Dimanfaatkan

"Kenapa kamu tega ninggalin aku, Ri? Bukankah kita udah sama-sama berjanji kalo kita akan menikah selepas masa tugasku di puskesmas itu selesai, ha? Kamu jahat Ri!" ucap Yuan, pria ini menangis menjadi-jadi sembari memeluk erat gadis yang kini telah menjadi milik orang lain itu.

Sedangkan Riana hanya diam. Tidak membalas pelukan pria itu. Namun, ia membiarkan pria yang pernah ada di hatinya itu memeluknya. Melepaskan rasa sesak yang dia rasakan. Meluapkan kekesalan yang sedang membelenggu jiwanya. Riana paham, bahwa ini tak mudah. Bahwa ini juga menyakitinya. Menyakiti mereka berdua.

"Maafkan aku, Yuan. Sungguh aku minta maaf!" ucap Riana dalam isak tangisnya. Sebenarnya ia juga tak sanggup berada di situasi seperti ini. Tetapi, apalah daya, Tuhan memilihkan jalan yang lain untuknya. Meminta gadis lugu ini untuk menjadi ibu sambung dari seorang gadis cilik yang tidak berdosa. Mengabdi pada pria yang sebenarnya membutuhkannya tetapi tidak menginginkannya.

"Kenapa kamu pasrah begitu saja pada takdirmu, Ri. Harusnya kamu ngomong ke aku, apa masalahmu sebenarnya," ucap Yuan menyesal.

"Hutang ayahku puluhan juta, Yuan. Adikku butuh obat untuk kelangsungan hidupnya. Dia juga harus menatap masa depannya. Agar tidak sepertiku. Aku harus bagaimana? Sebagai anak tertua aku harus bagaimana?" tanya Riana pada Yuan yang terlihat menyesal dengan keputusan yang ia buat.

"Pokoknya aku nggak rela dengan pernikahan tak masuk akalmu ini, Ri. Aku akan merebutmu darinya. Aku akan buktikan, bahwa aku lebih baik dari pria itu!" ancam Yuan, sembari menatap tajam ke arah gadis yang sangat dicintainya itu.

"Kamu jangan bodoh, Yuan. Setelah aku lepas darinya, statusku sudah lain, aku sudah dicap janda. Apa kamu mau menikah dengan janda." Riana jadi geram, sebab Yuan sama sekali tak bisa mengerti perasaannya.

"Kamu pikir aku peduli. Kamu ... adalah milikku. Calon istriku. Aku tidak peduli meskipun aku harus melawan dunia. Ingat baik-baik Ri, cintaku padamu tidak main-main. Jadi kamu jangan pernah berpikir untuk main-main. Kita lihat saja nanti, aku pasti bisa membawamu ke dalam pelukanku lagi!" ancam Yuan penuh penekanan. Sebab ia memang tak main-main. Tak main-main dengan hatinya. Tak pernah berpikir main-main dengan cintanya.

Yuan tak ingin berdebat dengan Riana yang saat ini sedang menangis pilu. Ia pun memilih meninggalkan gadis ini sendiri. Pria ini memilih menghindar dari situasi yang bisa menyulut kenekatannya. Sebab ia tahu batasan emosi yang ia miliki.

Yuan takut tak bisa mengendalikan emosi yang kini sedang menyelimuti hatinya. Sebab ia terlalu mencintai Riana.

***

Di sudut ruang yang lain, pertemuan Riana dengan sang kekasih tak di sia-siakan oleh seseorang yang memang menunggu momen ini.

Siapa lagi kalau bukan Yuta. Ia pun meminta seseorang untuk membuntuti Riana. Meminta orang-orang itu untuk memfoto apa yang telah Riana lakukan di belakang Langit. Ia yakin jika suatu saat nanti foto-foto itu pasti pasti berguna untuk menjatuhkan Riana.

Baik di hadapan mertuanya ataupun di hadapan sang suami sendiri.

Yuta tersenyum sinis ketika melihat hasil foto yang dikirimkan oleh orang-orang suruhannya. Keyakinannya bertambah ketika salah satu foto menunjukkan Riana dan pria itu seperti sedang berciuman.

"Wow!" pekik Yuta senang.

Beberapa kali wanita ini tertawa lepas. Kegirangan, seperti sedang mendapatkan hadiah.

