Mentari pagi sudah menggantikan posisi bulan hari ini, cahaya mentari begitu cerah ditambah dengan awan-awan yang menggantung dilangit biru. Di Moon Stone Pack disibukkan dengan kegiatan masing-masing, bertarung, menjaga, mengobrol, memasak dan sebagainya.
Disisi lain, Lucien tengah menyantap sarapannya bersama keluarga. "Bagaimana Luc?" sahut Luna Ashley kepada anak lelaki pertamanya tersebut.
"Enak Mom." Jawab Lucien.
Terdengar jika Luna Ashley berdecak membuat Lucien melirik kearah Ibunya. "Bukan itu yang Mommy maksud," kata Luna Ashley.
"Mom bilang, apakah kak Luc sudah punya Mate pengganti?" ujar Venus adik perempuannya.
Kali ini Lucien memberhentikan makananya dan menaruh sendok serta garpu dipiring. "Aku tidak ingin memikirkan hal itu saat ini." Ucap Lucien dengan dinginnya.
"Aku tidak terlalu menyuruhmu untuk fokus kepada perusahaan keluarga Luc. Jika mau, Daddy akan menggantikan mu sementara dan kamu mencari Mate lagi," sahut Alpha Drey dengan suara khasnya.
Luna Ashley mengangguk setuju. "Benar apa yang Daddy mu katakan Luc, Mommy tahu jika sampai sekarang Mommy masih menganggap kalian masih anak kecil bagi kami orangtua kalian. Tapi umurmu sudah pantas untuk mendapatkan seorang Mate Lucien." Kata Luna Ashley dengan mata berkaca-kaca.
Alpha Drey berusaha menenangkan Istrinya, sedangkan Mars dan Venus melihat haru kepada Ibunya tersebut. Lucien menarik nafasnya dalam, lalu menghembuskannya secara cepat.
"Baiklah, akan aku usahakan," katanya sambil bangkit dari tempat duduknya, dan menghampiri Luna Ashley. "Aku sudah selesai makan, aku berangkat dulu Mom, tidak usah menangis." Lanjutnya sambil mencium pucuk kepala Ibunya.
Hal itu membuat Alpha Drey mendelikkan matanya marah kepada anak lelakinya. Walaupun dia anak kandungnya, tetap saja Alpha Drey akan cemburu. Ingat! Tidak memandang dia siapa.
"Kau berjanji kepada Ibumu ini?" cicit Luna Ashley.
Lucien mengangguk, "aku berjanji." Jawabnya dengan yakin dan sedikit senyuman tipis.
"Hati-hati dijalan nak, aku menyayangimu." Kata Luna Ashley.
Lelaki tersebut terseyum tipis. "Aku pergi dulu Dad tidak usah cemburu seperti itu. Mars, Venus kakak berangkat. Mungkin aku akan pulang sedikit malam." Ujar Lucien sambil melangkah pergi menjauh dari meja makan menuju pintu utama.
"Bye kak, hati-hati." Teriak Mars dan Venus bersamaan.
Sedangkan Alpha Drey sedang menahan amarahnya agar tak terbawa kesal. "Dad, kau baik-baik saja?" tanya Venus anak perempuan satu-satunya.
Alpha Drey seperti ikan yang hidup didaratan. Gelagapan dicyduk seperti itu kepada anaknya. "A-aah ya, tentu saja," jawab Alpha Drey tergagap.
Seketika Luna Ashley, Mars dan Venus tertawa bersama melihat wajah seperti orang bodoh yang ditunjukkan Alpha Drey saat ini.
"Kenapa kalian tertawa?" tanya Alpha Drey pura-pura kesal dan memberengut.
"Dengan anak sendiri kau cemburu? Aneh." Kata Luna Ashley sambil terkikik geli.
"Ayolah, tentu saja aku cemburu. Itu artinya aku menyayangimu, Sweetheart." Ujar Alpha Drey.
Sedangkan Mars dan Venus memutar bola matanya malas. Ayahnya ini seperti raja drama dirumah, setiap hari mereka melihat kecemburuan dimata Ayahnya. Terlalu posesif.
"Drama dipagi hari! Ayo Ven, kita berangkat kuliah sekarang. Lama-lama mata kakak akan sakit melihat mantan Alpha Moon Stone Pack terlalu posesif dengan mantan Luna Moon Stone Pack." Ucap Mars sambil berdiri bangkit dan memegang tangan sang adik kembarnya.
"Benar kak, ayo pergi." Sahut Venus ikut berdiri.
"Ck, kalian ini anak siapa." Kesal Alpha Drey.
"Anak Daddy dan Mommy, kami pergi dulu. Bye Mom, Dad." Ujar mereka serempak.
Luna Ashley tersenyum geli, tak kecuali Alpha Drey yang berdecak kesal. "Hati-hati sayang." Ucap Luna Ashley.
Mereka mengangguk, Venus mengecup pipi kanan dan kiri Luna Ashley. Begitu pun kepada Alpha Drey, saat giliran Mars akan melakukan hal yang sama kepada Luna Ashley. Tangan Alpha Drey sudah memukul keras lengan Mars.
