Chapter 06 : Tuan Chen Pembohong!

Salah satu perampok yang Xiao Chen kendalikan, ia memegang belati berwarna hitam pekat dengan ketajaman mata yang cukup untuk menusuk tubuh manusia hingga bagian terdalam.

Xiao Chen melihat bahwa ada perampok yang didekatnya, ia langsung menancapkan belati tersebut ke arah salah satu perampok di dekatnya. Xiao Chen mengarahkan belati tersebut ke arah bola mata perampok dengan sangat kejam menancap ke dalam hingga menembus otaknya.

Srash!

"Arghhhhh!"

Perampok yang Xiao Chen siksa, ia berteriak keras seperti wanita, ia berteriak disaat salah satu bola matanya di tancapkan oleh sebuah belati tajam milik temannya sendiri, di dalam pikiran mereka siksaan apa lagi yang akan datang kepada mereka semua.

Mereka semua sudah muak dengan semuanya, tapi mereka tidak melawan Xiao Chen dengan kekuatan mereka yang sekarang. Saat Xiao Chen melihat ke langit yang menunjukkan hari sudah mulai larut malam, ia mulai menghabiskan mereka dengan membunuh satu-persatu.

Tangannya tidak kotor oleh darah mahkluk kecil, karena ia menggunakan satu perampok untuk membunuh perampok lainnya. Setelah mereka semua mati, darah merah menjadi genangan danau kecil di bawah tubuh-tubuh mereka semua.

Sedangkan satu perampok yang Xiao Chen kendalikan, ia mengarahkan belati ke lehernya sendiri lalu menancapkan belati tersebut dengan sangat tragis, perampok itu mati tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Melihat bahwa perampok sudah diselesaikan, ia menghilangkan penghalang yang ia buat, dengan ia berteleportation kembali ke tempat dimana ia duduk sebelum kedatangan mereka.

***

Pagi harinya, Xiao Chen yang tidak tidur malam tadi, karena ia menikmati suasana dunia kultivator disini. Hembusan angin malam membuat dirinya merindukan sesuatu yang tidak bisa ingat, meskipun sudah berusaha mengingatnya.

Mu Xuanyin yang telah selesai bermeditasi semalaman, ia mulai membuka matanya. Mu Xuanyin melihat kedepan dengan tatapan senang, karena energi dalam dirinya sudah selesai di isi penuh.

Ia perlahan beranjak untuk berdiri dari tempat yang ia gunakan untuk bermeditasi, semalaman ia tidak menyadari bahwa ada musuh yang menyerang mereka. Jika bukan karena Xiao Chen, mungkin Mu Xuanyin sudah menangis dengan kehilangan kesuciannya.

Walaupun Mu Xuanyin jenius, ia juga gadis yang sangat ceroboh. Jika ia tidak ceroboh, tidak mungkin ia tidak menyadari kedatangan musuhnya yang ingin menyergap dirinya.

Sedangkan Xiao Chen yang berdiri di atas batu, ia merenggangkan tubuhnya yang kaku, suara-suara deringan tulang bisa terdengar oleh telinga Mu Xuanyin.

Mu Xuanyin melihat Xiao Chen yang tengah berdiri di atas batu, ia memikirkan apa yang Xiao Chen semalaman lakukan, karena ia sedang bermeditasi. Pada saat itu, ia langsung melihat tubuhnya dengan tergesa-gesa, karena ia takut kalau Xiao Chen sudah memegang tubuhnya.

Melihat Mu Xuanyin yang melihat tubuhnya, Xiao Chen menghela nafas lalu berkata. "Aku tidak tertarik dengan tubuh datar seperti itu.." Xiao Chen sambil melihat tubuhnya Mu Xuanyin.

Mendengar perkataan Xiao Chen, kini Mu Xuanyin cemberut dengan kedua pipinya mengembung seperti ikan buntal yang sedang marah, ia marah dengan Xiao Chen. Karena dimata Xiao Chen tubuhnya tidak menarik, bahkan banyak orang-orang di luar sana mengincarnya.

Mu Xuanyin yang marah ingin melawan Xiao Chen, saat ia mengingat kembali bagaimana bandit itu mati, ia mengurungkan niatnya. Karena jika ia melawan Xiao Chen, ia takut akan di apa-apakan olehnya.

Dengan kekuatan Xiao Chen sekarang ini, ia bisa saja melecehkan Mu Xuanyin jika ia mau, di dalam pikiran Mu Xuanyin, ia terus mengutuk Xiao Chen tentang tidak tertarik dengan tubuhnya. Meksipun begitu, ia tidaklah gampang untuk memiliki seorang laki-laki.

Xiao Chen yang mendengar kutukan Mu Xuanyin kepadanya, ia hanya tersenyum tipis lalu berjalan menuju ke kota. Di sepanjang perjalanan, Mu Xuanyin masih cemberut karena perkataan Xiao Chen tadi.

