Episode 07

Sayup terdengar adzan subuh berkumandang, nilai plus dari rumah yang Freya sewa, posisi masjid tidak begitu jauh dari sana. Tak hanya Adzan yang berkumandang, bunyi alarm ponsel Freya juga ikut membuyarkan tidur si empunya. Dengan berat Freya mencoba meraih ponsel dan mematikannya. “Ya Tuhan, baru juga merem…”

Freya berusaha bangun, dia terbelalak. Dia sadar, semalam Adnan ngotot tidur dengannya. Freya memeriksa keadaannya, sepertinya Adnan menepati janjinya tidak melakukan hal yang bisa menghina dirinya. Freya mengamati wajah teduh Adnan yang sekilas terdengar dengkur halus dari bibir tebalnya. ‘Dia masih seperti Adnan yang aku kenal… Tampan dan manis…’

Freya menunduk menyembunyikan rona wajahnya yang mencuat saat perlahan dia mencoba mengusap membangunkan mantan suaminya. Freya kembali mengingat masa lalunya, setiap hari Adnan akan mengomel jika istrinya tidak memeluknya saat membangunkannya. Freya sungguh merasa bahwa justru bayi besarnya yang banyak rewel dibanding anak mereka.

“Heh…” Freya menahan kekehan setelah menyentuh pipi mulus mantan suaminya.

“Kamu bilang jangan ngelakuin hal yang enggak-enggak, ini kamu lagi godain aku, kah?”

“Aaargh!”

Freya terkejut saat Adnan tebangun dan mencengkram tangannya, pria itu juga menghilangkan jarak keduanya berakhir dengan berpelukan mesra.

“Bangun, Ba! Shalat…” Freya akhirnya bangkit melepaskan pelukan Adnan yang hangat. Pria itu lantas tersenyum cerah secerah awal pagi ini. Freya sendiri bangkit segera dan menuju kamar mandinya. Dia berusaha menyembunyikan rasa malu dan rona wajah yang terus membuatnya merasa malu akan tingkah plin-plannya.

Adnan bangkit memperhatikan wanitanya. “Kita pelan-pelan saja, Freya… Aku yakin, kita akan rujuk kembali!”

***

Jika harus sakit, biarkan ku sakit… Jika harus nangis, biarkan ku menangis… Jika harus jatuh untuk bisa bersamamu… Biarkan ku jatuh sampai lebam…

Freya kembali berkutat dengan wajan di depan kompor yang menyala. Dia tengah mempersiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya.

“Adnan!” Freya memekik lirih saat kedua tangan Adnan melingkar di perutnya. Suatu kebiasan lain yang selalu Adnan lakukan jika istrinya tengah memasak. Terkadang, Freya selalu merutuk kesal berujung mengetuk spatula ke arah suaminya. Hal itu justru bisa membuat kelakar seisi rumah.

“Aku terbiasa seperti ini, kamu harusnya paling tahu, bukan?”

Freya mematikan kompornya, urusan dia dengan nasi goreng telah selesai, dia berbalik badan dan bersiap merutuk. Namun… Satu kecupan singkat dari bibir Adnan membuat Freya sukses terdiam seketika.

“Hehe… Aku bangunin anak-anak ya? Kita ke kebun binatang yuk!”

Freya tidak menjawab apapun, kedua netranya tengah berembun. Adnan seolah tengah menarik ulur perasaannya. Pria itu menghilang di balik pilar dan terdengar riuh dari kamar depan.

“Ya Tuhan, aku bisa kembali jatuh di lubang yang sama!” lirih Freya segera mengusap air matanya.

Kali ini, Adnan membantu semua hal di rumah. Tidak seperti sebelumnya, jika belum disuruh istrinya, pria itu lebih memilih menggenggam ponselnya untuk menonton bola atau memainkan game online kesayangannya. Adnan dengan telaten membantu anak-anak dari mulai memandikan, memakaikan baju, membersihkan dan merapikan setiap ruangan. Bahkan, dia bersiap mencuci piring tanpa diperintahkan Freya.

“Kakak bahagia sekali, bangun tidur, Kakak masih lihat Baba dan Buna sama-sama!”