"Jangan cari gara-gara dengan mantan Alpha." Gertak Alpha Drey dengan nada yang dingin.
Mars meringis kesakitan dan memegangi lengannya yang terkena pukulan Ayahnya. "Dasar jahat!" sinis Mars.
"Drey, kau tidak boleh seperti itu kepada anakmu sendiri." Tegur Alpha Ashley kepada suaminya.
"Tapi Shey, ah sudahlah. Kalian kapan berangkatnya, nanti telat!" kata Alpha Drey seolah mengusir kedua anak nya tersebut yang terbilang kompak untuk menjahili dirinya.
Tanpa berkata lagi, Mars dan Venus melangkah pergi dari meja makan. Tinggallah Alpha Drey dan Luna Ashley sekarang.
"Aku sudah tidak nafsu makan." Ucap tiba-tiba Alpha Drey sambil dengan wajah yang kesal.
"Kenapa?"
"Aku ingin memakanmu sekarang," katanya lagi sambil dengan seringaian misterius, lalu hal sepasang suami-istri pun terjadi.
Disisi lain tepatnya dimana Lucien berada, dirinya yang tengah sibuk dengan urusan kerja dan para klien nya kini nampak berfikir keras menyelesaikan.
Karena pikirannya bercabang antara ucapan Ibunya tadi pagi dengan pekerjaan kantor. "Argh! Persetan dengan semua ini!" marah Lucien sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
Lelaki tersebut meminta Beta Drage untuk membantunya, dan dia bisa beristirahat sejenak karena tadi malam dia tidak bisa tidur karena mimpi mengerikan kembali menghantuinya.
Tak terasa, Lucien tidur begitu pulas dan cukup lama. Terlihat dari langit yang sudah berganti menjadi warna jingga, mata keemasan Lucien terbuka sempurna. Lalu mendudukkan tubuhnya sembari meregangkan otot-otot.
"Kita pulang saja, besok dilanjutkan." Sahut Lucien saat melihat Beta Drage masih berkutat dengan pekerjaan.
Beta Drage mengangguk patuh, lalu membereskan berkas-berkas dan memasukkannya kembali ketempat semula. Mobil mereka melaju masuk kedalam hutan, sinar bulan terlihat remang-remang karena tertutup pohon yang tinggi.
Ditengah perjalanan, mereka mendengar suara teriakan dan juga lolongan Rogue liar. Seketika mobil disuruh berhenti oleh Lucien.
"Apa kau mendengar teriakan seseorang meminta tolong?" tanya Lucien kepada Beta Drage.
"Kau benar Alpha, aku juga mendengarnya." Jawab Beta Drage.
Setelahnya Lucien langsung turun dari mobil dan berlari kearah suara teriakan tersebut. "Alpha Lucien, kau ingin kemana?" teriak Beta Drage saat melihat Lucien berlari menjauh dari mobil.
Teriakan Beta Drage tak digubris oleh Lucien yang terus berlari kearah teriakan seseorang. Hingga akhirnya lelaki tersebut melihat seekor Rogue yang tengah mengepung seorang gadis yang meringkuk ketakutan dengan mata yang tertutup.
Saat Rogue tersebut ingin menerjang tubuh gadis itu, Lucien langsung berganti shift dengan serigalanya yang bernama Zerky. Serigala Lucien atau yang kita sebut Zerky menepis tubuh Rogue tersebut dari tubuh gadis yang ingin diserangnya.
Seketika kebrutalan dua serigala beradu disana. Gadis tersebut tak ingin membuka matanya, sedangkan serigala Zerky berhasil mengalahkan Rogue liar tersebut.
Setelah dirasa Rogue tersebut sudah mati, serigala Zerky menghampiri gadis malang yang hampir mati diterkam Rogue. Shift langsung berganti, kini Lucien sudah menjadi manusia lagi.
Dia mengecek keadaan gadis tersebut. Pingsan! Dia buru-buru mengangkat tubuh gadis malang tersebut kearah mobilnya.
Beta Grade terkejut saat Alpha nya kembali datang membawa seorang gadis digendongannya.
"Siapa dia Alpha?" tanya Beta Grade.
"Kau tidak usah banyak tanya, ayo jalan. Dia pingsan." Kata Lucien dengan nada yang memerintah.
Beta Grade hanya mengangguk saja dan kembali melajukan mobil mereka menuju Moon Stone Pack.
*°TO BE CONTINUE°
**Hi guys, semoga suka 😁 jangan lupa kasih like vote dan comment biar author semangat buat up nya❤️🤗 kalo ada typo ditegur aja, kritik dan saran kalian aku terima kok😁
See you next part🐺***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like this
2020-10-05
0
Rose Kanam
lanjut thor
2020-10-04
0
Triiyyaazz Ajuach
yg drey dan shey ax udh baca skrg fokus cerita anak" mereka
2020-05-12
0