Mobil Hitam

" Bolehkah aku menjadi teman kalian?" tanya Heri

" Boleh saja kenapa tidak." Jawab mereka serempak

" Terima kasih mau menjadi temanku, aku pikir kalian tidak mau berteman denganku pria cupu sepertiku." Ucap Heri merendahkan diri.

" Selama orang itu baik padaku kenapa tidak? apalagi aku bukan orang yang suka milih - milih teman semua itu sama di mata Tuhan." Ucap Agatha

" Benar kata Agatha, aku sih senang saja punya banyak teman dan aku tidak masalah berteman denganmu." Ucap Agnes

" Setuju." Jawab Claudia singkat.

Ke tiga gadis itu keluar dari kantin diikuti oleh Heri. Heri sangat senang ternyata begitu mudah berteman dengan ke tiga gadis cantik tersebut karena dalam pikirannya pasti mereka sombong, angkuh dan tidak mau di ajak berteman ternyata perkiraannya salah.

Mereka berjalan ke arah parkiran Claudia menekan remote mobil kemudian membuka bagasi mobil untuk mengambil paper bag yang berisi pakaian miliknya.

" Agatha ini bajunya gantinya di dalam mobil." Ucap Claudia

" Tidak ahhh mobilmu tembus pandang aku malu lebih baik ganti di kamar mandi saja." Tolak Agatha.

Claudia menekan tombol remote dan kaca yang tadi berwarna bening kini berubah menjadi gelap dan tidak bisa di lihat dari luar.

" Hehehehe maaf aku lupa ganti warnanya." Ucap Claudia sambil tertawa

" Tidak apa - apa santai saja, ya sudah aku ganti di mobilmu ya." ucap Agatha

" Oke." Jawab Claudia singkat

Agatha masuk ke dalam mobil sedangkan Agnes, Claudia dan Heri menunggu di luar.

" Kakak sudah semester berapa?" Tanya Agnes sambil tersenyum manis.

" Semester tiga, kalau kalian bertiga semester berapa?" Tanya Heri basa basi.

Heri sebenarnya sudah tahu hanya saja dirinya pura - pura tidak tahu.

" Kami bertiga semester satu kak." Jawab Agnes dan Claudia serempak.

Tiba - tiba ponsel milik Heri berdering.

" Maaf kakak terima telepon dulu sekalian mau masuk kuliah lagi." Ucap Heri

" Ok, sampai ketemu lagi kak." Ucap Agnes sambil tersenyum manis.

" Ok, hati - hati, sampai ketemu lagi." Ucap Claudia

Heri hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan menjauhi mereka untuk menerima telepon.

" Hallo bos." Panggil Heri

" Bagaimana?" tanya seseorang dari sebrang yang di panggil dengan sebutan bos.

" Semua lancar bos, tidak ada masalah mereka bertiga mau berteman denganku." Ucap Heri

" Bagus, jalankan tugasmu dengan baik." Jawab bosnya.

" Baik bos." Jawab Heri

tut tut tut tut tut tut

Bosnya mematikan secara sepihak dan Heri menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celananya dan berjalan ke arah ruang kelasnya.

Kini Agatha sudah mengganti pakaian dan merekapun kembali ke ruang kelas karena mata kuliah jam ke tiga sudah di mulai. Setiap pertanyaan dosen ke tiga gadis itu dapat menjawab membuat orang sebagian memuji dan sebagian iri dengan kepintaran ke tiga gadis tersebut.

Tidak terasa jam ke tiga sudah selesai ke tiga gadis itu keluar ruangan menuju ke parkiran mobil.

" Agatha dan Agnes kalian naik apa?" tanya Claudia

" Aku nunggu sopirku katanya mobilnya lagi di bengkel katanya mogok pas mau menjemputku kemungkinan satu jam lebih baru sampai." ucap Agnes menjelaskan.

" Kok bisa samaan ya Nes? mobilku juga mogok dan sekarang lagi di bengkel." Ucap Agatha.

" Ya sudah biar aku yang nganter kalian saja, kalian tinggal hubungi sopir untuk jemput." Ucap Claudia

" Ngerepotin kamu Cla." Ucap Agnes dan Agatha serempak.

