"Iya bos, benar yang dikatakan nan, setelah saya selidiki ke lapangan.. memang ada satu orang pengacau yang menyusup diantara para pekerja kasar disana" imbuh Mario
"betul bos, dan setelah kami berdua validasi datanya orang ini adalah salah satu agen dari pasukan khusus itu bos.. dia berusaha membuat kerugian di proyek yang kita garap" ujar Baifern dan Tae
"apa kalian sudah mengantongi identitasnya?" Tanya Kim
"sudah bos" sahut mereka
"tangkap dia dan bawa ke dermaga besok pagi jam setengah 7 masukkan ke kapal Quiksilver 275" ujar Kim dingin dan langsung meninggalkan ruangan itu...
Saat akan pulang kantor, di areal depan kantor terlihat Aom sedang memeriksa mesin mobilnya yang tiba-tiba mati. Mario telah menyetir mobil dan memberhentikannya di depan Kim lalu Zee membukakan pintu mobilnya untuk Kim
"nan coba cek ada apa dengan mobilnya" ujar Kim masih memandangi Aom yang menoleh kearahnya saat itu, lalu ia masuk ke dalam mobilnya didampingi Zee dan memerintahkan Mario agar segera menuju rumahnya
"huuuhhh.. padahal aku ingin dia yang membantuku, kau memang tantangan yang sangat besar Kim.." gerutu Aom saat melihat Kim berlalu dihadapannya
"mari saya bantu nona.." ujar nan lalu nan pun membantu Aom memperbaiki mesin mobil itu, yang ternyata tidak mengalami kerusakan yang cukup berarti dan dapat dinyalakan kembali
"nah sudah beres nona.. sekarang anda bisa melanjutkan perjalanan pulang.." ujar nan sambil keluar dari mobil Aom dan menuju parkiran bawah tanah kantor itu untuk mengambil motornya.
Sore hari pun tiba saatnya Kim memantau perkembangan proyek itu secara langsung. Saat tiba di lokasi proyek Kim melihat mobil Aom terparkir disana. Saat Kim memasuki areal pembangunan
"hay Kim.. kamu juga datang untuk cek rutin ya?" Tanya Aom
"iya tentu saja Aom" sahut Kim singkat sambil melanjutkan langkahnya
"Hmmm cuek sekali kamu Kim" ujar Aom namun tak digubris oleh kim.. saat sudah mengecek areal bawah, merekapun naik ke areal bagian atas gedung yang hampir setengah jadi itu
"Perhatikan langkahmu" ujar Kim sambil terus berjalan di depan Aom
"iya Kim" sahut Aom malas. Setelah hampir selesai mengecek semuanya
"tinggal ini" ujar Kim sambil mengecek kepadatan beton yang tengah dikerjakan oleh pekerja disana
"ini sudah sesuai dengan yang bos inginkan kemarin bos" ujar pekerja itu pada Kim
"oke, kerja bagus" sahut Kim setelah mengecek sampel beton itu. Setelah semuanya selesai merekapun menuruni bangunan itu, namun saat setengah perjalanan, tiba-tiba saja Aom salah melangkah saat berjalan menuruni anak tangga tepat di belakang Kim
"aw.." teriaknya saat kehilangan keseimbangannya dan dengan sigap Kim menangkapnya, sehingga Aom jatuh dipelukan kim...
Cukup lama mereka saling menatap mata masing-masing
"astaga kenapa jantungku berdebar sekencang ini.." batin aom
"sudah kubilang kan untuk memperhatikan langkahmu" ujar Kim sambil membantunya kembali berdiri namun
"awww.. kakiku sakit.." rintih Aom sambil memegang pergelangan kaki kirinya...
"Jangan mengeluh ayo jalan, hari sudah mulai gelap, disini tidak ada lampu" ujar Kim kembali melangkah, Aom berusaha terus berjalan sambil tertatih karena kakinya yang terkilir tadi. Kim yang sedari tadi diam-diam mengamatinya langsung menggendong Aom ala bridal style tanpa banyak bicara iapun langsung membawanya menuruni tangga...
Saat di gendong oleh Kim tangan Aom refleks memeluk leher Kim sebagai pegangan sehingga wajah mereka berdekatan....
Selama menuruni satu lantai gedung itu Aom terus memandangi wajah Kim
"jangan melihatku seperti itu.. aku tidak akan macam-macam, aku hanya tidak mau kita terkunci disini malam ini" ujar Kim lalu menoleh kearah Aom yang terus memandanginya...
