" Baik tuan muda." ucap pemuda tampan tersebut.
" Satu lagi kamu sebagai asisten kepercayaan ku untuk sementara mewakili perusahaan karena ada satu hal yang ingin aku selesaikan." Ucap pemuda itu.
" Baik tuan muda." Jawab asisten kepercayaannya.
Asisten kepercayaannya berjalan meninggalkan pemuda tersebut. Tidak berapa lama asisten kepercayaan membuka pintu ruang perawatan.
" Bagaimana sudah beres semua?" tanya pemuda itu
" Sudah tuan tapi..." ucap asisten kepercayaan menggantungkan kalimatnya.
" Tapi apa?" tanya pemuda itu sambil menaikkan salah satu alisnya.
" Semua sudah di bayar lunas dan ada sisa uangnya." Ucap asisten kepercayaan sambil memberikan amplop yang berisi uang.
" Siapa yang membayar perawatan ku?" tanya pemuda itu karena baru kali ini dirinya dibayari oleh orang lain.
" Katanya seorang gadis memakai baju seragam SMP yang membayar semua pengobatan tuan." Ucap asisten kepercayaan nya.
" Agnes." Ucap pemuda itu sambil tersenyum
" Agnes?" tanya asisten kepercayaannya mengulangi ucapan tuan mudanya.
Asisten kepercayaannya sangat terkejut melihat senyuman tuan muda karena tuan muda tidak pernah tersenyum sedikitpun.
" Ya Agnes, di saat aku terluka parah hanya Agnes yang perduli padaku mengantarkan aku ke rumah sakit sedangkan semua orang yang berjalan lalu lalang hanya menatapku dengan tatapan iba tapi tanpa melakukan apapun." Ucap pemuda itu.
" Nona Agnes sangat baik dan perduli sama orang lain." Puji orang kepercayaannya.
" Ya benar dan masih ada lagi." Ucap pemuda itu
" Apalagi tuan?" tanya asisten dengan nada penasaran.
Pemuda itupun menceritakan semua yang tadi di dengarnya membuat asisten tersebut menggenggam erat ke dua tangannya ketika mendengar cerita tuan mudanya.
" itulah ceritanya dan aku ingin menyamar menjadi sopir pribadi Agnes agar aku bisa melindunginya dari ayahnya yang jahat." Ucap tuan muda
" Lalu bagaimana dengan sopir pribadinya nona Agnes?" tanya asistennya.
" Aku akan memindahkan sopir dan keluarganya untuk menjadi sopir mansionku dengan gaji yang lebih besar dan sekalian memberitahukan rencananya karena aku melihat sopirnya itu sangat sedih melihat Agnes di siksa oleh ayahnya." Ucap tuan muda
" Kalau tuan muda bekerja sebagai sopir lalu bagaimana kantor dan organisasi mafia?" tanya asistennya
" Aku percaya kan perusahaan padamu dan tangan kananku kalian berdua bisa bekerja sama." Ucap tuan muda.
" Tenang saja kalau ada kesempatan aku akan datang ke kantor." sambung tuan muda karena melirik sekilas perubahan wajah asistennya.
" Terima kasih tuan muda." ucap asistennya
Asistennya mengambil kursi roda kemudian tuan muda duduk di kursi roda, mereka pulang menuju ke mansion milik tuan muda.
xxxxxxx
Agnes kini sudah sampai di mansion milik orang tuanya dengan langkah terburu - buru Agnes masuk ke dalam mansion namun baru sampai di ruang tamu ayahnya menatapnya dengan tatapan tajam.
" Dari mana kamu?" tanya tuan Alex
" Dari tugas sekolah ayah." Ucap Agnes berbohong
plak
bruk
Ayahnya menampar Agnes hingga membuatnya terjatuh dan duduk di lantai. Agnes menyeka sudut bibirnya sebelah kiri yang mengeluarkan darah segar.
" Jangan kira ayah tidak tahu apa yang kamu lakukan hah!!!" bentak ayahnya
" Maksud ayah apa?" tanya Agnes berusaha menutupi agar sopirnya tidak terkena hukuman.
" Ponimin!!!" teriak ayahnya
" Iya tuan." Jawab Ponimin dengan wajah yang mengeluarkan keringat dan tubuhnya bergetar.
xxxxxxx
Ponimin adalah nama sopir pribadinya yang biasa menjemput nona muda Agnes.
xxxxxxx
" Bisa ceritakan apa yang terjadi?" tanya ayahnya sambil menatap tajam ke arah sopir pribadinya.
" Maafkan saya tuan, saya yang salah hukum saya tuan." Ucap sopir tersebut.
