" Sudah puas memandang kakak? kakak tahu kalau kakak ini sangat tampan." Ucap Adrian narcis.
Johan rasanya ingin muntah mendengar betapa narcisnya tuan muda Adrian sedangkan Agnes tersenyum malu.
" Kita berangkat sekarang." ucap Johan
" Ok, Agnes ingat janji kita dan kakak berangkat dulu. Jaga dirimu baik - baik kamu tenang saja ada teman kakak yang akan menjagamu." ucap Adrian
" Baik kak, kakak hati - hati dan jaga kesehatan kakak." Ucap Agnes.
Kepergian Adrian membuat Agnes sangat sedih ada yang hilang di dalam dirinya karena Adrian membuat dirinya mengurangi kesedihan. Maklum Agnes membutuhkan kasih sayang seseorang yang memperhatikan dan memberikan kasih sayang karena dirinya yang tidak pernah mendapatkan dari orang tuanya.
cup
Adrian mengecup kening Agnes singkat membuat ke dua pipi Agnes bersemu merah sedangkan Johan hanya bisa bengong melihat kelakuan tuan muda Adrian.
Tuan muda Adrian dan Johan berjalan keluar ruangan pintu perawatan dan di depannya sudah ada dua orang bodyguard gadis yang sedang berdiri dan menunduk patuh.
" Jaga gadisku aku tidak ingin gadisku terluka sedikitpun." Perintah Adrian
" Baik tuan muda." Jawab ke duanya serempak
" Ingat pesanku jangan mengatakan apapun tentang tuan muda bilang saja kalian berteman dan jangan pernah memberitahukan identitas tuan muda baik ke nona Agnes maupun ke semua orang." Perintah Johan dengan nada tegas.
" Baik tuan." Jawab ke duanya serempak lagi.
Tuan muda Adrian dan Johan melanjutkan langkahnya keluar dari rumah sakit dan ke dua gadis itu masuk ke dalam ruang perawatan.
" Selamat pagi nona muda." Sapa ke duanya.
" Selamat pagi, kalian siapa? kenapa memanggilku nona muda?" tanya Agnes dengan nada bingung.
" Kami temannya tuan muda Adrian nona." Jawab salah satu bodyguardnya.
" Kami memanggil nama nona muda karena kami menghargai nona muda." sambung bodyguardnya.
" Kalau teman kenapa memanggilnya tuan muda? oh iya panggil saja namaku Agnes." Ucap Agnes
Ke dua gadis itu saling memandang sambil berfikir dan salah satu dari mereka menganggukkan kepalanya.
" Maaf Agnes, kami suka bercanda dengan Adrian suka dengan menyebut nama tuan muda dan nona muda. Maafkan kami Agnes kalau kami baru kenal sudah bercanda." ucap salah satu bodyguard.
" Baiklah tidak apa - apa, siapa nama kalian?" tanya Agnes
" Saya Adela dan teman saya Angelina." ucap Adela
" Ada yang bisa saya bantu?" tanya Adela
" Tolong panggilkan suster untuk membersihkan tubuhku." Ucap Agnes
" Baik." Jawa Adela dengan singkat.
Adela berjalan keluar untuk memanggil perawat setelah bertemu Adela meminta perawat untuk membersihkan Agnes.
Singkat cerita kini tubuh Agnes sudah segar dan sudah makan dengan disuapi oleh Angelina. Awalnya Agnes menolak tapi karena Angelina memaksa secara halus dengan berbagai alasan akhirnya Agnes menurutinya.
Tiga Hari Kemudian
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat tubuh Agnes semakin membaik dan kini Agnes bersiap untuk pulang ke mansion.
" Agnes ayo kita pulang." Ajak Angelina
" Aku pulang naik taksi saja, aku tidak ingin merepotkan ke dua kakakku yang cantik ini." Ucap Agnes merasa tidak enak hati karena mereka menjaganya setiap hari tanpa kenal lelah.
" Ke dua kakakmu yang cantik ini tidak merasakan di repotkan." Ucap Angelina sambil tersenyum
" Baiklah." Jawab Agnes sambil tersenyum membalas senyuman ke dua gadis tersebut.
Angelina duduk di kursi pengemudi sedangkan Agnes dan Adela duduk di kursi belakang pengemudi. Angelina mengendarai mobil dengan kecepatan sedang hingga tidak terasa mereka sudah sampai di mansion Agnes.
" Maaf Agnes, kakak ada perlu kapan - kapan kita bertemu lagi." Ucap Adela
" Terima kasih kak, maaf kalau selama ini merepotkan ke dua kakakku yang cantik." Ucap Agnes
" Tidak ke dua kakakmu tidak merasa direpotkan." Ucap Angelina.
