Saat siang hari ibu Riana mendapat televon dari pelanggan bahwa ada pesanan sayur untuk diantarkan ke kota Blinda dalam jumlah banyak dan sayuran harus sampai dalam secepatnya. Ibu Riana menyetujuinya.
Pada malam hari ibu Riana mengasih tahu kalau ibunya akan pergi ke kota Blinda mengantar pesanan sayur. Tetapi Riana menolak kalau ibunya yang mengantar karena kota Blinda sangat jauh apa lagi usia ibu Riana yang sudah tua. Riana memintak izin kalau dia yang ingin mengantar sayur tersebut. Ibunya menolak tetapi Riana tetap bersikeras. Akhirnya ibunya menyetujuinya.
Hari pun berganti, pada pagi harinya. Riana yang siap-siap pergi ke kota Blinda. Dengan menyewa mobil pick up serta supir, lalu Riana pun berangkat.
Dalam perjalanan Riana dengan senang memandang arah luar lewat jendela mobil. Sudah berapa waktu yang lama dia tidak merasakan pemandangan yang Riana lewati.
Dalam perjalanan mereka. Jalan yang di lewati sangat penuh dengan pemandangan bukit yang tersusun serta hutan yang masih terjaga kelestariannya yang membuat Riana terpesona. Riana berharap bisa membawak ibunya sesekali berlibur.
Terakhir kali Riana dan ibunya berlibur saat Riana berumur 12 tahun. Saat sampai di tempat pengisian bensin. Riana melihat antrian mobil untuk mengisi bahan bakar. Saat giliran mobil yang dipakai Riana untuk mengisi bensin. Riana keluar dari mobil dan pergi ke toko yang menjual makanan. Riana membeli beberapa cemilan untuk dimakan saat di perjalanan. Setelah Riana kembali ternyata mobil telah selesai mengisi bahan bakar hanya tinggal tunggu Riana. Riana mempercepat langkahnya menuju mobil dan melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa lama dalam perjalanan. Riana merasa gantuk dan tertidur.
Hari pun berganti malam. Riana terbangun dan melihat sekelilingnya sudah malam. Supir pun berkata ke Riana kalau mereka harus berhenti untuk makan malam. Riana pun hanya meganguk.
Setelah mereka berdua selesai makan dan melanjutkan perjalanan. Riana pun kembali tertidur.
Riana tiba-tiba terbangun dan melihat keluar jendela. Hari sudah pagi dan Riana sudah di depan rumah. Riana tidak tahu kalau mereka sudah di rumah tempat yang memesan sayur tersebut.
Riana pun keluar dan melihat supir yang mengeluarkan sayuran dari mobil. Riana pun ikut membantu karena sudah tugas Riana.
Riana melihat rumah yang megah serta sangat besar. Riani terkagum melihat rumah tersebut. Tiba-tiba Riana melihat seorang wanita keluar dan ternyata itu adalah Dila.
Riana yang menyadari kalau itu Dila, lalu memanggil Dila. Dila pun sadar kalau ada yang memanggilnya langsung menoleh ke arah suara tersebut dan tampaklah Riana.
Dila pun kaget dan senang melihat Riana.
"Riana, kamu kan itu?" tanya Dila jauh
"Iya aku Riana," jawab Riana sekalian menghampiri Dila.
"Sedang urusan apa kamu di sini Riana?" tanya dila dengan penasaran.
"Aku sedang mengantar sayuran, Kak," jawab Riana sambil menunjuk ke arah mobil yang mengantar sayuran Riana.
"Jadi ini rumah Kakak..? wah besar sekali Kak," tanya Riana dengan kagum.
"Aahh biasa saja kok Riana. yok masuk. Kamu pasti capek," pinta Dila sambil memegang tangan Riana untuk mengajak masuk.
Riana yang masuk melihat detail rumah Dila yang begitu megah. Lalu Dila memanggil pembantu untuk membuatkan minuman untuk Riana. Lalu Riana duduk bersama Dila di ruang keluarga.
"Jadi Kak tinggal di sini. Kalau Riana boleh tahu, Kak kerja dimana?" tanya Riana
"Ya Kak tinggal di sini. Jadi Riana mau tahu kerja Kak?" jawab Dila dengan tertawa kecil
Riana hanya menganguk sambil tersipu malu.
"Ya udah. Ayok ikut Kak," Kata Dila sambil berdiri dari duduknya.
"Kemana Kak?" tanya Riana dengan bingung
"Ikut saja," Pintak Dila dengan memegang tangan Riana lalu membawak ke luar.
Riana mohon izin keluar tapi supir menolak karena harus kembali cepat.
"Apakah ini cukup untuk membuat Riana keluar," kata Dila sambil mengeluarkan uang yang banyak dan mengasih ke supir Riana.
Supirnya akhirnya memberi izin. Dila dan Riana keluar dengan mobil Dila.
"Kak. Kenapa kakak memberi supir itu uang. Apalagi Riana lihat sangat banyak. Untuk apa Kak?" tanya Riana dengan heran.
"Oh itu. Agar kamu bisa keluar dengan Kak," ucap Dila dengan tertawa.
"Karena itu. Tapi tidak mungkin Kak memberi uang. Riana merasa tidak enak ke Kakak."
"Sudah, tidak apa-apa kok Riana. Santai saja," ucap Dila sambil mengemudi mobilnya.
"Gimana kabar orang tua Riana?" tanya Dila yang memandang ke arah Riana.
"Sehat kok Kak. Oh iya. Untuk apa orang di rumah Kakak memesan begitu banyak sayur?" tanya Riana dengan penasaran.
"Hmm karena besok ada acara pertemuan para teman Kakak di rumah. Namun Kak tidak tau kalau asisten rumah kak memesan sayur dari keluarga Riana."
"Begitu ya Kak," jawab Riana sambil memandang pemandangan.
Dila yang masih fokus mengemudi sedangkan Riana dalam rasa kagumnnya memandang pemandangan di luar kaca jendela mobil Dila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Fatiha Syamil
next... semangaaat
2020-05-29
0
Zaza semangka
huaaaahh 🍉🍉🍉🍉
cemangat
next 😆
2020-05-09
0
KRISFFTRII
45
2020-05-09
0