Episode 17

Freya sudah berada di area parkir, dia mencari keberadaan motornya. Dengan segera dia menginginkan untuk cepat keluar dari sana. Entah bagaimana, rasanya hatinya terasa sakit saat mengetahui kenyataan bahwa Bram mungkin memiliki hubungan dengan wanita yang jelas jauh diatasnya. “Heh, untunglah… Ingat Freya, kamu harus tersadar dan jangan banyak bermimpi terlalu tinggi!”

Alasan klasik yang Freya pegang teguh selama menolak perasaan Bram tentu saja status sosial keduanya yang bak bumi dan langit. Freya berada di tangga bawah, sedangkan Bram berada di puncak. Meski takdir atau jodoh itu rahasia ilahi, tetap saja Freya harus tahu diri.

Sepanjang jalan pikiran Freya berkelana jauh keluar angkasa, semua terasa membuat dia seolah tengah memperbaiki benang kusut. Bohong jika Freya tidak memiliki sedikit rasa pada atasannya, terlebih beberapa minggu terakhir bahkan kemari, keduanya melewati waktu yang membahagiakan.

Tak terasa ibu muda itu sudah berada di pekarangan rumahnya. Perlahan dia membuka pagar dan memarkirkan motor kesayangannya. Dengan kendaraan itu dia bebas melakukan mobilisasi selama ini. Freya mengucap salam di sambut Wulan yang membukakan pintu.

“Lan, kalau ada yang cari saya kesini, bilang saya belum pulang!” titah Freya pada asisten rumahnya.

“Oh, iya Bu…” Wulan hanya menunduk patuh.

Tak lama Freya mendekati kedua putra putrinya dengan raut wajah yang berubah ceria seperti biasanya. Dia tidak ingin membawa emosi pribadi yang membuat kedua anaknya merasakan dan merusak suasana mereka.

Freya pamit pada kedua buah hatinya untuk membersihkan diri dan sedikit beristirahat di kamarnya. Beruntungnya kedua anaknya tidak pernah mempermasalahkan bahkan terkesan menerima apapun petuah ibu mereka.

***

Di dalam mobilnya, Bram menatap ponsel pintarnya. “Freya…”

Ingin rasanya dia menghubungi wanita yang terus menari di pikirannya. Dengan berani Bram menghubungi nomor yang diberi nama my angel itu.

Nomor yang anda tuju sedang dialihkan, mohon—

Bram mematikan sambungan dengan wajah kesal. “Huh, apa dia salah paham?”

Bram sendiri merasa harus meluruskan kedatangan Lusi yang pada dasarnya keterlaluan sore tadi. Walau keduanya belum memiliki status resmi. Namun, tidak dipungkiri keduanya benar-benar memiliki hubungan lebih dari sekedar atasan dan bawahan.

[ Freya, aku kok gak bisa menghubungimu? Kamu marah? Aku bisa jelasin, please… Angkat teleponnya, ya? ]

Bram mengirimkan pesan, hatinya sungguh tak tenang. Dia segera menghidupkan mobil dan keluar dari pelataran parkir kantor. Selama perjalanan, pikiran Bram melayang tidak karuan. Dia kembali merefleksikan keberadaan Freya seperti semalam. Senyum pria itu mendadak mengembang dan merasakan rindu yang tidak tepat waktu. Ponselnya berdering sontak membuat pria itu merogoh saku celananya. “Lusi?”

“Halo?”

“Sayaaang, kamu kok belum sampai? Aku udah didepan rumah kamu loh!” Lusi berucap dengan manja dan riang tanpa dosa. Bram sendiri terkejut dengan kecepatan Lusi dan ketangguhannya terus mencari perhatian dirinya.

“Aku tidak disana lagi!” jawab Bram akhirnya membuka suara. Terdengar Lusi berdecak kesal atas jawabannya.

“Kamu pasti bohong!”

“Lusi… Aku cukup bersabar untuk tidak berbuat kasar. Berhenti mengejarku!” Bram memaki juga menutup kasar sambungan, dia tidak peduli sekesal apa Lusi disana.

***

Freya terkejut, dia membuka mata dan tersadar dari tidur tak terencananya. “Astagfirullah belum shalat!”

Dia lantas bergegas menunaikan kewajibannya, setelah selesai dia mencari benda pipih pintar miliknya. Dia memeriksa siapa saja yang menghubunginya.

[ Pak Bram : Freya, aku kok gak bisa menghubungimu? Kamu marah? Aku bisa jelasin, please… Angkat teleponnya, ya? ]

[ Baba : Assalamualaikum, Buna Sayaaang… Lagi ngapain? Udah makan? Besok aku ke Bandung ada project disana. Ketemu lagi ya, Sayang! ]

Freya menghela nafas berat, tidak pernah terpikirkan olehnya ada dua pria yang mendadak seperti mencari perhatiannya. Freya membaca pesan atasannya, dia merasa tidak perlu untuk membalasnya. Sedangkan pesan dari mantan suaminya membuat dia ingin melampiaskan kekesalannya.

