Di kedalaman hutan, bisa terlihat pemuda dan wanita sedang berjalan kaki untuk keluar dari hutan 9 warna. Pemuda disana berjalan begitu santai, ia tidak menghiraukan wanita di sampingnya.
Sedangkan wanita itu yang sedari tadi menatap Xiao Chen, ia berpikir siapa Xiao Chen sebenarnya. Bahkan, ia sendiri tidak bisa melihat basis Kultivasinya di tingkat apa. Tapi yang jelas, Xiao Chen bukan orang biasa, bisa di lihat dari pakaiannya yang mewah dengan tanda kecil di dahinya berbentuk mahkota kecil dengan dikelilingi naga yang memiliki banyak warna. Semua yang ada di dirinya bukanlah sesuatu yang ada di kota.
Melihat Mu Xuanyin yang dari tadi melihat nya, ia melihat balik ke arahnya dengan tatapan biasa, lalu ia berkata. "Apa ada sesuatu yang salah dengan penampilan ku?" Kata Xiao Chen.
Sontak suara Xiao Chen membuat Mu Xuanyin terkejut dengan cepat ia menjawab. "Ti-tidak ada.. tidak ada yang salah!" Balas Mu Xuanyin dengan tergesa-gesa karena ia terkejut.
"Jadi begitu.. lalu berapa lama kita bisa sampai kekota?" Tanya Xiao Chen kepada Mu Xuanyin di sampingnya.
Mendengar pertanyaan Xiao Chen, ia menanggapi dengan wajah gugup. "Ji-jika kita berjalan kaki menuju kota.. kita akan sampai dalam waktu satu hari." Balas Mu Xuanyin.
Xiao Chen mengangkat alis sebelah kanannya, ia tidak menyangka akan membutuhkan waktu kurang lebih satu hari untuk sampai ke kota terdekat. Dengan kemampuan Teleportation yang ia miliki, ia bisa saja sampai ke kota dengan satu tarikan nafas.
Ia berpikir untuk tidak menggunakan kemampuannya untuk sementara waktu, ia berpikir jika ia menggunakan kemampuannya, tidak akan tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Kemampuan yang Xiao Chen miliki bukanlah sesuatu yang boleh di perlihatkan oleh mahkluk kecil seperti mereka.
Mereka berdua berjalan seiringan dengan langkah kaki yang sedikit lebar, di sepanjang jalan tidak ada yang mengganggu mereka berdua. Xiao Chen hanya memandang dingin di arah sekitarnya, pandangan biasa yang ia gunakan adalah dingin, jadi akan sangat sulit membuat Qin Chen bersikap tidak dingin.
Hari yang mulai gelap membuat mereka berdua untuk beristirahat, mereka berdua berada di tanah hamparan tanpa ada sedikitpun pohon di sekitarnya. Dengan melanjutkan perjalanan menuju ke kota akan mendapatkan bahaya di malam hari, banyak bandit maupun monster yang akan menyerang mereka.
Mu Xuanyin duduk di samping batu dengan menyenderkan tubuhnya di batu yang cukup besar di belakangnya, ia duduk dengan tenang, tapi perutnya berkata lain dengan keadaannya. Xiao Chen yang mendengar suara perut nya berbunyi karena lapar hanya tersenyum tipis.
Melihat Xiao Chen yang mau tertawa, membuat Mu Xuanyin menggembungkan kedua pipinya dengan wajah kesal. Warna merah merona di pipinya tidak bisa dihilangkan dengan sebuah permintaan. "Hmph.. aku lapar karena bandit-bandit tadi menghancurkan makanan ku!" Ucap Mu Xuanyin dengan suara yang kesal.
Xiao Chen melihat ke arah langit terdapat banyak sekali burung-burung yang berterbangan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Melihat ada banyak burung yang terbang, ia mengangkat tangannya ke atas dengan jari telunjuknya menunjuk ke arah burung tersebut.
Dari ujung jari Xiao Chen mulai terlihat cahaya emas setipis benang, cahaya emas yang keluar dari jarinya, mulai melesat menuju burung di atas langit dengan kecepatan tinggi. Mu Xuanyin yang dari tadi melihat Xiao Chen menggunakan kemampuannya untuk menjatuhkan sebuah burung di atas langit, ia hanya bisa terdiam dengan wajah yang terkejut.
Cahaya emas itu melaju dengan kecepatan tinggi mengenai dua burung yang ada di atas, saat cahaya emas mengenai burung. Cahaya itu menembus tubuhnya dan mengikatnya dengan cahaya tadi.
