APA SALAHKU

Khanza masih merasa sakit hati pada Abizar, ia memutuskan untuk merahasiakan kehamilannya dan memikirkan cara agar ia bisa terbebas dari pernikahan itu. Khanza tak sudi menjadi istri kedua dan ia tak terima dengan apa yang sudah didapatkannya dari pernikahan ini.

Suami yang begitu dicintainya, keluarga yang begitu menyayanginya ternyata semua palsu semua hanyalah kebohongan belaka. Pikir Khanza.

Sepertinya Abizar sangat mencintai Mbak Farah mengingat bagaimana marahnya Abizar padanya saat malam tadi, ia bisa melihat kilatan kemarahan yang ditujukan kepadanya karena menampar istrinya.

"Sebenarnya apa tujuannya menikahiku? Jika ia masih mencintai istrinya dan mengapa harus membohongiku, mengapa tidak jujur dari awal kalau ia sudah menikah? Ia membuatku semakin memperdalam cintaku, memperdalam perasaanku padanya! Memberikan harapan-harapan palsu padaku." bergumam sendiri melampiaskan kemarahannya pada bantal guling yang tak berdosa, meremas, memukul bahkan beberapa kali ia membuangnya dan kembali mengambilnya.

Khanza kembali teringat akan kata-kata Abizar saat di restoran,

"Kau boleh minta apa saja dariku, tapi tolong jangan minta aku meninggalkan Farah, aku sangat mencintainya," suara itu terus berulang di ingatannya, terekam dengan jelas.

"Jika kau mencintai mbak Farah lalu mengapa kau menikahi ku," ingin rasanya Khanza meneriakkannya di hadapan Abizar.

Khanza dalam hati tak bisa mencerna apa yang terjadi di rumah tangganya, Abizar masih mencintai istrinya dan mereka semua membohongi dirinya. Rumah tangga macam apa ini," pikir Khansa mengasihani nasib rumah tangganya sendiri.

Di ruang keluarga,

"Mas, sebenarnya yang terjadi?" Farah tak mengerti apa yang sedang terjadi antara Abizar dan Khanza, mengapa Khanza bisa semarah itu hingga ia bisa menampar dirinya. Ia juga tak mengerti mengapa mereka pulang dengan terpisah, bukankah saat pergi mereka terlihat sangat bahagia. Pikir Farah.

"Keributan yang terjadi membangunkan Wardah dan juga Santi, mereka berdua mendekati Farah yang kini berada di ruang tengah, ia berdiri menatap penuh tanya pada Abizar yang sedang duduk di sofa memijat kepalanya.

"Ada apa ini? kenapa kalian ribut-ribut di tengah malam seperti ini!"  Wanda menatap anak dan menantu pertamanya.

"Aku juga tak tahu, Mah! tiba-tiba Khanza pulang dalam keadaan marah.

"Aku sudah mengatakan kepada Khanza jika kau adalah istriku, kau adalah istri pertamaku dan dia istri keduaku," ucapan Abizar membuat ketiganya kaget.

"Mas, apa yang Mas lakukan. Kenapa Mas mengatakan semua itu kepada Khanza tanpa mendiskusikannya dulu dengan ku. Mas lihat sekarang, Khanza pasti sangat marah kepada kita, apa mas bisa memperbaiki hubungan Mas lagi? hubungan Mas dan Khanza itu belum sekuat itu, Mas!"

"Sampai kapan kita harus merahasiakan  ini, sampai kapan kita membohonginya. Aku tak ingin melihatmu bersedih. Aku juga merasa bersalah kepada Khanza karena telah merahasiakan sebuah ini darinya."

"Kita bisa menunggu sampai Khanza hamil, dengan memiliki seorang anak hubungan kalian akan semakin kuat, khanza tak akan pernah meninggalkanmu, Mas," ucap Farah kesal.

"Mas, bukankah tujuan pernikahan kita ini agar Mas memiliki anak, Jika seperti ini apakah tujuan kita apakah akan tercapai?" Tambah Farah duduk di sofa dan kini dialah yang memijat kepalanya, selama ini ia menahan rasa sakit berbagi suami dengan wanita lain agar suaminya bisa memiliki seorang anak dari wanita lain, karena dirinya tak bisa memberikan keturunan kepada suaminya.

