Mulai berani.

Hari berganti hari, sudah seminggu kini Khanza menginap di kontrakan Aqila dan sudah seminggu juga Khanza mengabaikan panggilan dan pesan dari Abizar.

Siang hari Khanza Sedang Sendiri di  kontrakannya, mengisi waktu dengan nonton drama Korea kesukaannya, sedangkan Aqilah pergi ke kantor.

Saking seriusnya dengan drama Korea yang di tontonnya, Khanza tak menyadari jika Abizar sudah duduk di dekatnya.

"Mengapa kau tak pernah mengangkat panggilanku dan membalas pesanku," ucap Abizar mengagetkan Khanza.

"Kak Abi, mengagetkan saja," ucap Khanza megang dadanya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku," ucap Abizar memandang lekat pada sosok wanita yang sangat dirindukannya.

Seminggu tak melihat Khanza membuat Abizar menyadari jika ia benar-benar mencintai istrinya itu, setiap malam ia tak bisa tidur, membayangkan sosok Khanza.

Kehadiran Farah disampingnya tak bisa mengobati rasa rindunya pada sosok Khanza.

Sudah beberapa kali yang melakukan kewajibannya sebagai seorang suami kepada Farah, tapi entah mengapa ada rasa yang tak bisa ia ungkapkan, ini baru terjadi semenjak bertahun-tahun menjalani rumah tangga dengan Farah. Ia melakukannya bersama Farah, tetapi hati dan pikirannya tertuju pada Khanza, membuat ia tak menikmati apa yang sedang dilakukan.

Khanza tak menjawab dan langsung berdiri ingin meninggalkan Abizar, dengan sikap suaminya itu menahan nya.

Khanza terjatuh  di pangkuan Abizar, tangan kekar Abizar melingkar di perut Khanza dan menggenggam salah satu lengannya agar tak kabur darinya.

"Apa kau sangat membenciku hingga satu pesan pun tak bisa kau jawab?" tanya Abizar di samping telinga Khanza membuatkannya benar-benar merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya.

Khanza tak bisa memungkiri jika tubuh dan hatinya saat merindukan sosok yang sekarang sedang memeluknya.

"Kak jangan seperti ini, tak enak dilihat orang," ucap Khanza mencoba turun dari pangkuan Abizar.

"Memangnya kenapa, kita ini suami istri. Kita bisa melakukan lebih dari ini," ucap Abizar menghirup aroma tubuh Khanza yang begitu di rindukannya.

Khanza bisa merasakan jika Nafas suaminya itu mulai tak beraturan.

"Tak bisakah aku memintanya, Aku sangat merindukanmu," bisik Abizar.

"Maaf kak! Aku benar-benar tidak bisa melakukannya, aku mohon jangan tambah derita ku, semua ini sangat menyakitiku, Kak," ucap Khanza terisak pelan. Hatinya selalu goyah saat berhadapan dengan Abizar.

"Khanza, mari kita mulai dari awal lagi, ya!" Mengusap lembut rambut Istrinya itu. " Aku memang bersalah telah merahasiakan semua ini darimu, bisakah kau memaafkanku, maafkan Farah dan kita mulai rumah tangga kita."

Khanza menatap dalam mata suaminya.

"Apa pernah ada rasa cinta di hati kakak untukku?" tanya Khanza dengan genangan air mata di matanya. Disaat seperti ini pun nama Farah masih berada di antara mereka.

Abizar mengusap lembut air mata yang jatuh menetes di pipi Khanza.

"Sejak pertama melihatmu di kampus waktu itu, aku sudah mencintaimu walau aku tak mengerti perasaan apa yang aku rasakan saat itu, perasaan itu semakin dalam saat kita bertemu kembali di kantor. Aku benar-benar mencintaimu hingga detik ini," jelas Abizar.

"Bagaimana mungkin Kakak mengatakan mencintaiku Sedangkan kakak memiliki Mbak Farah?"

Abizar terdiam, dia akui dia sendiri tak mengerti mengapa perasaan itu tumbuh di hatinya sementara ia yakin ada cinta Farah yang bertahta di sana.

"Apa sebenarnya tujuan Kakak menikahiku? Apa karena menginginkan anak dariku?" ucap Khanza tak bisa menutupi rasa penasarannya.

Abizar tersentak, ia tak menyangka jika Khanza akan mengatakan itu.

Lagi-lagi dia hanya bisa terdiam, karena memang itu salah satu tujuannya menikahi Khanza terlepas dari rasa cintanya.

