"Sepertinya gadis itu bukan sejenis kita." Ucap Zerky dengan nada yang bercampur dan sulit dimengerti.
"Apa dia manusia biasa?" tanya Lucien dengan dahi mengkerut.
"Ya, bisa dibilang seperti itu. Tetapi, entahlah dia seorang manusia berbeda namun memiliki aura yang kuat," kata Zerky.
"Kau ini membuatku semakin pusing saja! Aku pergi tidur, selamat malam!" ucap Lucien kesal.
"Kau memang memiliki otak yang pintar, namun jika berbicara kepadaku kau seperti orang bodoh saja!" ejek Zerky sambil tersenyum mengejek didalam sana.
Lucien tahu jika Wolf nya ini tengah memancing emosi dirinya, karenanya dia memilih untuk diam dan memutuskan Mindlin**k dengan Zerky
Lucien kembali melamun dengan posisi badan terbaring diatas kasur. Dengan banyaknya pikiran, entah mengapa saat pikirannya kembali melayang kepada gadis misterius tersebut kantuk seolah menyerang dirinya.
Akhirnya lelaki tersebut tertidur dengan begitu lelap malam ini, tanpa adanya mimpi buruk yang selalu menghantuinya setiap malam selama 2 tahun terakhir.
Pagi hari menyongsong begitu cerah. Secercah cahaya menyelinap masuk diindra pengelihatan Lucien yang masih tertutup, tidurnya terusik karena cahaya dari sela-sela gorden kamarnya.
Dengan terpaksa lelaki tersebut membuka matanya yang masih memerah. Lucien duduk dipinggir kasurnya sambil mengusap wajah serta rambutnya. Tubuhnya menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya.
Saat ingin bangkit dari duduknya untuk membersihkan badan atau mandi pagi, tiba-tiba Mindlink dari Beta Grade membuatnya mengurungkan sebentar.
"Alpha Luc, gados tersebut sudah sadar." Ujar Beta Grade disebrang sana.
Ada guratan sedikit bahagia mendengar hal itu. Namun, bukan Lucien namanya jika tidak langsung mendatarkan mukanya tanpa ekspresi.
"Seperti yang aku katakan semalam, segera beri dia makanan. Aku akan kesana 15 menit lagi," kata Lucien dengan nada dinginnya.
"Baik Alpha." Ucap Beta Grade yang menjadi akhir perbincangan mereka hari ini.
Lucien langsung bergegas memasuki Walk in closet nya dan masuk kedalam kamar mandi. Hanya membutuhkan 10 menit untuk bersih-bersih badan, lelaki tersebut sudah memakai kaus biasa karena hari ini untuk sementara akan digantikan oleh Ayahnya saja.
Lucien langsung keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju meja makan yang sudah terisi lengkap oleh keluarganya.
"Selamat pagi." Sapa Lucien kepada mereka.
"Pagi." Jawab mereka serempak.
"Kak Luc..." saat Mars baru saja memanggil namanya, Lucien langsung menjawab.
"Pakai saja, aku tidak akan kemana-mana hari ini." Kata Lucien sambil duduk disamping Venus.
Mars terkejut dan sedikit mengedipkan matanya tak percaya. "Kak Luc mengerti apa yang aku inginkan? Tapikan aku belum berkata." Ujar Mars dengan wajah bodohnya.
"Tentu saja kak Luc tahu! Kau selalu seperti itu Mars!" kata Venus dengan kesalnya.
"Ah ya, kau benar Ven. Kalau begitu ayo kita pergi!" ujar Mars sambil berdiri dari duduknya.
"Tapi kalian belum makan." Seru Luna Ashley.
"Maaf Mom, kita ada kelas pagi. Kita tidak ingin terlambat, benarkan Ven?" kata Mars sambil melirik kearah adik kembarnya tersebut.
Venus menganggukkan kepalanya. "Benar apa yang dikatakan Mars Mom, kita pergi dulu." Ucap Venus ikut berdiri.
"Setidaknya minumlah susu yang disiapkan oleh Mommy kalian." Tegur Alpha Drey yang sedari tadi menyantap sarapannya.
Mars dan Venus hanya menurut. Terkadang mereka sering mengoceh jika mereka tidak ingin meminum susu lagi, karena sudah besar untuk meminum susu setiap pagi. Tetapi Luna Ashley selalu berkata. "Minum susu tidak dibatasi mereka berusia berapa! Ini buat vitamin kalian juga!"
Setelah menghabiskan satu gelas susu cokelat, mereka berdua berpamitan dan mencium pipi kedua orangtuanya. Seperti biasa Mars tidak boleh ikut mencium pipi Luna Ashley.
Saat Mars dan Venus melangkah pergi, suara Lucien menghentikan langkah mereka sejenak. "Jangan ada yang lecet dimobilku, ingat itu!" peringat Lucien.
