" Tapi dari aku keluar kampus mobil itu mengikuti mobil kita terus." Ucap Claudia
Baru saja selesai bicara Claudia terpaksa mengerem mobilnya secara mendadak karena di depannya ada mobil yang menghalanginya.
Cittttt
bruk
" Akhhhhh...sakit." Teriak Claudia yang duduk di kursi pengemudi
Claudia lupa memakai sealbeltnya sehingga wajahnya terkena setir mobil walau terhalang dengan tangannya tapi tetap saja sakit.
bruk
" Akhhhhh...sakit." Teriak Agatha yang duduk di samping pengemudi.
Begitu pula dengan Agatha dirinya juga lupa memasang sealbeltnya membuat wajahnya terkena dasboard mobil.
bruk
" Akhhhhh...sakit." Teriak Agnes yang duduk di belakang pengemudi.
Wajah Agnes terkena kursi pengemudi di mana Claudia duduk di kursi pengemudi.
" Aduh Cla, kenapa mengerem mendadak sih." Omel Agatha dan Agnes bersamaan
" Maaf wajahku juga sakit, rese itu orang parkir mobil sembarangan." Omel Claudia
Agnes dan Agatha langsung melihat ke arah depan dan ternyata benar mobil itu menghalangi mobil mereka dengan posisi horisontal yang seharusnya vertikal.
" Benar - benar itu orang bikin kesal, gimana kita mau lewat semua jalan di penuhi oleh mobil itu." Omel Agatha.
Agatha langsung turun dari mobil bersamaan dengan ke delapan orang membuat Agnes dan Claudia ikut keluar dari mobil.
" Hei, mobilmu menghalangi kami? kami mau lewat!! ucap Agatha dengan nada satu oktaf karena dirinya sangat kesal gara - gara ulah mereka keningnya menjadi benjol.
" Lumayan ke tiga gadis ini bisa kita pakai buat menemani kita seharian." ucap salah satu pria tanpa memperdulikan ucapan Agatha.
" Benar bos mereka sangat cantik dan seksi." ucap salah satu anak buahnya.
" Masih segar lagi." Ucap anak buah lainnya.
" Ya benar." Jawab mereka serempak
" Dasar kalian pria mesum dan pria gila." ucap ke tiga gadis tersebut
" Hahahaha... cantik - cantik galak tapi aku suka." ucap bosnya yang tadi di panggil anak buahnya.
" Sudah jangan bicara tangkap ke tiga gadis itu!! teriak seorang gadis
Agnes, Agatha dan Claudia langsung membalikkan badannya dan matanya membulat sempurna karena mereka kenal dengan gadis tersebut beserta ke lima temannya yang juga gadis.
Ke enam gadis tersebut adalah kakak kelas Agnes, Claudia dan Agatha. Mereka sangat dendam karena selama ini tidak ada yang berani melawannya tapi baru kali ini ada tiga anak baru berani melawannya waktu mereka mencoba mengusirnya di gedung tua.
" Kalian?" tanya ke tiganya serempak dengan nada terkejut.
" Iya kami kenapa? takut? ini akibatnya jika kalian mencari masalah denganku. Serang ke tiga gadis itu hingga babak belur jika kalian ingin menikmatinya silahkan tapi setelah itu bu**h ke tiga gadis itu." Perintah gadis itu tanpa dosa.
" Baik bos." Jawab mereka serempak.
Tiga pria berjalan mendekati ke tiga gadis tersebut membuat Claudia, Agnes dan Agatha memasang kuda - kuda, tanpa mereka duga bantuan datang menolong ke tiga gadis tersebut.
dor
akhhhhh
bruk
dor
akhhhhh
bruk
dor
akhhhhh
bruk
Tanpa sepengetahuan mereka terdengar tiga suara tembakan membuat ke tiga pria itu langsung mati tepat di keningnya sebelum mendekati ke tiga gadis tersebut. Dari delapan orang kini tinggal lima orang termasuk bosnya dan ke enam mahasiswi
" Hei kalian pengecut keluar jangan sembunyi." ucap bosnya.
" Maling kok teriak maling." Ledek Agatha
" Bren**ek." Bentak bos mereka sambil tangannya diarahkan ke wajah Agatha
dor
Akhhhhh
bruk
Bosnya langsung ambruk dan mati di tempat karena pistolnya tepat di mengenai keningnya.
" Keluar!!" teriak salah satu dari empat orang karena bosnya sudah mati.
Tiba - tiba muncullah tiga pria berseragam hitam - hitam dan wajahnya ditutup oleh topeng berbentuk badut yang menyeramkan.
" Siapa kalian?" tanya empat pria tersebut.
" Si... siapa ka..kalian?" tanya ke enam mahasiswi serempak dengan nada gugup.
