kamu akan mengetahuinya Aom " sahut Kim tersenyum manis
"Aku akan pulang Kao... sampai jumpa" ujar Kim sambil menarik tangan Aom yang masih saja memandangi pusara Kao itu...
Di dalam mobil, Aom terlihat masih sangat terpukul dengan apa yang ia ketahui hari ini, ia sangat sedih... Kim yang sudah menduga hal ini akan terjadi hanya berdiam diri membiarkan Aom terus menangis, karena ia tau kehilangannya itu memang sangat berat.. lebih baik kita menangisinya sejadi-jadinya saat itu juga daripada memendamnya di dalam diri karena itu hanya akan menyakiti diri sendiri.. ia sangat ingat tentang nasihat kakaknya ini...
"Hari ini tidak usah berkerja ya... kita jalan-jalan saja..." ujar Kim lalu melajukan mobilnya
"Tapi perkejaan kita sangat banyak karena dermaga itu sudah hampir rampung diselesaikan Kim..." Ujar Aom
"Tidak apa... aku sudah memberitahu Zee dan Nan untuk menyelesaikan semuanya" ujar Kim
Kim mengajak Aom ke sebuah pantai yang sangat indah, ia berharap dengan mengajaknya kemari Aom bisa sedikit melupakan kesedihannya... Memang sangat tak mudah untuk merelakan orang yang kita sangat sayangi untuk pergi meninggalkan kita..
Kim sangat percaya akan hal itu...
"Lihatlah pemandangannya sangat indah bukan?.. aku harap ini bisa sedikit membuatmu lebih baik" ujar Kim seraya mengusap rambut Aom dengan lembut
"Iya sangat indah... Terima kasih Kim.." sahut Aom tersenyum manis pada kim lalu menyandarkan kepalanya di bahu Kim dan menikmati desiran ombak yang menenangkan itu...
"Mau coba jalan-jalan disekitar sini? Hmmm?" Tanya Kim saat melihat Aom yang masih menikmati keindahan pantai sambil bersandar di bahunya itu.
"Hmmm boleh.. memangnya ada yang lebih indah daripada ini?" Tanya Aom penasaran
"Tentu saja... Makanya sini ikut denganku" ujar Kim sambil menarik tangannya...
Setelah berjalan dan menikmati keindahan pantai itu, Kim mengarahkan ke sebuah tanjung yang ditengahnya terdapat sebuah gazebo kecil yang indah di ujung pantai itu.. setelah beberapa menit menikmati pemandangan hamparan laut biru di depannya dari gazebo itu,
Kim mengajaknya turun dari sana dan melihat sekitaran mereka, Aom pun berdecak kagum melihat pemandangan yang ia lihat kali ini...
"Wah... Indah sekali... Aku merasa berada diatas pulau super kecil" seru Aom riang melihat pemandangan disekitarnya...
air laut saat ini sedang pasang dan memisahkan tanjung ini dengan pesisir pantai yang tadi itu, sehingga mereka seperti berada di sebuah pulau kecil yang diitari hamparan laut biru yang indah...
Air laut yang bening, suara deburan ombak yang menenangkan hati, hembusan angin yang menyejukkan, sungguh tempat ini begitu sempurna untuk menikmati indahnya alam semesta ini...
"Tentu saja indah.. pantai ini merupakan tempat favoritku saat sedang murung..." Ujar Kim sembari menatap jauh kedepan dan tanpa ia sadari sebuah senyuman indah terlukis di wajah tampannya...
Entah kenapa setiap Kim tersenyum seperti ini membuat Aom selalu gelisah, apakah dia sudah jatuh cinta pada pria dingin yang sangat misterius ini? orang yang paling ditakuti di Thailand ini?
Ia pun tak tau pasti akan apa yang sebenarnya ia rasakan...
____________
jangan lupa tinggalkan like dan komennya guys...
karena like, kritik dan saran kalian sangat berarti untuk pembelajaran bagi author kedepannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Rahmi AZka Nugroho
penasaran cerita Kim dan aom saat sebelum menikah dgn kao
2022-02-12
0
Angrani
rasa perkiraan saya cinta pertama Kim pasti Aom kan thorr
2021-08-18
1
Atep Muhamad
dah bca berapa episode gada nmpak pula fisualnya
2021-04-27
1