"Laksanakan, Alpha Luc!" seru mereka berdua serempak, Lucien mendengus kesal. Terkadang Lucien sempat berpikir, kenapa dia memiliki adik kembar yang sama-sama menjengkelkan.
Sedangkan kedua orangtuanya terkikik geli melihat kelakuan mereka bertiga yang tak pernah akur. Lucien melirik kearah kedua orangtuanya. "Kenapa kalian tertawa?" tanya Lucien tersinggung.
Seketika tawa Alpha Drey dan Luna Ashley mereda. "Kita hanya tertawa saja, memangnya tidak boleh? Sudahlah, makan sarapanmu." Kata Luna Ashley.
Lucien mendengus kesal. Tak lama, Alpha Drey bangkit dari duduknya saat sarapan sudah selesai. "Aku akan pergi kekantor, kau harus menjaga Pack ini." Petuah Alpha Drey kepada anaknya.
Lucien hanya menganggukkan kepala sambil menggigit sandwitch nya. "Mommy juga akan pergi kerumah Tante Geigi, untuk melihat anaknya yang akan masuk sekolah." Kata Luna Ashley.
"Kalian pergi saja, aku disini untuk menjaga Pack." Ujar Lucien.
"Baiklah, ayo bersiap-siap Sweetheart." Kata Alpha Drey yang diangguki kepala oleh Luna Ashley.
Selang beberapa menit, akhirnya mereka pergi menyisakan Lucien disini. Lucien melirik kearah jam tangannya yang melingkar dipergelangan tangan, terlambat 20 menit untuk kerumah sakit Pack. Langkah Lucien langsung bergegas menuju rumah sakit Pack.
Sesampainya disana, terlihat beberapa warrior dan juga Beta Grade yang menjaga diluar ruangan. Semua yang berada ditempat tersebut membungkukkan badannya sebagai hormat kepada Alpha.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Lucien to the point.
"Gadis tersebut sudah siuman sedari tadi. Dan Omega sudah mengantarkannya makanan, apa Alpha ingin masuk untuk melihatnya?" ucap Beta Grade panjang lebar.
Lucien hanya diam dengan raut wajah dingin, tanpa menjawab perkataan Beta Grade. Lucien langsung masuk kedalam ruangan tersebut. Baru saja selangkah masuk, matanya menatap sosok gadis yang diselamatkannya kemarin malam tengah duduk dipinggir kasur rumah sakit.
Lucien mendekat kearah gadis tersebut, seolah merasakan ada seseorang yang mendekat kearahnya. Gadis tersebut menolehkan kepalanya kearah Lucien yang tengah berjalan mendekat.
Terlihat jelas dari raut wajah gadis tersebut yang terkejut melihat kehadiran lelaki asing dengan wajah yang datar. "Kau siapa?!" tanya gadis tersebut penuh dengan kewaspadaan.
"Aku yang menyelamatkanmu dari serigala yang ingin memakanmu kemarin malam." Jawab Lucien dengan nada khasnya. Ya, dingin.
"Benarkah?" tanya lagi gadis tersebut ingin memastikan.
"Apa diwajahku terlihat sedang berbohong?" tanya balik Lucien.
Gadis tersebut menggeleng polos. "Diwajahmu sangat menyeramkan, seperti penjahat." Kata gadis tersebut dengan polosnya.
Tentu saja hal itu membuat Lucien mendengus marah. "Kau tidak tahu berterimakasih. Aku sudah menyelamatkanmu, tetapi kau menuduhku seperti seorang penjahat. Tidak tahu diuntung." Cerca Lucien dengan raut wajah bercampur.
"Aku hanya menyampaikan apa yang aku lihat, mengapa kau mudah sekali terbawa perasaan," kata gadis tersebut sambil memanyunkan bibirnya cemberut.
Tentu saja raut wajah yang dilakukan gadis tersebut membuat Lucien mendadak hilang kata. Berbeda halnya dengan Zerky yang tengah menatap terpesona kepada gadis tersebut.
Karena tak ada jawaban dari Lucien. Gadis tersebut menatapnya. "Mengapa tak menjawab? Aku salah berbicara lagi?" tanyanya semakin memajukan bibirnya.
Namun hal tak terduga yang dilakukan Lucien secara mendadak membuat gadis tersebut melototkan matanya.
*°TO BE CONTINUE°*
Hi guys!! Back hehe. Hayo apa yang dilakuin Lucien kira kira wkwk. Jangan lupa kasih like vote dan comment, biar author semangat up, kalo ada typo tegur aja guys❤️ kritik dan saran author terima ya🤗
See you next part🐺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
next
2020-10-05
0
Triiyyaazz Ajuach
hehew zerky tersepona hmm hayo pasti dicium lucien tuch krn gemes hhhhh
2020-05-12
0
Miss Lilith
lanjuuut thor..
2020-04-27
0