Burung yang ia bunuh, perlahan turun kebawah dengan benang emas yang ia keluarkan tadi, saat burung itu sampai di tangan Xiao Chen, ia langsung menghilangkan benang emas tersebut. Setelah Xiao Chen mendapatkan burung untuk dimakan, ia berjalan mendekati Mu Xuanyin di sampingnya.
Xiao Chen membuat sebuah api dari batu di hadapannya, ia membakar batu dengan api kecil miliknya. Meskipun kecil, api itu sudah cukup membakar Universe yang ada, ini semua karena kemampuannya terlalu berlebihan dari apapun yang ada.
Walaupun Xiao Chen tidak membutuhkan makan, mengingat kembali bahwa ia berada di Alam Rendah, setidaknya ia harus mengungkapkan misteri Alam Rendah tentang kenapa ia bisa terlempar ke Alam Rendah.
Karena jika Xiao Chen terlempar, setidaknya ia terlempar di Alam tinggi. Tapi sekarang, ia malah terlempar di Alam Rendah yang dimana harus meningkatkan kekuatan dengan cara berkultivasi dengan menyerap energi alam.
Burung yang ia bakar menggunakan api kecilnya, perlahan burung itu mulai matang dengan cepat. Melihat kematangan sudah pas, ia mengeluarkan bumbu makanan yang ia miliki, Xiao Chen menaburkan bumbu tersebut di atas burung bakar di hadapannya.
Percikan-percikan api yang mengenai bumbu mulai menjadi kembang api, percikan itu terbentuk karena sebuah bumbu yang kering, dimana akan menimbulkan percikan kembang api pada saat di bakar dengan daging.
Mu Xuanyin yang tengah terduduk dengan memegang perutnya yang lapar, ia melihat Xiao Chen yang sedang memanggang daging yang sangat lezat, air liurnya tidak bisa menahan lagi untuk menyantap daging bakar yang di bakar oleh Xiao Chen.
Nyam.. itu pasti sangat enak jika di makan! Tapi aku tidak boleh bersikap menjadi seorang gadis yang meminta belas kasihan!
Suara Mu Xuanyin yang berbicara di dalam hatinya terdengar oleh Xiao Chen, kini Xiao Chen tersenyum mendengar suara hatinya. Karena daging bakar sudah jadi, ia lalu mengangkatnya, dan memberikan kepada Mu Xuanyin untuk dimakan.
"Makanlah, agar kamu tidak kelaparan lagi."
Melihat bahwa daging bakar di hadapannya, ia langsung mengambilnya dengan cepat, Mu Xuanyin lalu menyantapnya dengan penuh kenikmatan di wajahnya.
Xiao Chen hanya bisa menghela nafas pendek, ia tidak mengira bahwa Alam Rendah memiliki sesuatu yang menarik di matanya. Meskipun begitu, Xiao Chen masih lajang hingga mempunyai umur sudah tidak diketahui lagi.
Selama ia hidup dulunya, ia hanya menciptakan bola-bola kecil di lautan bintang untuk menghibur dirinya sendiri. Setelah ia bosan dengan warna bola tersebut, ia lalu meledakkan semuanya hingga menjadi debu yang berterbangan di ruang hampa.
Dari kecil hingga besar, ia hanya hidup sendirian, dan tidak pernah berbicara dengan orang lain terkecuali orang-orang yang berkenalan lama dengan Xiao Chen di Alam sana.
Setiap detik, maupun menit, Xiao Chen menciptakan banyak bintang yang tidak terukur jumlahnya, ia menciptakan banyak bintang untuk menghibur dirinya di saat sedang bosan nantinya.
Sepertinya, aku harus menguak misteri Alam Rendah ini tentang kenapa aku terlempar di Alam Rendah ini!
Hatinya berbicara tentang misteri Alam Rendah, sedangkan matanya melihat Mu Xuanyin yang tengah makan dengan lahapnya, ia makan tanpa memperdulikan orang-orang di sampingnya, maupun monster yang akan menyerangnya.
Dengan sifatnya yang seperti itu, mungkin akan banyak bahaya yang berdatangan sebelum sampai ke kota terdekat. Xiao Chen yang mulai menyantap makanan buatan sendiri, dengan wajahnya yang memandang biasa ke depannya.
...
*Thanks You For Reading*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Reza
semangat
2022-03-04
0
R.Budiono
jossssss...🚬🚬☕🍞🍞💪🔥🌷🌷🌷🌷👍🤩
2022-02-20
0
Siapa aku?..........
Xiao Chen apa Qin Chen
2021-12-26
0