Kesenangan Yuta mengundang rasa penasaran Langit yang saat itu datang tanpa Yuta sadari. Lalu, karena penasaran, Langit pun mengintip apa yang saat ini sedang mengalihkan perhatian sang istri. Sampai tak menyadari kedatangannya.

"Apa itu?" tanya Langit tiba-tiba. Spontan Yuta pun terdiam dan menatap sang suami dengan wajah terkejut.

"Apa itu?" ucap Langit mengulang pertanyaannya, sebab ia penasaran.

Yuta tak berkutik. Ia pun menyerahkan ponselnya pada Langit.

Langit pun mengambil ponsel tersebut dan melihat satu persatu foto yang ada di laman ponsel tersebut.

Langit diam, bergeming tanpa kata. Namun, emosinya tiba-tiba memuncak. Rasanya harga dirinya terinjak-injak. Entahlah, saat ini yang ia rasakan hanya tidak terima. Tidak terima jika wanita yang ia nikahi itu di sentuh oleh pria lain. Sebab ia merasa, Riana adalah haknya. Hanya dia yang boleh memeluk wanita itu. Menyentuh wanita itu. Apapun yang terjadi. Langit tidak tahu, kenapa perasaan itu tiba-tiba muncul. Sehingga tanpa ia sadari perasaan itu memunculkan sebuah niat untuk membuat Riana jera.

"Papi oke?" tanya Yuta, ketika melihat suaminya terdiam, setelah melihat foto tersebut.

"Oke, Papi tidak masalah," jawabnya enteng. Lalu, untuk menghindari kecurigaan Yuta akan kecemburuan nya pada Riana, Langit pun membohongi sang istri dan membawa wanita itu ke ranjang. Mengajaknya berciuman seperti biasa. Seperti malam-malam sebelumnya. Langit memang selalu memberikan hadiah itu ketika Yuta hendak tidur. Agar wanita itu merasa bahagia dan semangat untuk sembuh.

"Udah malam, tidurlah!" ucap Langit sembari mengelus rambut sang istri. Serta mendekapnya dengan manja.

"He em, makasih suamiku. Aku bahagia bisa menjadi istrimu," ucap Yuta sembari mengeratkan pelukannya.

"Aku juga bahagia bisa menjadikanmu ratuku, Sayang. Pejamkan matamu. Jangan pikirkan apapun. Pokoknya kamu harus sembuh, heemm!" pinta Langit sambil mendaratkan bibirnya pada bibir wanita yang memberinya satu putri itu.

Yuta pun mengangguk dan menuruti keinginan pria yang sangat dicintainya itu. Tanpa merasa curiga. Ia pun memejamkan mata. Tak lama kemudian ia pun terlelap dalam dekapan pria tersebut.

Nyatanya, Yuta tidak mengenal Langit sepenuhnya. Tidak bisa membaca keinginan dan siasat licik pria itu. Pria itu sengaja membuatnya tidur karena ia memiliki rencana yang keji pada salah satu orang yang ada di rumah ini. Siapa lagi kalau bukan Riana, istri mudanya. Langit berencana membuat perhitungan dengan gadis itu. Karena berani mempermainkan sumpah setia yang telah mereka ucapkan di depan penghulu kala itu.

Merasa sang istri telah terlelap. Langit pun langsung meninggalkan wanita itu sendiri. Menyelimutinya agar Yuta tetap nyaman dalam tidurnya. Lalu, setelah merasa aman. Ia pun segera menjalankan niatnya.

Sebelum mendatangi Riana, tak lupa, Langit juga memastikan bahwa Minah telah tidur. Sehingga tidak menyadari apa yang akan ia lakukan pada Riana.

Setelah merasa aman, Langit pun langsung masuk ke kamar Riana tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Riana yang saat itu sedang memainkan gawainya, tentu saja terkejut. Spontan gadis cantik ini pun langsung beranjak dari ranjang dan berdiri tegak tanpa kata. Menunduk tanpa berani menatap pria yang kini sedang menatapnya dengan tatapan penuh kebencian

"Ke kamarku sekarang! Aku ingin bicara sesuatu denganmu!" perintah Langit tanpa basa-basi.

Tanpa rasa curiga, Riana pun langsung menuruti perintah pria itu. Karena Riana tahu, resiko yang akan ia dapat jika sampai berani membantah apa yang Langit perintahkan.

Bersambung...

