Akal Busuk Yuta

Beberapa hari berlalu, Riana tetap menjalankan tugasnya sebagai pengasuh Ara dengan sangat baik. Langit juga tak mempermasalahkan keberadaannya sekarang. Karena, sejatinya pria ini juga merasa terbantu dengan adanya wanita itu. Wanita yang dibenci oleh hati dan pikirannya.

Namun, meskipun Riana sudah bersikap sangat baik. Sangat sayang pada baby Ara, tetap saja, ia masih belum percaya sepenuhnya pada wanita yang ia nikahi beberapa bulan yang lalu itu. Langit masih mengawasi gerak-gerik Riana. Bahkan tanpa sepengetahuan Riana, Langit memasang CCTV di kamar Ara. Di beberapa sudut ruangan dan juga tepat di depan kamar milik istri mudanya itu. Bermaksud mempermudah dirinya untuk memantau gerak-gerik Riana di rumahnya.

Seperti hari ini, Langit tak bisa membawa Riana dan Ara ikut bersamanya. Sebab, ada rapat penting yang mengharuskan ia untuk meninggalkan mereka. Tetapi, itu tak serta merta membuat pria ini melupakan tanggung jawabnya terhadap putri kecilnya. Ia tetap memantau di sela-sela kesibukannya. Bahkan ia juga beberapa kali menelpon orang rumah, menanyakan apakah dia bidadari yang ada di rumahnya tersebut aman. Aman dari Riana. Karena, dalam pikiran Langit, Riana adalah wanita yang patut diwaspadai.

***

Di seberang sana, kabar tentang kedekatan Ara dan juga menantu baru mereka membuat Dayat dan Nana bahagia. Bagaimana tidak? Itu memang tujuan mereka. Dalam kebahagiaan itu, mereka berharap, Langit akan segera menyadari ketulusan hati istri keduanya itu. Dan mau membuka hatinya untuk wanita yang mereka pilihkan untuk putra semata wayang mereka.

Namun sayang, tidak semua orang menyukai Kedekatan Riana dengan Ara menjadikan. Nyatanya, ibu bandung gadis cilik itu cemburu. Sehingga membuat wanita itu menyusun rencana untuk menyakiti, serta mengusir wanita itu dari rumahnya. Bagaimana Yuta tidak bersikap demikian? Sang suami sering bercengkrama dengan wanita itu. Belum lagi ia harus menyaksikan senyum Riana ketika bersanda gurau dengan bayinya. Sungguh itu adalah kenyataan yang menyesakkan bagi wanita ini.

"Minahhhhh!" teriak Yuta marah.

Di lantai bawah, Minah terlihat gugup. Karena saat ini dia sedang memasak.

"Ya Tuhan! Apa lagi sih?" gerutu Minah.

"Sabar, Bi, memang nggak gampang ngadepin orang sakit. Yang sabar, udah bibi datengin gi. Biar saya yang nglanjutin," ucap Riana, langsung mengambil alih pekerjaan Minah. Tak lupa ia pun membawa kereta bayi milik Ara agar ke dapur tersebut. Sebab Ara sekarang adalah tanggung jawabnya. Riana tak mungkin meninggalkan bayi itu tidur sendirian di kamar.

***

Di dalam kamar mewah itu, terlihat Yuta sedang memarahi perawatnya. Karena dinilai tidak becus mengurus dan juga membuatkan makanan untuknya.

"Minah, suruh gadis bodoh ini keluar dari rumah ini. Ini adalah pesangon untuknya, pastikan dia tidak kembali lagi ke rumah ini. Kamu dengar Minah!" ucap Yuta dengan penuh amarah.

"Ba-baik, Nyonya," jawab Minah sembari menarik tangan perawat yang sedah enam bulan ini bekerja padanya.

"Tunggu, Bi!" gadis perawat itu masih berusaha membela diri. Baginya, keputusan Yuta sangat tidak adil. Selama ini dia selalu bekerja dengan baik menurutnya. Menurut orang-orang yang ada di sekitarnya. Lalu, kenapa sekarang Yuta menuduhnya tidak berguna.

"Ada apa lagi ha? Sudah kubilang kamu dipecat ya dipecat. Mau apa lagi kamu?" emosi Yuta makin tak terbendung. Namun, si gadis perawat itu masih belum mau menyerah.

"Maaf, Nyonya. Sungguh, saya tidak tahu kesalahan saya. Kenapa anda tega sekali memecat saya?" tanya gadis itu.

