KESALAHAN FATAL

Khansa terus menangis hingga ia tertidur, sedangkan Abizar entah kemana ia melajukan mobilnya, ia ingin keluar dari semua masalah rumah tangganya nya, ia benar-benar sudah pusing dengan urusan kantor yang sangat banyak ditambah lagi masalah Khanza.

Abizar terus saja melajukan mobilnya tanpa arah tujuan, hingga ia menyadari jika ia sudah terlalu jauh dan matahari sebentar lagi terbit. Abizar memutar mobilnya Kembali menuju ke rumah. Setelah melakukan itu, ia sedikit lebih tenang.

Abizar baru sampai di rumah saat jam 5 pagi.

Abizar pun masuk ke kamar Farah membersihkan tubuhnya.

"Apakah Khanza tak makan semalam?" tanya Abizar pada Farah yang tengah duduk di sampingnya.

"Tidak, dia tak pernah berbicara saat semalam aku meninggalkannya saat  sudah tertidur pulas," Jawab Farah.

"Ya sudah, aku mau mandi dulu, nanti kita bujuk lagi dia. Khanza benar-benar membuatku  kehabisan kesabaran."

"Mas, Khanza itu masih sangat labil, cobalah untuk mengikutinya. Jangan melawan nya seperti ini, itu akan semakin membuat dia pergi dari kita," ucap Farah memohon agar Abizar lebih tenang menghadapi Khanza. 

"Aku sudah mencoba menahannya, aku tak bisa menahan emosi ku disaat Khanza terus saja menentang ku."

"Aku mengerti, tapi Farah mohon, Mas. Kendalikan emosi kamu."

Abizar hanya mengangguk dan berjalan masuk ke kamar mandi. Ia perlu menyegarkan tubuhnya agar pikirannya bisa menjadi lebih tenang.

Saat semua sedang berkumpul dan duduk di meja makan untuk sarapan, Khanza keluar dengan membawa tas sederhana miliknya, dimana tas itulah yang pertama kali ya bawa ke rumah itu, begitu juga dengan apa yang ada di dalam. Khanza tidak mengambil sepeserpun pemberian dari Abizar, termasuk cincin kawin nya. Iya lepaskan dan simpan di atas nakas.

Khanza sudah memutuskan akan kembali ke kampung halamannya dan membesarkan anaknya bersama kakek dan neneknya.

"Khanza kau mau kemana," tanya Abizar dari tempat duduknya. 

Khanza tak menjawab dan mempercepat langkahnya,

 

"Khanza berhenti," teriak Abizar dan berlari menghentikan Khanza.

"Kau ingin pergi kemana?" tanya Abizar memegang pergelangan tangan Khanza dan mengambil tasnya.

"Aku ingin menenangkan diri, aku tak tahan tinggal disini," ucap Khanza mencoba melepaskan genggaman tangan Abizar yang semakin mengeratkan pegangannya.

"Kau tak akan kemana-nama." bentak Abizar membuat Khanza berhenti berontak.

"Kak lepaskan aku, kau menyakitiku," ucap Khanza kembali memukul-mukul lengan Abizar.

"Aku sudah bilang, kau takkan kemana-mana, sekarang masuk ke kamarmu."

"Aku tidak mau lagi tinggal disini, aku ingin pergi dari sini, Mas bisa ceraikan aku," ucap Khanza lantang.

"Cerai! Aku takkan menceraikanmu sampai kapanpun," ucap Abizar kembali menarik Khanza masuk.

"Kenapa kau begitu egois! Aku tidak mau hidup bersama denganmu, bersama pria pengecut sepertimu," ucap Khanza memancing kembali emosi Abizar.

"Pengecut katamu?" Melepaskan genggamannya, memandang kesal pada Khanza. Selama ini tak ada berani padanya. Ia terbiasa dihormati.