"Apa ini, Mas. Tak bisakah kamu bersabar sebentar, Khanza belum juga hamil, keretakan rumah tangga kalian sudah terlihat jelas," ucap Farah masih memijat kepalanya.

Bagaimana jika Khanza tak menerima semua ini, haruskah aku mencari wanita lain lagi untuk menjadi ibu dari anak suamiku. pikir Farah semakin berkecamuk, membuat kepalanya berdenyut. Ia benar-benar tak menyangka suaminya tak berpikir sebelum melakukan tindakan, dia tahu suaminya sangat mencintai diri dan madunya. Mengungkap kebenaran secepat ini bukanlah pilihan yang tepat.

"Kenapa kau menyalahkan Abizar, memang sudah seharusnya Khanza mengetahui semua ini," Wardah membela  putranya.

"Seharusnya dia itu bersyukur, masih ada pria kaya tampan yang mau menikahinya, dia itu hanya dari kelas rendahan, orang miskin. Menjadi nyonya di rumah ini bukankah itu suatu kebanggaan walaupun dia adalah istri kedua," ucap Santi memainkan kuku-kukunya ia merasa senang akhirnya Khanza mengetahui jika Ia hanya istri kedua di rumah itu, selama ini ia merasa kesal melihat Khanza bertindak sebagai nyonya di rumah itu Sedangkan posisi itu seharusnya adalah milik anaknya.

Abizar baru menyadari jika apa yang dikatakan oleh Farah benar, memang tujuan utama mereka awalnya menikah hanya untuk memiliki seorang anak dari Khanza. Namun, lama-kelamaan cintanya pada Khanza tumbuh semakin dalam bahkan beberapa kali ia merasakan jika ia lebih mencintai Khanza dibanding Farah istri pertamanya saat ini.

Abizar terus-menerus meyakinkan dirinya jika Farah adalah istri pertamanya, Cinta pertamanya.

Semua kembali ke kamar masing-masing, malam ini Abizar tidur di kamar Farah. 

Farah juga masih kesal pada suaminya yang bertindak tanpa memberitahu nya.

Farah mengabaikan dan langsung menarik selimut untuk tidur, Abizar ikut tidur dan menarik selimut hingga ke pinggangnya, ia tak bisa tidur, ia terus menatap langit-langit kamarnya. Mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi,  Ia sudah membuat Khanza menangis saat di restoran saat mengakui hubungannya dengan Farah, seharusnya ia minta maaf atas kebohongan nya, tapi ia justru memarahi Khanza. Abidzar merasa sangat gelisah.

 Saat Ia menatap pada Farah yang sudah tertidur pulas, dia pun menyibak selimutnya dan berjalan ke kamar Khanza mencoba memutar gagang pintu yang pintunya terkunci, Abizar mencoba menelpon khanza. Namun, Khanza tak mengangkat panggilan nya. Pesannya juga belum dibaca. Abizar mencoba mengetuk pintu dan memanggil nama Khanza. 

Hingga beberapa kali Khanza tak membuka pintu untuknya. Abizar  menyerah dan kembali tidur di ranjang yang sama dengan Farah.

Rasanya ada yang kurang, selama 2 bulan ini ia tidur sambil memeluk Khanza, membuat ia kesulitan tertidur.

Saat bersama Farah pun jika mereka beralasan keluar kota bersama, Abizar tak bisa tidur walau sudah ada Farah di pelukannya.

Malam itu bukan hanya Abizar yang tak bisa tidur, Khanza juga tak bisa tidur, air matanya terus menetes. Rasa sakit di hatinya terus saja menggerogotinya.

Hatinya kembali sakit saat ia mendengar suara ketukan dari pintu jika suaminya meminta maaf dan memintanya untuk membuka pintu.

Khanza mencoba menutup telinganya dengan selimut mencoba melupakan semuanya dan berusaha untuk tidur.

Pagi hari saat sarapan Khanza tak juga keluar dari kamarnya, Farah mencoba untuk mengetuk pintu kamar Khanza.

"Dek, kita sarapan dulu, ya! Mbak sudah buatkan sarapan buat kamu," ucap Farah sambil terus mengetuk pintu Khanza, tak ada sahutan dari kamar itu.