"Jadi benar, Kakak menikahiku hanya ingin mendapatkan anak dariku?" tanya Khanza dengan suara bergetar.

"Aku benar-benar mencintaimu, jika kau meminta nyawaku untuk membuktikan cintaku, aku akan memberikannya. Aku akan melakukan apa saja agar kau bisa percaya jika aku benar-benar mencintaimu."

"Ceraikan Mbak Farah," ucapan itu tiba-tiba terlontar begitu saja dari mulut Khanza, ia sendiri tak menyangka akan mengatakan itu.

"Aku kan sudah mengatakannya, kalau kau boleh meminta apa saja kecuali memintaku menceraikan Farah."

Khanza yang merasa pelukan Abizar melonggar dengan cepat langsung turun dan berdiri menatap tajam Abizar.

"Jadi nyawa kakak tak ada artinya di banding rasa cinta Kakak pada mbak Farah, segitu cintanya 'kah hingga lebih memilih menyerahkan nyawa daripada menceraikannya?"

"Kakak pulanglah, aku masih ingin disini," ucap Khanza menahan emosinya.

"Tidak, sudah seminggu aku mengizinkanmu untuk tinggal di sini, itu sudah lebih dari cukup untukmu, kita akan pulang hari ini juga."

"Kakak tidak bisa memaksaku untuk pulang."

"Aku ini suamimu, kau harus menurut padaku."

Khanza tersenyum getir, "suami, suami yang membohongiku, suami yang menyakitiku? Apakah itu yang Kakak anggap suami!"

"Khanza cukup, Ayo kita pulang sekarang."

"Aku nggak mau pulang, aku akan tinggal disini selamanya, jika Kakak tak mau mencarikan mbak Farah, Kakak bisa menceraikan ku," ucap Khanza, untuk pertama kalinya ia meninggikan suaranya pada Abizar.

"Aku tak akan menceraikan siapa-siapa, ikut denganku pulang atau aku akan memecat Aqila dari kantor dan kupastikan dia tak akan mendapat pekerjaan dimanapun."

"Kak! Kenapa kau begitu egois," bentak Khanza. Ia tak menyangka jika suaminya itu akan mengancamnya dengan Aqila.

"Keputusan ada di tanganmu, kau ingin pulang atau melihat Aqila tak memiliki pekerjaan, bukan hanya di kota ini dimanapun aku akan memastikan tak ada perusahaan yang akan menerimanya," tegas Abizar 

Khanza mengepal tangannya, Ingin rasanya ia meninju wajah suaminya itu. Namun, sayang wajahnya begitu tampan, semakin dipandangnya semakin tampan dan membuat hatinya semakin mencintainya.

"Ambil barang-barang mau, kita pulang sekarang," perintah Abizar.

Walau dengan kesal Khanza masuk ke kamar dan membereskan barang-barangnya, berjalan keluar meninggalkan Abizar yang masih berdiri di ruang tamu kontrakan Aqila menuju ke mobil Abizar.

Abizar mengambil laptop Khanza yang ada di depannya dan ikut berjalan menuju ke mobil.

Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam, Khanza menutupi perutnya dengan tas dan menyembunyikan tangan satunya yang terus mengusap perutnya.

Kehadiran bayi yang ada di rahimnya bisa membuatnya tenang dan mengurangi rasa sakit di hatinya.

"Aku tak ingin tidur di kamar utama, itu kamar Mbak Farah 'kan?"

"Farah sudah punya kamar sendiri, Kamu boleh tidur di sana."

"Aku ingin tidur di kamar tamu, aku tak ingin tidur di ranjang yang pernah ku tempati dengan nya," Ucap Khanza ketus..

Abizar menggenggam erat setir, mencoba menguasai emosinya. Sejak tadi Khanza terus saja berbicara dengan nada tinggi dengannya, semua itu tak pernah dilakukan Farah padanya membuat ia sedikit emosi, tapi ia harus menahan diri, Khanza sudah mau kembali itu sudah cukup saat ini.

"Baiklah, kalau kau ingin tidur di kamar tamu, itu tak masalah, aku akan memindahkan semua barang-barang mu, tapi tolong jangan lagi melakukan mogok makan."

Khanza hanya mengganggu.

Begitu mereka sampai Khanza langsung turun.

Khanza menghentikan langkahnya saat melihat dua wanita menatapnya dengan tatapan tajam, itu adalah Wanda dan Santi.

