Episode 04

Freya tertidur di ruang tengah rumah sewanya, sayup terdengar salam dari pengasuh juga kedua buah hatinya. “Ya!”

Freya bangkit dengan sesekali mengerjapkan kedua matanya. Dia membuka pintu rumah segera dalam keadaan setengah sadar. “Loh kok udah pulang?”

“Iya, Bu… Kata Bapak dia ada urusan kerjaan…”

“Owh…”

Mendengar penjelasan singkat Wulan, Freya hanya merespon dengan mengangguk-angguk kepala, lantas dia menolong pengasuhnya membawa beberapa perlengkapan dan oleh-oleh yang dikirimkan Adnan juga ibunya.

“Kakak mau mandi sekalian?” tawar Freya pada putrinya.

“Iya Buna… Panaaas!” Aluna merebahkan dirinya di karpet depan meja televisi. Freya terlihat terkekeh dan membantu menyiapkan kebutuhan putri sulungnya.

“Tadi gimana ketemu Baba?” tanya Freya seperti biasa seolah tengah mengintrogasi putra putrinya.

“Seru!” seloroh Aluna bersemangat. “Baba beliin Kakak mainan baru loh! Banyaaak!” Aluna memetakan setiap ucapan yang keluar dari mulut mungilnya. Freya hanya membalas dengan tersenyum tipis, ada rasa nyeri saat menyadari keadaan mereka seperti sekarang ini.

“Kalau Nenek?”

“Sehat! Nenek juga nanya Buna kok gak datang?”

Freya mengacak rambut putrinya, dia kembali terlihat murung. “Kalau Baba, sehat gak Kak?”

“Sehat! Baba cuma sedih, kenapa Buna selalu gak mau ketemu?” ucapan polos putrinya nyaris membuat air mata Freya lolos melompat dari sarangnya.

“Kenapa juga Buna suka gak mau ketemu Baba, kan kasihan Baba… Dia bilang kangen berat sama Buna…”

Melihat reaksi Freya yang terdiam, Aluna ikut terdiam seolah mengerti apa yang jadi kekhawatiran ibunya. “Buna gak kenapa-kenapa, Kak. Kakak sekarang mandi dulu aja ya. Bau acem!” Freya mengalihkan perhatian dengan berkelakar mencium tubuh putrinya dan mencubit lemah hidungnya.

Tak lama Aluna bergegas memasuki kamar mandi dengan riang. Disusul Wulan yang tiba-tiba mendatangi tuannya. “Maaf, Bu…”

“Iya, Lan?”

“Gini, Wulan mau izin pulang ke rumah.”

“Loh, ko dadakan Wulan?”

“Maaf, Bu—” Wulan sedikit menunduk dengan kekehan. “Soalnya tadi pagi Wulan di telpon Dendi. Itu loh Bu adik Wulan nomor dua. Dia mau ujian semester, jadi butuh uang buat daftar ulang gitu lah, Wulan teh gak paham…”

“Ppphhtt!”

Freya bangkit dengan kekehan saat mendengar seksama alasan pengasuh anaknya. “Kamu kan belum gajian, ada uangnya?”

“Alhamdulillah, ada Bu!”

Wulan terlihat sumringah, hal itu membuat Freya begitu bersyukur luar biasa. Dia bisa menyaksikan betapa banyak orang-orang yang seperti Wulan. Dengan ikhlas mereka bekerja untuk pendidikan saudara mereka.

“Sebenernya sih, kurang… Hehe!” Wulan cekikikan dengan menggaruk kepalanya. “Tadinya mau minjem Ibu, tapi… Bapak tadi malah ngasih Wulan amplop loh, Bu! Mana banyak lagi isinya…”

“Hah?”

Penuturan polos Wulan membuat kening Freya berkerut, melihat reaksi Freya, Wulan buru-buru melanjutkan alasannya. “Itu– Si Bapak teh bilang ke Wulan, makasi udah jaga Neng Aluna sama Daffa…”

Freya menatap sanksi pada pengasuhnya. “Kamu ada bilang sesuatu gak sama dia?”

“Sumpah demi Tuhan Ibu… Wulan teh gak ada ngomong apa-apa!”

Dengan logat khas-nya Wulan menjelaskan dengan raut wajah yang sudah pucat. Namun, Freya hanya bisa mendengus kasar. Walau jelas, Freya memiliki perasaan yang tidak enak setelah mendengar pengakuan pengasuhnya.

“Ya udah lah… Tapi, besok kamu balik lagi kan? Senin saya masuk kerja loh…”

“Tenang atuh Bu, pasti Wulan teh balik lagi!”

“Ya udah… Buruan nanti malah keburu malam!”

Freya meninggalkan Wulan dan membiarkan pengasuhnya itu berbenah dengan cepat. Di lain sisi, Freya mencari amplop dan kembali memasukkan sejumlah uang tunai untuk diberikan pada Wulan.

“Bu, Wulan pamit ya!” seru Wulan membut Freya bergegas keluar dari kamarnya.

