Dalam mobil Dila. Riana melihat keluar jendela mobil Dila. Betapa banyak bangunan pencakar langit. Serta padatnya kendaraan.
"Jadi gimana Riana tangapan terhadap kota Blinda?" tanya Dila yang tetap fokus mengemudi.
"Kotanya besar Kak. Bangunannya juga tinggi-tinggi. Pasti butuh waktu lama untuk tidak tersesat dalam kota ini Kak," jawab Riana sambil tertawa.
"Emangnya kita mau kemana, Kak?" Tanya Riana.
"Tengok saja nantik," jawab Dila sambil tersenyum ke arah Riana.
Dirumah Dila yang tiba-tiba pembantu datang membawak minuman untuk Riana dan Dila. melihat alau Riana dan Dila tidak ada. Pembantunya pun bingung karena tadi di suruh membuat minuman tetapi setelah siap malah Dila dan Riana tidak ada.
Setelah lama berjalan dengan mobil. Riana dan Dila sampai ke sebuah perusahaan yang sanggat besar. Mobil Dila berhenti di depan pintu depan perusahaan. Riana heran kenapa Dila mengajak ke perusahaan.
"Kenapa kita kesini Kak?" tanya Riana sambil takut.
"Tenang saja Riana. Tadi Riana tanya tempat kerja Kak kan. Di sini lah tempat Kak bekerja," jawab Dila sambil mencari tempat parkiran kendaraan.
Setelah Dila memakirkan mobilnya. Dila mengajak Riana masuk.
"Kak jangan masuk. Aku takut dan pakaianku tidak pantas seperti ini untuk ke sana," kata Riana sambil memasang muka takut.
"Tidak apa-apa. Santai saja. Jangan dihiraukan orang-orang di sana," jawab Dila sambil menarik tangan Riana masuk.
Riana dan Dila berjalan ke depan pintu perusahaan. Lalu security menunduk kepalanya dan menyambut kedatangan Dila. Riana pun heran dengan sikap security yang terlalu berlebihan. Saat masuk Riana membaca nama perusahaan di koridor yang sanggat besar.
Hmmm. Jadi nama perusahaan ini adalah RMD. Wah megah sekali bangunan ini. Banyak sekali orang yang keluar masuk, pasti karyawannya banyak. Kata Riana dalam hati.
Saat Riana bersama berjalan bersama. Semua orang yang berpapasan dengan mereka, Riana melihat orang memberi hormat dan menyapa Dila dengan sopan.
Riana heran dan penasaran dengan jabatan kerja Dila di perusahaan tersebut.
Saat Dila sampai depan ruangan. Tiba-tiba seorang pria menghampiri Dila.
"Maaf Buk Dila. Nantik ada rapat dengan semua dewan. Jam 10 akan dimulai," jawab pria tersebut.
Ternyata pria yang berbicara dengan Dila adalah ajudannya dikantor. Dila pun melihat jam di tanggannya dan menunjuk kan jam 9.45.
"Riana, tunggu di sini. Aku akan rapat sebentar. Silahkan tunggu di ruangan kakak atau kalau mau melihat-lihat silahkan," kata Dila sambil senyum kecil.
"Ya Kak. Makasih ya Kak," jawab Riana.
Setelah itu Dila pergi dengan ajudannya ke ruangan rapat. Dila yang sekarang diruangan Dila melihat besarnya ruangan Dila dan tersusun sanggat rapi setiap benda yang ada di ruangan Dila. Riana berjalan ke arah jendela dan melihat pemandangan yang luar biasa. Bangunan kota yang berderet serta jalan yang dipenuhi kendaraan dan Riana melihat laut yang agak jauh.
Riana merasa bosan, segera keluar berkeliling melihat bangunan perusahaan yang megah. Saat Riana berkeliling, tiba-tiba tampa sadar Riana menabrak pemuda yang tampan, mereka berdua jatuh. Lalu laki-laki itu berdiri dan meminta maaf ke Riana sambil membantu Riana berdiri.
"Maaf" kata pria tersebut.
"Kakak tidak salah. Aku yang salah. Maaf ya Kak. Riana tidak fokus karena melihat bangunan ini megah sekali Kak," jawab Riana yang tersipu malu.
Fokus melihat bangunan yang megah. Sungguh polos sekali wanita ini. Kata pria tersebut dalam hati sambil tersenyum kecil.
"Oh iya, perkenalkan. Nama saya Vian," kata Vian sambil mengulurkan tangan.
"Saya Riana Kak," jawab Riana sambil membalas jabatan tangan Vian.
Setelah perkenalan tersebut. Vian ingin mengajak Riana ke tempat Kantin. Riana pun menerima tawaran Vian karena sekalian untuk menunggu Dila selesai rapat. Mereka berdua pun pergi menuju kantin bersama-sama.
"Kak kerja di sini ya?" tanya Riana yang berjalan bersama Vian.
"Iya. Saya bekerja di sini."
"Jadi Kak sebagai apa kerja di sini?" tanya Riana lalu memandang Vian.
"Hanya staff kantor biasa," jawab Vian sambil tersenyum ke arah Riana.
"Tapi bagus juga Kak."
"Bagus apanya Riana?" tanya Vian menoleh ke arah Riana.
"Ya bagus saja. Kakak bisa kerja di perusahaan besar seperti ini," ucap Riana sambil senyum.
"Soal itu. Ya bagi Vian sih biasa-biasa saja," ucap Vian sambil tertawa tersipu malu.
"Jadi perusahaan di sini ada kantinnya?" tanya Riana yang berjalan sambil memperhatikan sekelilingnya.
"Ada Riana. Soalnya untuk karyawan yang lagi malas di luar, mereka makan di sana. Hemat waktu iya juga sih."
"Begitu ya Kak."
Mereka pun diam dan melanjutkan langkah kakinya menuju ke kantin. Riana hanya mengikuti langkah Vian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
GomawOng
kapan vian balik k indo?? bukan ny ad di perancis ya??
2020-06-04
0
Fatiha Syamil
semangaaat
2020-05-29
0
KRISFFTRII
🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉📚📚✏️✏️📝📝📝📝📝📝💯🔜🆙🆙
2020-05-09
0