Tibalah saatnya hari di mana Rey dan keluarganya pindah. Hari itu sudah sore. Barang sudah di masukkan ke garasi mobil dan setengah lagi sudah diangsur sama ayah Rey dari hari kemarin.
Rey terlihat sedih dan sambil memegang boneka yang dibelinya bersama ayahnya kemarin dan sebuah surat.
"Yah. Rei mau pergi sebentar," pinta Rei ke ayahnya berharap diberi izin.
"Baiklah Rey jangan terlalu lama sebentar lagi kita mau berangkat.!" jawab ayah Rey.
"Iya Yah," jawab Rei.
Akhirnya Rei berangkat menuju tempat biasa Riana dan Rei bermain.
Setelah sampai, Rei melihat suasana dan meneteslah air matanya melihat kenangan saat dia bermain dan duduk dipohon kelapa bersama Riana. Lalu Rey meletakkan boneka dan surat ditempat mereka biasa bersandar duduk.
Dia harus cepat sebelum Riana melihat Rei karena rei menyuruh riana datang sore ketempat biasa.
Setelah Rei pergi, menjelang 10 menit riana datang. Dan Riana tidak melihat rei tetapi menemukan sebuah boneka dan sepucuk surat. Lalu riana membaca isi surat tersebut.
Isi surat yang ditulis Rey.
Kepada Riana sahabatku.
maafkan aku, yang tidak bisa bilang secara langsung, yang hanya didampingi oleh sebuah surat yang kutulis ini.
Riana. Sahabatku, ku mohon pamit, keluargaku pindah keluar kota. Ini sangat menyakitkan bagi kita riana, maafkan aku. Sekali lagi maafkan aku. jangan membenciku riana. Suatu saat aku akan mendatangimu lagi. Ini bukan perpisahaan selamanya tetapi aku tidak tahu kapan kita berjumpa lagi. Tapiku pasti akan datang menemuimu dan sampai kapan pun ku pasti merindukanmu. Kutitip Boneka ini kepadamu dan jagalah sampai kapan pun, jika dirimu merindukanku, ingat saja pada boneka ini dan kuharap bisa menghilangkan kerinduanmu ke diriku. Kamu riana adalah sahabatku dan tidak akan ada yang mengantikanmu karena hanya kamu satu-satunya sahabat sampai kapan pun yang kupunya. Selamat tinggal Riana.
Setelah membaca surat dari Rey, riana langsung berlari ke arah rumah rey. Sambil meneteskan air matanya. Dalam hatinya dia tidak mau kehilangan orang yang terpenting lagi dalam hidupnya setelah ditinggal meninggal sama ayah kandungnya riana.
Secepat langkah berlari, Riana tidak memperdulikan sekitarnya, yang hanya dalam fikirannya hanya cepat sampai.
Dalam suasana rumah Rey, yang baru saja sampai ternyata ayah rey sudah menunggu Rey dan siap-siap untuk pergi.
Akhirnya Rey berangkat dengan duduk dibangku belakang, sementara ibunya dan ayah Rey didepan.
Tidak jauh dari rumah keberangkatan Rey dengan mobil, Riana tiba dan hanya melihat mobil Rey yang sudah agak menjauh. Riana mengejar mobil Rey dengan boneka dan surat dari Rey ditanggan Riana.
"Rey...Reeeyyyyy..!!!" teriak Riana sambil menangis yang berharap Rey mendengarnya.
Namun Rey tidak mendengar, hanya air mata yang mengalir dipipi rey dan merasa bersalah ke Riana.
"Reeeyyyy. Berhenti Rey, ku mohon berhenti," teriak Riana yang masih mengejar mobil Rey yang dalam kondisi menangis.
Setelah lama berlari mengejar mobil Rey. Riana terjatuh dan menatap mobil Rey yang masih melaju.
"Rey. Tunggu ku mohon tunggu," dengan suara pelan yang tidak sanggup untuk berdiri mengejar mobil rey.
"Rey. Kenapa mu pergi di saat ku tidak mau kehilanganmu," kata Riana dalam tangisan. Riana masih tidak percaya jika Rey pergi meninggalkannya.
"Aku akan menunggu mu, Rey. Aku percaya kepadamu pasti kamu akan kembali, ku pasti menunggumu di tempat kita bertemu pertama sekali. Aku percaya samamu," kata Riana dalam hati yang masih meneteskan air mata.
Dengan kesedihan Riana pulang kerumah dengan memegang boneka dan surat dari Rey. Sementara itu Rey masih meneteskan air mata di dalam perjalanan.
"Rey sudahlah. Lama-lama juga bakal lupa dengan Riana. Di sana pasti mu dapat kawan Rey," ucap ibunya Rey karena melihat Rey sedih.
"Tapi Bu, kami udah berjanji tidak saling meninggalkan," jawab Rey.
"Rey. Apa spesial Riana bagimu," kata ibunya Rey sambil membalikkan badannya menghadap ke Rey.
"Bagi Rey, Riana selalu ada di saat Rey kesepian. Rey selama ini kesepian di rumah. Ibu dan ayah jarang ada waktu untuk Rey," ucap Rey yang menambah sedih.
"Rey kami bukan tidak perduli denganmu tapi kami jarang di rumah karena kami sibuk dengan kerjaan dan itu untuk masa depanmu juga Rey," jawab ayah Rey.
"Tapi Yah," ucap rey yang belum selesai dengan perkataannya.
"Rey..!! Cukup, Ayah tidak mau mendengarnya dan Ayah tidak pernah mendidikmu untuk menyela perkataan orang tua..!!" ucap ayah Rey yang memotong pembicaraan Rey.
"Sebaiknya kamu turut saja dengan kata Ayahmu," sambung ibunya Rey.
Rey hanya diam saja dan pasrah. Rey lalu membaringkan badannya ke kursi dan berharap bisa tidur karena Rey merasa lelah karena kesedihannya.
Rey hanya terpaku dengan apa yg terjadi. Rey dalam keadaan berbaring dan sedih tidak tau apa yang mesti dilakukan.
Riana. Meski kita berpisah. Tapi bukan berarti semua ini akan berakhirkan. Riana, aku akan menemui suatu saat dan dimana pun kamu berada. Aku akan mencarimu. Ucap Rey dalam batinnya.
Saat dalam perjalanan yang sudah malam. Keluarga Rey lalu singah di restoran. Mereka segera memesan makanan. Saat pesanan mereka sudah terhidang diatas meja makan. Rey tidak nafsu untuk memakan makannya. Ibu dan ayah Rey hanya bingung melihat tingkah Rey.
"Rey. Sudah jangan dipikirkan. Untuk sekarang makan dulu makananmu, Rey."
"Benar Rey. Jangan terlalu berlebihan lah Rey. Besok kamu pasti mendapatkan banyak teman disana," ucap ibu Rey.
Rey hanya diam tampa berkata apa-apa. Rey pun segera memakan makanannya. Rey takut kalau ayahnya akan memarahinya. Meskipun masih dalam keadaan gundah. Rey mencoba menghabiskan makanannya.
Setelah mereka selesai makan. Keluarga Rey melanjutkan perjalanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Akun balik tapi kenangan tidak
hm... dah lah aku gk sanggup baca lagi karna sedih, tapi bikin penasaran akan kelanjutannya
2020-07-26
3
LastZee
mantap
2020-06-09
1
Roy_
Mampir...
2020-05-23
1