Jerit batin Freya semakin tidak karuan, melihat antusias Aluna seperti tengah di perdaya oleh mantan suaminya. Freya mendekat dan hanya merespon dengan senyuman. “Bolehkan Baba tinggal serumah lagi sama kita, Buna?”

Adnan menghentikan suapan nasi goreng kesukaannya. Dia menatap Freya yang sudah mengatupkan bibirnya rapat. Mungkin sebentar lagi akan badai, karena istrinya sudah terlihat akan menangis saat ini.

“Kak, Baba masih kerja di Jakarta. Nanti, kalau Bos Baba setuju, Baba pindah kantor kesini, ya? Baru deh kita bisa serumah lagi…”

Rasanya Freya tengah menerima kekalahannya. Namun, sisi hati yang masih merasakan trauma menolaknya. Keempatnya akhirnya menyantap sarapan sebelum bertolak menuju kebun binatang di tengah kota. Selama mereka menghabiskan akhir pekan, tak pernah luntur tawa dari wajah kedua anaknya.

“Kamu bisa lihat sendiri, anak-anak ingin kita kembali bersama…” Adnan memulai perbincangan saat kedua anak mereka tengah berlarian kesana kemari.

“Aku yakin kamu yang mencuci otak mereka!” umpat Freya tidak menerima.

“Astagfirullah… Kamu ini ngikutin siapa sih? Ampe bisa kayak gitu mikir sama omongannya?” Adnan menoleh dan menatap tidak percaya pada istrinya. Tidak hanya tampilan luar saja yang berbeda, rasanya ucapan Freya pun semakin terasa berani dan berbeda.

“Maaf…” Freya menundukkan pandangan, dia sendiri menyadarinya.

Tak ada lagi perkataan yang membuat mereka berbincang panjang. Hari sudah menjelang sore, mereka memilih pulang kembali kerumah, mengingat kondisi putra putri mereka yang terkapar tertidur pulas di bahu masing-masing.

"Frey...." Adnan menarik lengan Freya.

“Aku bersih-bersih dulu!”

Freya mencoba menjauhi Adnan sebisanya setelah berada dirumah. Dia tidak ingin menyerah sekarang. Sia-sia sudah setahun dia mencoba hidup jauh dari Adnan. “Aku mohon hati… Kita pasti bisa melewatinya! Mungkin, akan ada wanita lain yang bisa membahagiakannya selain aku yang bodoh ini… Huhu!”

Freya menenggelamkan diri dalam bantal dan kembali terisak pilu disana. Sedangkan Adnan, dia bersimpuh menopang tubuhnya di pintu kamar yang Freya tutup sekarang. “Aku akan selalu sabar menunggumu, Freya… Jangan ajarkan aku untuk melepaskanmu, karena aku tidak pernah bisa melakukannya. Bahkan, untuk sekedar melupakan dan membencimu sekalipun aku tak bisa!”

Freya semakin terisak kencang, dia bisa dengan jelas mendengar bagaimana Adnan menyinggung dirinya di balik pintu. Dia tidak mungkin mengakui bahwa akar permasalahan mereka adalah terletak di keuangan Adnan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup mereka. Bisa lepas dari gali lobang tutup lobang saja sudah bersyukur, apalagi Freya merupakan wanita yang mudah merasa kasihan.

Dalam benak Freya, dia tidak ingin membebani suaminya. Padahal, sebelumnya apapun yang jadi keinginan Freya dan kebutuhan pribadinya tercukupi dari gaji yang didapatkan saat dia bekerja. Terlihat egois memang, tetapi Freya tipikal wanita yang lebih senang memiliki hasil dari jerih payahnya sendiri. Sayang, pandangan orang terhadap pekerjaannya yang harus meninggalkan buah hati membuat Freya dilanda rasa bersalah meninggalkan Aluna pada mertuanya. Setelah Freya berhenti bekerja, maka runtuh seluruh pertahanan yang selama ini terlihat baik-baik saja. Di lain sisi, Freya memiliki kelemahan besar. Dia tidak bisa berkomunikasi yang baik dengan suaminya. Perasaannya terlalu takut untuk mengutarakan semua keinginannya pada suaminya. Padahal, Adnan sendiri tidak sekasar atau sekeras yang Freya bayangkan. Pria itu sudah cukup dengan menjadi pria yang tidak pernah mengeluh hal apapun dan tidak menuntut apapun. Kecuali, kata candaan yang selalu keluar tanpa sadar yang berakhir melukai hati istrinya tanpa disadarinya. Freya lebih memilih diam dibanding bertengkar.

