Chapter 18 : Restoran III

Xiao Chen yang tengah melihat putrinya yang tengah menyantap makanan dengan lahap, ia menunjukkan rasa senang bisa melihat putrinya makan dengan lahap.

Ia juga akan perlahan-lahan menghilangkan penderitaan yang di alami Yaoyao di masa lalu, dengan Xiao Chen, ia akan membuat dirinya menjadi seorang putri yang bahagia di setiap harinya.

Yaoyao yang sedang makan, ia melihat ke arah Ayahnya yang duduk di belakangnya, saat ia melihat ayahnya yang tidak makan, Yaoyao lalu mengambil daging yang sudah di potong dengan tipis di atas piring.

Setelah ia mengambil daging tersebut, Yaoyao lalu mengangkat ke arah ayahnya untuk dimakan. "A-Ayah.. ini makanlah.."

Xiao Chen yang mendengar itu, ia lalu melihat putrinya yang memberikan potongan daging kepada dirinya, tidak ingin membuat putri kecilnya sedih, ia lalu memakan daging tersebut.

Yaoyao yang melihat ayahnya memakan daging tersebut, ia tersenyum senang di hadapan Xiao Chen. Ia lalu kembali menyantap makanan dengan sesekali menyuapi Ayahnya.

Xiao Chen, ia hanya tersenyum sambil mengelus kepala putrinya dengan lembut, ia juga memakan daging yang ia pesan tersebut untuk membuat putrinya khawatir dengan Xiao Chen.

Sedangkan orang-orang di dalam restoran tersebut, mereka tidak ada yang menyentuh makanan yang mereka berpesan, karena mereka tengah melihat Xiao Chen makan bersama putrinya.

Orang-orang disana melihat Yaoyao yang manis dengan gaun berwarna pink, dengan motif kupu-kupu di pakaiannya. Mereka juga melihat Yaoyao yang sangat manis sedang makan disana.

***

Ditempat lainnya, keluarga Mu menyerang tempat kediaman Yu yang berada di bagian barat Kota Ye Long. Dengan mengumpulkan banyak pasukan dari keluarga Mu, mereka berhasil melumpuhkan keluarga Yu dengan sangat mudah.

Ini semua karena Patriak Yu telah tewas di bunuh Xiao Chen beberapa waktu lalu, sekarang ia tengah bersantai di sebuah restoran yang berada di Kota Ye Long bersama putri kecilnya yang manis.

Di sebuah ruangan, tepatnya di kediaman Mu, dimana para Panatua maupun anak-anak mereka semua berkumpul disana. Mu Xuanyin, ia juga berkumpul disana untuk melakukan diskusi tentang penyerangan tersebut.

Dalam beberapa menit saja, orang-orang dikota sudah mengetahui berita tentang penyerangan Patriak Yu kepada kediaman Mu, tapi malah berbanding terbalik, kini Patriak Mu sudah menghabisi semua orang-orang di kediaman Yu.

Kini, mereka semua sedang duduk di ruangan untuk membahas tentang pemuda tersebut, dan tentang peningkatan keluarga Mu, agar di masa depan tidak ada lagi orang-orang yang bisa menindas keluarga Mu.

Patriak Mu, ia melihat ke arah putrinya yang duduk di kursi, ia lalu mengatakan. "Yin'er, kalau boleh tahu, siapa pemuda itu? Dengan kemampuan yang ia miliki, ayah yakin bahwa dirinya dari sebuah Sekte hebat"

Mu Xuanyin, ia mengangkat alis kanannya, karena ia juga bingung dengan identitasnya Xiao Chen yang sekarang ini. Lalu ia menjawab, "Yin'er saja tidak tahu siapa sebenarnya Tuan Chen, tapi saat pertama kali bertemu ia memperkenalkan dirinya sebagai Kaisar Chen.."

Di dalam ruangan tersebut, mereka semua menampilkan wajah yang bingung karena mendengar jawaban Mu Xuanyin, mau bagaimana lagi ia hanya bisa menjawab apa yang ia dapatkan dari perkenalan kemarin.

Ayahnya bahkan dibuat terkejut dengan jawaban putrinya, ia lalu perlahan mengelus jenggotnya yang sedikit panjang, karena ia sedang mencerna apa yang ia dengar.

Kini, Mu Xuanyin yang memikirkan tentang gadis kecil itu yang di bawa oleh Xiao Chen, ia khawatir bahwa gadis kecil tersebut akan di jadikan tumbal bagi Xiao Chen.

Karena Mu Xuanyin belum mengetahui apa-apa tentang siapa Xiao Chen sebenarnya, ia hanya mengetahui sedikit tentang Xiao Chen. Sekarang ini, ia yang tengah duduk sambil memikirkan gadis kecil tersebut.