"Minah! Tutup mulut gadis bodoh ini. Bawa dia pergi jika tidak akan kupukul dia," ancam Yuta. Kembali wanita ini marah dan melempar gelas kaca yang ada di dalam gengamannya. Terang saja kedua asisten itu pun kalang kabut.

Minah yang sudah sudah di wanti-wanti oleh Langit agar menjaga emosi Yuta, akhirnya memilih membawa gadis perawat itu keluar dari kamar sang majikan. Tentu saja Minah tak ingin mengambil resiko. Pin dengan gadis itu. Meskipun jujur ia masih belum terima dengan aksi pemecatan sepihak. Sungguh ini tidak adil baginya.

"Aku akan memesan taksi untukmu. Maakan Bibi karena tak mampu belain kamu," ucap Minah pada gadis yang bekerja sebagai perawat Yuta itu.

"Nggak pa-pa, Bi. Setelah ku pikir-pikir bagus juga aku dipecat. Aku juga udah capek ngerawat orang yang nggak tahu terima kasih seperti nyonya. Masih mending non kita yang baru. Tutur katanya lembut. Nggak pernah nyuruh-nyuruh. Nggak pelit lagi," jawab gadis itu sembari merapikan barang-barangnya.

"Hussst, jangan ngomong sembarangan. Nanti kedengeran aden," balas Minah sambil celingukan. Memastikan jangan sampai ada yang mendengar perbincangan mereka.

"Udah, ah Bi ... saya pamit. Semoga Bibi nggak mengalami hal seperti saya. Sehat-sehat ya Bi. Assalamu'alaikum," ucap gadis perawat itu seraya beranjak dari tempatnya berpijak saat ini.

"Waalaikum salam," Minah yang tak tega melepas kepergian gadis itu hanya bisa mengelus dada. Wanita paruh baya ini bingung, sebenarnya apa yang diinginkan wanita pesakitan itu.

***

Di dalam kamarnya, Yuta terlihat tersenyum puas. Satu persatu rencananya telah ia jalankan. Pertama ia telah menipu Lani sehingga babysityer yang mengasuh anaknya itu berhenti. Supaya ia bisa memberi Riana pekerjaan. Yaitu mengasuh bayinya. Tanpa membayar gaji.

Sekarang, ia memecat perawatnya. Agar ia juga bisa menyiksa Riana dengan segala pekerjaan rumah.

Yuta menahan sengaja melakukan ini semua. Sebab hanya inilah cara paling efektif menurut untuk membuat gadis itu tidak betah dan pergi dari rumahnya tanpa ia mengusirnya. Tanpa ia harus bersusah payah meminta pada Langit untuk menceraikan gadis yang ia anggap sebagai benalu dalam rumah tangganya itu.

"Ini adalah awal dari mimpi burukmu, Riana. Jangan panggil aku Yuta kalo aku nggak bisa bikin hidupmu seperti di neraka!" ancam Yuta dalam senyum sinis nya.

Tak lupa, ia juga kembali menyusun rencana untuk menjadikan Riana sebagai budaknya. Tanpa disadari oleh Langit. Tanpa disadari oleh kedua mertuanya. Dan yang paling penting adalah Riana itu sendiri. Jangan sampai gadis itu menyadari rencana jahatnya. Agar ia bisa menguasai Langit kembali tanpa campur tangan kedua orang tuanya.

***

Di sisi lain, Riana yang melihat kepergian sang perawat itu pun bingung. Lalu ia pun bertanya pada Minah. Selalu kepala dan penanggung jawab para asisten rumah tangga di rumah ini.

"Minah, ada apa? Kok mbak Siti bawa-bawa tas?" tanya Riana heran.

"Siti sudah dipecat sama nyonya, Non!" jawab Minah jujur.

"Loh kenapa?" Riana semakin heran.

"Nggak tahu, Non. Katanya sih nggak becus. Tapi nggak ngerti saya, nggak becus nya itu dalam hal apa. Ya saya sih ngerti kalo orang sakit kan, labil. Emosinya suka naik turun. Tapi kan nggak gitu juga kali, Non!" ucap Minah, raut wajah wanita paruh baya itu terlihat sedih.

"Yang sabar ya, Bi. Semoga ibu Yuta segera sembuh dan semua bisa kembali berjalan dengan normal," ucap Riana menenangkan.