"Bagaimana?" tanya ibu Wardah saat melihat Farah kembali bergabung di meja makan bersama mereka.

"Tak ada jawaban, Bu!" ucap Farah khawatir.

Abizar hanya bisa mengusap wajahnya, dia masih menyesali karena semalam telah memarahi Khanza, Farah sudah menjelaskan mengapa Khanza bisa semarah itu padanya dan sampai menamparnya.

"Aku akan mencoba membujuknya," ucap Abizar meninggalkan meja makan dan berjalan ke lantai atas menuju kamar mereka, mencoba mengetuk pintu, " Khanza buka pintunya. Aku ingin bicara denganmu," ucap Abizar terus mengetuk pintu dan mencoba memutar gagang pintu. Lama ia membujuk Khanza dari balik pintu. Namun, hasilnya sama saja ia juga tak mendapat jawaban.

Khanza di dalam kamar mendengar semua apa yang diucapkan oleh Abizar. Namun, Ia tetap berbaring di kasurnya dan memikirkan nasib rumah tangganya yang sudah hancur berkeping-keping.

"Apa dia masih belum mau membuka pintu?" tanya Farah begitu melihat Abizar berjalan kembali ke meja makan.

Abizar hanya menggeleng samar.

"Untuk apa sih kalian membujuknya. Jika ia lapar ia akan keluar sendiri dan mencari makan. Khanza itu  bukan anak kecil yang harus kalian rawat," ucap Santi merasa geram, sedari tadi melihat mereka berdua yang sangat mengkhawatirkan Khanza..

"Mah, masalahnya bukan Khanza bisa mencari makan sendiri, tapi di sini kami lah yang bersalah. Kami yang sudah membohonginya."

"Sudah di awal kan kita sudah sepakat untuk membohonginya, semua ini pasti akan terjadi. Cepat atau lambat dia akan  tahu jadi biarkan saja."

"Bagaimana kalau dia pergi dari rumah ini," ucap Warda tiba-tiba membuat Abizar yang tadinya ingin makan menghentikan tangannya, menyimpan kembali sendok dipiringnya. Ia tak pernah berfikir jika ada kemungkinan Khanza bisa pergi darinya.

"Ya tinggal bilang saja ke Pak satpam untuk tidak membiarkannya keluar dari gerbang, begitu aja kok repot," ucap Santi sewot kemudian ia memilih mengambil roti dan olesi dengan selai.

Abizar dan Farah saling menatap, mereka membenarkan apa yang dikatakan kedua Ibu mereka.

Sebelum berangkat ke kantor saat melewati gerbang, Abizar benar meminta satpam di rumah itu untuk mengawasi Khanza dan tak membiarkannya keluar dari gerbang untuk sementara ini.

Siang hari Farah kembali mengetuk pintu Khanza, menawarkannya makanan.

"Khanza. Mbak tahu kau sedang marah, tapi tak baik jika kau tak makan, makanlah dulu," ucap Farah mencoba membujuk Khanza untuk kesekian kalinya.

Namun, hasilnya tetap sama. Khanza tidak keluar dari kamar, tak ada sahutan dari dalam.

Di dalam kamar, Khansa masih meringkuk di kasurnya, ia sudah melewatkan sarapan dan makan siangnya. Rasa sakit di hatinya mengalahkan rasa laparnya ..

Khanza memegang perutnya ia mengingat jika di perutnya itu ada janin. Khanza ingin keluar. Namun, langkahnya terasa berat untuk melihat kenyataan di luar sana, kebahagiaan yang selama ini yang ia rasakan hanyalah sebuah kebohongan.

Khanza mengingat jika ia memiliki cemilan di tasnya Ia pun langsung bangun dan memeriksanya. Benar saja ada beberapa roti di sana dan beberapa minuman kemasan itulah kebiasaan Khanza, ia  selalu membawa roti dan minuman kemasan di dalam tasnya.

Khanza mengambil dan memakannya dan duduk di atas kasur. Sesekali ia mengelus perutnya, air matanya kembali menetes. "Aku harus apa sekarang," batin  Khanza.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terima kasih sudah membaca 🙏

Jangan lupa like, vote dan komennya.

