Hari berganti hari. Di dalam suasana rumah Riana. Sepasang ibu dan anak perempuan sedang bercerita di depan teras rumah yang tidak lain adalah riana dan ibunya.
"Riana. Dari umurmu 5 tahun sampai 8 tahun, kamu hanya bermain dengan rey, apa tidak ada kawanmu yang lain, Riana?" Tanya ibu Riana sambil memandang anaknya.
"Ada Bu banyak, tapi tidak senyaman Rei Bu, kawan yang lain pas ada maunya aja Bu berteman, di saat susah mereka tidak ada. Tapi Rey beda Bu, dia selalu ada disaat senang dan susah Bu," jawab Riana sambil memandang langit.
"Tapi mu berkawan sama Rey bukan karena dia kaya kan?" Tanya ibu riana sambil tertawa.
"Tidak lah Bu. Riana berkawan sama rey karena rey sudah riana angap sahabat selamanya Riana, Bu," jawab Riana.
"Baiklah Nak. Meskipun kita hidup hanya pas-pasan namun kita tidak boleh memperalat orang atau pun berteman dengan niat ada maunya, itu tidak bagus, hati orang tersakiti dan hati susah disembuhkan Nak. Itu nasehat almarhum Ayahmu," kata ibu Riana sambil mengusap kepala riana.
Ayah Riana sudah meninggal sejak Riana berumur 5 tahun.
"Bu Riana masih umur 8 tahun, belum mengerti sekali bu, perkataan Ibu itu," jawab Riana sambil mikir apa yang dibilang ibunya barusan.
"Suatu saatmu pasti mengerti dan ingat saja perkataan Ibu barusan," jawab ibu Riana.
***
Di lain sisi, di rumah Rey. Terlihat Rey dengan ayahnya berbicara yang saat itu ayahnya sedang dirumah karena persiapan beberapa hari lagi perpindahan rumah keluarga Rey ke luar kota.
Ayah rey saat itu sedang menonton tv. melihat Rey dan memanggil Rey.
"Rey. sini sebentar," kata ayah Rey.
"Ya Yah, ada apa Yah?" jawab Rey yang melihat ayahnya sedang menghampirinya.
"Rey, 2 hari lagi kita siap-siap pindah, Ayah sudah siapkan keperluan semuanya serta surat pindah sekolahmu," kata ayah Rey.
"Kalau kita tetap disini saja, apakah tidak bisa Yah?" Tanya Rey dengan tatapan muka yang murung.
"Tidak bisa rey, perusahaan Ayah akan pindah ke kota. Mau tidak mau kita harus pindah," jawab ayah rey sambil mengendong rey yang masih berumur 10 tahun.
"Kenapa mu terlihat sedih Rey?" tanya ayah Rey.
"Yah. kalau kita pindah tolong jangan bilang ke siapa-siapa tempat rumah baru kita ataupun mengasih nomor Ayah ke warga sini" pintak Rey sambil memeluk ayahnya dalam gendongan.
"Kenapa Rey," tanya ayah Rey.
"Rey tidak mau Riana mengetahui lokasi rumah baru kita Yah". pintak Rey ke ayahnya.
"Baiklah Rey, jika mau mu itu Rey," balas ayahnya Rey.
Si Rey pun hanya bisa terdiam dan memikir gimana cara bilang ke Riana. Dia tidak mau kawannya serta sahabatnya itu sedih.
"Yah, ketoko boneka yok Yah," Pintak Rey.
"Gapainmu ke toko boneka. Kamu suka boneka sekarang Rey?" Tanya ayah Rey sambil ketawa.
"Tidak Yah, Rey hanya mau beli boneka buat seseorang," jawab Rey sambil malu-malu.
"Hmm ok Rey," jawab ayah Rey sambil meletak kan Rey dari gendonganya.
Akhirnya mereka pergi keluar menuju toko boneka dengan memakai mobil. Sesampainya ayah rey dan Rey ketoko boneka. Rey melihat-lihat jenis boneka bintang yang Riana maksud. Memang Rey sempat bertanya ke Riana boneka yang di maksud dan ternyata boneka bintang disaat mereka bermain dulu. Setelah mencari akhirnya Rey melihat boneka yang dia beli. Setelah membeli boneka Rey menuju tempat parkir mobil ayahnya, di sana dalam mobil ayah Rey menunggu. Dan mereka pun pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah. Rey langsung menuju ke kamarnya dan mengambil beberapa kertas dan menulis sesuatu.
Rey menulis dengan air mata mengalir seakan dia tidak percaya kalau dirinya akan meninggalkan sahabat satu-satunya yang dia sayangi. Dengan tangan bergetar, Rey menulis sebuah kata, membuat kata-kata yang dia tulis berantakan, sehingga beberapa kali Rey harus mengulang dari awal yang dia tulis. Terkadang kertas temlat Rey tulis menjadi basah akibat genangan air matanya.
Setelah Rey menyelesaikan surat yang dia tulis. Lalu Rey memegang boneka yang dia beli. Rey pergi mengarah ke jendela kamarnya dan melihat langit. Rey melihat dengan tatapan kosong. Pikirannya hanya tertuju perpisahan dia sama Riana. Berharap Riana mengerti. Rey ingin bilang langsung tapi dia terlalu takut membuat Riana kecewa kepadanya. Jadi Rey hanya bisa bilang lewat surat yang dia tulis berharap kalau Riana akan mengerti dengan keadaan Rey yang mesti pindah. Lalu setelah beberapa lama Rey melihat langit. Lalu Rey menutup jendela kamar dan siap-siap untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Akun balik tapi kenangan tidak
sumpah sedih banget, andaikan rey dan riana bisa bermain seperti semula.
2020-07-26
1
Fatiha Syamil
semangaaat up terus aku sudah boom like mampir lagi ya ke Jalan Cintaku dari Nya
2020-05-29
1
Ishiba Aoi
smngat aja thor..
2020-05-21
0