Agnes kini sudah pindah di rumah minimalis bersama seorang pelayan dan sopir pribadinya. Walau rumahnya minimalis Agnes selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh sedikitpun. Walau ada kesedihan di hatinya karena kekurangan kasih sayang seorang ayah, Agnes menjalani semuanya dengan ikhlas.
Delapan Bulan Kemudian
Delapan bulan telah berlalu hidup Agnes berjalan seperti biasanya dan kini Agnes sudah kelas tiga SMP loncat kelas karena otak Agnes yang encer membuat Agnes dari kelas satu naik ke kelas tiga di usianya yang sangat muda yaitu sebelas tahun.
Berbeda dengan adik tirinya sangat malas untuk belajar dulu waktu sekolah dasar mau naik ke kelas dua dan naik ke kelas tiga adik tirinya sempat tidak naik kelas sebanyak dua kali tapi karena ibunya menyogok kepala sekolah dengan tubuhnya akhirnya putri kesayangannya naik kelas.
Kini seharusnya dirinya naik ke kelas empat tapi dirinya tidak naik lagi membuat dirinya menemui ibunya agar ibunya membantunya seperti biasanya.
Sebenarnya kepala sekolah sengaja melakukan itu karena dirinya tergila - gila dengan tubuh montok ibunya Alena.
brak
Putrinya membuka pintu kamar orang tuanya dengan keras dan melihat ibunya berbaring di ranjang karena sebentar lagi ibunya akan melahirkan anak ke duanya.
" Alena bisakah buka pintu pelan - pelan." pinta ibunya.
" Ibu aku tidak naik kelas lagi, seperti biasa
ibu temui kepala sekolah." Ucap Alena tanpa dosa dan tidak memperdulikan ucapan ibunya untuk membuka pintunya dengan pelan.
Ibunya menghembuskan nafasnya dengan berat.
" Sayang, kamu tidak lihat ibu lagi hamil dan sebentar lagi mau melahirkan adikmu jadi bagaimana mungkin ibu menemui kepala sekolah." ucap ibunya dengan sabar menghadapi sikap manja putrinya.
( " Bagaimana mau menyerahkan tubuhku dalam kondisi hamil begini." ucap ibunya dalam hati sambil menghembuskan nafasnya dengan berat lagi dan lagi ).
" Pokoknya tidak mau tahu pergi sekarang!" perintah Alena tegas yang tidak bisa di bantah sedikitpun.
" Tapi..." ucapan ibunya terpotong oleh Alena
" Jika ibu tidak mau, Alena akan menemui kepala sekolah dan melakukan apa yang ibu lakukan." Ancam Alena
" Apa maksudmu Alena?" tanya ibunya dengan nada terkejut.
" Ibu jangan pura - pura tidak tahu, Alena tahu ketika ibu melakukan itu sama kepala sekolah di rumah kita Alena tidak sengaja mengintip ibu dan kepala sekolah melakukan hubungan suami istri sama seperti ibu dengan ayah tiri Alena lakukan." Ucap Alena sambil membalikkan badannya dan berjalan keluar kamarnya.
deg
Ibunya Alena terkejut mendengar ucapan Alena dirinya tidak menyangka putrinya tahu apa yang dilakukannya. Ibunya Alena langsung turun dari ranjang dan berlari mengejar putrinya agar tidak melakukan tindakan bodoh cukup dirinya yang rusak jangan sampai putrinya ikut rusak terlebih Alena masih belia masa depannya masih sangat panjang.
" Alena, berhenti!!" teriak ibunya sambil menuruni anak tangga dengan cepat tanpa memperdulikan perutnya yang terasa kram karena sebentar lagi dirinya akan melahirkan.
Alena tidak memperdulikan ucapan ibunya dan berjalan dengan cepat menuruni anak tangga. Ibunya Alena yang terburu - buru mengejar Alena menuruni anak tangga tanpa sengaja kaki kanannya terpeleset dan jatuh berguling - guling sampai ke lantai dasar.
akhhhhh
bruk
Ibunya Alena tergeletak di lantai dengan kepala, mulut, hidung dan di sela pahanya mengeluarkan darah segar dan tidak sadarkan diri.
" Ibu!!!" teriak Alena sambil menuruni anak tangga dengan cepat dan memeluk ibunya yang sudah bersimbah darah.
" Sayang!!!" teriak tuan Alex sambil melangkahkan kakinya dengan cepat
Tuan Alex langsung menggendong istrinya ala bridal style dan berjalan keluar.