Salam dariku 🙏 Author  m anha.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

Goresan Receh

Goresan Receh

mosok ga ada kunci pendua

2024-07-02

0

Ranny

Ranny

lagian masa di kantornya Abizar karyawannya tdk ada yg tau kalau si Abizar sang CEO sdh menikah 🤦🏻‍♀️

2024-02-18

0

Ranny

Ranny

ya seperti kucing walaupun sdh di kasih makan yg enak tapi kalau ada ikan asih di depannya pasti juga tetap di lahap sama dengan Abizar walaupun awalnya dia hanya mencintai Farah tapi saat ini ada yg lebih muda dan lebih fresh ya akhirnya mau tak mau lebih memilih Khanza yg lebih gemoy 🤭

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN
2 Mulai dekat.
3 PERNIKAHAN
4 Akulah orang Ketiga
5 APA SALAHKU
6 Air mata Khanza
7 Meminta Maaf.
8 Menenangkan diri
9 MENGINAP
10 Keputusan Khanza.
11 Cinta Khanza
12 Mulai berani.
13 Sikap tegas Abizar
14 RASA PERIH.
15 PERTENGKARAN.
16 KESALAHAN FATAL
17 Demi Bayiku.
18 Memanfaatkan Situasi
19 Mencintai diriku dan dirinya.
20 Rencana Khanza
21 Sarapan Istimewa
22 Mencoba Mengalah.
23 Keikhlasan Farah
24 Keputusan Akhir Khanza.
25 Kampung halamanku.
26 Oleh-oleh istimewa.
27 Mulai Mengerti.
28 Kamu hanya untuk ku.
29 Ke khawatiran Nenek.
30 Mengalah.
31 Kebahagiaan Keluarga
32 RENOVASI
33 Aku hanya seorang Khanza.
34 Mencoba saling menerima.
35 Keputusan Akhir
36 Berbagi Cinta.
37 Kebaikan Farah.
38 Tak ada yang sempurna.
39 Tak mudah berbagi.
40 Gosip Hot.
41 kebenaran Khanza.
42 kebenaran Khanza ( part 2)
43 Kebenaran Khanza ( part 3)
44 Kebenaran Khanza (part 4)
45 Kebenaran Khanza ( part 5)
46 Cinta yang menyakiti.
47 SAHABAT KU
48 KEBERSAMAAN.
49 Kepanikan dan ketakutan.
50 Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51 Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52 Penyasalan Abizar.
53 Air Mata Khanza
54 Cucuku Malang
55 Keputusan Kekek
56 Tanggung Jawab
57 Aziel Ganendra
58 Aziel Kesayangan Semua.
59 Ma-ma
60 Kabar bahagia.
61 Aziel Anakku.
62 Bahagia Itu Sederhana.
63 Makan Malam.
64 Perkenalan.
65 Ingin Kembali Memulai
66 POLIGAMI.
67 Kunjungan Dadakan.
68 Cemburu
69 Pengganggu.
70 Ikut Ke Kantor.
71 Ikut ke kantor part 2
72 Ngumpul bareng.
73 Status Sebenarnya.
74 Mengintai Target.
75 Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76 NOTIFIKASI CHAT
77 PEBINOR BERAKSI
78 Buat Dirimu Bahagian
79 Jangan ikut Campur
80 Wanita selalu Benar.
81 Adu kekuatan.
82 Apa Aku Salah.
83 Wanita Karir.
84 Mencintai Kalian.
85 Ke Kampung Halaman.
86 Kebaikan Abizar.
87 Aziel di kampung halaman Mama
88 Sawah Kakek.
89 Siapa Dibalik Semua ini
90 Mencurigai Daniel.
91 Tamu tak diundang
92 Kekesalan Abizar
93 Abizar vs Daniel
94 Abizar vs Daniel part 2
95 Abizar vs Daniel part 3
96 Berwisata Keluarga.
97 Kenyataan yang tak sesuai.
98 Kembali ke Rumah
99 Kenapa Semua Menyalahkanku.
100 Rumah ku Istanaku
101 Dia Istriku
102 Sebuah Pengorbanan.
103 Weekend
104 Adik Untuk Aziel
105 Rencana Abizar.
106 keinginan Aziel
107 Kunjungan di Pagi Hari
108 Terungkapnya Kebenaran
109 Menyarah.
110 Mencoba Dari Awal
111 CINTA PERTAMA
112 Aku Akan Menemukan Mu.
113 Aksi Aqila.
