Sementara itu di sebuah areal pemakaman terlihat Kim, Zee, Nan, dan Mario baru saja sampai dan menuju sebuah pusara yang terlihat paling banyak dihiasi bunga karena Kim memerintahkan harus setiap hari bunga-bunga itu diganti agar selalu terlihat fresh dan cantik sesuai dengan kecantikan wanita yang bersemayam disana...
"Kao Supassara" itulah tulisan diatas pusara itu disertai Poto cantiknya...
Kim dan para sahabatnya hari ini memang sengaja mengunjungi makam sahabat kesayangan mereka itu sekaligus istri pertama Kim itu...
"Hay.. selamat pagi sayang.. hari ini kami mengunjungimu lagi setelah memberikan balasan kepada orang-orang yang menjadi dalang dalam kasus yang membuatmu terpisah dari kami semua.." ujar Kim sambil meletakan sebuah buket bunga mawar merah yang sangat cantik di depan pusara Kao itu
"kami merindukanmu Kao..." ucap Nan
"semoga kau bahagia disana Kao" ujar Zee
"Awasi kami dari sana ya Kao.." ujar Mario
"Kao... Terutama kau harus terus mengawasi Kim juga dari sana, dia sangat bandel saat aku ingatkan untuk selalu menjaga kesehatannya..." ujar jeab
"waaah dia malah mengadu kesini" ujar Kim dan merekapun tertawa bersama saat ini...
"Oo iya Kao apa kau tau.. Kim akan segera menikah lagi dengan anak dari sahabat ayahnya itu.. apa kau akan memberikannya izin dengan mudah Kao?" Gurau Zee
"ooiih jangan diizinkan dengan mudah Kao... entar dia keenakan hahaha" ujar nan membuat semuanya semakin tertawa...
"enak saja kalian, itu juga permintaan Kao padaku... aku harus menemukan cintaku lagi setelah kepergiannya hahaha..." ujar Kim bangga
"ngomong-ngomong mereka juga sudah menemukan pasangan mereka masing-masing sayang... sebentar lagi aku rasa semua sahabatmu ini akan segera menikah kecuali aku yang belum pasti hahaha..." ujar Kim
"oo iya bagaimana kalau kita menikah bersamaan saja? Ide bagus bukan? Hahaha..." ujar nan dengan polosnya
"aku tidak setuju! Aku tidak mau terlihat seperti pernikahan massal nan hahaha..." sahut Mario yang membuat gelak tawa para sahabatnya semakin pecah saat ini...
Setelah cukup lama merekapun memutuskan untuk pulang karena matahari sudah sangat terik siang itu, dan masih ada banyak hal yang harus mereka kerjakan setelah ini... Mereka berempat terlihat sangat khusyuk berdoa sebelum meninggalkan pusara Kao itu...
Saat semuanya sudah selesai berdoa untuk Kao mereka langsung kembali ke kantor dan menyelesaikan banyak pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan di hari kemarin...
Saat Kim tiba di kantornya semua karyawan dan anak buahnya yang berjaga membungkuk memberi hormat pada bos mereka ini, sedangkan Kim menanggapinya dengan senyuman sehingga mereka semua heran
"wah... Sepertinya mood bos sangat baik hari ini ya, senyumannya sangat langka" ujar seorang karyawan pria itu
"aaaa... Bos sangat tampan walaupun hanya sedikit tersenyum seperti itu, bagaimana jika ia tersenyum lebar ya... 😍" Seru para pegawai wanita itu...
Kim langsung masuk ke ruang kerjanya membuat Aom sedikit terkejut karena mengira Kim tidak akan masuk ke kantor hari ini dan juga ada bekas luka lebam yang samar-samar masih terlihat di tepi bibir Kim...
"Selamat siang Kim.. kenapa baru masuk ke kantor Kim?" Tanya Aom ramah untuk mengawali pembicaraan
"iya tadi masih ada sedikit urusan di rumahku Aom" sahut Kim singkat,
Aom pun mendekatinya dan memberikan beberapa dokumen yang telah selesai dikerjakan oleh para supervisor itu...