" Pengawal!! teriak tuan Alex
" Ya tuan." Jawab bodyguard
" Kita ke rumah sakit sekarang." Ucap tuan Alex
" Baik tuan." Jawab bodyguard
" Ayah hikss... hikss... aku ikut." Ucap Alena sambil menangis
Tuan Alex hanya menganggukkan kepalanya hatinya berdenyut nyeri terlebih dirinya teringat akan istri pertamanya yang meninggal karena terjatuh dari tangga.
Singkat cerita kini mereka sudah sampai di rumah sakit dan sudah masuk ke ruang operasi karena istrinya sudah hamil sembilan bulan terlebih karena kejadian seperti ini membuat dirinya operasi caesar. Alena hanya bisa menangis dan berharap ibunya segera sadar.
" Alena kamu pulanglah dengan sopir biar ayah yang menjaga ibumu." ucap tuan Alex
" Tapi ayah, Alena ingin menemani ibu." pinta Alena
" Besok saja kamu ke sini lagi." ucap tuan Alex
" Baik ayah." Ucap Alena.
Tuan Alex hanya menganggukkan kepalanya dan Alena berdiri.
" Ayah." panggil Alena
" Hmm.." Ucap Alex berupa deheman
" Ayah bisakah menolongku?" tanya Alena
" Menolong apa?" tanya tuan Alex dengan nada bingung
" Alena tidak naik kelas ayah, tolong agar Alena bisa naik kelas. Alena akan menuruti semua keinginan ayah apapun itu akan Alena lakukan." ucap Alena pasti tanpa mengetahui kalau itu akan menjadi bumerang di kemudian hari.
" Benarkah?" tanya Alex sambil tersenyum menyeringai tanpa di ketahui oleh Alena
Tuan Alex yang mendengar ucapan putri tirinya membuat otak mesumnya bekerja sedangkan Alena berpikir jika ayahnya berhasil membuatnya lulus sekolah jika ayahnya memintanya untuk rajin belajar maka dirinya akan melakukannya karena bagi dirinya yang terpenting dirinya harus lulus sekolah walau dirinya malas untuk belajar.
" Benar ayah, apapun ayah pinta akan Alena lakukan." ucap Alena mantap tanpa ragu sedikitpun.
" Baik akan ayah pegang janjimu." Ucap tuan Alex sambil tersenyum devil tanpa diketahui oleh Alena.
Tidak berapa lama dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah lesu. Tuan Alex dan Alena langsung berdiri dan berjalan mendekati dokter tersebut.
" Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya tuan Alex
" Istri tuan mengalami koma dan maaf saya tidak bisa menyelamatkan bayinya." ucap dokter tersebut.
" Apa dok?" tanya tuan Alex dengan nada terkejut dan tidak percaya lagi - lagi dirinya kehilangan dua anak kandungnya dari istri pertama dan sekarang istri yang ke dua
" Benar tuan." Jawab dokter tersebut.
" Bagaimana mungkin ini terjadi lagi untuk ke dua kalinya." Ucap tuan Alex lirih.
" Dan satu lagi tuan akibat benturan yang sangat keras karena terjatuh dari tangga membuat istri tuan tidak bisa di hamil lagi karena rahimnya rusak parah dan harus diangkat." Ucap dokter tersebut.
" Apakah harus di angkat dok?" tanya tuan Alex
" Harus tuan karena jika tidak maka nyawa istri tuan dalam bahaya." Ucap dokter tersebut menjelaskan ke tuan Alex.
" Lakukan yang terbaik dok." Jawab tuan Alex pasrah.
Dokter itu pun hanya menganggukkan kepalanya kemudian masuk kembali ke ruang operasi.
Tidak berapa lama pintu ruang operasi terbuka dan tampak dua perawat berjalan mendekati tuan Alex dan Alena sambil menggendong bayi yang seluruh tubuhnya dibungkus dengan kain putih.
" Boleh saya melihat anak kami sus?" tanya tuan Alex
" Silahkan tuan." Jawab salah satu perawat sambil membuka penutup wajah mayat bayi tersebut.
Tuan Alex menatap jasad anak kandungnya tapi keningnya langsung berkerut dan sangat terkejut karena wajahnya tidak sama dengan dirinya begitu pula dengan istrinya sedangkan Alena menatap jasad adik kandungnya dan mengingat wajahnya mirip dengan seseorang yang dikenalnya.
" Kok wajah adik mirip dengan om Vincent." Ucap Alena polos
" Om Vincent?" tanya tuan Alex mengulangi perkataan putri tirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Retno Palupi
lah malah ngomong, siapa om Vincent?
2024-05-15
0
Mayora
hahaha,,,yg busuk juga akan kecium akhirnya
2023-07-11
0
Mariyah
jangan2.. tangganya angker.. 🤣🤣🤣
2022-07-12
0