Dalam menuju kota, mereka berdua baru melalui 3 kilometer dari hutan 9 warna. Dengan dipotong waktu istirahat di hamparan, mereka sudah menghabiskan waktu 16 Jam.

Sebenarnya mereka bisa sampai dalam satu hari, tapi mengingat bahaya di malam hari. Mereka berdua memutuskan untuk beristirahat, dan melanjutkan perjalanan di pagi harinya. Xiao Chen mengikuti Mu Xuanyin, karena ia lebih paham dengan dunia ini.

Sepanjang perjalanan mereka berdua tidak ada yang berbicara, karena Xiao Chen tidak terlalu suka banyak bicara, dengan sifatnya yang sangat dingin, tidak akan ada banyak orang yang akan mendekatinya.

Mu Xuanyin mulai jenuh karena tidak ada yang bisa membuat mereka saling berbicara, saat ia ingat tentang ingin bertanya tentang di ranah apa Xiao Chen sekarang, ia lalu bertanya. "Tu-tuan Chen.. kalau boleh tahu, Tuan Chen berada di ranah apa? Karena dengan kemampuan Tuan Chen, mungkin bisa masuk kedalam Sekte Immortal."

Xiao Chen menyipitkan matanya, karena pertanyaan Mu Xuanyin, ia tidak suka tunduk pada orang lain. Karena ia adalah Kaisar Chen. Mahkluk Tidak Masuk Akal dan sekaligus Sang Creator dari segala Creator.

Menundukkan kepalanya untuk sebuah Sekte, itu adalah penghinaan terbesar baginya. Dari pada tunduk kepada Sekte, lebih baik ia membuat Sekte yang lebih besar, dan juga sangat kuat, lalu mengumpulkan banyak murid yang ingin belajar dari sektenya.

Jika Sekte tersebut ingin menyerang, maka hari itu akan menjadi hari terakhir mereka untuk berdiri di bintang ini. Tidak ada belas kasih bagi mereka yang menghina Kaisar Chen.

Karena melihat pertanyaan yang tulus dari Mu Xuanyin, Xiao Chen menjawabnya. "Kekuatanku melampaui imajinasimu, aku bisa membelah Alam Semesta dengan ujung jariku." Balasnya yang berkata dengan jujur.

"Aku bukan anak kecil lagi yang bisa dibohongi, jika Tuan Chen benar-benar bisa membelah Alam Semesta, kenapa Tuan Chen ada disini? Bukankah Alam yang lebih tinggi lebih baik?"

Ia hanya tersenyum tipis mendengar balasan Mu Xuanyin. Xiao Chen lalu menjawab kembali balasan dari Mu Xuanyin. "Aku sedang jalan-jalan, jadi tidak salahnya untukku berjalan di Alam Rendah?"

"Tuan Chen masih saja berbohong padaku.." Mu Xuanyin membalasnya dengan nada yang tidak percaya.

Xiao Chen tersenyum mendengarnya, karena apa yang ia katakan tadi adalah benar. Bagaimana bisa seorang Kaisar Chen berbohong pada makhluk kecil di Alam Rendah. Semua yang ia katakan adalah kebenaran, dimana ia bisa membelah Alam Semesta dengan ujung jarinya.

Jika Xiao Chen berbohong, maka tidak akan ada mahkluk hidup yang bisa hidup di seluruh Alam Semesta yang ia ciptakan, jika pencipta mereka berbohong, lalu siapa yang benar di Alam Semesta ini.

Karena ia tahu bahwa Mu Xuanyin tidak akan percaya dengan perkataannya, ia hanya bisa bersikap seperti biasa. "Baiklah, seterah padamu mau percaya atau tidak, yang jelas aku bisa membelah Alam Semesta dengan ujung jariku." Xiao Chen membalasnya kembali dengan perkataannya.

Setelah pembicaraan tadi, Mu Xuanyin tidak bertanya kembali kepada Xiao Chen, karena ia berpikir bahwa Xiao Chen sedang membohonginya. Kini mereka berdua tidak saling mengobrol lagi, mereka berdua berjalan menuju ke kota dengan berdiam diri.

Tempat yang mereka lalui sekarang ini masih sama seperti sebelumnya, disana hanya ada hamparan daratan yang tidak memiliki perpohonan maupun rerumputan, seluruhnya hanya ada tanah yang sangat luas.

...

*Thanks You For Reading*

Terpopuler

Comments

-_"Legend"_-

-_"Legend"_-

next

2021-11-12

1

mothur

mothur

wah saya bingung mau ngapain

2021-11-10

1

Andika Hikaru

Andika Hikaru

tuan chen masih saja berbohong padaku". mu xuanyin membalas

apakah perlu aku buktikan?". kaisar chen

lalu kaisar chen mengarahkan telunjuknya ke langit dan seketika telunjuknya mengeluarkan cahaya dan meledakkan salah satu planet tersebut

mu xuanyin yang melihat itu langsung shock dan jiwanya meledak

2021-11-10

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!