[ Waalaikummusalam, lagi mikir gimana caranya kamu ngerti kita gak bisa lagi sama-sama! ]

Freya sudah mengirimkan pesannya, hatinya begitu sakit. Dalam waktu bersamaan kedua pria itu tak sadar menyakiti perasaannya saat ini. Freya menutup wajah dengan kedua tangannya, dia mulai kembali terisak perlahan.

Sebuah ketukan perlahan di balik pintu kamar membuat Freya menangguhkan tangisannya. “Ya?”

“Maaf, Bu—”

Buru-buru Freya bangkit dan memperbaiki tampilannya yang acak-acakan oleh tangis barusan. “Kenapa, Lan?”

Freya membuka pintu dan langsung bertanya pada asistennya. “Itu— di luar ada Pak Bram, saya teh gak bisa usir… Katanya dia mau ketemu Ibu!”

Freya menghela nafas, dia mengangguk mengerti dan menyuruh Wulan menemani anak-anaknya.

“Bunaaa!” Daffa memekik saat tubuh ibunya terlihat mendekati dirinya.

“Daffa? Apa itu Sayang?”

“Om yang tadi pagi kasih donat! Daffa sukaaaa!” Dengan riang gembira Daffa membawa satu kotak besar salah satu donat ternama.

Freya tertegun sejenak lantas menunduk mensejajarkan dirinya dengan putranya. “Sudah bilang makasih belum?”

“Sudah!” jawab Daffa antusias dengan senyum lebarnya.

Freya tersenyum dan mengacak rambutnya, dia membiarkan anak-anak ke tengah rumah membawa kudapan manis mereka. “Habis makan donat, sikat gigi jangan lupa!”

“Iya, Buna!”

Freya kembali melanjutkan langkah kakinya menuju teras. Disana Bram tengah menunggunya penuh harap. Kali ini pria itu tidak bisa berpikir jernih. Dia tidak tahu harus pulang kemana. Itu alasannya dia akhirnya hanya bisa memikirkan rumah Freya.

“Ada apa, Mas?” tanya Freya perlahan mendekat dan berdiri di ambang pintu.

Bram bangkit setelah mendengar suara wanita yang bisa meluluhkan rasa lelah dan gelisahnya. “Frey!” Senyum mengembang semakin jelas terlihat di wajah lelah pria tampan di depan Freya.

“Aku—” Bram salah tingkah, terlebih penampilan manis Freya dalam balutan piyama tidurnya membuat Bram semakin merona.

“Maaf, Mas… Ini sudah malam, aku tidak ingin orang bergosip yang tidak-tidak disini.” Dengan cepat Freya berujar. Bahkan nada bicara Freya yang dingin sungguh mengoyak keteguhan hati Bram yang tengah hilang arah.

Bram menundukkan pandangan, dia jelas paham dan mengerti. Freya benar, saat ini sudah larut dan dengan status Freya membuat dia mungkin dalam kesulitan.

“Maafkan aku, Frey… Aku hanya butuh teman,” ucap Bram lirih berharap Freya iba padanya.

“Bukankah teman Mas banyak? Cewek tadi sore misalnya…” ketus Freya tidak peduli.

Bram menaikan sudut bibirnya. “Cewek tadi?”

“Ya, siapa lagi yang datang heboh sore-sore!” timpal Freya menggebu bersedekap tangan.

“Apa kamu cemburu, Freya?” Bram menggoda Freya dengan raut wajah sumringahnya.

“Tidak!” Dengan cepat Freya menghardik prasangka atasannya. “Untuk apa aku cemburu, kita jelas bukan siapa-siapa…”

“Aku justru berharap kamu bilang, iya aku cemburu!” Bram menatap sendu ke arah Freya yang masih tak bergeming di tempatnya. “Aku ingin menjelaskan, pasalnya… Aku tengah mengejar cintamu… Aku tidak ingin kamu berpikir aku pria yang mungkin mempermainkan perasaanmu!”

Freya terdiam, dia memalingkan wajahnya menyembunyikan kecemasannya. “Aku tidak peduli!”

“Aku tahu kamu peduli!” Bram mencoba terus membuat Freya membuka hatinya.

“Om!” Daffa berlari keluar memanggil Bram. “Donatnya enyaaak!”

“Oh ya?” Dengan senang Bram menyambut pria kecil yang menghampirinya. Freya lantas bingung harus bersikap apa. “Kalian suka? Besok Om bawa lagi—”

“Tidak perlu!” Dengan cepat Freya menyela dan menolak kebaikan Bram.

