13. Selalu muncul

Author Pov

"Hanya memakan roti dipinggir jalan tidak membuat perutmu kenyang, Nona." kata lelaki tersebut sambil menyodorkan sebuah kantong plastik berisi makanan cepat saji dihadapan Ashina.

Ashina menatapnya tak percaya lelaki yang berada didepannya tersebut. "Kau.... kenapa ada disini? Malam-malam begini?" tanya Ashina beruntut.

"Kenapa memangnya? Tidak boleh?" tanya balik lelaki tersebut, ya dia adalah Lucien.

Kepala Ashina menggeleng pelan. "Bukan begitu maksudku, tapi kenapa kau bisa ada disekitaran rumahku? Apa kau mengikutiku atau... astaga! Apa yang diucapkan Beta Grade itu benar?" katanya heboh sendiri.

Alis Lucien terangkat sebelah melihat tingkah laku gadis didepannya tersebut. "Ucapan apa?" Ucap Lucien bingung.

"Kau mendengar pembicaraan kami dan mengetahui keberadaanku karena melacak lewat komputer bukan?" tebak Ashina.

Mendengar penuturan Ashina membuat Lucien terkekeh pelan. "Kenapa kau se-percaya diri itu?" tanya Lucien dengan wajah yang sangat tampan karena tawanya.

Bukannya menjawab, Ashina malah terpesona dengan aura dari Lucien. Ini jarang sekali terjadi, melihat seorang Alpha tertawa dengan gadis biasa! Mengagumkan.

"Hei, kenapa kau diam saja?" tanya Lucien yang sudah kembali mendatarkan wajahnya.

Ashina gelagapan, seperti kaku ingin berucap seperti apa. Karena detak jantungnya seperti tak tahu diri berdetak cukup keras. "La-lalu, kenapa kau bisa tau aku ada disini?" kata Ashina dengan terbata-bata.

"Karena aromamu," jawab Lucien tanpa sadar, matanya menatap lekat wajah Ashina. Membuat gadis tersebut salah tingkah sendiri.

"A-apa maksudmu? Aroma, aroma seperti apa?" tanya Ashina bingung.

Seketika pikiran Lucien kembali sadar. "Kau akan mengetahuinya nanti. Makanlah," kata Lucien tanpa menjawab pertanyaan Ashina dan memilih mengalihkan pembicaraan.

Lucien membuka plastik berisi makanan cepat saji tersebut kearah Ashina, dengan canggung, Ashina mengambil pasta yang ada didepannya. Dengan sedikit pelan gadis itu memakannya, matanya langsung berbinar saat rasa pasta itu menyeruak masuk kedalam mulutnya.

"Ini enak sekali," kata Ashina dengan senyuman bahagianya. Tadi memakan dengan sedikit, kini gadis itu memakannya dengan sangat lahap.

Lelaki yang sedari tadi menatapnya itu terpesona dengan tingkah laku gadis ini, sedangkan Zerky didalam sana masih menatap kagum gadis kecil dengan wajah cantiknya itu.

Satu pasta sudah habis dimakan Ashina, sekarang gadis itu tengah meminum lalu mengelus perut langsingnya yang sudah kenyang. "Ini sangat-sangat enak!" pujinya.

Saat matanya ingin menatap Lucien, ternyata lelaki itu sudah menatapnya sedari tadi. "Kenapa kau terus melihatku? Apa wajahku ada yang aneh?" kata Ashina sambil meraba wajahnya sendiri.

"Cantik," ungkap Lucien lagi-lagi terlontar begitu saja.

"Apa yang cantik?" ucap heran Ashina.

"Wajahmu," jawabnya.

"Hah?"

"Ah tidak, maksudku. Wajahmu ada bekas saus pasta disudut bibir, mau aku bersihkan?" tawarnya diakhir kalimat.

"Tidak, aku bisa sendiri." tolak Ashina dengan sopan.

"Biar aku saja!" paksa Lucien sambil meraih sapu tangan yang berada dibalik jasnya.

Saat tengah membersihkan sisa saus yang berada disudut pinggir Ashina, mereka saling beradu pandangan hingga beberapa menit sampai akhirnya Ashina memutuskan pandangan tersebut kearah lain. Jantungnya sudah tidak kuat merasakan deguban keras.

"Ini sudah malam, aku pergi dulu. Terimakasih untuk makan malamnya," kata Ashina sambil berdiri bangkit dan duduk dan bergegas pergi meninggalkan Lucien yang masih duduk tak bergeming.

Setelah dirasa sudah cukup juah dari toko itu, Ashina menghembuskan nafasnya lega. "Huft, kenapa suasananya sangat canggung sekali? Aku hampir saja lupa caranya bernafas dengan benar!" ocehnya sesaat sampai didepan rumah.

Dengan segera Ashina bergegas masuk kedalam rumah dan langsung masuk kekamar untuk istirahat karena besok dia akan kembali bekerja.

