Akulah orang Ketiga

Hancur sudah harapan Khanza memiliki keluarga yang bahagia dengan calon anak yang ada di rahimnya. Perkataan Abizar mampu meruntuhkan harapan yang selama ini di susunya satu demi satu.

Khanza mendengar suara Abizar yang terus memanggilnya, memintanya untuk menghentikan langkahnya. Namun, Khanza seolah mendengar panggilan itu sebagai sebuah ejekan untuknya.

Prasangka jika selama ini ia hanya jadi bahan tertawaan di rumah itu, di rumah yang dianggapnya adalah surga dunianya, ternyata adalah pintu ke sengsaranya yang tanpa ia ketahui, ia melangkah masuk dengan bahagia.

Sebuah tempat singgah dimana semua orang merahasiakan jika ia adalah istri kedua dari suaminya, ia membayangkan jika mereka saling bekerja sama membohongi dirinya. Sungguh sangat memuakkan. Pikir Khanza terus berlari menghentikan sebuah taksi.

Begitu Khanza masuk ke dalam taksi dan menutup pintunya, dengan cepat ia meminta supir taksi untuk melajukan mobilnya.

Tak mempedulikan Abizar yang terus menggedor-gedor pintu taksi meminta agar ia keluar dari taksi itu.

"Bapak Kenapa belum jalan, ayo jalan. Jalankan mobilnya, Pak!" pinta Khanza pada supir taksi dengan lelehan air mata yang terus jatuh dipipinya. Sang supir taksi merasa tersentak mendengar bentakan Khanza dan refleks langsung menancap gas meninggalkan Abizar yang hanya bisa menatap taksi itu pergi menjauh darinya.

Begitu taksi melaju Khanza berbalik melihat Abizar, hatinya terasa sakit melihat sosok yang selama ini menjadi idola di hatinya kini menjadi orang yang sangat dibencinya. Khanza tak pernah menyangka Abizar yang begitu lembut dan menyayanginya tega membohonginya kebohongan yang sungguh sangat menyayat hati. Istri kedua, ya itulah julukannya sekarang. Apakah ia juga bisa disebut sebagai seorang pelakor? Kata-kata yang sangat dibenci oleh Khanza dan sekarang kata-kata itu menempel pada namanya.

Isakan mengeras keluar dari mulut Khanza, isakan yang sejak tadi ditahannya di dalam restoran karena tak ingin menambah malu dirinya kini dikeluarkan sudah di dalam taksi.

Supir taksi yang mendengar tangisan pilu dari Khanza hanya bisa diam dia juga merasa sakit mendengar.

Tanpa kata sopir taksi memberikan tisu yang ada di hadapannya, dengan segera Khanza mengambilnya membuang ingusnya yang sudah menyumbat saluran pernafasannya kemudian membuangnya ke segala arah dalam taksi begitu.

Ia melakukannya berulang-ulang, mengusap air mata dan membuang sesuatu dari hidungnya. Supir taksi itu antara marah dan juga kasihan melihat ulah Khanza, bagaimana tidak, Khanza melempar kesal bekas tissuenya, ia melampiaskan kesedihannya dengan melemparkan ke segala arah, ada juga yang melayang di jok depan di samping sang supir..

"Kita mau ke mana Bu?" tanya sang sopir yang belum mendapat alamat tujuan.

Khanza menyebut alamatnya di sela-sela tangisnya.

"Yang tadi pacarnya ya, Bu?" tanya sopir taksi memberanikan diri menanyakan apa yang terjadi yang membuat Khanza menangis seperti itu.