" Tidak santai saja." Ucap Claudia

Mereka bertiga berjalan ke arah parkiran mobil, mereka melihat Heri sedang bersiap naik motor bututnya.

" Kak Heri duluan." Ucap ke tiga gadis tersebut ketika masuk ke dalam mobil milik Claudia

" Ok, hati - hati." Jawab Heri sambil tersenyum ke arah Agatha.

" Kakak juga hati - hati." ucap ke tiganya serempak.

" Ok." Ucap Heri.

Claudia mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.

" Sepertinya kak Heri suka sama Agatha deh." Ucap Agnes sambil melirik sekilas ke arah Agatha yang sedang meminum.

Uhuk... uhuk... uhuk..

Agatha tersedak ketika Agnes mengatakan hal itu hingga dirinya terbatuk - batuk.

" Kamu kenapa Tha? kok tersedak?" tanya Claudia karena tadi dirinya serius melihat jalan.

" Itu gara - gara aku cerita kalau kak Heri suka sama Agatha." Ucap Agnes mengulangi perkataannya.

" Oh, aku juga tahu kalau kak Heri suka sama Agatha dari tadi memandang dan tersenyum ke arah Agatha." ucap Claudia

" Benarkan kataku, ya sudah Tha sama kak Heri saja walau cupu sebenarnya kak Heri tampan kalau merubah penampilan." Ucap Agatha

" Sudah deh jangan menggodaku, umurku baru enam belas tahun kalau aku pacaran bisa di marahin sama orang tuaku. Apalagi akuku ingin serius kuliah dulu biar cepat lulus kuliah." Ucap Agatha

" Ya benar, aku juga sama sealiran denganmu, umurku masih muda enam belas tahun. Ingin cepat lulus kuliah dan menggantikan pekerjaan daddyku sebagai CEO." Ucap Claudia

" Wih mantap CEO." Ucap Agnes dan Agatha serempak

" Yang mantap itu daddy ku karena daddyku seorang CEO sedangkan aku hanya tinggal nerusin." Ucap Claudia merendah.

" Berarti di antara kita, aku yang paling muda lima belas tahun." Ucap Agnes

" Iya aku baru sadar di antara kita kamu yang paling muda. Aku juga baru tahu karena salah satu dari ke enam mahasiswi yang gangguin kita waktu kita sedang istirahat yang mengatakan umurmu masih lima belas tahun. Hebat kamu Nes di umur lima belas tahun sudah kuliah semester satu." Puji Agatha

" Resep nya apa Nes?" tanya Claudia

" Ngga pakai resep yang penting kita rajin belajar tidak mustahil itu terjadi. Aku sering melompat kelas makanya di umur lima belas tahun aku sudah kuliah. Sebenarnya waktu umur tiga belas tahun aku kelas satu SMA pas kenaikan kelas guruku mengatakan kalau aku bisa loncat ke kelas tiga tapi aku menolaknya. Kalau aku tidak menolak saat ini umurku sudah empat belas tahun." ucap Agnes

" Wih benar - benar hebat dan genius kamu." Puji Agatha

" Iya betul, kamu genius." Ucap Claudia

" Kalian berdua juga genius, berarti aku panggil kalian kakak donk kan umurku masih muda." Ucap Agnes

" Ngga ah kelihatan tua panggil namaku saja." Tolak Agatha

" Sama panggil namaku saja." ucap Claudia

" Ok deh." Jawab Agnes.

Claudia melihat ke arah spion mobil ada mobil berwarna hitam mengikuti mereka.

" Agnes, Agatha coba kalian lihat dari spion mobil ada mobil yang mengikuti kita." Ucap Claudia.

Agnes dan Agatha melihat dari spion mobil hitam mengikuti mobilnya Claudia.

" Benar sich mobil itu mengikuti kita tapi mungkin saja mobil itu tujuan sama dengan kita." Ucap Agnes.