Didalam ruangan tersebut, setelah Patriak Mu mencerna semua perkataan putrinya, mereka melanjutkan diskusi semuanya, mulai dari meningkatkan kekuatan, menambahkan toko di berbagai tempat untuk menghasilkan banyak uang.

Pembicaraan mereka semua memakan waktu selama 4 jam penuh, bahkan Mu Xuanyin sampai bosan di dalam ruangan tersebut mendengar pembicaraan para Panatua.

***

Sedangkan di restoran, kini Xiao Chen tengah menyantap makanan yang ia pesan, tak lupa ia juga menyuapiin putri kecilnya. Kenapa ia melakukan ini, karena ia ingin membuat putrinya tidak memikirkan masa lalu.

Xiao Chen yang sekarang, ia sedang menggunakan pengelihatanya untuk mencari tempat kedua orang tua Yaoyao, karena ia penasaran di mana tempat mereka berdua dikubur.

Pada saat ia melihat di tepi bukit dekat kota, Xiao Chen melihat dua patok batu yang tertulis nama ayah dan ibunya Yaoyao disana, ia yang melihat hal tersebut, ia lalu melihat secara dekat untuk memastikan sekali lagi.

Setelah melihat jelas bahwa kedua orang tuanya Yaoyao di kubur di atas bukit, Xiao Chen mengelus kepalanya dengan lembut.

Setelah selesai, Ayah akan mencari orang-orang yang telah merenggut kebahagiaanmu, Ayah akan menghukum mereka lebih dari siksaan Neraka!

Xiao Chen yang sudah mengetahui dimana kedua orang tua Yaoyao di makamkan, sekarang ia akan mencari orang-orang yang membunuh kedua orang tuanya.

Jika sempat bertemu dengan Xiao Chen, ia akan menyiksanya lebih dari siksaan Neraka terdalam. Karena, Xiao Chen yang sekarang ini memang telah geram dengan semua orang di kota Ye Long.

Ia melihat Yaoyao yang sedang makan dengan sangat senang membuat Xiao Chen senang, di dalam hatinya seperti terisi sebuah kepingan kenangan yang tidak pernah ia miliki selam ini.

Selang beberapa jam berlalu, kini di dalam restoran tersebut, semua makanan yang Xiao Chen pesan dihabiskan oleh Yaoyao sendirian, meskipun banyak tapi Yaoyao menghabiskan semuanya karena makanan disana memang sangat enak.

Xiao Chen yang melihat itu, ia awalnya terkejut dengan semuanya, tapi ia mengetahui rasanya memang enak untuk kelas manusia seperti mereka semua. Tapi untuk kelas Dewa, mungkin hanya terasa hambar di lidah mereka.

Ia kini memanggil pelayan tersebut untuk membayar semua biaya yang ia pesan tadi, karena sudah lama didalam restoran untuk makan saja, dan juga minum.

Xiao Chen lalu memanggil, "Pelayan.."

Mendengar sebuah suara memanggil dirinya, ia lalu bergegas ke arah sumber suara tersebut, setibanya disana, Xiao Chen menunjuk ke semua pesanan yang ia pesan. "Berapa semuanya?"

"Tunggu sebentar, Tuan, saya akan menghitung semuanya.."

Pelayan itu membalas perkataan Xiao Chen dengan sangat ramah, ia lalu melihat pesanan yang Xiao Chen barusan, setelah melihat pesanan tersebut, ia lalu menjumlahkan harganya.

"Semuanya 20 Keping Emas.." Balas Pelayan di depannya dengan lembut.

Xiao Chen yang mendengar itu, ia lalu mengangkat tangannya dengan pikirannya ia menciptakan banyak kepingan emas di dalam Ruang Dimensi miliknya. Setelah menciptakan banyak kepingan emas, ia lalu memberikan 50 keping emas kepada pelayan tersebut.

"30 keping emas untukmu,"

Setelah mengatakan itu, ia lalu mengendong Putri kecilnya untuk pergi dari restoran tersebut. Pelayan tersebut melihat 30 keping emas untuknya, ia sangat terkejut, karena 30 keping emas ini bisa membayar sewa rumah selama 5 bulan.

Ia lalu menundukkan kepalanya dengan wajah yang berterimakasih kepada Xiao Chen, "Terimakasih Tuan, jangan lupa untuk kembali lagi..." Kata pelayan.

...

*Thanks You For Reading*

Terpopuler

Comments

Enan Sunandi

Enan Sunandi

lanjut thor

2021-11-20

1

Andika Hikaru

Andika Hikaru

klo blm fit jngan di paksa update thor, mendingan dikumpulin dulu tar klo udh sehat baru crazy up

2021-11-20

2

XiaoYan

XiaoYan

jadikan anaknya kuat

2021-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!