07. Akrab?

Hari sudah semakin siang, terik matahari kini mulai berada tepat dibawah kepala manusia. Moon Stone Pack berjalan seperti biasa, sibuk dengna rutinitas lainnya.

Sedangkan disatu ruangan tepatnya diruangan rumah sakit Pack, Ashina sudah bisa melepas infus karena menurut Dokter Andrew tubuh Ashina sudah kembali pulih 90 persen.

Gadis tersebut memutuskan untyk keluar dan keliling disekitaran Pack yang menurut pandangan Ashina sangat aneh. Tidak ada gedung-gedung, hanya rumah dengan bentuk kayu maupun bangunan. Dan disekitarnya hanya hutan lebat seperti yang dilihat Ashina kemarin malam.

Langkah kecilnya terus menelusuri Pack tersebut hingga dirinya dipertemukan kembali oleh Beta Grade. "Kau," kata Ashina sambil menunjuk kearah Beta Grade.

"Sedang apa kau kemari Nona Ashina? Bukankah kau harus istirahat agar kesehatanmu memulih?" tanya Beta Grade bingung.

Sesaat Ashina menatap sekitarnya yang penuh orang dengan baju yang menurutnya sangat formal sekali. Tetapi ada juga yang berpakaian santai, namun wajah mereka nampak menyeramkan karena tidak ada yang tersenyum kecuali menunjukkan wajah dingin mereka.

Tatapan Ashina kembali mengarah kepada Beta Grade yang berada dihadapannya. "Ah Dokter tadi bilang aku sudah baik-baik saja. Makanya aku berada disini sekarang, tempat apa ini? Kenapa aneh sekali?" kata Ashina dengan beribu guratan bingungnya.

"Sudahku bilang kau sedang berada diwilayah Teman cabulku." Ujar Beta Grade dengan menekan kata teman cabulku.

"Astaga aku semakin tidak mengerti, apa aku sedang berada didunia dongeng saat ini? Tolong bangunkan aku!" pekik Ashina yang membuat orang disekitar Pack mengarahkan pusat perhatiannya kepada Ashina dan juga Beta Grade.

Beta Grade penepuk jidatnya keras. "Hei kau sedang tidak bermimpi, kau memang sedang berada ditengah hutan. Ini adalah Pack," kata Beta Grade.

"Pack? Nama wilayah ini Pack?" tanya Ashina.

"Moon Stone Pack, wilayah ini adalah tempat kami hidup." Jawab Beta Garde.

"Ditengah hutan kalian hidup? Lalu bagaimana dengan makanan dan aktivitas lainnya?" tanya lagi Ashina.

Saat Beta Grade ingin menjawab, tiba-tiba sebuah tangan membekap mulut Beta Grade. Seolah memiliki naluri yang kuat, Beta Grade tak memberontak sama sekali karena dia tahu jika itu adalah tangan Alpha nya.

"Kau lelaki cabul itu!" geram Ashina sedikit menaikkan intonasi suaranya.

Lucien melotot tajam kearah Ashina, lalu tangannya yang semula membekap mulut Beta Grade, kini bergantian membekap mulut Ashina agar diam dan tak berbicara lantang lagi dihadapan rakyatnya.

"Bisakah kau mengecilkan suaramu?" tanya Lucien menekan suaranya.

Sementara Ashina terus memberontak dan memukul lengan Lucien sekuat tenaganya. Sedangkan orang-orang sekitar Pack kembali menatapa mereka. "Kalian tidak usah melihat kesini, lanjutkan saja pekerjaan kalian." Kata Lucien memerintah, semuanya mengangguk dan kembali keaktivitas lagi.

"Jika kau ingin aku melepaskan bekapan tanganku, kau harus berjanji untuk mengecilkan suaramu." Kata Lucien lagi tepat ditelinga Ashina.

Gadis tersebut langsung menganggukkan kepalanya setuju, lalu tangan Lucien langsung terlepas. Ashina langsung mundur selangkah dan menghirup udara begitu banyak seolah besok akan habis.

"Kau sudah lancang menciumku dan sekarang mencoba untuk membunuhku?" kata Ashina marah.

Sebelum menjawab, Lucien menatap Beta Grade yang masih berada didepannya. "Pergilah, kau urus pekerjaan yang berada diatas meja kerjaku." Ucap Lucien kepada Beta Grade.

"Kau yakin ingin aku tinggal, Alpha?" tanya Beta Grade meyakinkan.

Lucien menatap tajam Beta Grade, lalu lelaki tersebut tertawa dan langsung meninggalkan mereka berdua sebelum Lucien akan melayangkan pukulan diwajahnya.

Sementara Ashina menatap bingung kepada Lucien. "Mengapa kau seenaknya menyuruh temanmu? Seperti bos saja!" kata Ashina.

"Bahkan lebih dari bos! Aku ini seorang Alpha!" ucap Lucien geram.