“Buna gak asik!” timpal Aluna yang mendadak bersuara setelah sebelumnya hanya melihat kebersamaan mereka.

“Dengar Sayang, kalian tidak boleh makan manis banyak-banyak, tidak bagus untuk pertumbuhan gigi kalian!” terang Freya kembali mensejajarkan dirinya dengan Aluna.

“Kan kami gosok gigi!”

“Pppfftt!” Bram menahan tawa. “Buna kalian benar, besok Om bawain cemilan yang lebih sehat deh.”

“Asiiik!”

Keduanya berpekik girang dan memeluk Bram seraya mengucapkan kalimat terima kasih mereka berkali-kali. Terlihat Bram begitu menyukai keadaannya. ‘Apa ini namanya penawar lelah yang dinamakan pulang ke rumah?’

Bram menatap Freya yang masih tetap berwajah sama. ‘Freya…’

“Kalian siap-siap tidur ya, gosok gigi sama Mba!” titah Freya lagi-lagi membuyarkan kesenangan kedua buah hatinya.

“Yaaah!” Keduanya memekik dengan mengeluh atas kekejaman tirani di rumah mereka. “Baiklah, Buna!”

Bram sungguh tidak percaya, kedua bocah itu begitu patuh pada ibunya. “Mereka di didik dengan baik sampai bisa sepatuh itu.”

“Terima kasih pujiannya!”

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Nendah warnendah

Nendah warnendah

Up ny jgn lama2 thor seru cerita ny

2021-12-29

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode. 72
59 Episode. 73
60 Episode. 74
61 Episode. 75
62 Episode. 76
63 Episode. 77
64 Episode. 78
65 Episode. 79
66 Episode. 80
67 Episode. 81
68 Episode. 82
69 Episode. 83
70 Episode. 84
71 Episode. 85
72 Episode. 86
73 Episode. 87
74 Episode. 88
75 Episode. 89
76 Episode. 90
77 Episode. 91
78 Episode. 92
79 Episode. 93
80 Episode. 94
81 Episode. 95
82 Episode. 96
83 Episode. 97
84 Episode. 98
85 Episode. 99
86 Episode. 100
87 Episode. 101
88 Episode. 102
89 Episode. 103
90 Episode. 104
91 Episode. 105
92 Episode. 106
93 Episode. 107
94 Episode. 108
95 Episode. 109
96 Episode. 110
97 Episode. 111
98 Episode. 112
99 Episode. 113
100 Episode. 114
101 Episode. 115
102 Episode. 116
103 Episode. 117
104 Episode. 118
105 Episode. 119
106 Episode. 120
107 Episode. 121
108 Episode. 122
109 Episode. 123
110 Episode. 124
111 Episode. 125
112 Episode. 126
113 Episode. 127
114 Episode. 128
115 Episode. 129
116 Episode. 130
117 Episode. 131
118 Episode. 132
119 Episode. 133
120 Episode. 134
121 Episode. 135
122 Episode. 136
123 Episode. 137
124 Episode. 138
125 Episode. 139
126 Episode. 140
127 Episode. 141
128 Episode. 142
129 Episode. 143
130 Episode. 144
131 Episode. 145
132 Episode. 146
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode. 72
59
Episode. 73
60
Episode. 74
61
Episode. 75
62
Episode. 76
63
Episode. 77
64
Episode. 78
65
Episode. 79
66
Episode. 80
67
Episode. 81
68
Episode. 82
69
Episode. 83
70
Episode. 84
71
Episode. 85
72
Episode. 86
73
Episode. 87
74
Episode. 88
75
Episode. 89
76
Episode. 90
77
Episode. 91
78
Episode. 92
79
Episode. 93
80
Episode. 94
81
Episode. 95
82
Episode. 96
83
Episode. 97
84
Episode. 98
85
Episode. 99
86
Episode. 100
87
Episode. 101
88
Episode. 102
89
Episode. 103
90
Episode. 104
91
Episode. 105
92
Episode. 106
93
Episode. 107
94
Episode. 108
95
Episode. 109
96
Episode. 110
97
Episode. 111
98
Episode. 112
99
Episode. 113
100
Episode. 114
101
Episode. 115
102
Episode. 116
103
Episode. 117
104
Episode. 118
105
Episode. 119
106
Episode. 120
107
Episode. 121
108
Episode. 122
109
Episode. 123
110
Episode. 124
111
Episode. 125
112
Episode. 126
113
Episode. 127
114
Episode. 128
115
Episode. 129
116
Episode. 130
117
Episode. 131
118
Episode. 132
119
Episode. 133
120
Episode. 134
121
Episode. 135
122
Episode. 136
123
Episode. 137
124
Episode. 138
125
Episode. 139
126
Episode. 140
127
Episode. 141
128
Episode. 142
129
Episode. 143
130
Episode. 144
131
Episode. 145
132
Episode. 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!