"Hallo Kim, sudah berapa lama ayah meninggalmu? Ayah tidak tau pastinya tapi lambat laun kamu akan menyaksikan video ini nak.. ayah ingin kamu melakukan 3 hal nak.." suara ayah Kim dari rekaman video yang diputar di laptop itu
"ayah.." gumam Kim saat melihat ayahnya dalam video itu
"nak.. ayah tau dunia kita memang sangat jauh dari kata kehidupan normal, kita hidup di dunia yang menurut orang lain adalah dunia kegelapan.. menjadi seorang mafia bahkan seorang pimpinan mafia memang akan membuat hidupmu keras dan punya banyak musuh seperti ayah nak.. jadi ayah harap kamu tidak sekalipun merasa tidak suka akan hal itu" ujar ayahnya dalam video itu
"tentu tidak ayah.. aku tidak pernah sekalipun tidak menyukainya, aku tau ini takdirku" ujar Kim menanggapi video ayahnya itu
"Kim.. 3 hal yang ayah ingin kamu lakukan adalah pertama tumbuhlah menjadi pria yang benar-benar kuat, kedua pimpinlah SDG dengan baik serta saling melengkapi bersama kakakmu, dan yang terakhir ayah ingin kamu menjaga dan menikahlah dengan anak dari paman manaying sahabat ayah" ujarnya sekaligus mengakhiri video itu
"what?!" Seru Aom terkejut mendengar kalimat terakhir dari ayah Kim
"sebelum kalian bertanya apapun itu, lihat dulu video dari Manaying" ujar Beam lalu memutar video selanjutnya
"anakku Aom.. mungkin saat kamu melihat video ini papa sudah tiada cukup lama nak.. karena video ini akan diputar saat sahabat baik papa juga sudah meninggal dunia.. dia adalah Jo Hans.. tentu kamu tau dia adalah seorang pimpinan mafia terbesar di Thailand.. dan kenapa seorang perwira tinggi seperti papa bisa bersahabat dengan mafia? Mungkin itu yang akan kamu tanyakan iya kan?" Ujar papa Aom di video itu
"iya pa.." sahut Aom dengan cepat sambil menahan tangisnya
"ini terlepas dari kami sebagai apa saat kami dewasa nak.. tapi kami sudah bersahabat bahkan dari kami belum masuk sekolah.. jadi menurut ayah tidak ada yang salah sedikitpun akan hal ini.." ujar ayahnya lagi dalam video itu
"ayah punya janji bersama dengan Jo.. jika nanti kami punya anak maka mereka akan kami jodohkan saat mereka dewasa nanti.. tapi kondisi tidak memihak pada kami.. banyak kasus yang selalu membuat nyawa kami terancam.. pihak asing banyak yang menginginkan Thailand agar dapat mereka atur dari segala sisi, makanya kami selalu jadi incaran karena kami sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di dunia yang berbeda, Jo di dunia gelap dan papa di dunia normal.. mungkin bisa dianalogikan begitu nak.. dan permintaan terakhir ayah untukmu adalah menikahlah dengan putra kedua Jo Hans dan izinkan dia selalu melindungimu selama hidupnya.." ujar papa Aom diakhir video itu.
"Jadi seorang pimpinan mafia tertinggi bersahabat dengan seorang jendral besar pengendali keamanan negara? Hahaha ini sangat menarik paman" ujar Kim sambil sedikit tertawa...
"Iya ayah kalian bersahabat sedari kecil.. kami bertiga adalah sahabat baik.." ujar Beam pada kedua anak dari sahabat-sahabatnya itu
"ayah kalian mengambil keputusan untuk menikahkan kalian setelah kematian istrimu kemarin, ayahmu dan paman manaying tidak mau kamu terpuruk Kim dan meratapi kepergiannya kim.." ujar Beam
"tapi bagaimana bisa wasiat ayah seperti ini paman.. ini lebih kepada perintah menurutku" ujar Aom dengan detak jantung yang tak karuan
"ini memang sudah diputuskan.. aku tidak tau menau masalah kalian mau menikah atau tidak.. jika kalian setuju maka kalian memenuhi permintaan terakhir mereka.. jika tidak ya kalian tidak menjalankan wasiat mereka" ujar Beam pada keduanya
"kalau aku terserah pada Aom saja paman.. karena kehidupannya lah yang akan berubah jika menikah denganku" ujar Kim santai
"a..aaku masih perlu waktu untuk memikirkannya Kim.. paman.." sahut Aom sedikit gugup
"baiklah paman permisi dulu, paman akan menyimpan file-file ini lagi" ujar Beam pada mereka...
