PERTENGKARAN.

"Khanza buka pintunya, aku ingin bicara tolong jangan seperti ini," ucap Abizar terus mencoba mengetuk pintunya yang merasa bersalah walau Khanza menyembunyikannya, ia masih bisa melihat air mata Khanza yang terjatuh sebelum berlari meninggalkan dapur.

Farah berdiri di samping Abizar, Ia juga tak kalah cemasnya dengan Abizar. Iya tahu apa yang khanza rasakan saat ini, ia juga sering merasakan nya. Namun, mungkin tingkat kedewasaan mereka jauh berbeda, jika Farah bisa menerimanya dengan lapang dada, tapi tidak dengan Khanza ia pasti sangat sedih.

Lama mereka membujuk Khanza. Namun tetap tak ada jawaban. 

"Sebaiknya kita bicara besok saja," ucap  Abizar menyerah kemudian mereka kembali ke kamar.

Sepanjang malam Khanza terus menangis, ia benar-benar tak bisa lagi mengabaikan perasaannya.

Khanza mengambil ponselnya melihat nomor neneknya di sana. Ingin rasanya ia menelepon dan mengadu padanya, tapi akankah neneknya itu mampu menerima takdir pernikahannya.

"Tidak, aku tak boleh membebani nenek, aku sudah cukup membebaninya selama ini," Khanza kembali mengurungkan niatnya untuk menghubungi neneknya.

Sementara di kamar lainnya Abizar tak bisa tidur, ia terus saja mengkhawatirkan Khanza, jujur ia sangat bingung dengan perasaannya saat ini, Siapa yang benar-benar dicintainya.

Pagi hari Khanza belum juga membuka pintu kamarnya dan kembali melewatkan sarapan nya. Beberapa kali Abizar mencoba membujuk Khanza untuk keluar, tapi tak ada sahutan sama sekali.

"Aku ada rapat penting di kantor, tolong kau bujuk dia, setidaknya biarkan ia makan di dalam kamar," ucap Abizar pada Farah.

"Aku akan meminta Bibi yang membujuknya, kamu tau sendiri jika aku yang memberinya dia takkan mungkin membuka pintu."

"Aku percayakan semua urusan Khanza padamu, aku benar-benar tak bisa meninggalkan rapat ini."

"Sudah, Mas ke kantor saja, urusan Khanza serahkan saja padaku,"

Sebelum pergi Abizar kembali mengetuk pintu dan berpamitan ke kantor dan meminta untuk Khanza untuk makan.

Selepas Abizar Pergi, Farah meminta Bibi untuk membujuk Khanza keluar atau memberikan makanan seperti biasanya.

Namun, sama saja Khanza tak membuka pintunya.

Di dalam kamar sejak semalam entah pengaruh terlalu banyak menangis atau memang pengaruh kehamilannya kepalanya terasa sangat pusing dan ia juga merasa sangat mual, sudah beberapa kali ya bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan apa yang ada di perutnya ia bahkan hanya memuntahkan cairan saja karena sudah tak ada lagi yang bisa ia muntahkan dalam perutnya. Perutnya benar-benar kosong.

Khanza tak sanggup lagi berjalan Kembali ke tempat tidurnya,

Ia duduk di lantai kamar mandi.

"Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan. Aku benar-benar pusing," ucap Khanza usaha untuk tetap tersadar sambil terus mengusap perutnya.

"Dimana obat ku," Khanza  merangkak mencari obatnya, dia berharap setelah meminum obatnya rasa pusing dan mual nya sedikit berkurang.

Khanza dengan cepat meminum obat tersebut, menunggu beberapa saat, tapi hasilnya tetap sama. Mual, pusing, semua itu masih dirasakannya.

Khanza kembali merasa mual dan berjalan menuju kamar mandi.

Sarapan terlewatkan, makan siang juga terlewatkan. Menjelang malam, Farah mulai panik, sedari tadi ia sudah membujuk Khanza untuk makan, mulai dari Abizar yang terus menelpon dan mengirim pesan untuk Khanza, Farah yang sesekali menggedor pintu Khanza  juga Bibi yang sudah tak terhitung berapa kali dia bolak-balik untuk menawarkan Khanza makanan.