114 Meloloskan Diri.
115 Bala Bantuan
116 Pencarian Abizar
117 Dokterku Sahabatku
118 Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119 Sebuah Ikatan Cinta
120 Sahabat rasa Saudara
121 Melawan Rasa Trauma
122 Sayang Adik Bayi
123 Usaha Abizar.
124 Lawan Yang Sama.
125 Pertemuan tak di sangka
126 Rencana Daniel
127 Mulai Menjalankan Rencana.
128 Pertemuan dan Perpisahan
129 Sebuah keputusan Penting
130 Dua wanita istimewa.
131 Menantikan Dede Bayi.
132 Menjelang Persalinan
133 Keinginan Khanza.
134 PASRAH.
135 Hati Yang Tersakiti.
136 Suami dan Ayah.
137 Mutlak Keputusan Khanza
138 Cinta dalam Diam
139 Permintaan Maaf
140 Aku pergi.
141 Pengganti Papa
142 Perpisahan
143 Demi Anak-anak.
144 Hanya Bisa Berharap.
145 Keluar Negeri
146 Keinginan Aziel
147 Menjadi lebih Baik
148 Kunjungan Dadakan
149 Merindukan
150 Aku Bisa Tanpamu
151 Perasaan Abizar.
152 Menghindari.
153 Cinta Abizar
154 keputusan Akhir
155 Kesalahan yang terus terulang.
156 Gugatan Cerai
157 Senyuman dalam tangisan
158 Sebuah Kasih Sayang.
159 Cinta tak harus memiliki.
160 Pilihan yang Sulit
161 Apa kata hati.
162 Ketetapan Hati
163 KETOK PALU
164 Anakku bahagiaku
165 Mencoba Menerima Kenyataan.
166 Ibu dari anak-anakku.
167 Buatlah dia bahagia.
168 Hari bahagia Aqila
169 Bunga Pengantin
170 Cinta Dalam Diam.
171 Kesibukan Khanza
172 Cinta tak harus memiliki.
173 Semua Baik Saja.
174 Hukuman dari Kesalahan.
175 CINTA DAN KEBOHONGAN
176 Perasaan Anak-anak.
177 Hari Pernikahan.
178 Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179 Extra part 1.
180 Promo Karya : Kisss
181 Promo karya pertamaku .
182 Eksta part 2
183 Promo karya : Irma Kirana
184 Promo karya keduaku : M Anha
185 promo karya : Ririn Rohman
186 Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187 promo novel tamat. Mafia In the school.
188 Promo karya Author.
189 Promo karya : Imma Dealova
190 Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191 Promo karyaku
192 Season 2 : Bab 1
193 Season 2 : Bab 2
194 Season 2: Bab 3
195 Season 2: Bab 4
196 Season 2 : Bab 5
197 Season 2: bab 6
198 Season 2: Bab 7
199 Season 2 : Bab 8
200 Season 2: bab 9
201 Season 2 : bab 10
202 Season 2 : bab 11
203 Season 2 : bab 12
204 Season 2: bab 13
205 Season 2 : bab 14
206 Season 2 : bab 15
207 Season 2: bab 16
208 Season 2: bab 17
209 Season 2: bab 18
210 Season 2: bab 19
211 Season 2 : bab 21
212 Season 2 : bab 22
213 Season 2 bab 23
214 Season 2: bab 24
215 Season 2: Bab 25
216 Season 2: bab 26
217 Seasin 2: Bab 27
218 Season 2 : bab 28
219 Season 2: bab 29
220 Season 2: Bab 30
221 Season 2: bab 31
222 Season 2 : Bab 32
223 Season 2 : Bab 33
224 Season 2: Bab 34
225 Season 2: Bab 35
226 Season 2: Bab 36
227 Season 2: Bab 37
228 Season 2: Bab 38
229 Season 2 : bab 39
230 Season 2: Bab 40
231 Season 2: Bab 41
232 Season 2: Bab 42
233 Season 2: Bab 43
234 Season 2: Bab 44
235 Season 2: bab 45
236 Season 2 bab 46
237 Season 2: bab 47
238 Season 2: bab 48
239 Season 2: bab 49
240 Season 2 : bab 50
241 Season 2: bab 51
242 Season 2: bab 52
243 Season 2: bab 53 ( Tamat)
244 Season 3 : Bab 1
Episodes