"Iya, Kakak pengecut. Kakak tidak pantas disebut sebagai lelaki, sebagai seorang suami. Mana ada seorang suami yang tega membohongi istrinya. Pernikahan macam apa ini, yang didasari atas kebohongan. Hanya lelaki pengecut yang membohongi seorang gadis agar dia bisa menikahinya, kalau kakak hanya menginginkan seorang anak, kenapa Kakak tidak memintanya dari perempuan yang bisa kakak bayar di luar sana," bentak Khanza semakin meninggikan suaranya. 

Abizar yang benar-benar kesal mendengar semua ocehan Khanza tanpa sadar melayangkan tangannya ke pipi Khanza.

"Mas," pekik Farah saat melihat suaminya itu menampar madunya.

Khanza yang tak siap dengan apa yang baru saja Abizar lakukan padanya terjatuh dan perutnya terbentur sudut meja.

Khanza memegang perut dan pipinya yang terasa sakit, ia masih terduduk di lantai sambil berurai air mata.

Abizar tertegun melihat telapak tangan yang sudah digunakan untuk menampar istrinya, Abizar bukanlah sosok yang menyakiti perempuan secara fisik, selama ini sekalipun ia tak pernah melakukan hal itu pada Farah semarah apapun dia.

"Khanza, dasar ya kamu, tak tahu diri. Sudah syukur Abizar mau memungut mu dan menikahimu, bukannya kamu bersyukur dan menikmati fasilitas yang kami berikan kau malah menjadi seperti ini, semakin ngelunjak," ucap wandah ikut terbawa emosi mendengar ucapan Khanza tadi.

"Begitulah, wanita dari kampung sangat berbeda dengan kalangan kita, walau tinggal di kota, dipoles seindah apapun dan tinggal di rumah mewah seperti ini. Namun, sifat kampungnya masih saja dibawa-bawa. Dasar gadis kampung," Ucap Santi menambah-nambah apa yang telah dikeluarkan Warda.

"Mah, sudahlah," ucap Farah yang ikut duduk dilantai mencoba membantu Khanza untuk berdiri.

Khanza sangat sakit mendengar semua hinaan itu dan hinaan itu diterimanya didepan suaminya, sedangkan Abizar tak melakukan apa-apa, hanya berdiri mematung dan ikut mendengarkan cacian yang ia terima.

"Apa begitu tak berharganya diriku di rumah ini," batin Khanza.

Khanza mencoba berdiri saat Farah membantunya berdiri.

"Awwaa," pekik Khanza mengeluh sakit di perutnya yang semakin sakit berbeda sakit yang tadi dia rasakan saat membentur meja.

"Khanza kamu kenapa?" ucap Farah Khawatir melihat wajah pucat dan tangan Khanza yang bergetar menggenggam tangannya.

"Perut aku sakit sekali," lirih Khanza kembali terduduk memegang perutnya.

"Bayiku," lirih Khanza pelan sebelum ia kehilangan kesadarannya.

Walau Khanza mengatakannya dengan sangat pelan,tapi Farah yang berada di sampingnya masih bisa mendengar dengan jelas jika Khanza baru saja menyebut kata bayi.

"Bayi? Apa maksud kamu bayi?" tanya Farah terbata-bata, tapi yang ditanya sudah tak sadarkan diri.

Abizar yang melihat Khanza tak sadarkan diri langsung menghampirinya dan ingin mengangkatnya. Namunz ia menghentikan dan merasa sesuatu di telapak.

Abizar melihat telapak tangannya yang sudah berlumuran darah Khanza.

"Darah, bayi? Mas, cepat bawah Khanza ke rumah sakit.

 Farah dengan cepat menghubungkan perkataan terakhir Khanza dan darah yang ada pada Khanza.

"Apa Khanza sedang hamil?" tanya Farah pada Abizar yang masih tertegun melihat darah di tangannya.

Abizar mengerti maksud Farah, dengan cepat ia langsung berlari sambil menggendong Khanza membaringkannya di mobil dengan hati-hati. Farah juga ikut naik dan memegangi Khanza.