Saat tatapan mereka bertemu tiba-tiba jantung Aom berdetak semakin kencang. Untung saja hal ini tidak berlangsung lama karena mereka sudah sampai di lantai terbawah...
Kim menurunkan Aom dari gendongannya, lalu berjalan meninggalkannya. Aom hanya memandangi Kim yang pergi menjauh menuju mobilnya
"astaga, kenapa aku seperti ini.. aku harus tetap fokus pada tujuan awalku" batin aom, setelah Kim pergi dari lokasi itu Aom juga mengemudikan mobilnya menuju rumahnya...
Di dalam rumah Aom sudah ditunggu oleh seseorang..
"bagaimana apa semuanya berjalan lancar?" Tanya orang itu pada Aom
"iya semuanya berjalan lancar.." jawab Aom sekenanya
"tapi kita tidak mendapatkan perkembangan yang begitu berarti Aom" ujarnya lagi
"dia benar-benar sulit didekati, aku masih terus berusaha.. dia benar-benar orang yang sulit ditebak dan misterius" tutur Aom pada orang itu
"baiklah aku percaya padamu Aom, oo iya ada pesan dari paman untukmu katanya dia ingin kamu menemuinya dekat-dekat ini, masalah kapannya itu akan dikabari lagi" ujarnya lalu meninggalkan rumah Aom.
Sementara itu Kim berada di markasnya kembali menyelidiki siapa dalang dari percobaan pembunuhannya dan menjadi penyebab kematian Kao...
"Bos aku menemukan beberapa jejak digital dari kasus kemarin yang mengarah kepada anak seorang pimpinan Yakuza bos" ujar nan
"perlihatkan padaku nan" sahut Kim
"aku menemukan beberapa jejak digital ini setelah meretas dan memproses banyak data pada 1 Minggu kejadian itu bos.. masih belum dapat dipastikan tapi aku akan mencari lebih banyak bukti lagi" ujar nan antusias
"ya kau benar nan, ini belum terlalu bisa menjadi bukti" sahut Kim, tiba-tiba saja Zee mengetuk pintu dan berdiri diambang pintu ruangan itu
"bos boleh aku masuk?" Izinnya "tentu saja Zee.. ada apa?" Tanya Kim padanya
"pengacara ayahmu ingin segera bertemu denganmu bos.." ujarnya dengan nafas yang belum stabil
"Hmmm? Ada masalah apa?" Tanya Kim penasaran
"aku rasa masalah wasiat dari ayah bos yang belum sempat di beritahukan kemarin bos.." sahut Zee
"oo itu oke.. aku juga penasaran memangnya ayah menginginkan apa.." ujar Kim sambil berdiri lalu memutari mejanya dan duduk diatas meja kerjanya itu sambil melipat tangannya di dada...
"Bilang besok siang aku akan bertemu dengannya" ujar Kim pada Zee
"baik bos akan segera aku sampaikan" sahut Zee lalu membuka hpnya untuk mengabari pengacara itu...
"Bos, katanya bisa besok sekitar jam 11 siang di kantornya" ujar Zee
"oke besok aku kesana" sahut Kim "ayo kita kembali ke rumah" ujar Kim sambil melangkah keluar ruangan itu diikuti oleh nan dan Zee.
Pagi telah tiba, Kim pun sudah berada di pelabuhan. Tak berselang lama terlihat Mario, Tae, dan Baifren menyeret seorang pria yang menjadi dalang penghambatan pembangunan yang menyebabkan kerugian untuk perusahaan Kim itu...
"Bos ini dia orangnya bos" ujar Mario
"Hmmm ternyata kau orangnya yang berani bermain-main denganku ya" ujar Kim dengan suaranya yang sangat dingin sampai membuat pria itu menelan ludahnya sendiri.
"Katakan padaku siapa yang menyuruhmu?" Tanya Kim dengan tatapan tajamnya namun pria itu masih diam
"baiklah ayo kita bermain kawan.." ujar Kim sambil menyeringai
"Mario ayo mulai permainannya.." ujar kim, Mario pun berdiri di depan pria itu "mau mengatakan atau tidak?" Tanya Mario padanya namun pria itu tetap diam...
____________
jangan lupa tinggalkan like dan komennya guys...
karena like, kritik dan saran kalian sangat berarti untuk pembelajaran bagi author kedepannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Athaya
duh penasaran,,, lanjut Thor 🤗
2021-04-23
1
Nai As-Syarif
keren
2021-01-01
3
🎌💤°||RAIHAN °||Fei||°☄️˙❥
semakin keren
2020-12-17
2