Setelah menyelesaikan pekerjaan kantor, Kelvin kembali ke rumah Arumi, tak lupa ia juga membawakan hadiah untuk Ayana.
Begitu banyak rencana Kelvin yang di susun di dalam otaknya, tak ada yang bisa memahami jalan pikiran Kelvin. Saat sudah bebas dari kandang singa seharusnya ia tak perlu kembali memasuki kandang yang sama. Hanya ada dua jawaban yang mungkin bisa di tebak, yang pertama ia ingin mengorbankan dirinya atau dia ingin membunuh satu persatu penghuninya.
Semua jawabannya hanya Kelvin yang tahu.
"Pak sudah sampai." Akas menghentikan mobilnya dua ratus meter sebelum kediaman Santoso. Kelvin mengangguk lalu ia turun dengan penyamarannya kembali.
"Jemput aku besok pukul tujuh." perintah Kelvin.
"Baik pak." Akas pun segera pergi meninggalkan Kelvin. Dengan berjalan kaki, Joni kembali, saat itu seluruh keluarga sedang makan malam.
Arumi menyambut kedatangan Joni dan mengajaknya untuk makan malam bersama.
"Tidak ada makanan untuk orang miskin seperti dia dan rumah ini bukan untuk penampungan orang miskin." ucapan yang keluar dari mulut Ardian.
"Maaf, aku tak butuh makanan kalian, aku bisa membeli makanan sendiri tanpa perlu meminta, karena aku bukan pengemis yang kelaparan. Jika bukan karena Ayana yang meminta aku datang kemari, tentu saja aku tak akan Sudi kembali ke neraka ini." jawaban Joni telak menyindir keluarga Santoso.
"Lihatlah sampah ini sudah mulai berani melawan, jika bukan karena keluarga ini yang menolongmu dan menampungmu untuk di jadikan menantu, mungkin kamu sudah menjadi pengemis yang mengais-ngais sampah untuk mencari makan." Ardian tertawa puas setelah menghina Joni.
"Kak sudahlah, jangan bahas masa lalu yang sudah lewat. Mas Joni kemari karena Ayana, dan dia juga sudah tidak ada ikatan apa-apa dengan keluarga kita, jadi mas Joni sekarang adalah tamu dan tidak seharusnya kita bersikap seperti itu." Arumi berusaha membela Joni dari hinaan kakaknya.
Sedari tadi salah satu menantu Santoso yaitu Riska memperhatikan penampilan Joni dan dia fokus pada jam tangan yang di kenakan Joni. Riska yang tahu jam yang dikenakan Joni adalah jam bermerek, walaupun itu tidak asli harganya pun masih lumayan tinggi.
'Darimana Joni mendapatkan uang untuk membeli jam mewah yang ia kenakan? aku rasa gajinya setengah tahun tak mungkin cukup untuk membeli jam tersebut.' gumam Riska yang mulai curiga.
Joni tak menggubris hinaan mereka, ia langsung menemui Ayana yang sedang bermain di kamarnya. Joni memberikan sebuah boneka hello Kitty pada Ayana, boneka yang sangat di sukai ayana. Senyum lebar terukir di wajah Ayana dan langsung memeluk Joni dengan erat, "Makasih pa." ucap Ayana dan Joni pun mengaguk dan mengusap pucuk rambut Ayana, mengungkapkan rasa sayangnya. Setelah memberikan hadiah untuk Ayana. Joni memilih untuk bersantai sejenak di halaman belakang. ia pun sibuk memeriksa gawai miliknya yang banyak sekali email masuk.
Tiba-tiba Joni dikejutkan dengan kehadiran Riska yang ternyata sedari tadi memperhatikan gerak gerik Joni.
Riska adalah menantu kedua dari pernikahannya dengan Ardian. Riska bukanlah orang sembarangan, dia wanita berpendidikan tinggi dan salah satu anak dari pengusaha besar.
"Sepertinya kamu bukalah OB sembarangan." ucap Riska secara singkat dan menatap Joni dengan tatapan curiga."
"Apa maksudmu? bisakah kau perjelas langsung pada intinya, aku tak suka basa-basi."
"Sebenarnya siapa kamu? aku tak yakin kamu orang sembarangan. Beberapa bulan lalu saat kamu lolos dari kematian, auramu berubah kamu terlihat berbeda dari Joni yang dulu."