Mereka bertiga cipika cipiki seperti gadis pada umumnya kemudian Agnes keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama sedangkan Adela keluar dari mobil dan pindah ke kursi samping pengemudi.
Setelah Adela duduk di samping pengemudi Angela mengendarai mobil untuk keluar dari mansion. Sampai di luar mansion Angela mengendarai mobil dengan kecepatan sedang sedangkan Adela mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
" Selamat pagi tuan Johan" Sapa Adela
" Hmm." Jawab Johan berupa deheman.
" Tuan Johan, kami mau melaporkan sekarang nona muda Agnes sudah pulang ke mansion." Ucap Adela
" Bagus, aku Ingin kalian berdua melindungi nona muda Agnes dari kejauhan jika ada yang ingin melukai nona muda Agnes kalian harus membantunya" Perintah Johan
" Baik tuan." Jawab Adela
" Satu lagi jika ada yang lecet sedikit saja nona Agnes maka kalian juga akan mengalaminya." Ucap Johan
glek
Adela menelan salivanya dengan susah payah mendengar hukuman jika lalai melakukan pekerjaannya.
" Baik tuan." Jawab Adela
tut tut tut tut tut
Ponsel langsung dimatikan oleh Johan membuat Adela menghembuskan nafasnya dengan berat.
" Kenapa Adela?" Tanya Angelina yang mendengar hembusan nafas berat temannya.
" Tuan Johan bilang jika ada yang lecet sedikit saja nona Agnes maka kalian juga akan mengalaminya." ucap Adela menirukan perkataan Johan
" What??? tidak kusangka tuan muda Adrian begitu posesif dengan nona muda Agnes." ucap Angela dengan nada terkejut.
" Iya benar, padahal selama ini yang kita tahu tuan muda Adrian orangnya kejam dan membunuh tanpa ampun terlebih jika ada gadis yang sengaja menggodanya langsung di buat cacat wajahnya. Tuan Adrian memang sangat tampan tapi aku tidak mau jika seandainya menikah dengan tuan Adrian dan aku melakukan kesalahan aku tidak bisa membayangkan apa hukuman yang akan menimpaku nanti." Ucap Adela sambil bergedik ngeri.
" Iya benar katamu, aku juga tidak bisa membayangkan itu lebih baik kita bekerja dengan baik dan tidak mengusik tuan muda Adrian. Apalagi pekerjaan kita sangat sesuai dengan gaji yang kita terima." ucap Angelina
" Iya benar." Ucap Adela
xxxxxxx
Agnes berjalan menaiki anak tangga dan melihat ayahnya dengan tatapan dingin.
" Ayah." Panggil Agnes dengan nada ketakutan sambil menghentikan langkahnya.
" Sudah sembuh lama juga pulangnya, ngabisin uangku saja." Ucap ayahnya dengan nada dingin.
" Maaf ayah." Ucap Agnes sambil menundukkan wajahnya.
Sebenarnya Agnes ingin bilang bahwa dirinya memakai uang tabungannya dan dirinya dipindahkan ke ruang perawatan VVIP itu juga berkat Adrian tapi dirinya tidak berani mengatakannya karena dirinya dulu pernah mengatakan ke ayahnya yang ada dirinya malah menerima tamparan dengan keras oleh ayahnya.
" Oh iya sebulan lagi ayah akan menikah dengan sekretaris ayah." ucap ayahnya tanpa basa basi
Agnes hanya terdiam dan mendengarkan lanjutannya.
" Jika ayah sudah menikah kamu harus memanggilnya dengan sebutan ibu dan satu lagi dia mempunyai seorang anak dan kamu harus memanggilnya dengan sebutan adik." sambung ayahnya.
" Baik ayah." Jawab Agnes patuh.
Ayahnya langsung melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Agnes membuat Agnes membalikkan badannya dan menatap sendu ayahnya.
( " Ayah aku ingin merasakan pelukan dari seorang ayah tapi kenapa sejak Agnes kecil hingga sekarang Agnes belum merasakan apa yang namanya pelukan seorang ayah." ucap Agnes dalam hati dan tanpa terasa air matanya keluar membasahi pipinya yang mulus ).
Agnes membalikkan badannya dan melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Kesya Kesya
jangan mengharap kasih sayang dari alex agnes
2022-05-25
1
Bu Sunarmi
yg sabar agnes
2022-05-17
0
Mr.VANO
tak usah kau harapkan kasih sayang ayah dr alex.alex meliatmu bukan anak tp mangsa yg siap di terkam nunggu umurmu tuju belas tahun agnes.
2022-05-15
1