Abizar merangkul bahu Khanz, membawanya masuk ke rumah, "Jangan pedulikan mereka, Jangan dengarkan apa yang mereka ucapkan."

"Bagaimana mungkin aku tak mendengarkannya, mereka mengucapkannya dengan sangat lantang di telingaku,"

"Aku akan coba memberi pengertian pada mereka," ucap Abizar mengecup puncak kepala Khanza.

"Tak usah, biarkan saja mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan, itu lebih baik daripada mereka mengatakan yang dibelakangku," ucap Khanza melepas tangan Abizar di bahunya.

Mereka terus berbicara secara pelan sambil melewati dua wanita paruh baya yang menatap mereka masih dengan Tatapan yang sama.

Khanza langsung masuk ke kamar tamu yang ada di lantai bawah. Tak ingin berurusan dengan Mertuanya dan mertua suaminya.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terima kasih sudah membaca 🙏

Jangan lupa Like, Vote dan komennya 🙏

Salam dariku Author m anha ❤️

love you all 💕🤗🤗

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

hei Khanza kurang apa lagi suami dan madu mu kau terlalu naif banget kurang bersyukur 🙄

2024-02-18

0

Rina Aji Wibowo

Rina Aji Wibowo

q malah benci ma kanza udah di baikin udah enak malahan mau serakah dan orangnya kurang dewasa

2022-02-20

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

khanzah, serakah ingin nguasain Abi sendiri, tdk mikir dgn perasaan Farah, walaupun khanzah dibohongi tapi ia dibikin senang, justru aku kasihan dgn Farah yg selalu mengalah

