Kreeeekkkk!!!.....
Pintu terbuka dan peach langsung menodongkan senjatanya bersiaga...
Namun tak satupun orang yang terlihat masuk kedalam, kemudian Nat terlihat dilempar masuk ke ruang itu dengan banyak luka tembakan di tubuhnya...
"maaf bos, jumlah mereka terlalu banyak.. uhuuk!!!" ujar Nat terbatuk dan memuntahkan darah sebelum menghembuskan nafas terakhirnya...
Baku tembak pun tak dapat di elakkan lagi, dengan datangnya bala bantuan untuk peach memperlama interval peperangan itu, walaupun tetap tidak mampu memukul mundur sedikitpun pasukan Kim karena baru mendekati gedung saja mereka sudah dilumpuhkan satu persatu oleh sniper dan anggota Kim yang bersiaga dibawah... Peach melarikan diri menuju roof top dan tanpa ia sadari itu adalah kesalahan fatalnya...
"akhirnya datang juga.. aku sudah menunggumu cukup lama Peach" ujar Kim saat peach sampai di roof top gedung itu
"jadi ini semua ulahmu!" Ujar Peach penuh emosi
"kenapa? Kau tidak menyangka aku akan tau bahwa kaulah yg menjadi dalang dalam kasus itu? Kau naif sekali!" Seru Kim emosi
"Dasar keparat!!!" Ujar peach menembaki Kim dengan ratusan peluru senapan micro uzinya itu
"Kau pikir bisa mengalahkan ku? Coba saja bodoh!" Ujar Kim membalas semua tembakan peach, baku tembak pun terjadi cukup lama...
helikopter pasukan Kim pun yang telah bersiaga mengitari gedung itu tak berani ikut campur dalam duel itu karena Kim memerintahkan siapapun tak boleh ikut campur dalam hal ini...
Setelah hampir setengah jam mereka berdua sama-sama terluka dan kehabisan peluru. Kim hanya terluka pada lengan kirinya karena terserempet peluru senapan peach itu. Sementara peach terkena beberapa peluru Kim di lengan dan pahanya...
"Sekarang tak perlu bantuan senjata lagi.. aku akan menghabisimu dengan tangan kosong!" Ujar Kim dengan wajah dinginnya
"kau pikir bisa membunuhku semudah itu?" Sahut peach sambil berlari menuju kim.
Mereka bertarung dengan sangat sengit, tapi peach tak mampu mengimbangi Kim sedikitpun sama seperti saat SMA dulu...
"Kau tetap tak berubah Kim.. aku sangat iri padamu! Kau mengambil obsesi terbesar dalam hidupku!" Seru peach saat sudah tak berdaya dihajar Kim
"apa yang aku ambil darimu sehingga kau tega membunuhnya demi mengalahkanku hah?!" Bentak Kim penuh emosi
"aku hanya ingin membunuhmu dan merebut Kao darimu! Tapi malah ia yang terbunuh gara-gara kau bajingan!" Ujar peach emosi
"tak ada ampun bagi orang yang telah membuat Kao'ku kesakitan! dan dengan seenaknya mencabut nyawanya di hadapanku! Apapun alasannya!" Bentak Kim sambil menendang peach yang sudah tak sanggup berdiri lagi...
"Aku sangat mencintainya dari dulu.... Tapi kenapa dia tak pernah mencintaiku! Yang selalu ia bicarakan hanyalah dirimu Kim! Aku sangat membencimu!" Seru peach
"walaupun kau mencintainya, tak ada satupun hakmu untuk menentukan ia ingin hidup dengan siapa bodoh!" Geram Kim
"lenyaplah dari muka bumi ini bajingan!" Seru Kim sambil menodongkan pistol kecilnya pada peach
"hahaha kenapa tidak dari tadi kau gunakan pistolmu itu Kim? Seharusnya kau tidak perlu sedikit lebam berkelahi denganku! Hahaha!" Tawa peach mencoba menghibur dirinya di detik-detik terakhir hidupnya itu...
"Jika kau sempat meminta maaf pada Kao disana, titipkan salamku juga untuknya" ujar Kim dingin, peach hanya tersenyum dan beberapa detik kemudian peluru panas itu menembus kepalanya...
"Clear bos, tak ada sedikitpun jejak yang tersisa" ujar Mario dan Jay melaporkan bahwa seluruhnya telah beres dan tak ada bukti apapun yang tersisa
"kremasikan mereka semua, walaupun musuh tetap berikan pengormatan dan upacara terakhir dengan layak" perintah Kim
"baik bos segera kami kerjakan" sahut Jay
"Clearing area sekali lagi dan tinggalkan tempat ini" ujar Kim pada semuanya lalu ia naik ke helikopternya dan kembali menuju markasnya...
