Author Pov
"Sebenarnya, semenjak aku bertemu kembali dengan Ibuku dulu. Dia bercerita kepadaku jika dia tidak hanya memiliki darah White Witch, tetapi juga memiliki darah Vampir. Mungkin ini terdengar aneh, tapi itulah faktanya. Mungkin saja Lucien mewarisi keturunan dari Ibuku." Jelas Luna Ashley begitu panjang.
Alpha Drey, Lucien, Mars dan Venus terkejut mendengar hal itu. "Apa Mommy tengah mengarang cerita?" tanya Mars.
Luna Ashley menggelengkan kepalanya. "Mommy tidak berbohong, Mars!" jawab Luna Ashley sedikit menekan. Sedangkan Mars menunjukkan cengirannya.
"Tapi ini mustahil terjadi kepada seorang Werewolf Mom," ujar Lucien masih tak menerima keadaan.
Sedangkan Drey hanya terdiam bingung menjawab apa. "Kau hanya mewarisi setengah Werewolf selebihnya kau baru menyadari kemunculan sifat Vampir-mu." Kata Luna Ashley.
"Tapi kalian bilang aku mewarisi kekuatan White Witch juga," ucap Lucien.
Kepala Luna Ashley menggeleng pelan. "Tidak, kau hanya mewarisi setengah serigala dan setengah Vampir. Tetapi hal itu baru keluar dari tubuhmu baru-baru ini," ucap Luna Ashley.
"Kenapa Mommy tidak memberitahu hal sebesar ini sejak dulu?" tanya Lucien sedikit menggeram marah.
"Tenangkan dirimu kak, mungkin Mommy bukan tidak ingin membantumu, tapi menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya." Kata Venus menyahut dengan kata bijaknya.
"Wyersa!" ucap Alpha Drey membuka suaranya yang sedari tadi diam.
Arah pandang mereka tertuju kepada Alpha Drey saat itu juga. "Siapa Wyersa?" tanya Lucien tak mengetahuinya.
"Seorang White Witch yang dulunya telah menyelamatkan keluarga ini." Jawab Luna Ashley.
"Aku tidak mengetahui apa yang sedang terjadi disituasi saat ini, tapi sepertinya kita memerlukan bantuan Wyersa," ujar Alpha Drey sambil menatap sang Istri.
"Terserah padamu saja, tapi apa akan baik-baik saja dengan Lucien?" ucap Luna Ashley sedikit khawatir memikirkan nantinya.
"Kita lihat saja nanti." Putus Alpha Drey dan membuat mereka hanya terdiam.
Lucien nampak bangkit dari tempat duduknya dan pergi menuju kamar pribadinya tanpa mengeluarkan sepatah katapun kepada keluarganya. Mereka cukup memaklumi kondisi hati Lucien yang tengah bergejolak menerima kenyataan seperti itu.
Lelaki itu memasuki kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya diatas kasur berukuran king size tersebut. Matanya menatap kelangit-langit kamar, seolah masalah besar telah menimpanya. Baru saja Lucien merasakan rasanya jatuh cinta, tapi kini dia dikejutkan dengan perubahan lainnya.
Bagaimana bisa dia menjadi seorang Vampir dan muncul saat Lucien berusia 24 tahun? Ini takdir yang sangat aneh. "Jika aku seorang Vampir, apa Ashina akan menerimaku juga? Apa gadis itu tidak akan pergi dariku?" pertanyaan itu dilayangkan entah kepada siapa.
Beberapa jam kemudian, Lucien tertidur dikamarnya setelah memikirkan hal-hal yang terjadi didalam hidupnya. Pintu utama kamar Lucien diketuk oleh seseorang dengan hati-hati.
"Kak, aku masuk ya?" sahut suara seorang gadis yang tak lain adalah Venus. Gadis itu membuka pintu kamar Lucien dengan sangat hati-hati.
Matanya menangkap sosok sang kakak yang tengah memejamkan matanya. "Kak, kau dipanggil oleh Mom dan Daddy, kau harus turun sekarang." Kata Venus sambil menggoyangkan tubuh Lucien.
Tak lama mata Lucien terbuka dan sedikit menguap menghilangkan rasa kantuknya. "Ada apa?" tanya Lucien yang masih setengah sadar.
"Ada seseorang yang ingin menemuimu, kata Daddy kau harus turun untuk menemuinya sekarang, katanya dia orang penting," jawab Venus panjang.
"Rekan kerja?"
Venus mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu. "Aku tidak tahu, jika kau ingin mengetahuinya maka cepatlah turun, banyak tanya sekali!" hardik Venus kesal. Lalu gadis itu pergi meninggalkan sang kakak sendiri didalam kamar.