"Bukan, Pak! Dia itu suami saya, tapi selama ini dia membohongi saya. Ternyata dia sudah menikah dan mengatakan jika istri pertamanya itu adalah adik sepupunya. Kami tinggal serumah dan hanya saya yang tak mengetahui semua itu. Bapak bisa bayangkan 'kan, apa yang mereka pikirkan selama ini 2 bulan aku tinggal di rumah itu,  aku menganggap semua baik-baik saja, tapi ternyata tidak. Mereka semua membohongiku," Khanza kembali membuang cairan yang menyumbat pernafasannya, supir taksi hanya bergidik mendengar nya. "Bapak bisa merasakan rasa sakit yang aku rasakan? Tidak bapak pasti tidak bisa merasakannya," menjawab sendiri pertanyaan.

"Karena bapak seorang laki-laki, laki-laki itu sama saja mereka semua hanya pura-pura baik dan semua pembohong, semua hanya mementingkan nafsu tak pernah memikirkan wanita. Laki-laki itu penjahat, dia tidak pantas hidup di dunia ini. Dia pantasnya mati dibuang ke laut dimakan oleh hiu, seharusnya tak ada laki-laki di dunia ini," Khanza kembali menangis.

Khanza terus menggerutu memaki dan mengeluarkan sumpah serapahnya pada makhluk bernama laki-laki, tanpa ia sadari jika ialah sedang bercerita pada seorang laki-laki. Membuat laki-laki yang sedang menyetir hanya bisa menelan ludahnya sendiri, ia ingin membela laki-laki. Namun, melihat lelehan air mata Khanza  membuat Ia hanya bisa mengelus dada.

"Asal bapak tahu, sekarang aku sedang mengandung anaknya, tadinya aku ingin memberi kejutan mengatakan jika aku sedang mengandung buah cinta kita, tapi apa yang aku dapatkan, Pak! pengkhianatan, kebenaran dari kebohongan," ucap Khanza kembali membuang sesuatu yang memenuhi tisu kemudian dengan santainya ia memberikannya kepada sang supir yang diajaknya bicara.

Dengan ragu bercampur jijik sang sopir mengambil kemudian membuangnya ke jok samping yang di mana di sana sudah penuh dengan tisu.

"Aku ini yatim piatu, Pak! nggak tahu harus kemana lagi, nggak mungkin kan aku kembali malam ini ke kampung. Kampung Nenekku sangat jauh juga tidak punya uang," ucapnya menjeda kalimatnya membiarkan isakan tangisnya keluar agar sakit di hatinya sedikit berkurang. Sang sopir memberikan air pada Khanza.

Khanza yang memang sudah merasa tenggorokannya yang sangat kering dengan sigap mengambil air tersebut dan meminumnya hingga tandas. Kemudian ia melihat botol itu, " Pak, apa memberikan air sisa minum bapak."

"Bapak cuma punya minuman itu saja nggak ada yang lain lagi."

"Tapi. Bapak sudah vaksin kan? Bapak  tidak punya penyakit Corona kan? Aku sedang hamil lho Pak!" tanya Khanza dengan wajah serius walau masih terdengar isakan disana.

"Nggak kok, Bapak aman, Bu!" 

"Jangan panggil Ibu dong, Pak! Aku ini masih muda walau sudah jadi istri kedua," lirih nya bergumam pelan. 

Mengucapkan kata istri kedua membuatkan ia kembali merasa semakin sakit hati, ia kembali mengeraskan isakan tangisnya.

Khanza merasa sedikit lebih tenang saat berbicara dengan supir taksi. Itulah Khanza, ia tidak bisa menyimpan beban sendiri ia menceritakan bebannya kepada temannya. Saat ini bebannya itu sudah sangat menyesakkan dadanya hanya sang sopir yang bisa diajak untuk menumpahkan semua keluh kesahnya.

Sang sopir menghentikan mobilnya saat telah sampai di depan rumah Abizar.

Farah yang kebetulan lewat mendengar suara mobil, Ia pun mengintip keluar dari balik jendela. Farah mengernyit menautkan kedua alisnya saat melihat itu bukan mobil Abizar, tapi taksi dan melihat Khanza turun sambil berlinang air mata.

Farah langsung membuka pintu dan menghampiri Khanza.