" Sekarang ada dua pilihan siapa yang mau terima cambukan lima belas kali kamu Ponimin atau Agnes?" tanya tuan Alex
" Saya saja tuan." Ucap Ponimin karena dirinya tidak tega melihat Agnes menerima hukuman.
" Jangan ayah, biar Agnes saja yang menerima hukuman cambuk karena Agnes yang memaksakan agar pak Ponimin untuk pulang." Ucap Agnes
" Jangan nona biar saja yang menerima hukuman cambuk." Ucap Ponimin
" Diam, aku akan memilih Agnes untuk menerima hukuman cambuk sebanyak lima belas kali." Ucap ayahnya dengan nada tegas.
" Jangan tuan biar saya saja?" mohon Ponimin dengan wajah memucat
" Dua puluh kali." Ucap tuan Alex
" Tapi tuan.." ucapan Ponimin terpotong oleh tuan Alex
" Dua puluh lima kali." Ucap tuan Alex
Ponimin langsung terdiam dirinya baru tersadar setiap mengajukan protes maka tuan Alex akan menaikkan hukuman nya kelipatan lima.
" Kenapa diam, ayo protes lagi." Ucap tuan Alex sambil tersenyum iblis.
Ponimin hanya diam dan menundukkan kepalanya tanpa bicara sedikitpun hanya ke dua tangannya di genggam erat menahan amarahnya.
" Agnes kamu berdiri di taman belakang karena ayah ingin tanaman ayah segar terkena siraman darahmu dan ingat jika kamu terjatuh atau pingsan maka Ponimin akan menggantikan hukumanmu." Ucap ayahnya sambil melangkahkan kakinya.
Agnes berjalan mengikuti ayahnya hingga sampai di taman belakang. Agnes hanya menatap sendu ayahnya dirinya seakan tidak percaya mempunyai orang tua tapi tidak mempunyai rasa kasih sayang sedikitpun.
ctas
ctas
Agnes hanya memejamkan matanya menahan rasa sakit di tubuhnya. Dirinya hanya menghitung jumlah cambukkan agar mengurangi rasa sakit dan berdoa agar kuat.
Darah segar keluar dari tubuh Agnes perlahan Agnes membuka matanya dan menatap ayahnya dengan tatapan sendu tanpa berteriak kesakitan hanya air mata keluar dari matanya yang tidak berhenti mengalir.
( " Aku membencimu gara - gara kamu istri dan anak yang bertahun - tahun aku nantikan mati. Ini tidak seberapa atas kematian orang yang aku cintai. Aku sangat menyesal kenapa dulu aku mengangkatmu sebagai anak angkat." ucap tuan Alex dalam hati ).
" Dua puluh lima." ucap Agnes lirih
Tuan Alex langsung melempar cambuk secara asal dan salah seorang pelayan mengambil cambuk tersebut dan menyimpannya kembali. Tanpa punya rasa empati sedikitpun tuan Alex pergi meninggalkan Agnes berdua dengan Ponimin yang masih setia menemaninya.
bruk
Agnes langsung tidak sadarkan diri bertepatan dengan Ponimin menahan tubuh Agnes agar tidak terjatuh dan membawa Agnes keluar mansion.
" Tolong aku bawa nona Agnes ke rumah sakit." Pinta salah satu bodyguard tuan Alex
" Baik." Jawab salah satu bodyguard yang merasa tidak tega melihat kondisi Agnes.
Bodyguard tersebut langsung membuka pintu mobil belakang pengemudi agar Ponimin bisa membaringkan tubuh lemah Agnes. Bodyguard tersebut melajukan mobil dengan kecepatan tinggi agar bisa sampai ke rumah sakit.
Hanya membutuhkan sepuluh menit mereka sudah sampai di rumah sakit. Bodyguard yang merangkap sopir membuka pintu mobil pengemudi kemudian membuka pintu belakang pengemudi agar Ponimin bisa keluar dari kursi belakang pengemudi.
" Suster... suster.." Teriak bodyguard
Dua perawat langsung membawa brankar dan dengan perlahan Ponimin membaringkan tubuh lemah nona muda Agnes ke brankar menuju ke ruang UGD.
Tanpa sepengetahuan mereka ada dua pasang mata memperhatikan mereka bertiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Kasihan Agnes y Allah..Moga ada yg Melindungi n Menjaganya..
2022-07-28
0
djoko susilo
kurang ajar tuh Alex,berani nya sm anak kecil
2022-07-24
0
Wulan Dary
lebih kembalikan saja daripada ente siksa .....
2022-06-19
0