2022-01-08

3

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN
2 Mulai dekat.
3 PERNIKAHAN
4 Akulah orang Ketiga
5 APA SALAHKU
6 Air mata Khanza
7 Meminta Maaf.
8 Menenangkan diri
9 MENGINAP
10 Keputusan Khanza.
11 Cinta Khanza
12 Mulai berani.
13 Sikap tegas Abizar
14 RASA PERIH.
15 PERTENGKARAN.
16 KESALAHAN FATAL
17 Demi Bayiku.
18 Memanfaatkan Situasi
19 Mencintai diriku dan dirinya.
20 Rencana Khanza
21 Sarapan Istimewa
22 Mencoba Mengalah.
23 Keikhlasan Farah
24 Keputusan Akhir Khanza.
25 Kampung halamanku.
26 Oleh-oleh istimewa.
27 Mulai Mengerti.
28 Kamu hanya untuk ku.
29 Ke khawatiran Nenek.
30 Mengalah.
31 Kebahagiaan Keluarga
32 RENOVASI
33 Aku hanya seorang Khanza.
34 Mencoba saling menerima.
35 Keputusan Akhir
36 Berbagi Cinta.
37 Kebaikan Farah.
38 Tak ada yang sempurna.
39 Tak mudah berbagi.
40 Gosip Hot.
41 kebenaran Khanza.
42 kebenaran Khanza ( part 2)
43 Kebenaran Khanza ( part 3)
44 Kebenaran Khanza (part 4)
45 Kebenaran Khanza ( part 5)
46 Cinta yang menyakiti.
47 SAHABAT KU
48 KEBERSAMAAN.
49 Kepanikan dan ketakutan.
50 Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51 Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52 Penyasalan Abizar.
53 Air Mata Khanza
54 Cucuku Malang
55 Keputusan Kekek
56 Tanggung Jawab
57 Aziel Ganendra
58 Aziel Kesayangan Semua.
59 Ma-ma
60 Kabar bahagia.
61 Aziel Anakku.
62 Bahagia Itu Sederhana.
63 Makan Malam.
64 Perkenalan.
65 Ingin Kembali Memulai
66 POLIGAMI.
67 Kunjungan Dadakan.
68 Cemburu
69 Pengganggu.
70 Ikut Ke Kantor.
71 Ikut ke kantor part 2
72 Ngumpul bareng.
73 Status Sebenarnya.
74 Mengintai Target.
75 Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76 NOTIFIKASI CHAT
77 PEBINOR BERAKSI
78 Buat Dirimu Bahagian
79 Jangan ikut Campur
80 Wanita selalu Benar.
81 Adu kekuatan.
82 Apa Aku Salah.
83 Wanita Karir.
84 Mencintai Kalian.
85 Ke Kampung Halaman.
86 Kebaikan Abizar.
87 Aziel di kampung halaman Mama
88 Sawah Kakek.
89 Siapa Dibalik Semua ini
90 Mencurigai Daniel.
91 Tamu tak diundang
92 Kekesalan Abizar
93 Abizar vs Daniel
94 Abizar vs Daniel part 2
95 Abizar vs Daniel part 3
96 Berwisata Keluarga.
97 Kenyataan yang tak sesuai.
98 Kembali ke Rumah
99 Kenapa Semua Menyalahkanku.
100 Rumah ku Istanaku
101 Dia Istriku
102 Sebuah Pengorbanan.
103 Weekend
104 Adik Untuk Aziel
105 Rencana Abizar.
106 keinginan Aziel
107 Kunjungan di Pagi Hari
108 Terungkapnya Kebenaran
109 Menyarah.
110 Mencoba Dari Awal
111 CINTA PERTAMA
112 Aku Akan Menemukan Mu.
113 Aksi Aqila.
114 Meloloskan Diri.
115 Bala Bantuan
116 Pencarian Abizar
117 Dokterku Sahabatku
118 Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119 Sebuah Ikatan Cinta
120 Sahabat rasa Saudara
121 Melawan Rasa Trauma
122 Sayang Adik Bayi
123 Usaha Abizar.
124 Lawan Yang Sama.
125 Pertemuan tak di sangka
126 Rencana Daniel
127 Mulai Menjalankan Rencana.
128 Pertemuan dan Perpisahan
129 Sebuah keputusan Penting
130 Dua wanita istimewa.
131 Menantikan Dede Bayi.
132 Menjelang Persalinan
133 Keinginan Khanza.
134 PASRAH.
135 Hati Yang Tersakiti.
136 Suami dan Ayah.
137 Mutlak Keputusan Khanza
138 Cinta dalam Diam
139 Permintaan Maaf
140 Aku pergi.
141 Pengganti Papa
142 Perpisahan
143 Demi Anak-anak.
144 Hanya Bisa Berharap.
145 Keluar Negeri
146 Keinginan Aziel
147 Menjadi lebih Baik
148 Kunjungan Dadakan
149 Merindukan
150 Aku Bisa Tanpamu
151 Perasaan Abizar.
152 Menghindari.
153 Cinta Abizar
154 keputusan Akhir
155 Kesalahan yang terus terulang.
156 Gugatan Cerai
157 Senyuman dalam tangisan
158 Sebuah Kasih Sayang.
159 Cinta tak harus memiliki.
160 Pilihan yang Sulit
161 Apa kata hati.
162 Ketetapan Hati
163 KETOK PALU
164 Anakku bahagiaku
165 Mencoba Menerima Kenyataan.
166 Ibu dari anak-anakku.
167 Buatlah dia bahagia.
168 Hari bahagia Aqila
169 Bunga Pengantin
170 Cinta Dalam Diam.
171 Kesibukan Khanza
172 Cinta tak harus memiliki.
173 Semua Baik Saja.
174 Hukuman dari Kesalahan.
175 CINTA DAN KEBOHONGAN
176 Perasaan Anak-anak.
177 Hari Pernikahan.
178 Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179 Extra part 1.
180 Promo Karya : Kisss
181 Promo karya pertamaku .
182 Eksta part 2
183 Promo karya : Irma Kirana
184 Promo karya keduaku : M Anha
185 promo karya : Ririn Rohman
186 Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187 promo novel tamat. Mafia In the school.
188 Promo karya Author.
189 Promo karya : Imma Dealova
190 Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191 Promo karyaku
192 Season 2 : Bab 1
193 Season 2 : Bab 2
194 Season 2: Bab 3
195 Season 2: Bab 4
196 Season 2 : Bab 5
197 Season 2: bab 6
198 Season 2: Bab 7
199 Season 2 : Bab 8
200 Season 2: bab 9
201 Season 2 : bab 10
202 Season 2 : bab 11
203 Season 2 : bab 12
204 Season 2: bab 13
205 Season 2 : bab 14
206 Season 2 : bab 15
207 Season 2: bab 16
208 Season 2: bab 17
209 Season 2: bab 18
210 Season 2: bab 19
211 Season 2 : bab 21
212 Season 2 : bab 22
213 Season 2 bab 23
214 Season 2: bab 24
215 Season 2: Bab 25
216 Season 2: bab 26
217 Seasin 2: Bab 27
218 Season 2 : bab 28
219 Season 2: bab 29
220 Season 2: Bab 30
221 Season 2: bab 31
222 Season 2 : Bab 32
223 Season 2 : Bab 33
224 Season 2: Bab 34
225 Season 2: Bab 35
226 Season 2: Bab 36
227 Season 2: Bab 37
228 Season 2: Bab 38
229 Season 2 : bab 39
230 Season 2: Bab 40
231 Season 2: Bab 41
232 Season 2: Bab 42
233 Season 2: Bab 43
234 Season 2: Bab 44
235 Season 2: bab 45
236 Season 2 bab 46
237 Season 2: bab 47
238 Season 2: bab 48
239 Season 2: bab 49
240 Season 2 : bab 50
241 Season 2: bab 51
242 Season 2: bab 52
243 Season 2: bab 53 ( Tamat)
244 Season 3 : Bab 1
Episodes