"Apa itu istri pertama dari suaminya," batin sang sopir melihat seorang wanita keluar menyambut Khanza di teras.

"Ah! sudahlah ini bukan urusanku, biar mereka urus urusan mereka sendiri." gumam sendiri sangat supir kemudian melajukan taksinya keluar dari gerbang Abizar.

"Khanza kamu kenapa?" tanya Farah khawatir melihat penampilan Khanza .

Khanza tak menjawab, hatinya semakin sakit saat melihat orang yang selama ini sudah dianggapnya sebagai kakak, tempatnya bercerita bagaimana kehangatan cinta yang didapatkan dari seorang Abizar ternyata adalah madunya, istri pertama dari abidzar bukankah itu sangat memalukan pikir Khanza.

Khanza hanya menatap tajam pada Farah kemudian ini ingin masuk.  

Khanza Kenapa kamu pulang tanpa Mas Abizar? Dimana Abizar? Apa yang terjadi sebenarnya?"  tanya Farah yang melihat lelehan air mata Madunya itu..

"Kak, aku mau masuk," ucapkan Khanza menepis tangan  Farah dengan suara bergetar bahkan isakan pelan berhasil lolos dari bibirnya, hatinya benar-benar sakit saat melihat kepura-puraan yang yang ditunjukkan Farah padanya.

Melihat itu semakin membuat Farah khawatir, ia kembali menahan lengan Khanza yang sudah akan masuk, Khanza sudah tak bisa mengendalikan emosinya dan langsung melayangkan tamparan nya ke wajah Farah dengan tatapan berapi-api.

"Kamu dan Abizar sama saja, kalian sama-sama pembohong, Membohongiku. Apa kalian tak punya perasaan membohongiku dalam ikatan yang sangat sakral seperti ini. Kamu juga seorang wanita apa kamu tak bisa mengerti perasaanku, rasa sakit yang aku dapatkan karena kebohongan kalian,"  ingin rasanya Khanza mengatakan semua itu kepada Farah. Namun, mulutnya terasa keluh, berteriak tanpa suara dan hanya bisa mengutarakan di dalam hatinya, itu semua semakin menambah rasa sakitnya.

Khanza menatap tajam pada Farah dan membiarkan air matanya terus menetes di pipinya, dia berusaha menahan rasa sesak di dadanya.

"Khanza," teriakan Abizar menggelegar, dia baru saja sampai dan melihat Khanza melayangkan tangannya di pipi Farah.

Khanza yang selama ini hanya mendengar ucapan lembut dari Abizar seketika tersentak kaget mendengar teriakan Abizar. Bagaikan anak panah yang menembus menusuk jantungnya menimbulkan rasa sakit yang begitu menyesakkan dada.

Khanza berbalik menatap tajam pada Abizar dengan nafas yang sudah naik-turun berusaha menetralkan amarah yang semakin membuatnya menderita.

Khanza bisa melihat kilatan kemarahan dari mata Abizar 

"Apa yang kau lakukan, beraninya Kau menampar Farah." Bentak Abizar pada Khanza saat telah mendekati mereka.

"Kamu sangat marah aku menampar Farah, apa kau tak sedikitpun merasa bersalah setelah membohongiku? Saat orang-orang tersenyum membohongiku, apa tak ada sedikitpun rasa sayangmu padaku? Membiarkan aku masuk dalam kebohongan ini, kebohongan yang bisa membunuhku,"  batin Khanza. Saat ini ia hanya bisa meluapkan segala emosinya di dalam hati. Menelan sendiri apa yang ingin di lontarkan ya.

Khansa berdiri mematung memandang Abizar, hanya air mata yang bisa menggambarkan betapa sakitnya dirinya.

Khanza sudah tak tahan lagi, ia tak menghiraukan Abizar yang keneriakinya memilih untuk pergi ke kamarnya..