Freya kembali ingat, Adnan lebih senang dengan ponselnya. Baginya, apa itu pillow talk dengan pasangan? Bagi Adnan semua hal itu biasa, yang penting bersama-sama istrinya, mau itu hidup bersama atau tinggal bersama. Hal itu benar-benar membuat kesabaran Freya habis rasanya.

“Aku harus bagaimana sekarang?” lirih Freya di sela isak tangisnya.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Nur hikmah

Nur hikmah

uuh.....q thi deritamu frey

2022-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode. 72
59 Episode. 73
60 Episode. 74
61 Episode. 75
62 Episode. 76
63 Episode. 77
64 Episode. 78
65 Episode. 79
66 Episode. 80
67 Episode. 81
68 Episode. 82
69 Episode. 83
70 Episode. 84
71 Episode. 85
72 Episode. 86
73 Episode. 87
74 Episode. 88
75 Episode. 89
76 Episode. 90
77 Episode. 91
78 Episode. 92
79 Episode. 93
80 Episode. 94
81 Episode. 95
82 Episode. 96
83 Episode. 97
84 Episode. 98
85 Episode. 99
86 Episode. 100
87 Episode. 101
88 Episode. 102
89 Episode. 103
90 Episode. 104
91 Episode. 105
92 Episode. 106
93 Episode. 107
94 Episode. 108
95 Episode. 109
96 Episode. 110
97 Episode. 111
98 Episode. 112
99 Episode. 113
100 Episode. 114
101 Episode. 115
102 Episode. 116
103 Episode. 117
104 Episode. 118
105 Episode. 119
106 Episode. 120
107 Episode. 121
108 Episode. 122
109 Episode. 123
110 Episode. 124
111 Episode. 125
112 Episode. 126
113 Episode. 127
114 Episode. 128
115 Episode. 129
116 Episode. 130
117 Episode. 131
118 Episode. 132
119 Episode. 133
120 Episode. 134
121 Episode. 135
122 Episode. 136
123 Episode. 137
124 Episode. 138
125 Episode. 139
126 Episode. 140
127 Episode. 141
128 Episode. 142
129 Episode. 143
130 Episode. 144
131 Episode. 145
132 Episode. 146
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode. 72
59
Episode. 73
60
Episode. 74
61
Episode. 75
62
Episode. 76
63
Episode. 77
64
Episode. 78
65
Episode. 79
66
Episode. 80
67
Episode. 81
68
Episode. 82
69
Episode. 83
70
Episode. 84
71
Episode. 85
72
Episode. 86
73
Episode. 87
74
Episode. 88
75
Episode. 89
76
Episode. 90
77
Episode. 91
78
Episode. 92
79
Episode. 93
80
Episode. 94
81
Episode. 95
82
Episode. 96
83
Episode. 97
84
Episode. 98
85
Episode. 99
86
Episode. 100
87
Episode. 101
88
Episode. 102
89
Episode. 103
90
Episode. 104
91
Episode. 105
92
Episode. 106
93
Episode. 107
94
Episode. 108
95
Episode. 109
96
Episode. 110
97
Episode. 111
98
Episode. 112
99
Episode. 113
100
Episode. 114
101
Episode. 115
102
Episode. 116
103
Episode. 117
104
Episode. 118
105
Episode. 119
106
Episode. 120
107
Episode. 121
108
Episode. 122
109
Episode. 123
110
Episode. 124
111
Episode. 125
112
Episode. 126
113
Episode. 127
114
Episode. 128
115
Episode. 129
116
Episode. 130
117
Episode. 131
118
Episode. 132
119
Episode. 133
120
Episode. 134
121
Episode. 135
122
Episode. 136
123
Episode. 137
124
Episode. 138
125
Episode. 139
126
Episode. 140
127
Episode. 141
128
Episode. 142
129
Episode. 143
130
Episode. 144
131
Episode. 145
132
Episode. 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!