Sudah lewat tengah malam situasinya tetap sama. Farah yang khawatir menelpon Abizar.

"Halo, Mas. Apa pekerjaanmu tak bisa ditinggalkan. Aku khawatir pada Khanza. Semalam dia pasti sangat marah melihat kita. Aku hanya takut terjadi sesuatu padanya di dalam. Bagaimana jika ia bertindak bodoh," ucap Farah.

"Aku akan pulang sekarang," ucap Abizar berpikir yang tidak-tidak tentang apa yang bisa terjadi pada Khanza.

Abizar mengendarai mobilnya dengan sangat cepat, takut jika apa yang dikatakan Farah benar-benar terjadi.

"Mas, Khanza tidak mau keluar dari kamar," ucap Farah. "Aku takut terjadi sesuatu padanya," tambahnya melihat Abizar masuk dan menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Khanza buka pintunya," ucap Abizar menggedor pintu kamar Khanza. Namun, benar apa yang dikatakan Farah tak ada respon.

"Khanza cepat buka pintunya kalau tidak aku akan mendobraknya," teriak Abizar terus menggedor dengan kencang.

"Ayo, dobrak saja, Mas," perintah Farah.

Wanda dan Santi hanya melihat dari kejauhan apa yang dilakukan oleh anak dan menantunya itu.

Brakkk

Pintu berhasil di mendobrak. Mereka melihat ke sekeliling kamar Khanza tak ada disana.

"Khanza di mana kau," panggil Abizar khawatir karena tak melihat Khanza.

Farah melihat keluar ke balkon kamar .Namun Khanza juga tak ada di sana, ia melihat kebawah memastikan Khanza tidak kabur. Namun tak ada tanda-tanda jika khanza pergi melewati balkon.

"Mas, dimana Khanza?" tanya Farah khawatir.

Abizar  melihat pintu kamar mandi dan membukanya, alangkah terkejutnya ia saat melihat Khanza berbaring di lantai kamar mandi tak sadarkan diri.

"Khanza," pekiknya dengan cepat Abizar mengangkatnya ke kasur.

Farah membaluri seluruh tubuh Khanza dengan minyak kayu putih mencoba mendekatkan ke hidungnya agar Khanza bisa menghirup aroma tersebut.

Beberapa menit kemudian Khanza tersadar rasa mual dan pusingnya kembali menyerang nya..

"Khanza bisakah kau menurut padaku, aku kan sudah bilang jangan pernah melewatkan makan mu, kamu juga sudah berjanji, jika aku mengizinkanmu pindah ke kamar ini kau tak akan bertindak kekanak-kanakan seperti ini. Melakukan mogok makan, coba lihat keadaanmu sekarang. Kau pasti pingsan karena tak makan 'kan. Kenapa kau menyakiti dirimu sendiri," ucap Abizar dengan sangat emosi, bukannya mengkhawatirkan kondisi Khanza, ia malah memarahinya, entahlah mungkin itu bentuk perhatian nya.

Khanza  masih merasa mual dan sangat pusing, ia hanya bisa mendengarkan apa yang dikatakan Abizar tanpa ada tenaga untuk menjawab.

"Minta Bibi menyiapkan makanan."

Farah ke dapur dan kembali membawa makanan dan susu untuk Khanza.

Khanza hanya bersandar lemah di sandaran tempat tidur, ia benar-benar malas untuk melakukan apa-apa untuk saat ini jangankan untuk menjawab apa yang mereka lontarkan, untuk membuka matanya saja sudah sangat kelelahan.

"Khanza makanlah dulu agar kau punya tenaga," ucap Farah menyodorkan nampan yang ia bawa.

Khanza memalingkan wajahnya dan  menolak nampan pemberian Farah.

"Kau sudah selemah ini dan kamu masih menolak makanan, Ayo makan," tegas Abizar.