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

lanjut

2024-05-18

0

Kesia Girsang

Kesia Girsang

lanjut

2022-06-22

0

Kesya Kesya

Kesya Kesya

💪💪💪💪👄✊✊✊

2022-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Kesedihan Agnes
3 Keguguran dan Kematian Celine
4 Agnes
5 Dua Pasang Mata
6 Adrian dan Agnes
7 Agnes dan Adrian
8 Kharisma Adrian
9 Kepergian Adrian
10 Pindah
11 Om Vincent
12 Tuan Alex dan Alena
13 Karma
14 Kematian Tuan Alex
15 Wasiat Dari Tuan Alex
16 Dua Tahun Kemudian
17 Bersahabat
18 Heri
19 Mobil Hitam
20 Bantuan Datang
21 Tiga Pria Tampan
22 Tiga Pemuda Tampan
23 Tertawa Bersama
24 Perkelahian
25 Nama Panggilan Kita
26 2 Tahun Kemudian
27 Kenapa Tutup Mata
28 Nyaman Bersamanya.
29 Ciuman Pertama
30 Kalian Bertiga Menyerah
31 Calon Pegawai
32 Pembuatan Proposal
33 Tiga Sekretaris Baru
34 Sekretaris Presdir Adrian
35 Cemburu
36 Presdir Adrian Kenapa?
37 Suasana dingin dan aura kemarahan
38 Kamu mau memaafkan kakak?
39 Mau kemana?
40 Janji
41 Awal Pertemuan Alex
42 Kak Agnes
43 Membaca Surat
44 Rencana Licik
45 Boleh aku cium?
46 Badanku Panas Kak
47 Presdir Adrian dan Agnes
48 Ini pasti perbuatanmu
49 Kita Putus Hubungan
50 Kenapa Pipimu Merona
51 Tiga pria bertopeng
52 Apartemen Galaxy
53 Tinggalkan Dunia Mafia
54 Penculikan
55 Vincent
56 Kamu lebih berharga dari semua hartaku
57 Mengundurkan diri dari dunia mafia.
58 Memangnya kenapa Johan?
59 Extra Part
60 Maukah kamu menjadi kekasihku?
61 Alexa dan Tuan Alex
62 Tamat
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Kesedihan Agnes
3
Keguguran dan Kematian Celine
4
Agnes
5
Dua Pasang Mata
6
Adrian dan Agnes
7
Agnes dan Adrian
8
Kharisma Adrian
9
Kepergian Adrian
10
Pindah
11
Om Vincent
12
Tuan Alex dan Alena
13
Karma
14
Kematian Tuan Alex
15
Wasiat Dari Tuan Alex
16
Dua Tahun Kemudian
17
Bersahabat
18
Heri
19
Mobil Hitam
20
Bantuan Datang
21
Tiga Pria Tampan
22
Tiga Pemuda Tampan
23
Tertawa Bersama
24
Perkelahian
25
Nama Panggilan Kita
26
2 Tahun Kemudian
27
Kenapa Tutup Mata
28
Nyaman Bersamanya.
29
Ciuman Pertama
30
Kalian Bertiga Menyerah
31
Calon Pegawai
32
Pembuatan Proposal
33
Tiga Sekretaris Baru
34
Sekretaris Presdir Adrian
35
Cemburu
36
Presdir Adrian Kenapa?
37
Suasana dingin dan aura kemarahan
38
Kamu mau memaafkan kakak?
39
Mau kemana?
40
Janji
41
Awal Pertemuan Alex
42
Kak Agnes
43
Membaca Surat
44
Rencana Licik
45
Boleh aku cium?
46
Badanku Panas Kak
47
Presdir Adrian dan Agnes
48
Ini pasti perbuatanmu
49
Kita Putus Hubungan
50
Kenapa Pipimu Merona
51
Tiga pria bertopeng
52
Apartemen Galaxy
53
Tinggalkan Dunia Mafia
54
Penculikan
55
Vincent
56
Kamu lebih berharga dari semua hartaku
57
Mengundurkan diri dari dunia mafia.
58
Memangnya kenapa Johan?
59
Extra Part
60
Maukah kamu menjadi kekasihku?
61
Alexa dan Tuan Alex
62
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!