Updated 244 Episodes

1
PERTEMUAN
2
Mulai dekat.
3
PERNIKAHAN
4
Akulah orang Ketiga
5
APA SALAHKU
6
Air mata Khanza
7
Meminta Maaf.
8
Menenangkan diri
9
MENGINAP
10
Keputusan Khanza.
11
Cinta Khanza
12
Mulai berani.
13
Sikap tegas Abizar
14
RASA PERIH.
15
PERTENGKARAN.
16
KESALAHAN FATAL
17
Demi Bayiku.
18
Memanfaatkan Situasi
19
Mencintai diriku dan dirinya.
20
Rencana Khanza
21
Sarapan Istimewa
22
Mencoba Mengalah.
23
Keikhlasan Farah
24
Keputusan Akhir Khanza.
25
Kampung halamanku.
26
Oleh-oleh istimewa.
27
Mulai Mengerti.
28
Kamu hanya untuk ku.
29
Ke khawatiran Nenek.
30
Mengalah.
31
Kebahagiaan Keluarga
32
RENOVASI
33
Aku hanya seorang Khanza.
34
Mencoba saling menerima.
35
Keputusan Akhir
36
Berbagi Cinta.
37
Kebaikan Farah.
38
Tak ada yang sempurna.
39
Tak mudah berbagi.
40
Gosip Hot.
41
kebenaran Khanza.
42
kebenaran Khanza ( part 2)
43
Kebenaran Khanza ( part 3)
44
Kebenaran Khanza (part 4)
45
Kebenaran Khanza ( part 5)
46
Cinta yang menyakiti.
47
SAHABAT KU
48
KEBERSAMAAN.
49
Kepanikan dan ketakutan.
50
Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51
Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52
Penyasalan Abizar.
53
Air Mata Khanza
54
Cucuku Malang
55
Keputusan Kekek
56
Tanggung Jawab
57
Aziel Ganendra
58
Aziel Kesayangan Semua.
59
Ma-ma
60
Kabar bahagia.
61
Aziel Anakku.
62
Bahagia Itu Sederhana.
63
Makan Malam.
64
Perkenalan.
65
Ingin Kembali Memulai
66
POLIGAMI.
67
Kunjungan Dadakan.
68
Cemburu
69
Pengganggu.
70
Ikut Ke Kantor.
71
Ikut ke kantor part 2
72
Ngumpul bareng.
73
Status Sebenarnya.
74
Mengintai Target.
75
Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76
NOTIFIKASI CHAT
77
PEBINOR BERAKSI
78
Buat Dirimu Bahagian
79
Jangan ikut Campur
80
Wanita selalu Benar.
81
Adu kekuatan.
82
Apa Aku Salah.
83
Wanita Karir.
84
Mencintai Kalian.
85
Ke Kampung Halaman.
86
Kebaikan Abizar.
87
Aziel di kampung halaman Mama
88
Sawah Kakek.
89
Siapa Dibalik Semua ini
90
Mencurigai Daniel.
91
Tamu tak diundang
92
Kekesalan Abizar
93
Abizar vs Daniel
94
Abizar vs Daniel part 2
95
Abizar vs Daniel part 3
96
Berwisata Keluarga.
97
Kenyataan yang tak sesuai.
98
Kembali ke Rumah
99
Kenapa Semua Menyalahkanku.
100
Rumah ku Istanaku
101
Dia Istriku
102
Sebuah Pengorbanan.
103
Weekend
104
Adik Untuk Aziel
105
Rencana Abizar.
106
keinginan Aziel
107
Kunjungan di Pagi Hari
108
Terungkapnya Kebenaran
109
Menyarah.
110
Mencoba Dari Awal
111
CINTA PERTAMA
112
Aku Akan Menemukan Mu.
113
Aksi Aqila.
114
Meloloskan Diri.
115
Bala Bantuan
116
Pencarian Abizar
117
Dokterku Sahabatku
118
Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119
Sebuah Ikatan Cinta
120
Sahabat rasa Saudara
121
Melawan Rasa Trauma
122
Sayang Adik Bayi
123
Usaha Abizar.
124
Lawan Yang Sama.
125
Pertemuan tak di sangka
126
Rencana Daniel
127
