" Baik tuan muda." Jawab Johan
" Satu lagi berikan dua bodyguard untuk Agnes, siapapun yang akan menyakitinya beri mereka pelajaran dan jangan sampai mereka ada yang curiga kalau dua bodyguard kita melindungi Agnes." ucap Adrian
" Baik tuan muda." Jawab Johan
" Akhhhhh iya satu lagi, dua bodyguard harus gadis atau wanita jangan pria. Mereka boleh menyamar menjadi pelayan dan tukang masak karena aku tidak ingin ada orang yang ingin meracuni Agnes." Ucap Adrian.
" Baik tuan, apakah ada yang lainnya?" tanya Johan
" Tidak ada, sekarang pergilah." Usir Adrian
" Baik tuan muda, permisi." pamit Johan
" Eh tunggu ada lagi. Sebelum kita pergi dua bodyguard wanita harus menjaga Agnes." Ucap Adrian
" Baik tuan, apa ada lagi yang lainnya?" tanya Johan sambil menghembuskan nafasnya perlahan.
" Tidak ada, pergilah." Usir Adrian lagi.
Johan mendengus sebal tapi mau bagaimana lagi bos adalah orang yang berkuasa dan bisa berbuat seenaknya terhadap bawahannya tapi walau bagaimanapun Johan selalu melakukan apapun yang di minta oleh tuan muda Adrian karena itulah Adrian memberikan gaji yang sangat tinggi untuk Johan dan kaki tangannya.
Johan berdiri dan berjalan ke luar meninggalkan Adrian dan Agnes. Setelah kepergian Johan, Adrian berjalan ke arah kursi samping ranjang Agnes. Adrian menggengam tangan Agnes dan tidak berapa lama dirinya tertidur pulas dengan posisi duduk.
xxxxxxx
Tidak terasa malam berganti pagi perlahan Agnes membuka matanya dan ingin menggerakkan tangannya yang terasa pegal tapi tidak bisa digerakkan membuat Agnes mengalihkan pandangannya ke arah kanan dan melihat Adrian masih tertidur pulas.
Agnes merasa bersalah terhadap Adrian karena tertidur di kursi dan pasti badannya pada pegal - pegal semua. Perlahan Adrian membuka matanya dan duduk dengan tegap sambil menatap wajah cantik Agnes kemudian tersenyum. Agnes pun membalas senyuman manis untuk Adrian.
" Aku mau pergi dalam waktu yang lama jika kita berjodoh kita pasti dipertemukan kembali." Ucap Adrian
Ada kesedihan di hati Agnes karena Agnes merasa nyaman dengan Adrian tapi tidak mungkin dirinya egois untuk menahan Adrian untuk tidak pergi.
" Kakak mau pergi ke mana?" tanya Agnes
" Orang tua kakak memindahkan sekolah kakak di luar kota." Ucap Adrian berbohong.
" Kapan kakak berangkat?" tanya Agnes
" Sebentar lagi kakak berangkat, kakak mau mandi dulu." Ucap Adrian
Adrian mendorong kursi roda ke arah kamar mandi.
" Apakah perlu bantuan?" tanya Agnes
" Tidak terima kasih, kakak bisa melakukannya sendiri." Tolak Adrian dengan nada halus sambil mendorong kembali kursi rodanya.
Agnes hanya memandangi punggung Adrian sampai tidak terlihat karena masuk ke dalam kamar mandi. Agnes hanya menghembuskan nafasnya perlahan sambil menatap langit - langit dengan pikiran melayang jauh.
ceklek
Adrian membuka pintu kamar mandi dengan kondisi tubuh segar dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Badannya yang atletis dan perutnya kotak - kotak menambah ketampanan Adrian membuat Agnes menatapnya tanpa kedip.
" Sudah puas memandangi kakak." Goda Adrian
" Siapa yang memandangi kakak." Ucap Agnes sambil memalingkan wajahnya.
Adrian tersenyum melihat tingkah Agnes yang menggemaskan. Adrian mendorong kursi rodanya ke arah Agnes.
" Bolehkah kamu berjanji padaku?" tanya Adrian
" Janji apa kak?" tanya Agnes.
" Kakak minta agar Agnes jangan mencari atau menerima pria lain selain kakak. Berjanjilah pada kakak untuk selalu setia dengan kakak." pinta Adrian
" Memangnya kenapa kak?" tanya Agnes tidak mengerti.
" Karena setelah kita dewasa nanti kakak ingin kita menikah." Ucap Adrian.
" Baik kak, Agnes janji." Ucap Agnes sambil tersenyum manis.
" Kakak juga tidak akan mencari atau menerima wanita lain karena di hati kakak hanya ada nama Agnes." Ucap Adrian
" Oh iya kak, Agnes tidak tahu nama kakak." Ucap Agnes
" Nama kakak Adrian dan mulai sekarang kita jadi pasangan kekasih. Kamu adalah pacarku dan aku adalah pacarmu." Ucap Adrian
" Iya kak Adrian, aku janji." Ucap Agnes sambil jari kelingking kanan di arahkan ke tangan Adrian.
" Kakak juga janji." Ucap Adrian sambil jari kelingking kanan di arahkan ke jari kelingking kanan Agnes.
ceklek
Adrian langsung melepaskan jari kelingkingnya yang tadi bertautan dengan jari kelingking Agnes. Johan membuka pintu ruang perawatan VVIP dan melihat tuan muda Adrian sedang duduk di kursi roda dekat ranjang Agnes.
Johan berjalan ke arah mereka dan memberikan paper bag berisi pakaian kerja dan diberikan ke tuan muda Adrian. Tuan muda Adrian menerima paper bag tanpa bicara sedikitpun.
Adrian mendorong kursi roda menuju ke arah kamar mandi untuk memakai pakaiannya.
" Bagaimana kabar nona Agnes?" tanya Johan
" Jangan panggil nona, panggil saja namaku Agnes." Ucap Agnes.
" Maaf nona saya tidak berani." ucap Johan
" Memang siapa yang melarang kakak?" tanya Agnes dengan nada bingung
( " Tuan muda Adrian nona, tapi aku mesti jawab apa ya?...... oh iya dasar bodoh bukannya kemarin tuan muda Adrian bilang kalau memanggil tuan muda Adrian cukup memanggil Adrian saja." ucap Johan dalam hati sambil memukul keningnya pelan ).
" Kakak kenapa bengong dan menepuk kening?" Tanya Agnes
" Akhhhhh maaf, baik Agnes." Jawab Johan
" Tidak apa - apa kak, santai sa..." ucapan Agnes terpotong karena pintu kamar mandi terbuka.
Agnes menatap Adrian kagum walau di usia masih lima belas tahun terlihat sangat tampan dan kharisma Adrian terpancar membuat Agnes matanya tidak berkedip betapa sempurnanya Adrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Anonymous
I i i
2023-02-15
0
Achiellea Blueberry
lebih suka pakai "KAU" dari pada pakai "KAMU"
2022-06-16
0
Kesya Kesya
lanjut thoor mereka cinta monyet
2022-05-25
0