Makasih yang udah kasih dukungan😘😘

Terpopuler

Comments

Fhebrie

Fhebrie

mau di orawanin kayaknya habis merasakan keprawanan langit trs nyesel kayaknya

2022-08-03

0

FeVey

FeVey

lagi2 nasib anak tertua selalu mesti berkorban......
apakah ini termasuk takdir kalau anak tertua itu harus berkorban.

2022-02-18

0

Iffa Aning Rumtyas

Iffa Aning Rumtyas

goool🤣🤣

2021-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Desakkan Orang Tua
2 Terpaksa Menerima
3 Bukan Inginku
4 Meski Bukan Pernikahan Impian
5 Hinaan Menyakitkan
6 Semakin Parah
7 Tak Menyangka
8 Menjaga Posisi
9 Seharusnya
10 Tak Ada Pilihan Lain
11 Namanya Hati
12 Akal Busuk Yuta
13 Tuduhan Menyakitkan
14 Berusaha Kuat
15 Serba Salah
16 Pemikiran Bodoh
17 Mengalah
18 Sebuah Pilihan
19 Dimanfaatkan
20 Hilang
21 Memutuskan Pergi
22 Ketulusan Hati Riana
23 Shock
24 Penyesalan Mertua
25 Harga Mati
26 Penyesalan Tak Guna
27 Sebuah Tamparan Mematikan
28 Keputusan Terbaik
29 Ternyata
30 Luka di atas Kecewa
31 Yuta Tak Tinggal Diam
32 Kecurigaan Minah
33 Terserang Virus Bucin
34 Mencari Bukti
35 Memastikan
36 Penyesalan
37 Pertolongan tak Terduga
38 Bukti Baru
39 Hampir Ketahuan
40 Keputusan Terbaik
41 Mengikuti Alur
42 Sebuah Misi
43 Berhasil
44 Berhasil (2)
45 Luka di Atas Rasa
46 Keinginan
47 Ingin Lebih Baik
48 Rencana Jahat
49 Ikatan Batin
50 Saling Membalas
51 Harus Tegas
52 Rasa
53 Terlambat
54 Tanpa Sadar Telah Terikat
55 Kabar Gembira Untuk Riana
56 Berbanding Terbalik
57 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
58 Adu Kelicikan
59 Bayangan Pengganggu
60 Niat Baik Riana
61 Teringat Sesuatu
62 Sebab Akibat
63 Apa Maumu?
64 Risalah Hati
65 Pertolongan Tuhan
66 Teledor
67 Namanya juga Suami Istri
68 Keteledoran Membawa Berkah
69 Keputusan
70 Tamparan Untuk Langit
71 Mustajabnya Doa Seorang istri
72 Keinginan Hati
73 Jalan Keluar
74 Roda Berputar
75 Seseorang di Balik Kesalahpahaman
76 Dugaan
77 Solusi
78 Rencana Balas Dendam
79 Sebuah Harga Diri
80 Beda Pandangan
81 Tidak Menyangka
82 Merasa Dijebak
83 Pasrah
84 Tetap Harus Dijalani
85 Cemburu tanpa Alasan
86 Sebuah Harapan
87 Suara Itu
88 Seperti Mimpi
89 Dia dan Hatiku
90 Wanita Bercadar
91 Bertemu Mertua
92 Terlanjur Basah
93 Cara Licik Langit Meluluhkan Riana
94 Pertengkaran Manis
95 Terjerat Jaring Cinta
96 Tersadar
97 Terciduk
98 Bom Waktu
99 Hadapi
100 Beban Riana
101 Entahlah
102 Diam-diam Mencari Bukti
103 Main Insting
104 Kepercayaan yang Hilang
105 Mirip
106 Akal Licik
107 Ternyata
108 Perasaan Gila
109 Tidak Akan Putus Asa
110 Adu Cepat
111 Jatuh cinta
112 Cinta itu Ada
113 Kebenaran Tentang Karen
114 Patah Hati Berujung Dendam
115 Termakan Jebakan
116 Kecewa
117 Harusnya
118 Beraksi
119 Bantuan
120 Nasehat Terbaik
121 Titik Terang
122 Cinta dalam Ambisi
123 Saling Curiga
124 Menanti Sebuah Jawaban
125 Kejujuran
126 Keputusan dalam kecurigaan
127 Kabar gembira
128 Dendam Terbalaskan
129 Bukti
130 Aku dan Kamu, Apa Boleh?
131 Ketulusan Hati