Abizar langsung menancap gas mobilnya menuju ke rumah sakit.

"Apa Khanza sedang hamil?" tanya Farah sekali lqgi.

Mendengar pertanyaan Farah beberapa ingatan terlintas di pikiran Abizar. Dimana saat tengah malam ia mendengar suara Khanza sedang muntah dan saat tidur dengan Khanza, Khanza juga pernah menarik tangannya agar memegang perutnya. Apakah saat itu bayinya sudah ada di dalam rahim Khanza. pikir Abizar.

"Bagaimana ini, Mas. Darahnya semakin banyak keluar. Bagaimana dengan bayinya," ucap Farah sudah menangis ketakutan, ia takut jika terjadi sesuatu pada bayi yang dikandung oleh Khanza.

Abizar tak bisa berkata apa-apa, dia semakin melajukan mobilnya. Abizar  melihat wajah Khanza yang begitu pucat dari kaca.

"Mas, lebih cepat lagi," ucap Farah.

Abizar sudah melewati batas kemampuannya berkendara, beruntung mereka tak terjebak macet.

Begitu sampai di rumah sakit, Abizar dengan sigap langsung meminta dokter menyelamatkan istri dan bayinya.

Khanza langsung dibawa ke ruang UGD dan langsung mendapat tindakan.

"Mas, apa Mas nggak tahu jika Khanza Sedang Hamil?!" tanya Farah..

"Mana mungkin aku tahu, jika aku tahu kamu pikir aku akan melakukan semua itu padanya."

"Aku 'kan sudah bilang sama, Mas. Kendalikan emosimu, lihat apa yang terjadi jika melakukan sesuatu dengan emosi. Aku tak nyangka Mas bisa menampar Khanza, aku seperti tak mengenal Mas."

"Aku benar-benar terbawa emosi dan tak bisa menguasai diriku, tanganku seakan melayang begitu saja saat mendengar Khanza yang begitu merendahkanku."

"Bagaimana jika terjadi sesuatu pada bayinya?" tanya Farah kesal.

"Abizar meninju tembok rumah sakit hingga punggung tangannya mengeluarkan darah, ia benar-benar tak  akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada bayi mereka.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terima kasih sudah membaca 🙏

LIKE, Vote, dan Kokennya.🙏

salam

dariku Author m anha ❤️

love you all 💕🤗

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

Mona Lisa

Mona Lisa

khansa jdi lah gadis dingin

2024-04-02

0

Ranny

Ranny

kurang bersyukur ya di Khanza semua kasih sayang sudah di berikan oleh suami dan madunya tapi masih juga suka melawan padahal derajatnya sdh terangkat dr si gadis miskin menjadi nyonya kaya raya tapi tetap tak berubah sifatnya, kasihan gimana keadaan calon baby mu...

2024-02-18

0

Dinara Mata

Dinara Mata

mampuuuuy dah yatim piatu belagu , kalau loe jadi istri kedua disiasia kan baru boleh berulah ini udah dinikahin , dijaga baik" disayang diangkat harkat derajat masih nggak bersyukur berbagi suami itu biasa cuyy yg nggak biasa udah di nikahin disiasiain tuh baru boleh berulah Khanza .dasar d ia halu ikutan esmosi kan aku wkwkkwkw 🙏🏻🙏🏻✌️✌️✌️