“Oh, iya… Ini, Lan… Tambahan, siapa tahu mau ngasih si Mbok sekalian…”

“Masya Allah, Tabarakallah, Ibuuu…” Dengan wajah lucunya Wulan merespon haru atas kemurahan hati majikannya. “Wulan kan baru gajian minggu kemarin…”

“Gak apa-apa… Syaratnya, besok pulang!” Dengan berpura-pura mengancam Freya menepuk bahu Wulan.

“Issh, tenang atuh Bu, kan Wulan gak mungkin kabur!”

“Hahaha!”

Keduanya berakhir berkelakar sebelum Wulan benar-benar pamit pulang ke kampungnya yang hanya menghabiskan waktu dua jam dari sana.

***

Malam menjelang, Freya dan kedua buah hatinya tengah menikmati istirahat mereka dengan menonton salah satu serial kartun kesukaan kedua anaknya. Tak berapa lama, sayup terdengar suara seseorang mengucap salam di depan pekarangan rumah mereka.

Perumahan yang menjadi pilihan Freya dalam menyewa rumahnya adalah perumahan yang cukup sepi dengan sistem semi cluster. Hanya berisikan lima rumah dalam satu blok membuat pendengaran terasa awas di tengah hening malam saat seperti sekarang.

Freya kembali menajamkan pendengaran, dia semakin yakin ada orang di balik pagar rumah mereka. Ibu muda itu bangkit meninggalkan kedua putra putrinya yang tengah sibuk masing-masing dengan mainan barunya. Freya ingin memastikan kembali pendengarannya dan benar saja, saat dia mengintip di balik gorden jendela ruang tamu, terlihat siluet seseorang tengah membelakangi pagar rumahnya. Dengan hati-hati Freya keluar rumah dan berencana bertanya keperluan si pria asing itu.

“Maaf, nyari siapa ya?” tanya Freya lemah berusaha sopan.

Pria itu lantas segera berbalik badan, senyum sumringahnya jelas terbaca di wajah yang masih terlihat rupawan itu. Freya yang bisa dengan jelas menatap wajah si pria asing berdiri tegak mematung sulit mengucapkan katanya. ‘Adnan?’

“Assalamualaikum, Frey!” sapa Adnan dengan masih menunjukan senyuman manis yang khas dengan kedua lesung pipit di pipinya.

“Waalaikumussalam,” sahut Freya ketus saat menyadari kecemasannya. “Ada apa kamu kesini?”

‘Ya Tuhan, apa benar dia Freya Anindita, mantan istriku?’ batin Adnan memuji kecantikan istrinya setelah setahun mereka berpisah. ‘Perasaan dulu istriku ini gemuk, meski begitu aku tetap mencintai dia apa adanya. Lantas sekarang—’

Terlihat binar bahagia terpancar dari kedua netranya, sejenak dia memang terpesona akan penampilan Freya yang berubah drastis. Namun, sisi hatinya yang lain jelas membuat dia jengkel setengah mati. ‘Mengapa dia berubah setelah kita berpisah? Untuk siapa dia tunjukan kecantikannya ini?!’

“Jika tidak ada kepentingan silahkan pulang, kamu tidak diterima disini!” ucapan lantang Freya menambah rasa perih dalam benak Adnan. Pria itu mencibir lirih atas respon jahat mantan istrinya itu.

“Aku ingin bertemu dengan anak-anakku tentu saja!” jawab Adnan serius menatap dua manik bening mantan istrinya.

“Heh, kamu sungguh licik ternyata…”

“Hah?”

Kening Adnan mengerut mendengar cibiran sarkas mantan istrinya. Entah bagaimana, semenjak bercerai Freya menjadi wanita yang sangat kasar terhadapnya.

“Kamu memberikan uang suap pada Wulan dan mendapatkan alamat sini, kan?” Freya masih terus menyerang Adnan, dengan tubuh yang tidak bergeming di tempatnya. Wanita itu juga tidak berniat membukakan pintu untuk mantan suaminya.

“Heh… Kamu salah, aku memberikan gadis itu tulus sebagai ucapan terima kasih atas bantuannya menjaga anak-anakku!”

Sudah selama setahun, Adnan berusaha sabar dan memenuhi keinginan istrinya atas perceraian mereka yang tidak masuk akal ini. Namun, semakin lama dia semakin tersiksa. Pria itu jelas tidak bisa jauh dari istri dan kedua buah hatinya. Hidupnya benar-benar terasa hampa, semua kerja kerasnya seolah sia-sia entah untuk ditujukan pada siapa jika bukan untuk anak-anak dan istrinya.

Oleh karenanya, saat dalam perjalanan menjenguk anak-anak seperti biasa. Adnan mendapatkan ide untuk mencari keberadaan Freya. Akhirnya, dia berpura-pura mengatakan ada urusan. Di waktu bersamaan dia mengikuti Wulan saat mereka kembali pulang ke rumah ibunya.

