Sesampainya Riana kerumah dengan pakaian kotor serta gelingan air mata yang masih membekas di pipinya Riana masuk kerumah.
"Kamu kenapa Riana?" tanya ibu Riana melihat keadaan anakanya yang begitu berantakan.
"Tidak ada apa-apa Bu," jawab Riana sambil menuju kamar dan menutup pintu kamar.
Ibu Riana hanya diam. Dia tau kalau Riana butuh ketenangan sendirian dulu. Sudah menjadi sifat Riana dari kecil kalau ada masalah butuh ketenangan dalam sendirian dulu.
Setelah beberapa lama, ibu Riana membuka pintu kamar dan melihat Riana tertidur yang masih dalam kondisi berantakan. Ibunya mengambil selimut dan menyelimuti Riana sambil membelai rambut Riana dan melihat boneka serta surat. Ibunya pun membaca surat dan baru taulah kenapa Riana seperti itu. Setelah membaca surat ibunya segera keluar dari kamar Riana.
Menjelang malam Riana terbangun dan memandang boneka seakan masih tidak percaya apa yang telah terjadi. Akhirnya dia meletakkan boneka itu diatas tempat tidur.
Riana pun membuka jendela kamar dan melihat kelangit, serta berbicara dalam hati.
"Dimana mu sekarang Rey, apakah ku sanggup menjalani ini Rey tampa adanya dirimu?" dalam hati bertanya-tanya.
Setelah lama termenung, Riana menutup jendela dan menganti pakaian. Setelah menganti pakaian Riana berbaring ke tempat tidur dan memeluk boneka pemberian dari Rey. Dan tampa sadar air matanya keluar dan menangislah Riana. Ibunya hanya mendengar tangisan Riana dari pintu luar kamar Riana.
Dalam tempat restoran, Rey bersama keluarganya sedang makan siang namun Rey hanya diam sejak dari perjalanan.
"kamu kenapa Rey?" tanya ibunya Rey.
"sudah biarkan saja," jawab ayah Rey yang menjawab pertanyaan istrinya.
Ayahnya tahu apa yang membuat Rey diam.
Didalam hatinya dan pikiran Rey. Rey hanya memikirkan gimana keadaan Riana sekarang.
"Berapa lama sampai ketempat tujuan, Yah?" tanya ibunya Rey ke suaminya.
"Sekitar 1 hari lagi Bu," jawab ayah Rey.
Tempat rumah baru Rey memang cukup jauh, memakan waktu 1 setengah hari.
Setelah makan selesai, mereka melanjutkan perjalanan.
Hari pun berganti, dihari minggu. Dikediaman rumah Riana terlihat Riana baru bangun tidur dan melihat jam sudah menunjukkan jam 10 pagi lalu Riana menuju ruang tengah dan melihat ibunya sedang duduk menantikan Riana bangun.
"Ibu sudah tahu dari surat yang mu bawak Riana," kata ibunya Riana sambil mendekati Riana.
"Bersabar dan jalani harimu Nak. Jangan berlarut dalam kesedihan, pasti semua akan berakhir dan jika niat Rey mendatangi suatu saat. Pasti dia tepatin janji," kata ibunya sambil memeluk Riana.
"ini bukan akhir Riana. Harimu masih panjang dan ibu ingin melihat tumbuh sebagai seorang yang periang," berusaha untuk membuat Riana tidak larut dalam kesedihan.
"Iya Bu, Riana akan coba kuat," Sambil memeluk ibunya.
"Rey, ku yakin mu akan datang meskipun itu lama ku menunggu, ku harap mu tidak melupakan aku Rey," kata Riana dalam hati berharap Rey akan datang suatu saat.
"Sana mandi dulu," pinta ibunya Riana.
"Baik, Bu," jawab Riana dan segera menuju kamar mandi.
Setelah mandi Riana segera merapikan tempat tidur dan bermain dengan boneka pemberian Rey. Riana sangat hati-hati menjaga boneka tersebut supaya tidak rusak.
Sementara itu, setelah lama mengemudi akhirnya keluarga Rey sampai ketujuan. Rey melihat rumahnya yang baru serta lingkungan barunya.
Rey memasuki rumah dan melihat sekeliling rumah tersebut namun Rey masih terlihat murung. Dalam hatinya masih memikirkan sahabatnya yaitu Riana. Rey berharap Riana baik-baik saja dan waktu cepat berlalu agar dia bisa menjumpai Riana kembali.
Rey melihat beberapa orang yang mondar mandir menaruh barang-barang perabot rumah. Rey merasa risih akhirnya keluar rumah dan berjalan-berjalan melihat suasana luar rumahnya yang saat itu sudah sore.
Rey melihat kursi taman dan duduk sendirian dan membayangkan kalau jam sekarang, Rey bermain dengan Riana.
Sedang apa kamu sekarang Riana. Apakah dirimu membenciku Riana? Aku harap mu mengerti Riana. Ucap Rey dalam hatinya.
Rey lalu beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju pulang kerumah.
Setelah Rey sampai ke dalam rumah. Ayahnya Rey memanggil Rey.
"Rey sini..Kamarmu di atas dan barang-barangmu sudah disusun. Kamu hanya tinggal tidur," ucap ayah Rey
"Baik Yah," ucap Rey dengan tidak terlalu banyak respon
"Bagaimana dengan rumah baru kita? Apakah kamu menyukainya?" tanya ayahnya sambil mengarahkan mukanya ke setiap sudut rumah.
"Bagus kok Yah. Rey suka," Rey hanya berbohong mengucapkan suka. Sebenarnya Rey tidak suka karena rumahnya sekarang sangat jauh dari ditempat Riana.
"Yah, Rey istirahat dulu. Rey capek," pinta Rey.
"Baik Rey," jawab ayahnya Rey.
Lalu Rey menuju kekamarnya dan segera istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
yulia ari
semangatt aku udh like nehh.. mampir lagi yaa 🙏
2020-06-24
0
follow ig:@im_storykan
lanjut kak
2020-06-12
1
Fatiha Syamil
aku mampir semangaaat ayo mampir lagi dan boom like balik ya di karyaku Jalan Cintaku dari Nya
2020-05-29
0