Jujur, Riana sendiri juga tak habis pikir. Kenapa setelah kehadirannya, masalah selalu datang. Padahal jika dipikir-pikir, semua bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Bisa didiskusikan dengan tutur kata yang baik. Kenapa harus seanarkis ini? Riana masih berusaha menganalisis keadaan, apa yang sebenarnya yang diinginkan oleh orang-orang yang ada di dalam rumah ini.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Tini Jifi

Tini Jifi

masih untung istri yang dah sakit, sakitan g di cerei sama suami galak lg

2022-11-12

0

Winar hasan

Winar hasan

gila ya ...udah tau sakit bukan nya mmperbaiki diri malah mkin jadi...

2022-07-23

0

Marlida Yusuf

Marlida Yusuf

Riana yang bodoh mau bertahan

2022-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Desakkan Orang Tua
2 Terpaksa Menerima
3 Bukan Inginku
4 Meski Bukan Pernikahan Impian
5 Hinaan Menyakitkan
6 Semakin Parah
7 Tak Menyangka
8 Menjaga Posisi
9 Seharusnya
10 Tak Ada Pilihan Lain
11 Namanya Hati
12 Akal Busuk Yuta
13 Tuduhan Menyakitkan
14 Berusaha Kuat
15 Serba Salah
16 Pemikiran Bodoh
17 Mengalah
18 Sebuah Pilihan
19 Dimanfaatkan
20 Hilang
21 Memutuskan Pergi
22 Ketulusan Hati Riana
23 Shock
24 Penyesalan Mertua
25 Harga Mati
26 Penyesalan Tak Guna
27 Sebuah Tamparan Mematikan
28 Keputusan Terbaik
29 Ternyata
30 Luka di atas Kecewa
31 Yuta Tak Tinggal Diam
32 Kecurigaan Minah
33 Terserang Virus Bucin
34 Mencari Bukti
35 Memastikan
36 Penyesalan
37 Pertolongan tak Terduga
38 Bukti Baru
39 Hampir Ketahuan
40 Keputusan Terbaik
41 Mengikuti Alur
42 Sebuah Misi
43 Berhasil
44 Berhasil (2)
45 Luka di Atas Rasa
46 Keinginan
47 Ingin Lebih Baik
48 Rencana Jahat
49 Ikatan Batin
50 Saling Membalas
51 Harus Tegas
52 Rasa
53 Terlambat
54 Tanpa Sadar Telah Terikat
55 Kabar Gembira Untuk Riana
56 Berbanding Terbalik
57 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
58 Adu Kelicikan
59 Bayangan Pengganggu
60 Niat Baik Riana
61 Teringat Sesuatu
62 Sebab Akibat
63 Apa Maumu?
64 Risalah Hati
65 Pertolongan Tuhan
66 Teledor
67 Namanya juga Suami Istri
68 Keteledoran Membawa Berkah
69 Keputusan
70 Tamparan Untuk Langit
71 Mustajabnya Doa Seorang istri
72 Keinginan Hati
73 Jalan Keluar
74 Roda Berputar
75 Seseorang di Balik Kesalahpahaman
76 Dugaan
77 Solusi
78 Rencana Balas Dendam
79 Sebuah Harga Diri
80 Beda Pandangan
81 Tidak Menyangka
82 Merasa Dijebak
83 Pasrah
84 Tetap Harus Dijalani
85 Cemburu tanpa Alasan
86 Sebuah Harapan
87 Suara Itu
88 Seperti Mimpi
89 Dia dan Hatiku
90 Wanita Bercadar
91 Bertemu Mertua
92 Terlanjur Basah
93 Cara Licik Langit Meluluhkan Riana
94 Pertengkaran Manis
95 Terjerat Jaring Cinta
96 Tersadar
97 Terciduk
98 Bom Waktu
99 Hadapi
100 Beban Riana
101 Entahlah
102 Diam-diam Mencari Bukti
103 Main Insting
104 Kepercayaan yang Hilang
105 Mirip
106 Akal Licik
107 Ternyata
108 Perasaan Gila
109 Tidak Akan Putus Asa
110 Adu Cepat
111 Jatuh cinta
112 Cinta itu Ada
113 Kebenaran Tentang Karen
114 Patah Hati Berujung Dendam
115 Termakan Jebakan
116 Kecewa
117 Harusnya
118 Beraksi
119 Bantuan
120 Nasehat Terbaik
121 Titik Terang
122 Cinta dalam Ambisi
123 Saling Curiga