"Aku nggak bisa makan, Kak tolong jangan paksa aku," ucap Khanza yang  memang benar-benar tak bisa makan. Ia benar-benar merasa mual melihat makanan saja sudah membuat perutnya terasa dikocok dan ingin kembali muntah.

"Kalau begitu minum susu saja, ya!" ucap Farah kembali menyodorkan susu untuk khanza.

Khanza kembali menolak. Namun, Farah terus memaksa agar Khanza mau minumnya.

"Mbak Farah, Aku kan sudah bilang, Aku tak mau," ucap Khanza mendorong gelas itu hingga jatuh dan pecah.

"Kamu nggak mau makan, kamu gak mau minum susu lalu apa yang kau inginkan? Kami sudah melayani  dengan sangat baik , memberi makan. Khanza apa yang kau lakukan itu menyiksa dirimu sendiri, bagaimana kalau aku terlambat menemukanmu." bentak Abizar.

"Memangnya apa yang akan terjadi, bukankah itu lebih baik daripada aku dalam kondisi seperti ini," balas membentak Abizar dengan tatapan tajamnya. " Aku dibohongi oleh suamiku sendiri. Apakah kak tidak mengerti perasaan sakit yang aku rasakan, saat melihat Kakak bersama dengan wanita lain," ucap Khanza menaikkan nada suara.

"Sekarang 'kan kau sudah tahu jika Farah juga istriku, kau harus menerima keadaan kita saat ini. Kau, Farah, dan aku. Kita adalah satu keluarga.

"Aku tahu Mas, aku ini hanya istri kedua kamu, kamu punya istri selain aku, tapi apa kau tahu betapa sakitnya hatiku. Tak pernahkah kau berfikir tentang aku sedikitpun."

"Aku tahu perasaanmu, tapi semua sudah terjadi, kita tak bisa melakukan apa-apa selain menerima.

"Kita bisa, Kak. Akhir salah satu pernikahanmu, Kau memilih Aku atau mbak Farah.

"Aku mencintai kalian berdua, aku tak akan memilih antara kalian," ucap Abizar yang sudah tersulit emosi, api amarah di matanya seolah menyala dan siap menyambar.

"Kamu egois ," teriak Farah.

"Iya aku tahu aku egois."

"Sebenarnya apa tujuan kakak menikahiku! Apa benar yang aku katakan beberapa hari yang lalau jika Kakak menikahiku itu hanya ingin anak dari rahim ku, apa mbak Farah tak bisa memberimu anak," teriak Khanza, ia berada di luar kendalinya, dia tanpa sadar mengeluarkan sama kata-kata yang baru saja dilontarkannya.

"Iya, aku menikahimu karena Farah tak bisa memberiku anak. Apa kau puas," ucap Abizar kesal dan ia Keluar. Bukan hanya keluar dari kamar, Abizar keluar rumah untuk menenangkan dirinya. Dia benar-benar frustasi dibuatnya. Ia sebelumnya tak pernah ditentang seperti itu dan Ini pertama kalinya ada yang menentang dan berteriak padanya membuat Abizar di luar kendali.

Farah hanya terdiam tak tahu harus berbuat apa, sementara Khanza sesudah menangis tersedu-sedu.

Tak ingin semakin membuat Khanza sedih Farah memutuskan untuk keluar dari kamar itu.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terima kasih sudah membaca 🙏

mohon dukungannya ya dengan memberi like, vote, dan komennya 🙏

salam dariku Author m anha ❤️

love you all 💕🤗🙏

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

ya km nerima krn emg km yg menginginkan di poligami. tp klo si Khanza kan g tau klo dia istri kedua ya pastilah sakit hati. dasar suami istri egois

2024-11-04

0

Ranny

Ranny

tidak bisakah kalian bertiga hidup saling akur kurang apalagi si Farah yg mau menerima mu Khanza jadi madunya sifatmu terlalu kekanak-kanakan cobalah bersikap dewasa sedikit 🙄

2024-02-18

0

Maizaton Othman

Maizaton Othman

Benar,khanza hanyalah,tersulut emosi kerana dibohongi tp sifatnya terlalu kekanakan,..dgn itu masaalah berterusan,