"Hah, Alpha? Nama apa itu, aneh sekali." Ujar Ashina seolah sedang mengejek.

"Kau tidak boleh sembarangan berbicara atau pun berbuat sesuatu kepadaku! Kau tahu apa yang akan terjadi jika hal itu kau lakukan kepadaku?" tanya Lucien kepada Ashina sambil menatapnya lekat.

"Apa?"

"Kau akan habis dalam hitungan menit ditangan warriorku! Jadi, berhati-hatilah dan jaga ucapanmu." Kata Lucien.

Mendengar ucapan Lucien, mata Ashina berkedip beberapa kali. Membuat Lucien kembali merasakan gejolak yang aneh dihatinya.

"Kau sedang mempermainkan aku atau berpura-pura mengancamku?" tanya Ashina menyelidik.

Lucien memutar bolah matanya kesal, lalu kekehan pelan keluar dari mulutnya. "Kau pikir ancamanku bercanda? Kau akan lihat nanti," kata Lucien.

"Ikutlah denganku, kita akan makan siang sebentar lagi." Lanjutnya sambil melangkah terlebih dahulu meninggalkan Ashina.

Gadis itu nampak bingung, dirinya tengah berada didunia mana sekarang? Kenapa semuanya nampak membingungkan. Karena tak ada pilihan lain, Ashina terpaksa mengikuti langkah Lucien yang sudah jauh didepan.

Setelah melewati beberapa rumah Pack, Ashina terkejut mendapati rumah megah ditengah-tengah hutan seperti ini. Mulutnya nampak terbuka karena kekagumannya yang tak bisa digambarkan, berlebihan? Mungkin saja, tetapi itulah faktanya.

"Kau ingin terus berdiri disitu sampai kapan? Tidak ada niatan untuk masuk kedalam?" sahut Lucien dengan nada dinginnya.

Seketika mulut Ashina mengantup, langkahnya kembali berjalan tepat disamping Lucien. Mereka masuk kedalam rumah tersebut dan berjalan kearah meja makan yang sudah tersedia makanan disana.

Berbeda reaksi dengan Ashina yang masih terkagum dengan isi rumah ini, apalagi dirinya terkejut saat orang-orang menunduk melihat Lucien dan Ashina disana.

"Mereka kenapa?" bisik Ashina kepada Lucien.

"Memberikan hormat untukku," jawab Lucien tenang.

"Hormat? Kenapa kau harus dihormati? Seperti raja saja." Kata Ashina tak percaya.

"Sudah kubilang jika aku seorang Alpha disini, kau tahu? Kedudukan Alpha jauh lebih tinggi dari raja yang kau maksud." Jelas Lucien sambil duduk dimeja makannya.

Ashina masih tak paham dengan situasi saat ini. Namun tubuhnya seolah sudah akrab dengan kelakuan yang harus dilakukannya, mulai dari mengambil nasi dan juga lauknya.

"Apa kau tinggal sendiri dirumah mewah seperti ini?" tanya Ashina sesudah melahap satu suap nasinya.

"Tidak, kedua orangtua ku dan 2 adik kembarku tinggal bersama disini." Jawab Lucien.

"Lalu dimana mereka?"

"Sedang keluar karena ada urusan," kata Lucien.

Ashina menganggukkan kepalanya mengerti, makanan dirumah ini sangat enak hingga tak terasa satu piring nasi habis dilahapnya. Dengan nada ragu, Ashina berkata. "Bolehkah aku menambah lagi?"

Tentu saja hal itu membuat Lucien tertawa pelan. Sangat menggemaskan menurutnya. "Tambahlah, jangan sungkan begitu." Kata Lucien menjawab.

Mata gadis itu berbinar senang, membuat perasaan Lucien kembali menggelitik. Entah apa yang dirasakan Wolf nya didalam sana hingga terdengar lolongan senang.

"Kau ini---" ucapan Ashina terpotong oleh decakkan kesal Lucien.

"Bisakah kau tenang untuk makan siang ini? Sedari tadi kau tak berhenti bertanya," tegur Lucien.

Tentu saja hal itu membuat Ashina merasakan tak enak hati. "Maaf," cicit Ashina, lalu kembali melahap makananya hingga habis.

Setelah makan siang, mereka kembali keluar. "Boleh aku mengajukan pertanyaan sekali lagi?" tanya Ashina takut.

"Apa?" Kata Lucien sambil menatap mata Ashina.