Ia berlari menaiki tangga, menaiki anak tangga satu demi satu yang terasa begitu berat baginya malam ini, di mana ia menaiki anak tangga tersebut dengan teriakan Abizar yang terus menyalahkannya dan memintanya untuk minta maaf pada  Farah, karena telah menamparnya.

Khanza menutup pintu dengan sangat keras, meluapkan segala emosinya."Seharusnya malam ini menjadi malam bahagia untuk kita," ucapnya mengambil kotak yang ada di dalam tasnya, mengusap benda pipih tersebut kemudian mengusap perutnya.

"Mama tidak akan membiarkanmu hidup dalam kebohongan ini, tapi aku harus membawamu kemana." Kembali terisak pilu. "Aku tak punya siapa-siapa, aku tak bisa membebani kakek dan nenek . Tuhan apa yang harus aku lakukan, ini sungguh sangat sakit." Khanza terus menangis sambil terus membekap hasil testpack nya, menepuk-nepuk dadanya pelan mencoba untuk mengusir rasa sesak yang semakin menyerangnya.

"Khanza buka pintunya!" Teriak Abizar dari balik pintu. Abizar berteriak memanggil nama Khanza dari balik pintu bukan untuk minta maaf padanya setelah berbuat kesalahan membohongi dirinya, tapi itu teriakan memintanya untuk meminta maaf pada Farah.

"Khanza menutup telinganya dengan keras walau suara Abizar masih bisa di dengarnya.

Khanza hanya bisa merintih di dalam kamar yang ia yakini kamar itu dulunya adalah milik Farah.

Setelah lama mengetuk dan meneriakkan nama Khansa dibalik pintu suara Abizar saat kini tak terdengar lagi.

Khanza mencoba menguatkan dirinya ia berjalan pelan menuju kamar mandi, membasuh wajahnya dengan air mencoba merasakan dinginnya air itu. Berharap bisa mendinginkan hatinya. Khanza menatap wajahnya di cermin "Apa aku tak bisa bahagia, apa harapanku untuk memiliki keluarga itu terlalu berlebihan," tanya pada dirinya sendiri.

"Khanza kamu wanita yang kuat, kamu bukan wanita yang manja. Ini tak bisa menggoyahkan mu, ini hanya sebuah kebohongan, ya kebohongan. Baiklah kalau kalian membohongiku aku juga bisa membohongi kalian," pikirnya saat melihat benda pipi di tangannya.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terima kasih sudah membaca 🙏

Mohon dukungannya, dengan memberi like, vote, dan komennya 🙏

salam dari ku Author m anha ❤️

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

kalau mau marah keluarkan saja emosi mu Khanza kenapa cuma ngomong di dalam bathin kan yg rugi juga kau sendiri

2024-02-18

1

Ranny

Ranny

kau hanya istri kedua tapi tega menampar Farah istri pertama padahal selama 2 bulan ini dia begitu baik dan mau mengalah padamu...