2023-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN
2 Mulai dekat.
3 PERNIKAHAN
4 Akulah orang Ketiga
5 APA SALAHKU
6 Air mata Khanza
7 Meminta Maaf.
8 Menenangkan diri
9 MENGINAP
10 Keputusan Khanza.
11 Cinta Khanza
12 Mulai berani.
13 Sikap tegas Abizar
14 RASA PERIH.
15 PERTENGKARAN.
16 KESALAHAN FATAL
17 Demi Bayiku.
18 Memanfaatkan Situasi
19 Mencintai diriku dan dirinya.
20 Rencana Khanza
21 Sarapan Istimewa
22 Mencoba Mengalah.
23 Keikhlasan Farah
24 Keputusan Akhir Khanza.
25 Kampung halamanku.
26 Oleh-oleh istimewa.
27 Mulai Mengerti.
28 Kamu hanya untuk ku.
29 Ke khawatiran Nenek.
30 Mengalah.
31 Kebahagiaan Keluarga
32 RENOVASI
33 Aku hanya seorang Khanza.
34 Mencoba saling menerima.
35 Keputusan Akhir
36 Berbagi Cinta.
37 Kebaikan Farah.
38 Tak ada yang sempurna.
39 Tak mudah berbagi.
40 Gosip Hot.
41 kebenaran Khanza.
42 kebenaran Khanza ( part 2)
43 Kebenaran Khanza ( part 3)
44 Kebenaran Khanza (part 4)
45 Kebenaran Khanza ( part 5)
46 Cinta yang menyakiti.
47 SAHABAT KU
48 KEBERSAMAAN.
49 Kepanikan dan ketakutan.
50 Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51 Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52 Penyasalan Abizar.
53 Air Mata Khanza
54 Cucuku Malang
55 Keputusan Kekek
56 Tanggung Jawab
57 Aziel Ganendra
58 Aziel Kesayangan Semua.
59 Ma-ma
60 Kabar bahagia.
61 Aziel Anakku.
62 Bahagia Itu Sederhana.
63 Makan Malam.
64 Perkenalan.
65 Ingin Kembali Memulai
66 POLIGAMI.
67 Kunjungan Dadakan.
68 Cemburu
69 Pengganggu.
70 Ikut Ke Kantor.
71 Ikut ke kantor part 2
72 Ngumpul bareng.
73 Status Sebenarnya.
74 Mengintai Target.
75 Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76 NOTIFIKASI CHAT
77 PEBINOR BERAKSI
78 Buat Dirimu Bahagian
79 Jangan ikut Campur
80 Wanita selalu Benar.
81 Adu kekuatan.
82 Apa Aku Salah.
83 Wanita Karir.
84 Mencintai Kalian.
85 Ke Kampung Halaman.
86 Kebaikan Abizar.
87 Aziel di kampung halaman Mama
88 Sawah Kakek.
89 Siapa Dibalik Semua ini
90 Mencurigai Daniel.
91 Tamu tak diundang
92 Kekesalan Abizar
93 Abizar vs Daniel
94 Abizar vs Daniel part 2
95 Abizar vs Daniel part 3
96 Berwisata Keluarga.
97 Kenyataan yang tak sesuai.
98 Kembali ke Rumah
99 Kenapa Semua Menyalahkanku.
100 Rumah ku Istanaku
101 Dia Istriku
102 Sebuah Pengorbanan.
103 Weekend
104 Adik Untuk Aziel
105 Rencana Abizar.
106 keinginan Aziel
107 Kunjungan di Pagi Hari
108 Terungkapnya Kebenaran
109 Menyarah.
110 Mencoba Dari Awal
111 CINTA PERTAMA
112 Aku Akan Menemukan Mu.
113 Aksi Aqila.
114 Meloloskan Diri.
115 Bala Bantuan
116 Pencarian Abizar
117 Dokterku Sahabatku
118 Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119 Sebuah Ikatan Cinta
120 Sahabat rasa Saudara
121 Melawan Rasa Trauma
122 Sayang Adik Bayi
123 Usaha Abizar.
124 Lawan Yang Sama.
125 Pertemuan tak di sangka
