Tekanan Masa Lalu

Setelah seharian penuh operasi itu dilakukan akhirnya Kim dipindahkan menuju ruang ICU agar keadaannya selalu dapat dipantau perkembangannya...

Seminggu setelah itu Kim sudah berangsur pulih bahkan hampir mencapai kondisi prima, hal itu membuat seluruh dokter berdecak kagum...

Bagaimana fisik seorang manusia bisa setangguh ini? Benar-benar kuat, sangat kuat

"luar biasa! Bos besar dapat pulih dari luka yang begitu fatal hanya dalam seminggu!.." seru dokter-dokter itu

"tentu saja.. Kim memang sangat tangguh" ujar jeab sambil tersenyum lega dan bangga

"ini bagaikan keajaiban tuhan tuan... ini hal langka dan kami bangga bisa ikut andil dalam penyelamatan bos besar" ujar salah satu dokter itu

"tentu saja kawan.. dan terimakasih atas semua bantuan kalian, sehingga bos bisa selamat dari kritisnya" ujar jeab sambil membungkukkan badannya memberi hormat

"jangan begitu tuan.. kami sudah bersumpah setia padanya, tentu kami akan selalu melayaninya dengan usaha terbaik kami.." sahut dokter-dokter itu membungkuk memberi hormat juga pada jeab.

#FlashbackEnd

Kim masih terus memegangi dadanya yang terukir dengan jelas bekas luka tembakan itu yang menembus dadanya dan menyebabkan kematian Kao, jauh di dalam hatinya kim masih terus menyalahkan dirinya atas kematian Kao saat kenangan itu kembali datang di mimpinya....

Namun perlahan-lahan Kim tetap melanjutkan hidupnya sesuai dengan janjinya pada Kao, ia akan menjadi pria yang tak terkalahkan dan harus bisa menemukan cintanya sesuai permintaan terakhir Kao...

Setelah Kim sudah menenangkan dirinya, ia memutuskan untuk mandi dan mempersiapkan diri untuk memenangkan tender proyek pembangunan dermaga baru yang akan dibangun di pesisir kota Bangkok ini...

Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuhnya, kim langsung mengenakan setelan jas hitamnya... ia memang selalu mengenakan setelan serba hitam, kemeja hitam, jas hitam, celana dan sepatu hitam...

Seakan tak ada warna favorit lain dalam hidupnya... Ia pernah memakai pakaian dengan warna yang berbeda-beda hanya saat dulu Kao yang selalu menyiapkan pakaiannya...

Akan tetapi memang tak dapat dipungkiri bahwa setelan hitam memang yang paling cocok untuknya, dengan wajah tampan dan tatapan dinginnya seakan menjadi paket komplit untuk memikat hati siapapun yang melihatnya.

Setelah semua rapi Kim pun keluar dari kamarnya dan disambut oleh Zee dan Nan

"Mari bos.. Mario sudah menyiapkan mobilnya" ujar nan

"semua berkas sudah siap kan Zee Nan?" Tanya Kim

"sudah bos.. semua sudah beres" sahut mereka berdua sambil berjalan mengikuti Kim menuju halaman depan rumah besar itu.

Setelah 45 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di hotel tempat diadakannya rapat itu.

"Ingat Zee aku tidak ingin ada sedikitpun kesalahan" ujar Kim saat akan memasuki ruangan rapat

"baik bos, siap laksanakan!" Sahutnya di beri anggukan oleh Kim. Saat memasuki ruangan Kim ditabrak oleh seorang gadis

"ah maaf tuan.." ujarnya sambil mengambil dokumennya yang jatuh lalu menoleh kearah Kim

"ah tuan Kim Hans... kita bertemu lagi" ujar gadis itu yang ternyata adalah aom.

"Iya kita bertemu lagi nona.." sahut Kim datar dan langsung menuju kursinya

"Hmmm.. dingin sekali dia" batin aom.

Setelah beberapa perusahaan besar lainnya memaparkan tentang usulan dan proposal yang mereka ajukan untuk pembangunan dermaga ini, perusahaan Kim lah yang terakhir mempresentasikan usulan dan proposalnya...

Kali ini Zee yang diberikan tanggung jawab oleh kim untuk memaparkan semua materinya. Setelah selesai memaparkan semuanya Zee berkata

"ini semua adalah rancangan dari tuan Kim langsung, jadi saya yakin 100% jika ini disetujui dan dijalankan tidak akan ada yang namanya kegagalan ataupun hambatan sama halnya seperti proyek-proyek yang sebelumnya telah kami selesaikan... Sekian terima kasih" ujarnya mengakhiri presentasi siang itu.

Sebenarnya jika Kim mau ia akan dengan mudah mendapatkan proyek itu tanpa harus mempresentasikan atau berebut tender seperti ini, karena perusahaan manapun tidak akan ada yang berani menantangnya jika ia sudah bersikeras...

Mana mungkin ada perusahaan yang mau mencari masalah dengan bos mafia terbesar di negaranya kan? Tapi saat berbisnis Kim tidak pernah mau menggunakan kekuatan dan kuasanya, jika memang apa yang ia kerjakan bagus maka perusahaannya akan berjalan dengan mulus itulah mottonya.

Selain menjadi bos mafia terbesar Kim juga memiliki berbagai perusahaan seperti perusahaan properti, pelabuhan bongkar muat barang beserta kapal-kapalnya, perusahaan otomotif dan berbagai teknologi lainnya, dan bahkan ia pun memiliki sebuah perusahaan perakitan senjata api sendiri...

Setelah jam makan siang selesai, semua orang yang ikut andil dalam proyek itu memasuki ruang rapat kembali. Dan keputusan proyek itu akan dipegang oleh perusahaan mana hasilnya sebenarnya sudah tertebak dari saat sesi terakhir sebelum makan siang itu...

Perusahaan SDG lah yang memenangkan tendernya dan resmi akan bekerja sama dengan pemerintah membangun dermaga baru itu...

"Selamat ya tuan Kim.. semoga kita bisa menjadi rekan kerja yang baik" ujar Aom saat semua legalitas itu selesai

"iya nona Aom semoga semuanya berjalan lancar sesuai dengan rencana dan harapan semuanya" sahut Kim

"dia benar-benar seperti es" batin aom

"setelah ini kita akan saling bekerjasama, panggil saja saya Aom tuan.." ujar Aom sambil tersenyum manis

"baiklah kalau begitu nona juga harus memanggil saya Kim saja" sahutnya sambil tersenyum simpul dan berlalu meninggalkan Aom di ruangan itu

"baiklah Kim.. menarik sekali.." gumam Aom saat Kim telah pergi dari ruangan itu.

Keesokan harinya proyek itu sudah dimulai dari tahap perencanaan awal, penyediaan alat dan bahan dan lain sebagainya. Kim datang ke kantor yang khusus ia gunakan saat menjalankan sebuah tender, untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilakukan di kantor ini...