2024-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN
2 Mulai dekat.
3 PERNIKAHAN
4 Akulah orang Ketiga
5 APA SALAHKU
6 Air mata Khanza
7 Meminta Maaf.
8 Menenangkan diri
9 MENGINAP
10 Keputusan Khanza.
11 Cinta Khanza
12 Mulai berani.
13 Sikap tegas Abizar
14 RASA PERIH.
15 PERTENGKARAN.
16 KESALAHAN FATAL
17 Demi Bayiku.
18 Memanfaatkan Situasi
19 Mencintai diriku dan dirinya.
20 Rencana Khanza
21 Sarapan Istimewa
22 Mencoba Mengalah.
23 Keikhlasan Farah
24 Keputusan Akhir Khanza.
25 Kampung halamanku.
26 Oleh-oleh istimewa.
27 Mulai Mengerti.
28 Kamu hanya untuk ku.
29 Ke khawatiran Nenek.
30 Mengalah.
31 Kebahagiaan Keluarga
32 RENOVASI
33 Aku hanya seorang Khanza.
34 Mencoba saling menerima.
35 Keputusan Akhir
36 Berbagi Cinta.
37 Kebaikan Farah.
38 Tak ada yang sempurna.
39 Tak mudah berbagi.
40 Gosip Hot.
41 kebenaran Khanza.
42 kebenaran Khanza ( part 2)
43 Kebenaran Khanza ( part 3)
44 Kebenaran Khanza (part 4)
45 Kebenaran Khanza ( part 5)
46 Cinta yang menyakiti.
47 SAHABAT KU
48 KEBERSAMAAN.
49 Kepanikan dan ketakutan.
50 Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51 Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52 Penyasalan Abizar.
53 Air Mata Khanza
54 Cucuku Malang
55 Keputusan Kekek
56 Tanggung Jawab
57 Aziel Ganendra
58 Aziel Kesayangan Semua.
59 Ma-ma
60 Kabar bahagia.
61 Aziel Anakku.
62 Bahagia Itu Sederhana.
63 Makan Malam.
64 Perkenalan.
65 Ingin Kembali Memulai
66 POLIGAMI.
67 Kunjungan Dadakan.
68 Cemburu
69 Pengganggu.
70 Ikut Ke Kantor.
71 Ikut ke kantor part 2
72 Ngumpul bareng.
73 Status Sebenarnya.
74 Mengintai Target.
75 Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76 NOTIFIKASI CHAT
77 PEBINOR BERAKSI
78 Buat Dirimu Bahagian
79 Jangan ikut Campur
80 Wanita selalu Benar.
81 Adu kekuatan.
82 Apa Aku Salah.
83 Wanita Karir.
84 Mencintai Kalian.
85 Ke Kampung Halaman.
86 Kebaikan Abizar.
87 Aziel di kampung halaman Mama
88 Sawah Kakek.
89 Siapa Dibalik Semua ini
90 Mencurigai Daniel.
91 Tamu tak diundang
92 Kekesalan Abizar
93 Abizar vs Daniel
94 Abizar vs Daniel part 2
95 Abizar vs Daniel part 3
96 Berwisata Keluarga.
97 Kenyataan yang tak sesuai.
98 Kembali ke Rumah
99 Kenapa Semua Menyalahkanku.
100 Rumah ku Istanaku
101 Dia Istriku
102 Sebuah Pengorbanan.
103 Weekend
104 Adik Untuk Aziel
105 Rencana Abizar.
106 keinginan Aziel
107 Kunjungan di Pagi Hari
108 Terungkapnya Kebenaran
109 Menyarah.
110 Mencoba Dari Awal
111 CINTA PERTAMA
112 Aku Akan Menemukan Mu.
113 Aksi Aqila.
114 Meloloskan Diri.
115 Bala Bantuan
116 Pencarian Abizar
117 Dokterku Sahabatku
118 Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119 Sebuah Ikatan Cinta
120 Sahabat rasa Saudara
121 Melawan Rasa Trauma
122 Sayang Adik Bayi
123 Usaha Abizar.
124 Lawan Yang Sama.
125 Pertemuan tak di sangka