" Kami malaikat penyabut nyawamu." Ucap salah satu dari mereka
" Kalian nona bertiga pergilah." usir pria itu ke arah Agnes, Agatha dan Claudia
" Baik." Jawab Agnes sambil menarik ke dua temannya.
" Ayo kita pergi."ajak Agnes
" Tapi mereka kasihan kalau di bunuh." ucap Agatha
" Biarkan saja, salah mereka sendiri kenapa jadi orang jahat." Ucap Agnes
" Benar kata Agnes biarkan saja." Ucap Claudia
Ke tiga gadis itupun pergi meninggalkan tempat dengan memutar balik mobilnya karena mobil depan menghalangi mobil mereka dan untunglah mobil belakang memarkir mobilnya berbentuk vertikal jadi bisa lewat jalan yang sebelahnya kosong.
" Bawa mereka semua ke markas." Jawab pria itu dengan nada dingin dan aura akan haus darah manusia.
Tiba-tiba muncul lima belas pria berseragam hitam - hitam hanya saja mereka tidak menggunakan topeng badut.
" Baik tuan." Jawab anak buahnya serempak.
Mereka memukul tengkuk ke empat pria itu sedangkan ke enam mahasiswi di tarik tangannya dengan paksa dan dimasukkan ke dalam mobil.
Singkat cerita kini mereka sudah sampai di markas. Ke enam gadis itu bergedik ngeri melihat semua orang berwajah sangar dan sangat menyeramkan membuat badan mereka bergetar ketakutan. Hingga sampai di ruangan yang sangat luas mereka berhenti.
Adegan Jangan Di Tiru jika tidak suka skip saja
plak
bruk
" Kenapa kamu menyakiti gadisku hah!!!" bentak pria itu yang memakai topeng badut sambil menampar pipi mahasiswi tersebut hingga terjatuh.
" Aku tidak menyakiti gadismu." Ucap mahasiswi tersebut
Pria itu pun duduk sejajar dengan mahasiswi tersebut karena mahasiswi itu duduk di lantai akibat tamparan pria itu. Pria itupun mencengkram wajahnya yang putih mulus dengan kuat membuat mahasiswi itu meringis menahan rasa sakit.
" Salah satu dari ke tiga gadis yang kamu sakiti adalah orang yang aku cintai, kamu masih ingat bukan?" tanya pria itu sambil mendorongnya dengan kasar.
bruk
Gadis itupun langsung jantung terlentang, tubuh dan wajahnya terasa sakit sekali karena baru kali dirinya diperlakukan seperti ini.
" Maaf aku tidak tahu, tolong bebaskan kami. Kami berjanji tidak akan menyakiti mereka." Ucap mahasiswi tersebut
" Sudah terlambat buatmu dan juga ke lima temanmu. Apa yang kalian katakan terhadap wanitaku itu yang akan kalian dapatkan." Ucap pria tersebut tanpa punya rasa empati sedikitpun.
" J dan G potong lidah ke enam gadis ini agar mereka tidak membocorkan ke anak buah kita setelah itu serahkan mereka ke anak buah kita agar mereka bisa menikmati tubuhnya." Ucap pria itu yang berhati iblis.
glek
glek
glek
glek
glek
glek
Ke enam mahasiswi tersebut menelan salivanya dengan kasar mendengar ucapan iblis itu.
" Baik tuan." Jawab J dan G serempak
Mereka bertiga menutupi identitasnya dengan memakai topeng badut dan ketuanya memanggil ke dua orang kepercayaannya dengan menggunakan inisial satu huruf depannya. Ini dilakukan agar berjaga - jaga jika ada pengkhianat di antara anak buahnya.
sretttt
akhhhhh
sretttt
akhhhhh
sretttt
akhhhhh
sretttt
akhhhhh
sretttt
akhhhhh
sretttt
akhhhhh
Ke enam mahasiswi tersebut berteriak kesakitan ketika pisau tajam memotong lidahnya. Ke enam mahasiswi yang malang itu kini tidak bisa berteriak kembali karena sudah tidak mempunyai lidah darah segar keluar dari mulutnya.
J dan G membersihkan ke enam mulut gadis itu dengan menggunakan dress milik mereka hingga dress milik ke enam mahasiswi tersebut terkena noda darah kemudian melakban mulutnya agar darah tidak keluar lagi.
" G bawa ke enam gadis ini berikan ke anak buah kita lakukan secara brutal dan jika puas bunuh mereka." Perintah pria berhati iblis itu.
" Baik tuan." Jawab G
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Retno Palupi
kenapa dibunuh semua? kasian
2024-05-18
0
reni
no novelnya ngeri banget ya🤢
2023-04-06
1
luho uroe
tor kejam amaaatttt...😱
2022-06-27
0