Di dalam ruang kerjanya Kim sudah ditunggu oleh Jeab yang mencemaskan keadaannya
"akhirnya datang juga" ujar jeab
"aku obati langsung bos" ujarnya menarik Kim duduk di sofa ruangan itu...
Ia membersihkan dan menjahit luka di lengan kiri Kim yg cukup besar karena peluru itu
"apa sekarang kau bisa tenang bos?" Tanya Jeab
"sedikit.. walaupun kenangannya masih terus berputar dikepalaku Jeab" sahutnya
"tentu saja... Kita kan sudah bersama selama puluhan tahun, dari kecil sampai dewasa.. itu semua wajar Kim" ujar Jeab
"hey benar-benar tidak seru mengobati lukamu tau... apa tak ada sedikit pun rasa sakit ketika alkohol menyentuh lukamu Hmmm?" Protes Jeab pada Kim yg seolah tak bisa merasakan apapun selama ia obati berkali-kali
"diam kau Jeab, apa kau menyuruhku meronta-ronta kesakitan huh?" Sahut Kim sambil tersenyum simpul
"kau bodoh Jeab?" Seru nan yang masuk ke ruangan bersama Zee dan Mario
"baru datang sudah mengatakan aku bodoh maksudnya apa huh?" Tanya Jeab sambil mencengkram kuat lengan nan yg terluka
"oioih... Sakit bodoh!" Protes nan sambil menyingkirkan tangan Jeab dari lengannya yg terluka
"rasakan.. hahaha" ujar Mario "makanya diam dulu sebelum diobati jeab" sambung Zee
"Akhirnya semua selesai bos.." ujar Mario
"tentu saja.. terimakasih banyak atas bantuan kalian semua.." ujar Kim
"hooiiih apa aku bermimpi teman-teman? Setelah sekian lama bos berterimakasih pada kita hahaha" ujar Nan dan berhasil mendapat hadiah jitakan dari sahabat-sahabatnya itu
"maaf bos hehe" ujar Nan
"jangan terlalu kaku begitu hahaha" ujar Kim
"aku lelah hari ini... rasanya ingin segera tidur" ujar Kim
"mau kembali ke rumah atau tetap disini saja bos?" Tanya Zee memastikan
"kita tidur disini saja hari ini oke?" Tanya Kim
"tentu saja bos.. kalau begitu kami keluar dulu bos" ujar mereka menuju ruangan masing-masing...
Keesokan harinya Kim tidak datang ke kantor akan tetapi anak buahnya tetap berjaga di posisinya masing-masing karena misi itu telah usai...
"Memangnya kemana semua penjaga ini kemarin.. aku sangat penasaran.." batin Aom saat melewati mereka di depan kantor itu dan langsung menuju ruang kerjanya...
"Apakah hari ini dia juga tidak ke kantor?" Gumam Aom pada dirinya sendiri saat melihat meja kerja Kim masih kosong...
"Bos besar dan orang kepercayaannya tidak terlihat di kantor lagi hari ini Mike, tapi anak buahnya tetap berjaga seperti biasanya" isi pesan singkat Aom sebagai laporan kepada mike...
Beberapa menit kemudian sebuah pesan masuk ke hp'nya...
"Aku menemukan banyak sekali keganjilan yang terjadi kemarin dari pagi sampai sore hari Aom.. berhati-hatilah, sepertinya ada hal besar yang terjadi" tulisan Mike dalam pesan singkatnya kepada Aom...
Setelah membaca pesan itu Aom semakin penasaran dengan apa yang sedang terjadi sampai-sampai seluruh anggota mafia itu menghilang dalam sehari, dan pagi ini sudah muncul kembali seperti sediakala serta beraktivitas seperti biasanya...
____________
jangan lupa tinggalkan like dan komennya guys...
karena like, kritik dan saran kalian sangat berarti untuk pembelajaran bagi author kedepannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Rahmi AZka Nugroho
kalo aom cinta pertama nya Kim,, kapan mereka pacaranya?? sedangkan Kim dari kecil kumpulnya sama Kao cs terus,,jdi penasaran
2022-02-11
0
Yani Kusuma
rapih Dan masih marathon bacanya.... 😉
2021-06-16
0
Setyowti Puji Rahayu
kerennnn...authornya mah 😂😂😂
2020-12-12
2