Bulan berganti menjadi mentari, gelapnya malam tergantikan cerahnya langit pagi ini. Kicauan burung membuat suasana semakin nyaman didengar. Ashina tengah bersiap-siap dengan bajunya serba hitam putih tersebut. Setelah dirasa sudah siap, Ashina keluar dari kamar dan berjalan keluar rumah. Ya, tanpa sarapan terlebih dahulu.

Disepanjang perjalanan, Ashina asyik bersenandung ria dengan lagu kesukaannya. Karena toko hanya berjarak lumayan dari rumahnya, Ashina hanya bisa menaiki bis satu kali dan akan berjalan setelahnya. Sampai juga didepan cafe tempatnya bekerja.

"Selamat pagi," sapa Ashina kepada karyawan lainnya.

"Pagi, Ashina kau darimana aja? Kenapa kemarin tidak masuk kerja?" tanya salah satu karyawan yang dekat dengannya bernama Anna.

"Maaf tidak memberitahumu Anna, aku kemarin tidak enak badan." jawab Ashina berbohong.

"Benarkah? Kau tahu, Bos mencarimu kemarin aku harap kau tidak akan dipecat," tuturnya bermaksud untuk bercanda.

"Ish kau ini ingin aku dipecat dari pekerjaan ini huh?" kata Ashina berpura-pura merajuk.

"Tentu saja tidak, kau adalah teman baikku. Sudah sana kembali bekerja." ucap Anna sambil mendorong pelan tubuh Ashina.

Pagi ini pengunjung cafe cukup ramai orang. Ashina sibuk kesana-kemari mengantarkan pesanan, hingga waktu jam 12 siang lewat para pengunjung mulai surut dan karyawan bisa beristirahat sejenak.

"Oh astaga, kenapa hari ini lelah sekali." keluh Anna dan para pegawai menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Anna.

"Walaupun lelah tapi ini sangat seru bukan?" kata Ashina dengan tersenyum.

Saat Anna ingin membalas ucapannya. Tiba-tiba Bos pemilik cafe memanggil nama gadis tersebut. "Ashina Seraphine." panggilnya.

Semua karyawan termasuk Ashina terkejut mendengar suara Bos-nya. "Bahaya! Pergilah Ashina, semoga keberuntungan berpihak padamu." Ucap Anna.

"Benar, semoga kau masih bisa bekerja disini setelah kau tidak masuk bekerja tanpa alasan." Sahut Ela salah satu karyawan lainnya.

Tubuh Ashina sudah gemetar walaupun belum berhadapan langsung dengan Bosnya. Dengan langkah pelan, Ashina memasuki ruangan kerja Bosnya tersebut.

"A-ada apa?" tanya Ashina gagap.

"Darimana kemarin? Kenapa tidak masuk tanpa izin?" kata Bos tersebut yang berperawakan badan gemuk.

"Ma-maafkan sa-saya karena tidak memberitahu kepadamu." Ucap Ashina.

"Ini sudah menjadi peraturan kerja, kau masuk ke-zona merah jika sekali lagi kau melakukan kesalahan, aku tidak segan untuk memecatmu Nona," ujar Bos tersebut.

"Siapa kau berani membentak gadisku?" sahut seseorang dari depan pintu.

Kedua orang yang berada didalam tersebut menolehkan pandangannya kearah suara itu. Wajah mereka sama-sama terkejut melihat siapa yang datang.

"Lucien?"

"Bos besar?" ujar mereka bersamaan namun dengan panggilan berbeda.

"Berani sekali membentak gadisku!" ucap Lucien lagi dengan geram.

"Ga-gadismu, yang mana?" tanya lelaki tersebut masih bingung.

"Yang ada dihadapanmu, siapa lagi?" jawab Lucien sambil berjalan mendekat kearah mereka.

"Gadis ini? Yang benar saja?" kata Bos tersebut tak percaya.

"Kau tidak percaya? Mau aku buktikan?" tanya Lucien menantang.

Lalu langkahnya semakin mendekat kearah Ashina yang sedari tadi diam tak bergeming. Jarak semakin menipis terhapus oleh langkah Lucien, pandangan mereka semakin bertatapan dan menipis.

Sebuah kecupan lembut mendarat hangat dibibir pink Ashina. Gadis itu terkejut, tak beda jauhnya dengan Bos itu yang lebih terkejut dan merasa hidupnya berada ditangan Lucien.

"Ka-kalian benar-benar---" ucapan Bos tersebut menggantung karena masih terkejut.