2024-02-18

0

Sonia pramita

Sonia pramita

hai Thor aq mampir ya 😁😁😁

2023-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN
2 Mulai dekat.
3 PERNIKAHAN
4 Akulah orang Ketiga
5 APA SALAHKU
6 Air mata Khanza
7 Meminta Maaf.
8 Menenangkan diri
9 MENGINAP
10 Keputusan Khanza.
11 Cinta Khanza
12 Mulai berani.
13 Sikap tegas Abizar
14 RASA PERIH.
15 PERTENGKARAN.
16 KESALAHAN FATAL
17 Demi Bayiku.
18 Memanfaatkan Situasi
19 Mencintai diriku dan dirinya.
20 Rencana Khanza
21 Sarapan Istimewa
22 Mencoba Mengalah.
23 Keikhlasan Farah
24 Keputusan Akhir Khanza.
25 Kampung halamanku.
26 Oleh-oleh istimewa.
27 Mulai Mengerti.
28 Kamu hanya untuk ku.
29 Ke khawatiran Nenek.
30 Mengalah.
31 Kebahagiaan Keluarga
32 RENOVASI
33 Aku hanya seorang Khanza.
34 Mencoba saling menerima.
35 Keputusan Akhir
36 Berbagi Cinta.
37 Kebaikan Farah.
38 Tak ada yang sempurna.
39 Tak mudah berbagi.
40 Gosip Hot.
41 kebenaran Khanza.
42 kebenaran Khanza ( part 2)
43 Kebenaran Khanza ( part 3)
44 Kebenaran Khanza (part 4)
45 Kebenaran Khanza ( part 5)
46 Cinta yang menyakiti.
47 SAHABAT KU
48 KEBERSAMAAN.
49 Kepanikan dan ketakutan.
50 Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51 Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52 Penyasalan Abizar.
53 Air Mata Khanza
54 Cucuku Malang
55 Keputusan Kekek
56 Tanggung Jawab
57 Aziel Ganendra
58 Aziel Kesayangan Semua.
59 Ma-ma
60 Kabar bahagia.
61 Aziel Anakku.
62 Bahagia Itu Sederhana.
63 Makan Malam.
64 Perkenalan.
65 Ingin Kembali Memulai
66 POLIGAMI.
67 Kunjungan Dadakan.
68 Cemburu
69 Pengganggu.
70 Ikut Ke Kantor.
71 Ikut ke kantor part 2
72 Ngumpul bareng.
73 Status Sebenarnya.
74 Mengintai Target.
75 Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76 NOTIFIKASI CHAT
77 PEBINOR BERAKSI
78 Buat Dirimu Bahagian
79 Jangan ikut Campur
80 Wanita selalu Benar.
81 Adu kekuatan.
82 Apa Aku Salah.
83 Wanita Karir.
84 Mencintai Kalian.
85 Ke Kampung Halaman.
86 Kebaikan Abizar.
87 Aziel di kampung halaman Mama
88 Sawah Kakek.
89 Siapa Dibalik Semua ini
90 Mencurigai Daniel.
91 Tamu tak diundang
92 Kekesalan Abizar
93 Abizar vs Daniel
94 Abizar vs Daniel part 2
95 Abizar vs Daniel part 3
96 Berwisata Keluarga.
97 Kenyataan yang tak sesuai.
98 Kembali ke Rumah
99 Kenapa Semua Menyalahkanku.
100 Rumah ku Istanaku
101 Dia Istriku
102 Sebuah Pengorbanan.
103 Weekend
104 Adik Untuk Aziel
105 Rencana Abizar.
106 keinginan Aziel
107 Kunjungan di Pagi Hari
108 Terungkapnya Kebenaran
109 Menyarah.
110 Mencoba Dari Awal
111 CINTA PERTAMA
112 Aku Akan Menemukan Mu.
113 Aksi Aqila.
114 Meloloskan Diri.
115 Bala Bantuan
116 Pencarian Abizar
117 Dokterku Sahabatku
118 Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119 Sebuah Ikatan Cinta
120 Sahabat rasa Saudara
121 Melawan Rasa Trauma
122 Sayang Adik Bayi
123 Usaha Abizar.
124 Lawan Yang Sama.