Dengan malas, Lucien keluar dan turun dari kamar menuju ruang tamu. Dia melihat sosok wanita berjubah hitam dengan rambut putihnya yang panjang dan terawat. Pertama kali melihatnya, Lucien menyimpulkan jika wanita tersebut sangat cantik, namun sepertinya tidak. Ashina lah yang lebih cantik saat ini. Ah dasar cinta buta!
"Ada apa?" sahut Lucien saat langkahnya mendekat kearah mereka bertiga tanpa adik kembarnya.
Luna Ashley menatap anak lelaki pertamanya. "Ayo duduk disini, Luc. Ada yang harus dibicarakan." Ujar Luna Ashley menyuruh Lucien mendekat kearahnya. Sedangkan mata Drey seperti mengawasi kedekatan sang anak dengan Ibunya. Posesif memang.
Lucien lebih memilih duduk disamping Alpha Drey karena mencari aman saja. Alpha Drey tersenyum miring karena anaknya menuruti apa yang dia inginkan. "Perkenalkan ini Wyersa, yang Daddy katakan waktu itu." Kata Alpha Drey memperkenalkan mereka.
Sedangkan wanita yang bernama Wyersa tersebut berdiri dan sedikit membungkukkan badannya hormat. "Salam Alpha, saya adalah Wyersa. Seorang White Witch diwilayah ini," ujar Wyersa memperkenalkan diri lalu duduk kembali setelah mendapat anggukan kepala oleh Lucien.
"Jadi, apa yang ingin dibicarakan?" kata Lucien masih tidak mengerti dengan situasi ini.
Wyersa tersenyum tipis, lalu dirinya berkata. "Bolehkah aku melihat garis tanganmu Alpha? Maaf jika langcang," ucap Wyersa meminta izin.
Lucien sesaat menengok kearah Ibunya, lalu Luna Ashley menganggukkan kepalanya menyetujui. Lalu lelaki tersebut mengulurkan tangan kanannya, Wyersa pun meraih telapak tangan Lucien dan membaca garis takdir yang ditetapkan untuknya.
Sebuah mantra terucap menggunakan bahasa Rusia yang Lucien tangkap. Setelah mulut itu merapalkan mantranya, seketika mata Wyersa yang hijau tenang, kini berubah menjadi hijau gelap. Lalu tangannya melepas tangan Lucien.
Wyersa sedikit berdehem, lalu berkata. "Kau memang seorang Vampir yang baru mengetahui jati dirinya. Jika kau menemukan hal-hal aneh, itu adalah energi dari Vampirmu sendiri. Dan jika kau sudah menemukan seorang Mate, maka kau harus meminum darahnya agar terikat untuk selamanya.
Memang, melakukan Meting dengan Mate sudah membuat Werewolf terikat dengan pasangannya. Namun, kau juga memiliki aura Vampir, maka melakukan hal itu tidak cukup. Kau harus meminum darah Mate-mu agar tak terlepas untuk kedua kalinya lagi." Ujar Wyersa panjang lebar menjelaskan.
Lucien sedikit terkejut, namun dirinya masih bisa menahan keterkejutannya. "Bagaimana kau bisa tahu aku pernah ditolak oleh Mateku yang dulu?" kata Lucien.
"Dia seorang White Witch Luc, tentu saja dia tahu!" sahut Alpha Drey sambil menggelengkan kepalanya heran.
Wyersa hanya tersenyum tipis. "Kau harus terbiasa akhir-akhir ini. Mungkin sedikit sulit, namun yang aku lihat aku bisa melaluinya dengan sangat mudah. Tetapi Alpha, kau harus ingat pesanku. Kau harus bisa meminum darah Mate-mu untuk membuatnya terus terikat, apalagi jika Mate-mu seorang manusia biasa, jika diajak kedua Immortal aku yakin dia bisa saja direbut oleh makhluk Immortal lainnya karena aura dari gadis tersebut." Ucapnya lagi.
Lucien hanya terdiam seperti sedang berperang dengan pikirannya. Oh ayolah, bagaimana dia bisa melakukan hal sekejam itu kepada gadis kecilnya? Melihat tubuh kurus pendeknya saja sudah membuat hati Lucien merasa iba, apalagi ini menggigit untuk diambil darahnya. Yang benar saja!
Sampai saat Wyersa ingin berpamitan pun Lucien hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dan kembali kekamarnya dengan tubuh yang lesu.
**To be continued....
*Hi guys, maaf cuma bisa 1 part😌 semoga suka deh, ini gak tau nyambung apa nggaknya wkwk. Tapi semoga kalian suka, dipart ini aku gak ngeluarin Ashina dulu yak haha. Oke jangan lupa like vote dan comment biar author semangat up❤️🙂
See you next part guys🐺***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Herra Ap
maaf tour saya kurang tau soal novel kaya gni jdi nyimak dulu deh hehe
2020-10-07
0
Pooh
ohhh baru kali ini baca ada setengah werwolf dan vampire😱😱
2020-10-06
0
ARSY ALFAZZA
👍👌👀
2020-10-05
0