Updated 244 Episodes

1
PERTEMUAN
2
Mulai dekat.
3
PERNIKAHAN
4
Akulah orang Ketiga
5
APA SALAHKU
6
Air mata Khanza
7
Meminta Maaf.
8
Menenangkan diri
9
MENGINAP
10
Keputusan Khanza.
11
Cinta Khanza
12
Mulai berani.
13
Sikap tegas Abizar
14
RASA PERIH.
15
PERTENGKARAN.
16
KESALAHAN FATAL
17
Demi Bayiku.
18
Memanfaatkan Situasi
19
Mencintai diriku dan dirinya.
20
Rencana Khanza
21
Sarapan Istimewa
22
Mencoba Mengalah.
23
Keikhlasan Farah
24
Keputusan Akhir Khanza.
25
Kampung halamanku.
26
Oleh-oleh istimewa.
27
Mulai Mengerti.
28
Kamu hanya untuk ku.
29
Ke khawatiran Nenek.
30
Mengalah.
31
Kebahagiaan Keluarga
32
RENOVASI
33
Aku hanya seorang Khanza.
34
Mencoba saling menerima.
35
Keputusan Akhir
36
Berbagi Cinta.
37
Kebaikan Farah.
38
Tak ada yang sempurna.
39
Tak mudah berbagi.
40
Gosip Hot.
41
kebenaran Khanza.
42
kebenaran Khanza ( part 2)
43
Kebenaran Khanza ( part 3)
44
Kebenaran Khanza (part 4)
45
Kebenaran Khanza ( part 5)
46
Cinta yang menyakiti.
47
SAHABAT KU
48
KEBERSAMAAN.
49
Kepanikan dan ketakutan.
50
Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51
Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52
Penyasalan Abizar.
53
Air Mata Khanza
54
Cucuku Malang
55
Keputusan Kekek
56
Tanggung Jawab
57
Aziel Ganendra
58
Aziel Kesayangan Semua.
59
Ma-ma
60
Kabar bahagia.
61
Aziel Anakku.
62
Bahagia Itu Sederhana.
63
Makan Malam.
64
Perkenalan.
65
Ingin Kembali Memulai
66
POLIGAMI.
67
Kunjungan Dadakan.
68
Cemburu
69
Pengganggu.
70
Ikut Ke Kantor.
71
Ikut ke kantor part 2
72
Ngumpul bareng.
73
Status Sebenarnya.
74
Mengintai Target.
75
Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76
NOTIFIKASI CHAT
77
PEBINOR BERAKSI
78
Buat Dirimu Bahagian
79
Jangan ikut Campur
80
Wanita selalu Benar.
81
Adu kekuatan.
82
Apa Aku Salah.
83
Wanita Karir.
84
Mencintai Kalian.
85
Ke Kampung Halaman.
86
Kebaikan Abizar.
87
Aziel di kampung halaman Mama
88
Sawah Kakek.
89
Siapa Dibalik Semua ini
90
Mencurigai Daniel.
91
Tamu tak diundang
92
Kekesalan Abizar
93
Abizar vs Daniel
94
Abizar vs Daniel part 2
95
Abizar vs Daniel part 3
96
Berwisata Keluarga.
97
Kenyataan yang tak sesuai.
98
Kembali ke Rumah
99
Kenapa Semua Menyalahkanku.
100
Rumah ku Istanaku
101
Dia Istriku
102
Sebuah Pengorbanan.
103
Weekend
104
Adik Untuk Aziel
105
Rencana Abizar.
106
keinginan Aziel
107
Kunjungan di Pagi Hari
108
Terungkapnya Kebenaran
109
Menyarah.
110
Mencoba Dari Awal
111
CINTA PERTAMA
112
Aku Akan Menemukan Mu.
113
Aksi Aqila.
114
Meloloskan Diri.
115
Bala Bantuan
116
Pencarian Abizar
117
Dokterku Sahabatku
118
Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119
Sebuah Ikatan Cinta
120
Sahabat rasa Saudara
121
Melawan Rasa Trauma
122
Sayang Adik Bayi
123
Usaha Abizar.
124
Lawan Yang Sama.
125
Pertemuan tak di sangka
126
Rencana Daniel
127