126 Rencana Daniel
127 Mulai Menjalankan Rencana.
128 Pertemuan dan Perpisahan
129 Sebuah keputusan Penting
130 Dua wanita istimewa.
131 Menantikan Dede Bayi.
132 Menjelang Persalinan
133 Keinginan Khanza.
134 PASRAH.
135 Hati Yang Tersakiti.
136 Suami dan Ayah.
137 Mutlak Keputusan Khanza
138 Cinta dalam Diam
139 Permintaan Maaf
140 Aku pergi.
141 Pengganti Papa
142 Perpisahan
143 Demi Anak-anak.
144 Hanya Bisa Berharap.
145 Keluar Negeri
146 Keinginan Aziel
147 Menjadi lebih Baik
148 Kunjungan Dadakan
149 Merindukan
150 Aku Bisa Tanpamu
151 Perasaan Abizar.
152 Menghindari.
153 Cinta Abizar
154 keputusan Akhir
155 Kesalahan yang terus terulang.
156 Gugatan Cerai
157 Senyuman dalam tangisan
158 Sebuah Kasih Sayang.
159 Cinta tak harus memiliki.
160 Pilihan yang Sulit
161 Apa kata hati.
162 Ketetapan Hati
163 KETOK PALU
164 Anakku bahagiaku
165 Mencoba Menerima Kenyataan.
166 Ibu dari anak-anakku.
167 Buatlah dia bahagia.
168 Hari bahagia Aqila
169 Bunga Pengantin
170 Cinta Dalam Diam.
171 Kesibukan Khanza
172 Cinta tak harus memiliki.
173 Semua Baik Saja.
174 Hukuman dari Kesalahan.
175 CINTA DAN KEBOHONGAN
176 Perasaan Anak-anak.
177 Hari Pernikahan.
178 Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179 Extra part 1.
180 Promo Karya : Kisss
181 Promo karya pertamaku .
182 Eksta part 2
183 Promo karya : Irma Kirana
184 Promo karya keduaku : M Anha
185 promo karya : Ririn Rohman
186 Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187 promo novel tamat. Mafia In the school.
188 Promo karya Author.
189 Promo karya : Imma Dealova
190 Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191 Promo karyaku
192 Season 2 : Bab 1
193 Season 2 : Bab 2
194 Season 2: Bab 3
195 Season 2: Bab 4
196 Season 2 : Bab 5
197 Season 2: bab 6
198 Season 2: Bab 7
199 Season 2 : Bab 8
200 Season 2: bab 9
201 Season 2 : bab 10
202 Season 2 : bab 11
203 Season 2 : bab 12
204 Season 2: bab 13
205 Season 2 : bab 14
206 Season 2 : bab 15
207 Season 2: bab 16
208 Season 2: bab 17
209 Season 2: bab 18
210 Season 2: bab 19
211 Season 2 : bab 21
212 Season 2 : bab 22
213 Season 2 bab 23
214 Season 2: bab 24
215 Season 2: Bab 25
216 Season 2: bab 26
217 Seasin 2: Bab 27
218 Season 2 : bab 28
219 Season 2: bab 29
220 Season 2: Bab 30
221 Season 2: bab 31
222 Season 2 : Bab 32
223 Season 2 : Bab 33
224 Season 2: Bab 34
225 Season 2: Bab 35
226 Season 2: Bab 36
227 Season 2: Bab 37
228 Season 2: Bab 38
229 Season 2 : bab 39
230 Season 2: Bab 40
231 Season 2: Bab 41
232 Season 2: Bab 42
233 Season 2: Bab 43
234 Season 2: Bab 44
235 Season 2: bab 45
236 Season 2 bab 46
237 Season 2: bab 47
238 Season 2: bab 48
239 Season 2: bab 49
240 Season 2 : bab 50
241 Season 2: bab 51
242 Season 2: bab 52
243 Season 2: bab 53 ( Tamat)
244 Season 3 : Bab 1
Episodes