126 Rencana Daniel
127 Mulai Menjalankan Rencana.
128 Pertemuan dan Perpisahan
129 Sebuah keputusan Penting
130 Dua wanita istimewa.
131 Menantikan Dede Bayi.
132 Menjelang Persalinan
133 Keinginan Khanza.
134 PASRAH.
135 Hati Yang Tersakiti.
136 Suami dan Ayah.
137 Mutlak Keputusan Khanza
138 Cinta dalam Diam
139 Permintaan Maaf
140 Aku pergi.
141 Pengganti Papa
142 Perpisahan
143 Demi Anak-anak.
144 Hanya Bisa Berharap.
145 Keluar Negeri
146 Keinginan Aziel
147 Menjadi lebih Baik
148 Kunjungan Dadakan
149 Merindukan
150 Aku Bisa Tanpamu
151 Perasaan Abizar.
152 Menghindari.
153 Cinta Abizar
154 keputusan Akhir
155 Kesalahan yang terus terulang.
156 Gugatan Cerai
157 Senyuman dalam tangisan
158 Sebuah Kasih Sayang.
159 Cinta tak harus memiliki.
160 Pilihan yang Sulit
161 Apa kata hati.
162 Ketetapan Hati
163 KETOK PALU
164 Anakku bahagiaku
165 Mencoba Menerima Kenyataan.
166 Ibu dari anak-anakku.
167 Buatlah dia bahagia.
168 Hari bahagia Aqila
169 Bunga Pengantin
170 Cinta Dalam Diam.
171 Kesibukan Khanza
172 Cinta tak harus memiliki.
173 Semua Baik Saja.
174 Hukuman dari Kesalahan.
175 CINTA DAN KEBOHONGAN
176 Perasaan Anak-anak.
177 Hari Pernikahan.
178 Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179 Extra part 1.
180 Promo Karya : Kisss
181 Promo karya pertamaku .
182 Eksta part 2
183 Promo karya : Irma Kirana
184 Promo karya keduaku : M Anha
185 promo karya : Ririn Rohman
186 Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187 promo novel tamat. Mafia In the school.
188 Promo karya Author.
189 Promo karya : Imma Dealova
190 Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191 Promo karyaku
192 Season 2 : Bab 1
193 Season 2 : Bab 2
194 Season 2: Bab 3
195 Season 2: Bab 4
196 Season 2 : Bab 5
197 Season 2: bab 6
198 Season 2: Bab 7
199 Season 2 : Bab 8
200 Season 2: bab 9
201 Season 2 : bab 10
202 Season 2 : bab 11
203 Season 2 : bab 12
204 Season 2: bab 13
205 Season 2 : bab 14
206 Season 2 : bab 15
207 Season 2: bab 16
208 Season 2: bab 17
209 Season 2: bab 18
210 Season 2: bab 19
211 Season 2 : bab 21
212 Season 2 : bab 22
213 Season 2 bab 23
214 Season 2: bab 24
215 Season 2: Bab 25
216 Season 2: bab 26
217 Seasin 2: Bab 27
218 Season 2 : bab 28
219 Season 2: bab 29
220 Season 2: Bab 30
221 Season 2: bab 31
222 Season 2 : Bab 32
223 Season 2 : Bab 33
224 Season 2: Bab 34
225 Season 2: Bab 35
226 Season 2: Bab 36
227 Season 2: Bab 37
228 Season 2: Bab 38
229 Season 2 : bab 39
230 Season 2: Bab 40
231 Season 2: Bab 41
232 Season 2: Bab 42
233 Season 2: Bab 43
234 Season 2: Bab 44
235 Season 2: bab 45
236 Season 2 bab 46
237 Season 2: bab 47
238 Season 2: bab 48
239 Season 2: bab 49
240 Season 2 : bab 50
241 Season 2: bab 51
242 Season 2: bab 52
243 Season 2: bab 53 ( Tamat)
244 Season 3 : Bab 1
Episodes