“Apa kamu tidak mau membukakan pintu untukku, Frey? Dingin loh disini!” Adnan mengenyampingkan rasa sakit hatinya. Dia tetap harus teguh dalam pendiriannya menaklukkan kembali hati mantan istrinya itu.

“Heh… Kalau dingin, silahkan anda pulang sekarang!”

“Kamu tega banget sih, Frey!”

“Baba!!”

“Aluna?”

Pekikan Aluna disusul adiknya Daffa membuat Freya menoleh dengan wajah pucatnya. Berbanding terbalik dengan Adnan yang justru bahagia luar biasa. Dia merasa seolah tengah pulang kerja disambut oleh dua buah hati dan istrinya.

“Buna?” Aluna mendekat dan mendongak seolah meminta penjelasan. “Kok Baba gak dibukain pintunya?”

“Ehm…” Inginnya Freya ngotot menolak. Namun, melihat ekspresi penuh harap dari kedua anaknya membuat hatinya luluh juga. Ibu muda itu lantas membuang nafas kesal dan segera membuka pagar untuk mantan suaminya. Adnan terlihat tersenyum nakal menggoda mantan istrinya.

“Terima kasih, Buna!”

"Huh!"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Akira Pratiwie

Akira Pratiwie

msuk kepo mslahnya..smpai ada anak jdi korban broken home..pdhal ayahnya jg baik

2022-09-30

0

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Freya kamu jangan jadi wanita yang bodoh dan lemah

2022-03-21

2

Nur hikmah

Nur hikmah

ayo pepet adnan....jgn mnyerah

2022-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode. 72
59 Episode. 73
60 Episode. 74
61 Episode. 75
62 Episode. 76
63 Episode. 77
64 Episode. 78
65 Episode. 79
66 Episode. 80
67 Episode. 81
68 Episode. 82
69 Episode. 83
70 Episode. 84
71 Episode. 85
72 Episode. 86
73 Episode. 87
74 Episode. 88
75 Episode. 89
76 Episode. 90
77 Episode. 91
78 Episode. 92
79 Episode. 93
80 Episode. 94
81 Episode. 95
82 Episode. 96
83 Episode. 97
84 Episode. 98
85 Episode. 99
86 Episode. 100
87 Episode. 101
88 Episode. 102
89 Episode. 103
90 Episode. 104
91 Episode. 105
92 Episode. 106
93 Episode. 107
94 Episode. 108
95 Episode. 109
96 Episode. 110
97 Episode. 111
98 Episode. 112
99 Episode. 113
100 Episode. 114
101 Episode. 115
102 Episode. 116
103 Episode. 117
104 Episode. 118
105 Episode. 119
106 Episode. 120
107 Episode. 121
108 Episode. 122
109 Episode. 123
110 Episode. 124
111 Episode. 125
112 Episode. 126
113 Episode. 127
114 Episode. 128
115 Episode. 129
116 Episode. 130
117 Episode. 131
118 Episode. 132
119 Episode. 133
120 Episode. 134
121 Episode. 135
122 Episode. 136
123 Episode. 137
124 Episode. 138
125 Episode. 139
126 Episode. 140
127 Episode. 141
128 Episode. 142
129 Episode. 143
130 Episode. 144
131 Episode. 145
132 Episode. 146
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode. 72
59
Episode. 73
60
Episode. 74
61
Episode. 75
62
Episode. 76
63
Episode. 77
64
Episode. 78
65
Episode. 79
66
Episode. 80
67
Episode. 81
68
Episode. 82
69
Episode. 83
70
Episode. 84
71
Episode. 85
72
Episode. 86
73
Episode. 87
74
Episode. 88
75
Episode. 89
76
Episode. 90
77
Episode. 91
78
Episode. 92
79
Episode. 93
80
Episode. 94
81
Episode. 95
82
Episode. 96
83
Episode. 97
84
Episode. 98
85
Episode. 99
86
Episode. 100
87
Episode. 101
88
Episode. 102
89
Episode. 103
90
Episode. 104
91
Episode. 105
92
Episode. 106
93
Episode. 107
94
Episode. 108
95
Episode. 109
96
Episode. 110
97
Episode. 111
98
Episode. 112
99
Episode. 113
100
Episode. 114
101
Episode. 115
102
Episode. 116
103
Episode. 117
104
Episode. 118
105
Episode. 119
106
Episode. 120
107
Episode. 121
108
Episode. 122
109
Episode. 123
110
Episode. 124
111
Episode. 125
112
Episode. 126
113
Episode. 127
114
Episode. 128
115
Episode. 129
116
Episode. 130
117
Episode. 131
118
Episode. 132
119
Episode. 133
120
Episode. 134
121
Episode. 135
122
Episode. 136
123
Episode. 137
124
Episode. 138
125
Episode. 139
126
Episode. 140
127
Episode. 141
128
Episode. 142
129
Episode. 143
130
Episode. 144
131
Episode. 145
132
Episode. 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!