"ini beberapa dokumen yang telah selesai, aku sudah mengeceknya juga kemarin.." ujar Aom
"baiklah letakkan saja dulu disana" sahut Kim tanpa menoleh kepadanya
"Hmmm... kalau boleh tau kenapa kemarin kamu tidak ke kantor Kim?" Tanya Aom mencoba mencari informasi terkait kejanggalan yang terjadi kemarin, sontak membuat Kim langsung menoleh kepadanya
"kemarin? Oo.. itu kami sedang mencoba beberapa hal seperti gokart, paintball, dan lain-lain.. karena aku perlu banyak responden maka aku mengajak mereka semua untuk ikut dan meminta tanggapan mereka tentang itu, apa sudah nyaman wahana itu apa masih ada kekurangannya" sahut Kim dan diakhiri dengan senyuman simpulnya.
Aom tau bahwa Kim membohonginya, tapi tak ada yang bisa ia lakukan lagi sekarang
"Hmmm kalian bermain-main tapi tidak mau mengajakku" ujarnya
"ya mungkin lain kali Aom.." sahut Kim sambil mengambil berkas yang masih dipegang Aom
"Oo iya apa paman meneleponmu lagi? Dia cerewet sekali kepadaku" ujar Kim
"Hmmm paman? Paman Siapa Kim?" Sahut Aom belum paham dengan maksud Kim
"paman Beam siapa lagi selain dia yang sama-sama paman kita Aom?" Sahut Kim sambil mengernyitkan keningnya
"ah iya itu... Hehehe.. paman sempat meneleponku kemarin lusa, menanyakan tentang wasiat itu lagi.." sahutnya sambil mengalihkan perhatian agar tak salah tingkah didepan Kim
"Hmmm baiklah... Jadi bagaimana keputusanmu? Aku menyerahkan semua keputusan kepadamu.." ujar Kim sambil berdiri lalu berjalan mendekati Aom
"hmmmm.... Aku rasa aku.. " ucap Aom menggantung lalu Kim memegang bahunya
"Aom lihat aku.. jika kamu mau, kita akan menikah sesuai dengan keinginanmu.. caranya, jenis pesta dan lain-lain semuanya akan sesuai dengan keinginanmu.. tapi jika memang kamu tidak mau aku juga tidak akan sedikitpun memaksamu, menikah dengan seorang pria yang belum kamu kenal sepenuhnya memang sulit.. aku tau itu, apalagi aku seorang mafia seperti yang kau ketahui kemarin" ujar Kim serius menatap mata Aom
Detak jantung Aom semakin terpacu ketika mata mereka bertemu... Ia tak tahan ditatap seintens itu oleh Kim yang membuat hatinya tak karuan seperti ini...
Aom menelan salivanya dan memberanikan dirinya
"iya kamu benar Kim... aku kesulitan mengambil keputusan ini..." sahut Aom dan kembali berpikir...
"apakah kamu akan menolaknya Aom?" Batin Kim masih menatap wajah gadisnya ini
"Aku perlu mengenalmu lebih jauh sebelum memutuskannya Kim.." ucap Aom lagi
"hmmmm? Baiklah... Berarti Mau berkencan denganku dulu nih?" Goda Kim pada Aom yang langsung membuat wajah Aom memerah
"baiklah.. kalau diam berarti iya" ujar Kim melepaskan sentuhannya dari bahu Aom kemudian menggenggam tangannya
"ayo.." ujar Kim mengajaknya keluar
"Sekarang?" Tanya Aom terkejut
"tentu saja Aom" sahut Kim tersenyum membuat Aom terpaku karena senyum manis itu
"Hallo Zee, segera selesaikan berkas-berkas yang masih menumpuk di mejaku.. aku ada urusan" ujar Kim kepada Zee lewat teleponnya
"apa perlu aku kabari Mario kau akan pergi agar dia ikut bos?" Tawar Zee
"tidak usah ini hanya hal kecil"
"baiklah kalau begitu bos" sahut Zee kemudian Kim menutup teleponnya...
______________
jangan lupa tinggalkan like dan komennya guys...
karena like, kritik dan saran kalian sangat berarti untuk pembelajaran bagi author kedepannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Athaya
ah manis nya Kim...jadi senyum senyum sendiri q baca nya Thor 🤣🤣🤣
2021-04-23
1
Setyowti Puji Rahayu
lanjuttt Thor ...tambah seru ni 😊😊
2020-12-12
2
Aam Sumiati
Jangan lelah berkarya ya thor.
2020-10-22
2