Updated 244 Episodes

1
PERTEMUAN
2
Mulai dekat.
3
PERNIKAHAN
4
Akulah orang Ketiga
5
APA SALAHKU
6
Air mata Khanza
7
Meminta Maaf.
8
Menenangkan diri
9
MENGINAP
10
Keputusan Khanza.
11
Cinta Khanza
12
Mulai berani.
13
Sikap tegas Abizar
14
RASA PERIH.
15
PERTENGKARAN.
16
KESALAHAN FATAL
17
Demi Bayiku.
18
Memanfaatkan Situasi
19
Mencintai diriku dan dirinya.
20
Rencana Khanza
21
Sarapan Istimewa
22
Mencoba Mengalah.
23
Keikhlasan Farah
24
Keputusan Akhir Khanza.
25
Kampung halamanku.
26
Oleh-oleh istimewa.
27
Mulai Mengerti.
28
Kamu hanya untuk ku.
29
Ke khawatiran Nenek.
30
Mengalah.
31
Kebahagiaan Keluarga
32
RENOVASI
33
Aku hanya seorang Khanza.
34
Mencoba saling menerima.
35
Keputusan Akhir
36
Berbagi Cinta.
37
Kebaikan Farah.
38
Tak ada yang sempurna.
39
Tak mudah berbagi.
40
Gosip Hot.
41
kebenaran Khanza.
42
kebenaran Khanza ( part 2)
43
Kebenaran Khanza ( part 3)
44
Kebenaran Khanza (part 4)
45
Kebenaran Khanza ( part 5)
46
Cinta yang menyakiti.
47
SAHABAT KU
48
KEBERSAMAAN.
49
Kepanikan dan ketakutan.
50
Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51
Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52
Penyasalan Abizar.
53
Air Mata Khanza
54
Cucuku Malang
55
Keputusan Kekek
56
Tanggung Jawab
57
Aziel Ganendra
58
Aziel Kesayangan Semua.
59
Ma-ma
60
Kabar bahagia.
61
Aziel Anakku.
62
Bahagia Itu Sederhana.
63
Makan Malam.
64
Perkenalan.
65
Ingin Kembali Memulai
66
POLIGAMI.
67
Kunjungan Dadakan.
68
Cemburu
69
Pengganggu.
70
Ikut Ke Kantor.
71
Ikut ke kantor part 2
72
Ngumpul bareng.
73
Status Sebenarnya.
74
Mengintai Target.
75
Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76
NOTIFIKASI CHAT
77
PEBINOR BERAKSI
78
Buat Dirimu Bahagian
79
Jangan ikut Campur
80
Wanita selalu Benar.
81
Adu kekuatan.
82
Apa Aku Salah.
83
Wanita Karir.
84
Mencintai Kalian.
85
Ke Kampung Halaman.
86
Kebaikan Abizar.
87
Aziel di kampung halaman Mama
88
Sawah Kakek.
89
Siapa Dibalik Semua ini
90
Mencurigai Daniel.
91
Tamu tak diundang
92
Kekesalan Abizar
93
Abizar vs Daniel
94
Abizar vs Daniel part 2
95
Abizar vs Daniel part 3
96
Berwisata Keluarga.
97
Kenyataan yang tak sesuai.
98
Kembali ke Rumah
99
Kenapa Semua Menyalahkanku.
100
Rumah ku Istanaku
101
Dia Istriku
102
Sebuah Pengorbanan.
103
Weekend
104
Adik Untuk Aziel
105
Rencana Abizar.
106
keinginan Aziel
107
Kunjungan di Pagi Hari
108
Terungkapnya Kebenaran
109
Menyarah.
110
Mencoba Dari Awal
111
CINTA PERTAMA
112
Aku Akan Menemukan Mu.
113
Aksi Aqila.
114
Meloloskan Diri.
115
Bala Bantuan
116
Pencarian Abizar
117
Dokterku Sahabatku
118
Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119
Sebuah Ikatan Cinta
120
Sahabat rasa Saudara
121
Melawan Rasa Trauma
122
Sayang Adik Bayi
123
Usaha Abizar.
124
Lawan Yang Sama.
125
Pertemuan tak di sangka
126
Rencana Daniel
127