Keheningan terjadi saat beam meninggalkan kedua keponakannya itu berduaan di ruangan tamunya, kecanggungan begitu terasa disana, kecanggungan itu baru hilang setelah Kim angkat bicara
"Aom.. jangan kamu paksakan dirimu jika memang tidak mau, karena duniaku ini keras dan tentu akan punya banyak musuh" ujar Kim sambil memegang bahunya
"aku masih perlu sedikit waktu untuk mempertimbangkannya Kim.. ini terlalu mengejutkan bagiku... jadi selama ini kelompok mafia kalian lah yang telah melindungiku saat dalam bahaya?" Tanya Aom pada Kim
"tentu saja.. tapi aku tidak tau itu adalah kamu Aom.. aku hanya tau ayah sangat melindungi anak gadis sahabatnya beberapa tahun silam saat ia diincar oleh banyak kelompok mafia lain yang benci pada paman manaying" sahut kim, sementara Aom masih bergulat dengan pikirannya sendiri tentang wasiat ayahnya itu...
"Jadi selama ini banyak orang yang tak ku kenal menyelamatkanku karena aku dilindungi oleh mafia? Kenapa hidupku jadi kacau begini!" Batin aom
Tak lama setelah itu Beam kembali setelah menyimpan file-file tersebut...
"Jadi bagaimana? Apa kalian akan menjalankan wasiat mereka atau tidak?" Tanya Beam sambil menatap keduanya serius...
"Paman, jangan paksa dia seperti ini.. ini pasti menjadi keputusan yang sulit untuknya karena aku bukanlah seperti laki-laki pada umumnya paman.. aku seorang mafia" ujar Kim
"aku tidak memaksa Kim.. aku hanya ingin tau jawaban kalian" sahut Beam
"baiklah jangan terlalu dipikirkan sekarang.. kalian bisa berikan jawabannya padaku saat kalian siap" ujar Beam sambil meminum teh yang ia bawa
"Baiklah paman kalau begitu aku permisi duluan, aku harus segera kembali ke Bangkok sekarang" ujar Kim sambil berdiri lalu keluar dari rumah itu dan langsung menuju Bangkok bersama anak buahnya...
"Paman.. bagaimana ini bisa terjadi? Aku tidak mungkin menikahinya paman.. aku bahkan menjadi agen untuk meruntuhkan kekuasaan mafianya.. jika aku menikah dengan kim, bagaimana mungkin aku bisa melakukannya?" ujar Aom
"aku tau Aom.. tapi ini diluar kehendakku.. ini kemauan ayah kalian.." sahut Beam
"lakukanlah apa yang menurutmu baik Aom.. jangan terpaku pada apa yang terjadi hari kemarin maupun hari ini.. tapi pikirkan semua untuk masa depanmu.. apapun itu aku pasti akan selalu mendukung kalian, tanpa memihak pada salah satunya tentunya" ujar Beam, setelah itu Aom pun memutuskan untuk kembali ke Bangkok juga.
Hari-hari berikutnya setelah pertemuan itu, Aom menjadi sedikit pendiam dan Kim tetap dingin seperti biasanya. Tak ada satupun yang mau memulai membahas tentang pernikahan itu. Saat ini pembangunan dermaga itu telah mencapai 74%. Kim dan Aom seperti biasa melakukan pengecekan rutin bulanan pada perkembangan pembangunan dermaga itu...
Hari sudah beranjak sore namun keduanya masih tetap asik memantau perkembangan proyek itu pada bagian mereka masing-masing...
Sore pun berganti malam tanpa mereka sadari karena tengah berada di dalam ruangan pemantauan itu. Saat mereka selesai memantau semua itu, dan mendapatkan semua data yg sudah mereka validasi merekapun keluar dari ruangan itu dan cukup terkejut karena hari sudah gelap...
____________
jangan lupa tinggalkan like dan komennya guys...
karena like, kritik dan saran kalian sangat berarti untuk pembelajaran bagi author kedepannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Athaya
tuh kan bener di jodohin...😁😁
2021-04-23
1
temok
mulai seruuu nih
2021-03-19
1
Setyowti Puji Rahayu
ohh ...gitu ya thorr
2020-12-12
2