Updated 244 Episodes

1
PERTEMUAN
2
Mulai dekat.
3
PERNIKAHAN
4
Akulah orang Ketiga
5
APA SALAHKU
6
Air mata Khanza
7
Meminta Maaf.
8
Menenangkan diri
9
MENGINAP
10
Keputusan Khanza.
11
Cinta Khanza
12
Mulai berani.
13
Sikap tegas Abizar
14
RASA PERIH.
15
PERTENGKARAN.
16
KESALAHAN FATAL
17
Demi Bayiku.
18
Memanfaatkan Situasi
19
Mencintai diriku dan dirinya.
20
Rencana Khanza
21
Sarapan Istimewa
22
Mencoba Mengalah.
23
Keikhlasan Farah
24
Keputusan Akhir Khanza.
25
Kampung halamanku.
26
Oleh-oleh istimewa.
27
Mulai Mengerti.
28
Kamu hanya untuk ku.
29
Ke khawatiran Nenek.
30
Mengalah.
31
Kebahagiaan Keluarga
32
RENOVASI
33
Aku hanya seorang Khanza.
34
Mencoba saling menerima.
35
Keputusan Akhir
36
Berbagi Cinta.
37
Kebaikan Farah.
38
Tak ada yang sempurna.
39
Tak mudah berbagi.
40
Gosip Hot.
41
kebenaran Khanza.
42
kebenaran Khanza ( part 2)
43
Kebenaran Khanza ( part 3)
44
Kebenaran Khanza (part 4)
45
Kebenaran Khanza ( part 5)
46
Cinta yang menyakiti.
47
SAHABAT KU
48
KEBERSAMAAN.
49
Kepanikan dan ketakutan.
50
Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51
Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52
Penyasalan Abizar.
53
Air Mata Khanza
54
Cucuku Malang
55
Keputusan Kekek
56
Tanggung Jawab
57
Aziel Ganendra
58
Aziel Kesayangan Semua.
59
Ma-ma
60
Kabar bahagia.
61
Aziel Anakku.
62
Bahagia Itu Sederhana.
63
Makan Malam.
64
Perkenalan.
65
Ingin Kembali Memulai
66
POLIGAMI.
67
Kunjungan Dadakan.
68
Cemburu
69
Pengganggu.
70
Ikut Ke Kantor.
71
Ikut ke kantor part 2
72
Ngumpul bareng.
73
Status Sebenarnya.
74
Mengintai Target.
75
Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76
NOTIFIKASI CHAT
77
PEBINOR BERAKSI
78
Buat Dirimu Bahagian
79
Jangan ikut Campur
80
Wanita selalu Benar.
81
Adu kekuatan.
82
Apa Aku Salah.
83
Wanita Karir.
84
Mencintai Kalian.
85
Ke Kampung Halaman.
86
Kebaikan Abizar.
87
Aziel di kampung halaman Mama
88
Sawah Kakek.
89
Siapa Dibalik Semua ini
90
Mencurigai Daniel.
91
Tamu tak diundang
92
Kekesalan Abizar
93
Abizar vs Daniel
94
Abizar vs Daniel part 2
95
Abizar vs Daniel part 3
96
Berwisata Keluarga.
97
Kenyataan yang tak sesuai.
98
Kembali ke Rumah
99
Kenapa Semua Menyalahkanku.
100
Rumah ku Istanaku
101
Dia Istriku
102
Sebuah Pengorbanan.
103
Weekend
104
Adik Untuk Aziel
105
Rencana Abizar.
106
keinginan Aziel
107
Kunjungan di Pagi Hari
108
Terungkapnya Kebenaran
109
Menyarah.
110
Mencoba Dari Awal
111
CINTA PERTAMA
112
Aku Akan Menemukan Mu.
113
Aksi Aqila.
114
Meloloskan Diri.
115
Bala Bantuan
116
Pencarian Abizar
117
Dokterku Sahabatku
118
Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119
Sebuah Ikatan Cinta
120
Sahabat rasa Saudara
121
Melawan Rasa Trauma
122
Sayang Adik Bayi
123
Usaha Abizar.
124
Lawan Yang Sama.
125
Pertemuan tak di sangka
126
Rencana Daniel
127