"Atas dasar apa kamu curiga padaku. Aku Joni mantan suami Arumi dan ayah Ayana dan pekerjaanku hanyalah seorang OB, apa itu belum jelas."
Riska memegang tangan Joni lalu mengusap punggung tangan Joni dengan jemarinya, "Jangan marah dulu Jon, aku bicara begitu hanya untuk membuka pembicaraan saja. Sebenarnya dari beberapa bulan yang lalu aku selalu memperhatikan kamu, aku tak tahu alasan apa yang membuat aku selalu ingin melihat wajahmu." Salah satu tangan Riska membelai wajah Joni, sedangkan Joni masih diam saja dia ingin tahu apa sebenarnya kemauan Riska.
"Eeemmm, Jon sepertinya aku mulai menyukaimu, aku tahu ini salah, tapi aku tak bisa terus menerus memendam perasaanku padamu. Jon aku tak peduli keluarga ini memandang kamu seperti apa, tapi bagiku kamu lelaki hebat. Jadilah lelakiku Jon, aku akan memenuhi semua kebutuhanmu, tanpa aku meminta pada Ardian aku bisa membahagiakan kamu."
Setelah tahu maksud Riska, Joni langsung menepis tangan Riska dari wajahnya, "Maaf kamu bukan pembinor, seharusnya kamu malu dengan statusmu, jika ada yang sampai melihat mu di sini bersamaku apa kamu tidak takut akan bernasib sama seperti diriku yang selalu dicela." Joni pun bergegas pergi meninggalkan Riska, dia tak mau berhubungan dengan sembarang wanita, walaupun dalam keluarga Santoso dirinya berstatus duda tapi di luar dia adalah laki-laki bujang yang penuh pesona. Jika dia mau dia bisa menaklukkan seribu wanita dengan ketampanannya.
Riska nampak kesal dengan sikap Joni, "Aku tahu kamu bukan laki-laki sembarangan, aku pastikan secepat mungkin akan mengetahui siapa dirimu sebenarnya dan akan ku beberkan pada seluruh keluarga apa niatmu sebenarnya, tapi jika mau mau menerimaku aku akan tutup mulut dan kita main aman di belakang." gumam Riska kemudian ia senyum-senyum sendiri dengan bayangan yang ada dibenaknya.
Tanpa di duga, Arumi melihat apa yang dilakukan Riska dari balkon kamarnya, "Apa yang sebenarnya yang di bicarakan antara mas Joni dengan kak Riska? apa mereka ada hubungan di belakang bang Ardian. Tidak, aku tidak boleh berprasangka buruk pada mas joni, dia laki-laki baik tak mungkin dia akan melakukan itu." Arumi terus bergumam, pikirannya berkecamuk dengan rasa cemburunya.
"Mas... " Panggil Arumi saat menyusul Joni yang baru masuk ke dalam rumah.
"Iya..."
"Mas malam ini tidur di kamarku saja, biar aku tidur dengan Ayana. Masalahnya kamar tamu sedang di renovasi." jelas Arumi.
"Baiklah..." jawab singkat Joni tanpa penolakan.
Arumi mengantarkan Joni ke kamarnya, lalu kembali ke kamar Ayana tanpa bicara atau bertanya apapun pada Joni.
Selama dikamar, merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik Arumi. sesekali Joni memijit-mijit pelipisnya, "Tidak boleh ada yang tahu siapa sebenarnya aku sebelum semua rencana ku berhasil. Sepertinya dia perlu digertak agar tak main-main denganku." Kelvin mengambil ponselnya dari saku lalu menghubungi akas.
[ada pekerjaan untukku. Secepatnya harus kamu selesaikan.]
[siap pak, akan segera saya lakukan.]
[ Bagus. aku ingin besok mulai dilaksanakan.]
"Akhirnya sekali menyelam dua pulau terlampaui, aku akan membalas semua penghinaan kamu Ardian. Sumpah ku akan segera terbukti." Kelvin menyeringai puas dengan rencana yang akan menjadikan sebuah tontonan untuknya dan juga akan mempermalukan keluarga Santoso.
_TBC
✔️ Jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
On fire
Qww
2024-05-25
1
On fire
😀
2024-05-25
0
Thaa Natha
seru
2023-10-20
0