132 Ucapan Terima Kasih
133 Rekomendasi Untuk Kalian
134 Rekomendasi untuk kalian
135 Promo Novel
136 Promo Novel dari Sahabat
137 Promo Novel Sahabat
138 Karya Baru
139 Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Desakkan Orang Tua
2
Terpaksa Menerima
3
Bukan Inginku
4
Meski Bukan Pernikahan Impian
5
Hinaan Menyakitkan
6
Semakin Parah
7
Tak Menyangka
8
Menjaga Posisi
9
Seharusnya
10
Tak Ada Pilihan Lain
11
Namanya Hati
12
Akal Busuk Yuta
13
Tuduhan Menyakitkan
14
Berusaha Kuat
15
Serba Salah
16
Pemikiran Bodoh
17
Mengalah
18
Sebuah Pilihan
19
Dimanfaatkan
20
Hilang
21
Memutuskan Pergi
22
Ketulusan Hati Riana
23
Shock
24
Penyesalan Mertua
25
Harga Mati
26
Penyesalan Tak Guna
27
Sebuah Tamparan Mematikan
28
Keputusan Terbaik
29
Ternyata
30
Luka di atas Kecewa
31
Yuta Tak Tinggal Diam
32
Kecurigaan Minah
33
Terserang Virus Bucin
34
Mencari Bukti
35
Memastikan
36
Penyesalan
37
Pertolongan tak Terduga
38
Bukti Baru
39
Hampir Ketahuan
40
Keputusan Terbaik
41
Mengikuti Alur
42
Sebuah Misi
43
Berhasil
44
Berhasil (2)
45
Luka di Atas Rasa
46
Keinginan
47
Ingin Lebih Baik
48
Rencana Jahat
49
Ikatan Batin
50
Saling Membalas
51
Harus Tegas
52
Rasa
53
Terlambat
54
Tanpa Sadar Telah Terikat
55
Kabar Gembira Untuk Riana
56
Berbanding Terbalik
57
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
58
Adu Kelicikan
59
Bayangan Pengganggu
60
Niat Baik Riana
61
Teringat Sesuatu
62
Sebab Akibat
63
Apa Maumu?
64
Risalah Hati
65
Pertolongan Tuhan
66
Teledor
67
Namanya juga Suami Istri
68
Keteledoran Membawa Berkah
69
Keputusan
70
Tamparan Untuk Langit
71
Mustajabnya Doa Seorang istri
72
Keinginan Hati
73
Jalan Keluar
74
Roda Berputar
75
Seseorang di Balik Kesalahpahaman
76
Dugaan
77
Solusi
78
Rencana Balas Dendam
79
Sebuah Harga Diri
80
Beda Pandangan
81
Tidak Menyangka
82
Merasa Dijebak
83
Pasrah
84
Tetap Harus Dijalani
85
Cemburu tanpa Alasan
86
Sebuah Harapan
87
Suara Itu
88
Seperti Mimpi
89
Dia dan Hatiku
90
Wanita Bercadar
91
Bertemu Mertua
92
Terlanjur Basah
93
Cara Licik Langit Meluluhkan Riana
94
Pertengkaran Manis
95
Terjerat Jaring Cinta
96
Tersadar
97
Terciduk
98
Bom Waktu
99
Hadapi
100
Beban Riana
101
Entahlah
102
Diam-diam Mencari Bukti
103
Main Insting
104
Kepercayaan yang Hilang
105
Mirip
106
Akal Licik
107
Ternyata
108
Perasaan Gila
109
Tidak Akan Putus Asa
110
Adu Cepat
111
Jatuh cinta
112
Cinta itu Ada
113
Kebenaran Tentang Karen
114
Patah Hati Berujung Dendam
115
Termakan Jebakan
116
Kecewa
117
Harusnya
118
Beraksi
119
Bantuan
120
Nasehat Terbaik
121
Titik Terang
122
Cinta dalam Ambisi
123
Saling Curiga
124
Menanti Sebuah Jawaban
125
Kejujuran
126
Keputusan dalam kecurigaan
127
Kabar gembira
128
Dendam Terbalaskan
129
Bukti
130
Aku dan Kamu, Apa Boleh?
131
Ketulusan Hati
132
Ucapan Terima Kasih
133
Rekomendasi Untuk Kalian
134
Rekomendasi untuk kalian
135
Promo Novel
136
Promo Novel dari Sahabat
137
Promo Novel Sahabat
138
Karya Baru
139
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!