125 Pertemuan tak di sangka
126 Rencana Daniel
127 Mulai Menjalankan Rencana.
128 Pertemuan dan Perpisahan
129 Sebuah keputusan Penting
130 Dua wanita istimewa.
131 Menantikan Dede Bayi.
132 Menjelang Persalinan
133 Keinginan Khanza.
134 PASRAH.
135 Hati Yang Tersakiti.
136 Suami dan Ayah.
137 Mutlak Keputusan Khanza
138 Cinta dalam Diam
139 Permintaan Maaf
140 Aku pergi.
141 Pengganti Papa
142 Perpisahan
143 Demi Anak-anak.
144 Hanya Bisa Berharap.
145 Keluar Negeri
146 Keinginan Aziel
147 Menjadi lebih Baik
148 Kunjungan Dadakan
149 Merindukan
150 Aku Bisa Tanpamu
151 Perasaan Abizar.
152 Menghindari.
153 Cinta Abizar
154 keputusan Akhir
155 Kesalahan yang terus terulang.
156 Gugatan Cerai
157 Senyuman dalam tangisan
158 Sebuah Kasih Sayang.
159 Cinta tak harus memiliki.
160 Pilihan yang Sulit
161 Apa kata hati.
162 Ketetapan Hati
163 KETOK PALU
164 Anakku bahagiaku
165 Mencoba Menerima Kenyataan.
166 Ibu dari anak-anakku.
167 Buatlah dia bahagia.
168 Hari bahagia Aqila
169 Bunga Pengantin
170 Cinta Dalam Diam.
171 Kesibukan Khanza
172 Cinta tak harus memiliki.
173 Semua Baik Saja.
174 Hukuman dari Kesalahan.
175 CINTA DAN KEBOHONGAN
176 Perasaan Anak-anak.
177 Hari Pernikahan.
178 Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179 Extra part 1.
180 Promo Karya : Kisss
181 Promo karya pertamaku .
182 Eksta part 2
183 Promo karya : Irma Kirana
184 Promo karya keduaku : M Anha
185 promo karya : Ririn Rohman
186 Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187 promo novel tamat. Mafia In the school.
188 Promo karya Author.
189 Promo karya : Imma Dealova
190 Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191 Promo karyaku
192 Season 2 : Bab 1
193 Season 2 : Bab 2
194 Season 2: Bab 3
195 Season 2: Bab 4
196 Season 2 : Bab 5
197 Season 2: bab 6
198 Season 2: Bab 7
199 Season 2 : Bab 8
200 Season 2: bab 9
201 Season 2 : bab 10
202 Season 2 : bab 11
203 Season 2 : bab 12
204 Season 2: bab 13
205 Season 2 : bab 14
206 Season 2 : bab 15
207 Season 2: bab 16
208 Season 2: bab 17
209 Season 2: bab 18
210 Season 2: bab 19
211 Season 2 : bab 21
212 Season 2 : bab 22
213 Season 2 bab 23
214 Season 2: bab 24
215 Season 2: Bab 25
216 Season 2: bab 26
217 Seasin 2: Bab 27
218 Season 2 : bab 28
219 Season 2: bab 29
220 Season 2: Bab 30
221 Season 2: bab 31
222 Season 2 : Bab 32
223 Season 2 : Bab 33
224 Season 2: Bab 34
225 Season 2: Bab 35
226 Season 2: Bab 36
227 Season 2: Bab 37
228 Season 2: Bab 38
229 Season 2 : bab 39
230 Season 2: Bab 40
231 Season 2: Bab 41
232 Season 2: Bab 42
233 Season 2: Bab 43
234 Season 2: Bab 44
235 Season 2: bab 45
236 Season 2 bab 46
237 Season 2: bab 47
238 Season 2: bab 48
239 Season 2: bab 49
240 Season 2 : bab 50
241 Season 2: bab 51
242 Season 2: bab 52
243 Season 2: bab 53 ( Tamat)
244 Season 3 : Bab 1
Episodes