 

*°TO BE CONTINUE°

 

**Hi guys, makasih udah stay dan suka cerita ini😭❤️ semoga suka, jangan lupa kasih like vote dan comment biar author semangat up. Maaf kalo gak jelas alurnya😌

See you next part🐺***

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like 👍

2020-10-05

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

mulai akrab

2020-05-12

0

Linda Dwi Novita

Linda Dwi Novita

semangat semangat semangat autor

2020-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. Ashina Seraphine
2 02. Lucien Malvis Anderson
3 03. Siapa dia?
4 04. Gadis malang
5 05. Dia sudah sadar
6 06. Kejadian tak terduga
7 07. Akrab?
8 08. Pertanyaan Ashina
9 09. Bukan Orang Biasa (1)
10 10. Terserah
11 11. Sifat aneh Lucien
12 12. Keadaan rumah
13 13. Selalu muncul
14 14. Perasaan Lucien
15 15. Jujur? (1)
16 16. Jujur (2 end)
17 17. Ada apa?
18 18. Satu rahasia terbongkar
19 19. Menerima keadaan
20 20. Pertarungan sengit
21 21. Ungkapan rasa
22 22. Bukan orang biasa (2 end)
23 23. Butuh waktu
24 24. Mencari tahu
25 25. Cemburu
26 26. Teori Lucien
27 27. Menghilang
28 28. Alasan menghilang (1/2)
29 29. Alasan menghilang (2/2)
30 30. Melepas rindu
31 Info visual!
32 31. Kau cantik!
33 32. Jangan lugu
34 33. Meminta jawaban
35 34. Amarah Lucien
36 35. Keadaan dingin
37 36. Hey!
38 37. Oh My Girl!
39 38. Tahap serius
40 39. Persetujuan
41 40. Drama
42 41. It's oke, don't crying
43 42. Sangat manis
44 43. Acara
45 44. I do
46 45. Cerita
47 46. Ceritakan sedikit
48 47. Zerky
49 48. Tamu tak diundang
50 49. Boleh ya?
51 50. Memantau
52 51. Sikapnya
53 52. Start
54 53. Luc!
55 54. Kelvana
56 55. Random
57 56. Kerja sama
58 57. Pesta Barbeque
59 58. Keberanian Ashina
60 59. Sandiwara?
61 60. Kebenaran
62 61. Situasi Pack
63 62. (Bukan) manusia biasa
64 63. Biarkan Ashina melakukannya
65 64. We are unity
66 65. Kondisi
67 66. Pengakuan Ambarita
68 67. Hukuman (?)
69 68. Saying "good bye"
70 69. Saling mengerti
71 70. Berbincang
72 71. H-1
73 72. Wedding Day
74 73. Congratulations
75 74. Ungkapan
76 75. Happy Birthday and Happy Family! (End)
77 Visual cast!
Episodes

Updated 77 Episodes

1
01. Ashina Seraphine
2
02. Lucien Malvis Anderson
3
03. Siapa dia?
4
04. Gadis malang
5
05. Dia sudah sadar
6
06. Kejadian tak terduga
7
07. Akrab?
8
08. Pertanyaan Ashina
9
09. Bukan Orang Biasa (1)
10
10. Terserah
11
11. Sifat aneh Lucien
12
12. Keadaan rumah
13
13. Selalu muncul
14
14. Perasaan Lucien
15
15. Jujur? (1)
16
16. Jujur (2 end)
17
17. Ada apa?
18
18. Satu rahasia terbongkar
19
19. Menerima keadaan
20
20. Pertarungan sengit
21
21. Ungkapan rasa
22
22. Bukan orang biasa (2 end)
23
23. Butuh waktu
24
24. Mencari tahu
25
25. Cemburu
26
26. Teori Lucien
27
27. Menghilang
28
28. Alasan menghilang (1/2)
29
29. Alasan menghilang (2/2)
30
30. Melepas rindu
31
Info visual!
32
31. Kau cantik!
33
32. Jangan lugu
34
33. Meminta jawaban
35
34. Amarah Lucien
36
35. Keadaan dingin
37
36. Hey!
38
37. Oh My Girl!
39
38. Tahap serius
40
39. Persetujuan
41
40. Drama
42
41. It's oke, don't crying
43
42. Sangat manis
44
43. Acara
45
44. I do
46
45. Cerita
47
46. Ceritakan sedikit
48
47. Zerky
49
48. Tamu tak diundang
50
49. Boleh ya?
51
50. Memantau
52
51. Sikapnya
53
52. Start
54
53. Luc!
55
54. Kelvana
56
55. Random
57
56. Kerja sama
58
57. Pesta Barbeque
59
58. Keberanian Ashina
60
59. Sandiwara?
61
60. Kebenaran
62
61. Situasi Pack
63
62. (Bukan) manusia biasa
64
63. Biarkan Ashina melakukannya
65
64. We are unity
66
65. Kondisi
67
66. Pengakuan Ambarita
68
67. Hukuman (?)
69
68. Saying "good bye"
70
69. Saling mengerti
71
70. Berbincang
72
71. H-1
73
72. Wedding Day
74
73. Congratulations
75
74. Ungkapan
76
75. Happy Birthday and Happy Family! (End)
77
Visual cast!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!