124 Menanti Sebuah Jawaban
125 Kejujuran
126 Keputusan dalam kecurigaan
127 Kabar gembira
128 Dendam Terbalaskan
129 Bukti
130 Aku dan Kamu, Apa Boleh?
131 Ketulusan Hati
132 Ucapan Terima Kasih
133 Rekomendasi Untuk Kalian
134 Rekomendasi untuk kalian
135 Promo Novel
136 Promo Novel dari Sahabat
137 Promo Novel Sahabat
138 Karya Baru
139 Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Desakkan Orang Tua
2
Terpaksa Menerima
3
Bukan Inginku
4
Meski Bukan Pernikahan Impian
5
Hinaan Menyakitkan
6
Semakin Parah
7
Tak Menyangka
8
Menjaga Posisi
9
Seharusnya
10
Tak Ada Pilihan Lain
11
Namanya Hati
12
Akal Busuk Yuta
13
Tuduhan Menyakitkan
14
Berusaha Kuat
15
Serba Salah
16
Pemikiran Bodoh
17
Mengalah
18
Sebuah Pilihan
19
Dimanfaatkan
20
Hilang
21
Memutuskan Pergi
22
Ketulusan Hati Riana
23
Shock
24
Penyesalan Mertua
25
Harga Mati
26
Penyesalan Tak Guna
27
Sebuah Tamparan Mematikan
28
Keputusan Terbaik
29
Ternyata
30
Luka di atas Kecewa
31
Yuta Tak Tinggal Diam
32
Kecurigaan Minah
33
Terserang Virus Bucin
34
Mencari Bukti
35
Memastikan
36
Penyesalan
37
Pertolongan tak Terduga
38
Bukti Baru
39
Hampir Ketahuan
40
Keputusan Terbaik
41
Mengikuti Alur
42
Sebuah Misi
43
Berhasil
44
Berhasil (2)
45
Luka di Atas Rasa
46
Keinginan
47
Ingin Lebih Baik
48
Rencana Jahat
49
Ikatan Batin
50
Saling Membalas
51
Harus Tegas
52
Rasa
53
Terlambat
54
Tanpa Sadar Telah Terikat
55
Kabar Gembira Untuk Riana
56
Berbanding Terbalik
57
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
58
Adu Kelicikan
59
Bayangan Pengganggu
60
Niat Baik Riana
61
Teringat Sesuatu
62
Sebab Akibat
63
Apa Maumu?
64
Risalah Hati
65
Pertolongan Tuhan
66
Teledor
67
Namanya juga Suami Istri
68
Keteledoran Membawa Berkah
69
Keputusan
70
Tamparan Untuk Langit
71
Mustajabnya Doa Seorang istri
72
Keinginan Hati
73
Jalan Keluar
74
Roda Berputar
75
Seseorang di Balik Kesalahpahaman
76
Dugaan
77
Solusi
78
Rencana Balas Dendam
79
Sebuah Harga Diri
80
Beda Pandangan
81
Tidak Menyangka
82
Merasa Dijebak
83
Pasrah
84
Tetap Harus Dijalani
85
Cemburu tanpa Alasan
86
Sebuah Harapan
87
Suara Itu
88
Seperti Mimpi
89
Dia dan Hatiku
90
Wanita Bercadar
91
Bertemu Mertua
92
Terlanjur Basah
93
Cara Licik Langit Meluluhkan Riana
94
Pertengkaran Manis
95
Terjerat Jaring Cinta
96
Tersadar
97
Terciduk
98
Bom Waktu
99
Hadapi
100
Beban Riana
101
Entahlah
102
Diam-diam Mencari Bukti
103
Main Insting
104
Kepercayaan yang Hilang
105
Mirip
106
Akal Licik
107
Ternyata
108
Perasaan Gila
109
Tidak Akan Putus Asa
110
Adu Cepat
111
Jatuh cinta
112
Cinta itu Ada
113
Kebenaran Tentang Karen
114
Patah Hati Berujung Dendam
115
Termakan Jebakan
116
Kecewa
117
Harusnya
118
Beraksi
119
Bantuan
120
Nasehat Terbaik
121
Titik Terang
122
Cinta dalam Ambisi
123
Saling Curiga
124
Menanti Sebuah Jawaban
125
Kejujuran
126
Keputusan dalam kecurigaan
127
Kabar gembira
128
Dendam Terbalaskan
129
Bukti
130
Aku dan Kamu, Apa Boleh?
131
Ketulusan Hati
132
Ucapan Terima Kasih
133
Rekomendasi Untuk Kalian
134
Rekomendasi untuk kalian
135
Promo Novel
136
Promo Novel dari Sahabat
137
Promo Novel Sahabat
138
Karya Baru
139
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!