Sore harinya Riana pergi berkeliling desa dengan sepedanya. Riana mengarah ke arah rumah lamanya. Setelah sampai Riana mengarah ke dapur. Maka terbayanglah saat dia bersama Rey sedang bercanda disaat Riana membuat kue. Riana pun tersenyum kecil dengan sendirinya.
Aku sudah hampir bisa melupakanmu Rey tapi masih ada sisa yang tidak bisa kulupakan dan kuharap mu menepatin janjimu Karena ku masih menunggumu Rey. Dalam batin Riana.
Setelah lama Riana di dalam rumahnya. Akhirnya Riana mengunci pintu rumahnya dan pergi untuk pulang kerumah tempat ibunya tinggal.
Dalam perjalanan Riana melihat seorang gadis yang sebaya dengannya sedang kebingungan ditepi jalan. Riana menghentikan sepedanya dan mendekati wanita tersebut.
"Sedang apa Kak?" tanya Riana ke wanita tersebut.
"Ini mobil saya tiba-tiba saja mogok. Dari tadi saya menunggu montir tapi tidak datang. Saya pun bingung mau harus buat apa," jawab wanita tersebut ke Riana dalam keadaan panik.
"Begini saja Kak. Hari sudah mau petang. Silahkan Kak ikut ke rumah saya," pinta Riana ke wanita tersebut.
"Saya merasa tidak enak ke mbak. Oh iya saya boleh mengetahui nama mbak siapa?" tanya wanita tersebut.
"Nama saya Nasya Riana. Kak bisa memanggil saya dengan sebutan Riana. Kalau kak sendiri siapa namanya?" tanya balik Riana.
"Nama saya Dila Mandasari. Riana panggil saja dengan Dila dan maaf kalau boleh tahu, berapa umur Riana sekarang?" tanya Dila dengan senyum.
"Umur saya 20," jawab Riana
"Berarti beda 1 tahun kita Riana, umur saya 21," kata Dila dengan tertawa
"Berarti harus memanggil kakak donk" tanya Riana sambil tertawa.
"Terserah Riana saja."
Setelah mereka berbincang. Tidak terasa waktu sudah hampir senja. Akhirnya Riana mengajak Dila kerumahnya. Memang tidak ada pilihan lain lagi selain pergi kerumah Riana. Setelah dila mengunci mobilnya, mereka berdua pun berangkat menggunakan sepeda Riana. Dila pun duduk di bangku belakang.
Setelah sampai dirumah Riana sampai kerumahnya bersama Dila. Tiba-tiba ibunya melihat orang yang bersama Riana lalu menghampiri Riana.
"Siapa itu Riana?" tanya ibunya sambil melihat dila.
"Maaf buk. Perkenalkan nama saya Dila Mandasari," jawab dila dengan sopan.
Akhirnya Riana menceritakan kisah Riana bertemu Dila. Setelah selesai menjelaskan, ibunya tidak keberatan dan menyuruh Dila masuk. Mereka bertiga makan malam di ruang dapur. Dila yang sebenarnya merasa grogi bercampur dengan perasaan tidak enak yang seakan merepotkan keluarga Riana.
Ibu Riana melihat Dila menjadi tahu kalau Dila merasa tidak seakan merepotkan mereka.
"Dila tidak usah grogi, anggap saja rumah sendiri. Namun maaf kalau rumah kami berantakan," Kata ibu Riana sambil tertawa kecil.
"Tidak apa Bu, Dila merasa tidak enak ke Riana dan Ibu yang sudah mengizinkan Dila tidur dirumah Ibu dan memberikan saya makan. Suatu saat akan Dila balas hutang budi Dila ke Ibu dan Riana" kata Dila dengan sopan ke ibunya Riana.
"Tidak usah dibalas Dil. Ibu ikhlas mengizinkan Dila tidur sini," jawab Ibu Riana dengan suara kecil.
"Seandainya Riana tidak ada disana saat mobil saya mogok, mungkin saya sudah kenapa-napa disana, terima kasih Riana dan Ibu," kata Dila sambil memandang Riana dan ibu Riana.
"Sama-sama Kak," jawab Riana dengan senyum.
"Iya dil. sama-sama. Ya udah Ibu mau istirahat dulu. Ibu duluan ya," pintak ibunya Riana.
Setelah ibu Riana masuk kekamar. Di dalam kamar Riana. Riana dan Dila ngobrol bersama seperti layaknya teman yang sudah akrab sambil bercanda. Setelah lama mengobrol akhirnya Riana dan Dila tidur.
Saat tengah malam Dila terbangun. Lalu bangun dari tidurnya dan mengarah ke jendela kamar Riana. Dila melihat suasan yang begitu tenang yang diiringi oleh suara jangkrik.
Begitu tenang daerah sini dan masih alami. Orangnya pun ramah-ramah. Gumam Dila dalam hatinya.
Tiba-tiba Riana terjaga dari tidurnya dan melihat Dila yang memandang langit dari jendela.
"Kak sedang apa?" tanya Riana yang membuat Dila tersentak kaget.
"Ehh Riana. Maaf membuatmu terbangun," ucap Dila yang memandang ke arah Riana.
"Ngak kok. Kak ngak membuat Riana terbangun. Kak lihat apa?" tanya Riana sambil mendekati Dila.
"Kak lagi menikmati udaranya. Sangat alami sekali dan sejuk. Apa lagi langitnya begitu indah karena bulannya yang terang. Tengok Riana..!!" ucap Dila sambil menunjuk ke arah bulan.
"Ya sih Kak, malam ini begitu tenang dan indah. Biasanya kalau Riana tidak bisa tidur. Riana juga memandang langit Kak. Menikmati suasana angin yang berhembus," jawab Riana yang duduk di samping Dila.
Dila dan Riana bersama-sama merasakan suasana malam dengan tenang. Setelah beberapa lama, akhirnya mereka menutup jendela dan kembali tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
KRISFFTRII
🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉
2020-05-09
0