Mulai Menjalankan Rencana.
128
Pertemuan dan Perpisahan
129
Sebuah keputusan Penting
130
Dua wanita istimewa.
131
Menantikan Dede Bayi.
132
Menjelang Persalinan
133
Keinginan Khanza.
134
PASRAH.
135
Hati Yang Tersakiti.
136
Suami dan Ayah.
137
Mutlak Keputusan Khanza
138
Cinta dalam Diam
139
Permintaan Maaf
140
Aku pergi.
141
Pengganti Papa
142
Perpisahan
143
Demi Anak-anak.
144
Hanya Bisa Berharap.
145
Keluar Negeri
146
Keinginan Aziel
147
Menjadi lebih Baik
148
Kunjungan Dadakan
149
Merindukan
150
Aku Bisa Tanpamu
151
Perasaan Abizar.
152
Menghindari.
153
Cinta Abizar
154
keputusan Akhir
155
Kesalahan yang terus terulang.
156
Gugatan Cerai
157
Senyuman dalam tangisan
158
Sebuah Kasih Sayang.
159
Cinta tak harus memiliki.
160
Pilihan yang Sulit
161
Apa kata hati.
162
Ketetapan Hati
163
KETOK PALU
164
Anakku bahagiaku
165
Mencoba Menerima Kenyataan.
166
Ibu dari anak-anakku.
167
Buatlah dia bahagia.
168
Hari bahagia Aqila
169
Bunga Pengantin
170
Cinta Dalam Diam.
171
Kesibukan Khanza
172
Cinta tak harus memiliki.
173
Semua Baik Saja.
174
Hukuman dari Kesalahan.
175
CINTA DAN KEBOHONGAN
176
Perasaan Anak-anak.
177
Hari Pernikahan.
178
Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179
Extra part 1.
180
Promo Karya : Kisss
181
Promo karya pertamaku .
182
Eksta part 2
183
Promo karya : Irma Kirana
184
Promo karya keduaku : M Anha
185
promo karya : Ririn Rohman
186
Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187
promo novel tamat. Mafia In the school.
188
Promo karya Author.
189
Promo karya : Imma Dealova
190
Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191
Promo karyaku
192
Season 2 : Bab 1
193
Season 2 : Bab 2
194
Season 2: Bab 3
195
Season 2: Bab 4
196
Season 2 : Bab 5
197
Season 2: bab 6
198
Season 2: Bab 7
199
Season 2 : Bab 8
200
Season 2: bab 9
201
Season 2 : bab 10
202
Season 2 : bab 11
203
Season 2 : bab 12
204
Season 2: bab 13
205
Season 2 : bab 14
206
Season 2 : bab 15
207
Season 2: bab 16
208
Season 2: bab 17
209
Season 2: bab 18
210
Season 2: bab 19
211
Season 2 : bab 21
212
Season 2 : bab 22
213
Season 2 bab 23
214
Season 2: bab 24
215
Season 2: Bab 25
216
Season 2: bab 26
217
Seasin 2: Bab 27
218
Season 2 : bab 28
219
Season 2: bab 29
220
Season 2: Bab 30
221
Season 2: bab 31
222
Season 2 : Bab 32
223
Season 2 : Bab 33
224
Season 2: Bab 34
225
Season 2: Bab 35
226
Season 2: Bab 36
227
Season 2: Bab 37
228
Season 2: Bab 38
229
Season 2 : bab 39
230
Season 2: Bab 40
231
Season 2: Bab 41
232
Season 2: Bab 42
233
Season 2: Bab 43
234
Season 2: Bab 44
235
Season 2: bab 45
236
Season 2 bab 46
237
Season 2: bab 47
238
Season 2: bab 48
239
Season 2: bab 49
240
Season 2 : bab 50
241
Season 2: bab 51
242
Season 2: bab 52
243
Season 2: bab 53 ( Tamat)
244
Season 3 : Bab 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!