Updated 244 Episodes

1
PERTEMUAN
2
Mulai dekat.
3
PERNIKAHAN
4
Akulah orang Ketiga
5
APA SALAHKU
6
Air mata Khanza
7
Meminta Maaf.
8
Menenangkan diri
9
MENGINAP
10
Keputusan Khanza.
11
Cinta Khanza
12
Mulai berani.
13
Sikap tegas Abizar
14
RASA PERIH.
15
PERTENGKARAN.
16
KESALAHAN FATAL
17
Demi Bayiku.
18
Memanfaatkan Situasi
19
Mencintai diriku dan dirinya.
20
Rencana Khanza
21
Sarapan Istimewa
22
Mencoba Mengalah.
23
Keikhlasan Farah
24
Keputusan Akhir Khanza.
25
Kampung halamanku.
26
Oleh-oleh istimewa.
27
Mulai Mengerti.
28
Kamu hanya untuk ku.
29
Ke khawatiran Nenek.
30
Mengalah.
31
Kebahagiaan Keluarga
32
RENOVASI
33
Aku hanya seorang Khanza.
34
Mencoba saling menerima.
35
Keputusan Akhir
36
Berbagi Cinta.
37
Kebaikan Farah.
38
Tak ada yang sempurna.
39
Tak mudah berbagi.
40
Gosip Hot.
41
kebenaran Khanza.
42
kebenaran Khanza ( part 2)
43
Kebenaran Khanza ( part 3)
44
Kebenaran Khanza (part 4)
45
Kebenaran Khanza ( part 5)
46
Cinta yang menyakiti.
47
SAHABAT KU
48
KEBERSAMAAN.
49
Kepanikan dan ketakutan.
50
Kepanikan dan ketakutan ( part 2 )
51
Kepanikan dan ketakutan (part 3)
52
Penyasalan Abizar.
53
Air Mata Khanza
54
Cucuku Malang
55
Keputusan Kekek
56
Tanggung Jawab
57
Aziel Ganendra
58
Aziel Kesayangan Semua.
59
Ma-ma
60
Kabar bahagia.
61
Aziel Anakku.
62
Bahagia Itu Sederhana.
63
Makan Malam.
64
Perkenalan.
65
Ingin Kembali Memulai
66
POLIGAMI.
67
Kunjungan Dadakan.
68
Cemburu
69
Pengganggu.
70
Ikut Ke Kantor.
71
Ikut ke kantor part 2
72
Ngumpul bareng.
73
Status Sebenarnya.
74
Mengintai Target.
75
Semoga kebahagiaan itu Nyata.
76
NOTIFIKASI CHAT
77
PEBINOR BERAKSI
78
Buat Dirimu Bahagian
79
Jangan ikut Campur
80
Wanita selalu Benar.
81
Adu kekuatan.
82
Apa Aku Salah.
83
Wanita Karir.
84
Mencintai Kalian.
85
Ke Kampung Halaman.
86
Kebaikan Abizar.
87
Aziel di kampung halaman Mama
88
Sawah Kakek.
89
Siapa Dibalik Semua ini
90
Mencurigai Daniel.
91
Tamu tak diundang
92
Kekesalan Abizar
93
Abizar vs Daniel
94
Abizar vs Daniel part 2
95
Abizar vs Daniel part 3
96
Berwisata Keluarga.
97
Kenyataan yang tak sesuai.
98
Kembali ke Rumah
99
Kenapa Semua Menyalahkanku.
100
Rumah ku Istanaku
101
Dia Istriku
102
Sebuah Pengorbanan.
103
Weekend
104
Adik Untuk Aziel
105
Rencana Abizar.
106
keinginan Aziel
107
Kunjungan di Pagi Hari
108
Terungkapnya Kebenaran
109
Menyarah.
110
Mencoba Dari Awal
111
CINTA PERTAMA
112
Aku Akan Menemukan Mu.
113
Aksi Aqila.
114
Meloloskan Diri.
115
Bala Bantuan
116
Pencarian Abizar
117
Dokterku Sahabatku
118
Kabar bahagia yang mengkhawatirkan.
119
Sebuah Ikatan Cinta
120
Sahabat rasa Saudara
121
Melawan Rasa Trauma
122
Sayang Adik Bayi
123
Usaha Abizar.
124
Lawan Yang Sama.
125
Pertemuan tak di sangka
126
Rencana Daniel
127
Mulai Menjalankan Rencana.
128
Pertemuan dan Perpisahan
129