Mulai Menjalankan Rencana.
128
Pertemuan dan Perpisahan
129
Sebuah keputusan Penting
130
Dua wanita istimewa.
131
Menantikan Dede Bayi.
132
Menjelang Persalinan
133
Keinginan Khanza.
134
PASRAH.
135
Hati Yang Tersakiti.
136
Suami dan Ayah.
137
Mutlak Keputusan Khanza
138
Cinta dalam Diam
139
Permintaan Maaf
140
Aku pergi.
141
Pengganti Papa
142
Perpisahan
143
Demi Anak-anak.
144
Hanya Bisa Berharap.
145
Keluar Negeri
146
Keinginan Aziel
147
Menjadi lebih Baik
148
Kunjungan Dadakan
149
Merindukan
150
Aku Bisa Tanpamu
151
Perasaan Abizar.
152
Menghindari.
153
Cinta Abizar
154
keputusan Akhir
155
Kesalahan yang terus terulang.
156
Gugatan Cerai
157
Senyuman dalam tangisan
158
Sebuah Kasih Sayang.
159
Cinta tak harus memiliki.
160
Pilihan yang Sulit
161
Apa kata hati.
162
Ketetapan Hati
163
KETOK PALU
164
Anakku bahagiaku
165
Mencoba Menerima Kenyataan.
166
Ibu dari anak-anakku.
167
Buatlah dia bahagia.
168
Hari bahagia Aqila
169
Bunga Pengantin
170
Cinta Dalam Diam.
171
Kesibukan Khanza
172
Cinta tak harus memiliki.
173
Semua Baik Saja.
174
Hukuman dari Kesalahan.
175
CINTA DAN KEBOHONGAN
176
Perasaan Anak-anak.
177
Hari Pernikahan.
178
Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179
Extra part 1.
180
Promo Karya : Kisss
181
Promo karya pertamaku .
182
Eksta part 2
183
Promo karya : Irma Kirana
184
Promo karya keduaku : M Anha
185
promo karya : Ririn Rohman
186
Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187
promo novel tamat. Mafia In the school.
188
Promo karya Author.
189
Promo karya : Imma Dealova
190
Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191
Promo karyaku
192
Season 2 : Bab 1
193
Season 2 : Bab 2
194
Season 2: Bab 3
195
Season 2: Bab 4
196
Season 2 : Bab 5
197
Season 2: bab 6
198
Season 2: Bab 7
199
Season 2 : Bab 8
200
Season 2: bab 9
201
Season 2 : bab 10
202
Season 2 : bab 11
203
Season 2 : bab 12
204
Season 2: bab 13
205
Season 2 : bab 14
206
Season 2 : bab 15
207
Season 2: bab 16
208
Season 2: bab 17
209
Season 2: bab 18
210
Season 2: bab 19
211
Season 2 : bab 21
212
Season 2 : bab 22
213
Season 2 bab 23
214
Season 2: bab 24
215
Season 2: Bab 25
216
Season 2: bab 26
217
Seasin 2: Bab 27
218
Season 2 : bab 28
219
Season 2: bab 29
220
Season 2: Bab 30
221
Season 2: bab 31
222
Season 2 : Bab 32
223
Season 2 : Bab 33
224
Season 2: Bab 34
225
Season 2: Bab 35
226
Season 2: Bab 36
227
Season 2: Bab 37
228
Season 2: Bab 38
229
Season 2 : bab 39
230
Season 2: Bab 40
231
Season 2: Bab 41
232
Season 2: Bab 42
233
Season 2: Bab 43
234
Season 2: Bab 44
235
Season 2: bab 45
236
Season 2 bab 46
237
Season 2: bab 47
238
Season 2: bab 48
239
Season 2: bab 49
240
Season 2 : bab 50
241
Season 2: bab 51
242
Season 2: bab 52
243
Season 2: bab 53 ( Tamat)
244
Season 3 : Bab 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!