Mulai Menjalankan Rencana.
128
Pertemuan dan Perpisahan
129
Sebuah keputusan Penting
130
Dua wanita istimewa.
131
Menantikan Dede Bayi.
132
Menjelang Persalinan
133
Keinginan Khanza.
134
PASRAH.
135
Hati Yang Tersakiti.
136
Suami dan Ayah.
137
Mutlak Keputusan Khanza
138
Cinta dalam Diam
139
Permintaan Maaf
140
Aku pergi.
141
Pengganti Papa
142
Perpisahan
143
Demi Anak-anak.
144
Hanya Bisa Berharap.
145
Keluar Negeri
146
Keinginan Aziel
147
Menjadi lebih Baik
148
Kunjungan Dadakan
149
Merindukan
150
Aku Bisa Tanpamu
151
Perasaan Abizar.
152
Menghindari.
153
Cinta Abizar
154
keputusan Akhir
155
Kesalahan yang terus terulang.
156
Gugatan Cerai
157
Senyuman dalam tangisan
158
Sebuah Kasih Sayang.
159
Cinta tak harus memiliki.
160
Pilihan yang Sulit
161
Apa kata hati.
162
Ketetapan Hati
163
KETOK PALU
164
Anakku bahagiaku
165
Mencoba Menerima Kenyataan.
166
Ibu dari anak-anakku.
167
Buatlah dia bahagia.
168
Hari bahagia Aqila
169
Bunga Pengantin
170
Cinta Dalam Diam.
171
Kesibukan Khanza
172
Cinta tak harus memiliki.
173
Semua Baik Saja.
174
Hukuman dari Kesalahan.
175
CINTA DAN KEBOHONGAN
176
Perasaan Anak-anak.
177
Hari Pernikahan.
178
Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179
Extra part 1.
180
Promo Karya : Kisss
181
Promo karya pertamaku .
182
Eksta part 2
183
Promo karya : Irma Kirana
184
Promo karya keduaku : M Anha
185
promo karya : Ririn Rohman
186
Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187
promo novel tamat. Mafia In the school.
188
Promo karya Author.
189
Promo karya : Imma Dealova
190
Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191
Promo karyaku
192
Season 2 : Bab 1
193
Season 2 : Bab 2
194
Season 2: Bab 3
195
Season 2: Bab 4
196
Season 2 : Bab 5
197
Season 2: bab 6
198
Season 2: Bab 7
199
Season 2 : Bab 8
200
Season 2: bab 9
201
Season 2 : bab 10
202
Season 2 : bab 11
203
Season 2 : bab 12
204
Season 2: bab 13
205
Season 2 : bab 14
206
Season 2 : bab 15
207
Season 2: bab 16
208
Season 2: bab 17
209
Season 2: bab 18
210
Season 2: bab 19
211
Season 2 : bab 21
212
Season 2 : bab 22
213
Season 2 bab 23
214
Season 2: bab 24
215
Season 2: Bab 25
216
Season 2: bab 26
217
Seasin 2: Bab 27
218
Season 2 : bab 28
219
Season 2: bab 29
220
Season 2: Bab 30
221
Season 2: bab 31
222
Season 2 : Bab 32
223
Season 2 : Bab 33
224
Season 2: Bab 34
225
Season 2: Bab 35
226
Season 2: Bab 36
227
Season 2: Bab 37
228
Season 2: Bab 38
229
Season 2 : bab 39
230
Season 2: Bab 40
231
Season 2: Bab 41
232
Season 2: Bab 42
233
Season 2: Bab 43
234
Season 2: Bab 44
235
Season 2: bab 45
236
Season 2 bab 46
237
Season 2: bab 47
238
Season 2: bab 48
239
Season 2: bab 49
240
Season 2 : bab 50
241
Season 2: bab 51
242
Season 2: bab 52
243
Season 2: bab 53 ( Tamat)
244
Season 3 : Bab 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!