Mulai Menjalankan Rencana.
128
Pertemuan dan Perpisahan
129
Sebuah keputusan Penting
130
Dua wanita istimewa.
131
Menantikan Dede Bayi.
132
Menjelang Persalinan
133
Keinginan Khanza.
134
PASRAH.
135
Hati Yang Tersakiti.
136
Suami dan Ayah.
137
Mutlak Keputusan Khanza
138
Cinta dalam Diam
139
Permintaan Maaf
140
Aku pergi.
141
Pengganti Papa
142
Perpisahan
143
Demi Anak-anak.
144
Hanya Bisa Berharap.
145
Keluar Negeri
146
Keinginan Aziel
147
Menjadi lebih Baik
148
Kunjungan Dadakan
149
Merindukan
150
Aku Bisa Tanpamu
151
Perasaan Abizar.
152
Menghindari.
153
Cinta Abizar
154
keputusan Akhir
155
Kesalahan yang terus terulang.
156
Gugatan Cerai
157
Senyuman dalam tangisan
158
Sebuah Kasih Sayang.
159
Cinta tak harus memiliki.
160
Pilihan yang Sulit
161
Apa kata hati.
162
Ketetapan Hati
163
KETOK PALU
164
Anakku bahagiaku
165
Mencoba Menerima Kenyataan.
166
Ibu dari anak-anakku.
167
Buatlah dia bahagia.
168
Hari bahagia Aqila
169
Bunga Pengantin
170
Cinta Dalam Diam.
171
Kesibukan Khanza
172
Cinta tak harus memiliki.
173
Semua Baik Saja.
174
Hukuman dari Kesalahan.
175
CINTA DAN KEBOHONGAN
176
Perasaan Anak-anak.
177
Hari Pernikahan.
178
Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179
Extra part 1.
180
Promo Karya : Kisss
181
Promo karya pertamaku .
182
Eksta part 2
183
Promo karya : Irma Kirana
184
Promo karya keduaku : M Anha
185
promo karya : Ririn Rohman
186
Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187
promo novel tamat. Mafia In the school.
188
Promo karya Author.
189
Promo karya : Imma Dealova
190
Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191
Promo karyaku
192
Season 2 : Bab 1
193
Season 2 : Bab 2
194
Season 2: Bab 3
195
Season 2: Bab 4
196
Season 2 : Bab 5
197
Season 2: bab 6
198
Season 2: Bab 7
199
Season 2 : Bab 8
200
Season 2: bab 9
201
Season 2 : bab 10
202
Season 2 : bab 11
203
Season 2 : bab 12
204
Season 2: bab 13
205
Season 2 : bab 14
206
Season 2 : bab 15
207
Season 2: bab 16
208
Season 2: bab 17
209
Season 2: bab 18
210
Season 2: bab 19
211
Season 2 : bab 21
212
Season 2 : bab 22
213
Season 2 bab 23
214
Season 2: bab 24
215
Season 2: Bab 25
216
Season 2: bab 26
217
Seasin 2: Bab 27
218
Season 2 : bab 28
219
Season 2: bab 29
220
Season 2: Bab 30
221
Season 2: bab 31
222
Season 2 : Bab 32
223
Season 2 : Bab 33
224
Season 2: Bab 34
225
Season 2: Bab 35
226
Season 2: Bab 36
227
Season 2: Bab 37
228
Season 2: Bab 38
229
Season 2 : bab 39
230
Season 2: Bab 40
231
Season 2: Bab 41
232
Season 2: Bab 42
233
Season 2: Bab 43
234
Season 2: Bab 44
235
Season 2: bab 45
236
Season 2 bab 46
237
Season 2: bab 47
238
Season 2: bab 48
239
Season 2: bab 49
240
Season 2 : bab 50
241
Season 2: bab 51
242
Season 2: bab 52
243
Season 2: bab 53 ( Tamat)
244
Season 3 : Bab 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!