Sebuah keputusan Penting
130
Dua wanita istimewa.
131
Menantikan Dede Bayi.
132
Menjelang Persalinan
133
Keinginan Khanza.
134
PASRAH.
135
Hati Yang Tersakiti.
136
Suami dan Ayah.
137
Mutlak Keputusan Khanza
138
Cinta dalam Diam
139
Permintaan Maaf
140
Aku pergi.
141
Pengganti Papa
142
Perpisahan
143
Demi Anak-anak.
144
Hanya Bisa Berharap.
145
Keluar Negeri
146
Keinginan Aziel
147
Menjadi lebih Baik
148
Kunjungan Dadakan
149
Merindukan
150
Aku Bisa Tanpamu
151
Perasaan Abizar.
152
Menghindari.
153
Cinta Abizar
154
keputusan Akhir
155
Kesalahan yang terus terulang.
156
Gugatan Cerai
157
Senyuman dalam tangisan
158
Sebuah Kasih Sayang.
159
Cinta tak harus memiliki.
160
Pilihan yang Sulit
161
Apa kata hati.
162
Ketetapan Hati
163
KETOK PALU
164
Anakku bahagiaku
165
Mencoba Menerima Kenyataan.
166
Ibu dari anak-anakku.
167
Buatlah dia bahagia.
168
Hari bahagia Aqila
169
Bunga Pengantin
170
Cinta Dalam Diam.
171
Kesibukan Khanza
172
Cinta tak harus memiliki.
173
Semua Baik Saja.
174
Hukuman dari Kesalahan.
175
CINTA DAN KEBOHONGAN
176
Perasaan Anak-anak.
177
Hari Pernikahan.
178
Kebahagiaan setelah Kesedihan. ( TAMAT)
179
Extra part 1.
180
Promo Karya : Kisss
181
Promo karya pertamaku .
182
Eksta part 2
183
Promo karya : Irma Kirana
184
Promo karya keduaku : M Anha
185
promo karya : Ririn Rohman
186
Promo Season 2 Gabungan pilihan ku dan my Papa My Boss.
187
promo novel tamat. Mafia In the school.
188
Promo karya Author.
189
Promo karya : Imma Dealova
190
Promo karya baru Author : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang garis dua)
191
Promo karyaku
192
Season 2 : Bab 1
193
Season 2 : Bab 2
194
Season 2: Bab 3
195
Season 2: Bab 4
196
Season 2 : Bab 5
197
Season 2: bab 6
198
Season 2: Bab 7
199
Season 2 : Bab 8
200
Season 2: bab 9
201
Season 2 : bab 10
202
Season 2 : bab 11
203
Season 2 : bab 12
204
Season 2: bab 13
205
Season 2 : bab 14
206
Season 2 : bab 15
207
Season 2: bab 16
208
Season 2: bab 17
209
Season 2: bab 18
210
Season 2: bab 19
211
Season 2 : bab 21
212
Season 2 : bab 22
213
Season 2 bab 23
214
Season 2: bab 24
215
Season 2: Bab 25
216
Season 2: bab 26
217
Seasin 2: Bab 27
218
Season 2 : bab 28
219
Season 2: bab 29
220
Season 2: Bab 30
221
Season 2: bab 31
222
Season 2 : Bab 32
223
Season 2 : Bab 33
224
Season 2: Bab 34
225
Season 2: Bab 35
226
Season 2: Bab 36
227
Season 2: Bab 37
228
Season 2: Bab 38
229
Season 2 : bab 39
230
Season 2: Bab 40
231
Season 2: Bab 41
232
Season 2: Bab 42
233
Season 2: Bab 43
234
Season 2: Bab 44
235
Season 2: bab 45
236
Season 2 bab 46
237
Season 2: bab 47
238
Season 2: bab 48
239
Season 2: bab 49
240
Season 2 : bab 50
241
Season 2: bab 51
242
Season 2: bab 52
243
Season 2: bab 53 ( Tamat)
244
Season 3 : Bab 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!