**To be continued.....

Hi guys maaf kalo gak nyambung, ini aku sempet-sempetin up walaupun mood aku lagi gak bagus😭 biasalah cwk pms yak :v oke deh jangan lupa kasih like vote dan comment biar author semangat up❤️

See you next part🐺**

Terpopuler

Comments

Pooh

Pooh

🤣🤣🤣🤣

2020-10-06

0

Linda Dwi Novita

Linda Dwi Novita

semangat autor

2020-05-12

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

aduh" lucien nyosor mlulu klau ktmu bkin tepok jidat

2020-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 01. Ashina Seraphine
2 02. Lucien Malvis Anderson
3 03. Siapa dia?
4 04. Gadis malang
5 05. Dia sudah sadar
6 06. Kejadian tak terduga
7 07. Akrab?
8 08. Pertanyaan Ashina
9 09. Bukan Orang Biasa (1)
10 10. Terserah
11 11. Sifat aneh Lucien
12 12. Keadaan rumah
13 13. Selalu muncul
14 14. Perasaan Lucien
15 15. Jujur? (1)
16 16. Jujur (2 end)
17 17. Ada apa?
18 18. Satu rahasia terbongkar
19 19. Menerima keadaan
20 20. Pertarungan sengit
21 21. Ungkapan rasa
22 22. Bukan orang biasa (2 end)
23 23. Butuh waktu
24 24. Mencari tahu
25 25. Cemburu
26 26. Teori Lucien
27 27. Menghilang
28 28. Alasan menghilang (1/2)
29 29. Alasan menghilang (2/2)
30 30. Melepas rindu
31 Info visual!
32 31. Kau cantik!
33 32. Jangan lugu
34 33. Meminta jawaban
35 34. Amarah Lucien
36 35. Keadaan dingin
37 36. Hey!
38 37. Oh My Girl!
39 38. Tahap serius
40 39. Persetujuan
41 40. Drama
42 41. It's oke, don't crying
43 42. Sangat manis
44 43. Acara
45 44. I do
46 45. Cerita
47 46. Ceritakan sedikit
48 47. Zerky
49 48. Tamu tak diundang
50 49. Boleh ya?
51 50. Memantau
52 51. Sikapnya
53 52. Start
54 53. Luc!
55 54. Kelvana
56 55. Random
57 56. Kerja sama
58 57. Pesta Barbeque
59 58. Keberanian Ashina
60 59. Sandiwara?
61 60. Kebenaran
62 61. Situasi Pack
63 62. (Bukan) manusia biasa
64 63. Biarkan Ashina melakukannya
65 64. We are unity
66 65. Kondisi
67 66. Pengakuan Ambarita
68 67. Hukuman (?)
69 68. Saying "good bye"
70 69. Saling mengerti
71 70. Berbincang
72 71. H-1
73 72. Wedding Day
74 73. Congratulations
75 74. Ungkapan
76 75. Happy Birthday and Happy Family! (End)
77 Visual cast!
Episodes

Updated 77 Episodes

1
01. Ashina Seraphine
2
02. Lucien Malvis Anderson
3
03. Siapa dia?
4
04. Gadis malang
5
05. Dia sudah sadar
6
06. Kejadian tak terduga
7
07. Akrab?
8
08. Pertanyaan Ashina
9
09. Bukan Orang Biasa (1)
10
10. Terserah
11
11. Sifat aneh Lucien
12
12. Keadaan rumah
13
13. Selalu muncul
14
14. Perasaan Lucien
15
15. Jujur? (1)
16
16. Jujur (2 end)
17
17. Ada apa?
18
18. Satu rahasia terbongkar
19
19. Menerima keadaan
20
20. Pertarungan sengit
21
21. Ungkapan rasa
22
22. Bukan orang biasa (2 end)
23
23. Butuh waktu
24
24. Mencari tahu
25
25. Cemburu
26
26. Teori Lucien
27
27. Menghilang
28
28. Alasan menghilang (1/2)
29
29. Alasan menghilang (2/2)
30
30. Melepas rindu
31
Info visual!
32
31. Kau cantik!
33
32. Jangan lugu
34
33. Meminta jawaban
35
34. Amarah Lucien
36
35. Keadaan dingin
37
36. Hey!
38
37. Oh My Girl!
39
38. Tahap serius
40
39. Persetujuan
41
40. Drama
42
41. It's oke, don't crying
43
42. Sangat manis
44
43. Acara
45
44. I do
46
45. Cerita
47
46. Ceritakan sedikit
48
47. Zerky
49
48. Tamu tak diundang
50
49. Boleh ya?
51
50. Memantau
52
51. Sikapnya
53
52. Start
54
53. Luc!
55
54. Kelvana
56
55. Random
57
56. Kerja sama
58
57. Pesta Barbeque
59
58. Keberanian Ashina
60
59. Sandiwara?
61
60. Kebenaran
62
61. Situasi Pack
63
62. (Bukan) manusia biasa
64
63. Biarkan Ashina melakukannya
65
64. We are unity
66
65. Kondisi
67
66. Pengakuan Ambarita
68
67. Hukuman (?)
69
68. Saying "good bye"
70
69. Saling mengerti
71
70. Berbincang
72
71. H-1
73
72. Wedding Day
74
73. Congratulations
75
74. Ungkapan
76
75. Happy Birthday and Happy Family! (End)
77
Visual cast!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!