Sebuah Pilihan

Seminggu berlalu sejak kejadian mengerikan itu, Riana tidak mau bertemu dengan sang suami. Tentu saja ia trauma. Ia takut kalau Langit akan bertindak anarkis lagi padanya. Memukulnya tanpa belas kasihan.

Jika Langit ingin bertemu atau bermain dengan baby Ara, Riana memilih untuk meminta Minah mengantarkannya ke kamar pria jahat itu. Pun dengan Langit. Jika ia ingin mengembalikan baby Ara kepada pengasuhnya, maka ia memilih meminta Minah untuk mengembalinannya. Begitu seterusnya.

Hari ini, Oma Nana sedang tidak ada kerjaan. Ia pun menyempatkan diri untuk datang ke rumah sang cucu. Berniat membawa gadis cilik itu ke rumahnya. Sebelum nanti kegiatan padat akan mengisi hari-harinya.

Mendengar ibu mertuanya hendak datang dan ingin menjemput Ara, Riana pun segera mempersiapkan baby cantik itu. Beserta perlengkapannya sekali. Riana begitu teliti dalam segala hal, termasuk pekerjaan barunya.

Kini Riana telah berada di ruang tamu bersama baby Ara dan juga Yuta. Sedang menunggu Oma Nana datang.

Tak ada pembicaraan berarti antara Yuta dan Riana. Mereka sama-sama diam. Berbicara pada batin masing-masing. Sehingga suasana kaku pun terjadi di sini.

Yuta sibuk dengan gawainya, sedangkan Riana terus bercengkrama dengan baby Ara. Yang saat ini sudah bisa mengucapkan sepatah dua patah kata. Tertawa bahagia. Terlihat sangat-sangat menggemaskan.

Beberapa kali Yuta melirik sang putri dan juga madunya. Kebencian kembali tubuh di hati wanita tersebut. Sebab yang ia tahu, Riana hanya berpura-pura saja bersikap demikian. Membuat Yuta muak.

"Pantesan mama suka sama kamu, kamu begitu pandai memerankan peranmu. Dasar rubah betina!" umpat Yuta kesal, tiba-tiba.

Seketika Riana diam. Sebenarnya ingin sekali ia membalas umpatan itu. Tetapi, ia ingat bahwa ia harus tetap menjaga emosi Yuta. Agar tetap terkontrol. Sehingga bisa menjaga tekanan darahnya.

Tak berapa lama, Oma Nana pun datang. Tak menunggu waktu lagi, ia pun segera menyapa mereka.

"Hay, semua. Apa kabar?" tanya Nana kepada kedua menantunya.

"Kabar baik, Ma," jawab Yuta, sembari tersenyum sekilas. Sedangakan Riana pu segera berdiri dan menyambut kedatangan ibu mertuanya dengan senyuman bahagia.

"Kamu apa kabar Ria, baik?" tanya Nana dengan senyum khasnya tentunya.

"Ria baik, Ma. Alhamdulillah... Mama gimana, sehat? Papa gimana? " balas wanita ayu ini.

"Mama baik, papamu juga baik. Sekarang lagi di Kanada. Makanya mama kesepian, mau culik baby cantik ini. Eeee, dia ketawa. Dasar anak jelek! Tahu ya Oma mau jemput ya ha?" ucap Nana sembari menggelitik dada baby Ara. Gadis cilik itu pun tertawa bahagia.

Tak dipungkiri bahwa tawa Ara adalah obat tersendiri untuk Riana. Obat untuk membalut luka yang diciptakan oleh kedua orang tua gadis cilik itu. Riana tahu kalau dia memang salah, tapi setidaknya tidak adalah toleransi untuk kesalahan itu. Toh dia juga tidak bertindak yang merugikan mereka. Justru, jika diingat, ia malah banyak membantu di rumah ini. Karena tujuannya masuk ke rumah ini memang membantu.

Riana bukanlah wanita yang tak tahu adab. Tak mungkin baginya, membiarkan sang ibu mertua pulang dengan perut kosong. Sebelum beliau pulang, Riana pun menyempatkan diri untuk menyiapkan makan untuk beliau.

Perasaan Nana sebagai ibu mertua pun senang. Ia semakin percaya bahwa Riana pasti bisa membahagiakan anaknya. Terlebih untuk Ara, dari aroma bicah cilik itu saja, Nana sudah tahu bahwa Riana adalah gadis pembersih dan bisa merawat Ara dengan baik. Badan Ara juga selalu terlihat sehat, bersih dan ceria.

Sayangnya yang bisa melihat kebaikan Riana hanya Nana dan sang suami. Sedangkan Langit dan Yuta, mereka hanya menganggap Riana tak lebih dari seongok sampah. Namun, penilaian Langit dan Yuta, Riana anggap tak lebih dari ujian baginya. Gadis manis ini selalu menancapkan di dalam ingatannya bahwa ia harus tetap bisa menjalani kehidupannya. Apapun yang terjadi.

***

Keesokan harinya, seperti biasa, Riana sedang mengerjakan rutinasnya. Membantu Minah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Termasuk mencuci, menyetrika dan memasak.

Saat sedang memasak, ponsel Riana berdering. Dengan cepat, gadis cantik ini pun mengambil ponsel tersebut. Ia berpikir yang menghubunginya adalah Nana, mungkin mau bertanya perihal Ara.

Sayangnya dugaannya meleset. Yang menghubunginya adalah Yuan. Yang tak lain adalah kekasihnya.

Riana tak mungkin membiarkan masalah antara dirinya dengan pria itu berlarut-larut. Ia pun memutuskan untuk mengangkat panggilan telepon tersebut. Tentu saja dengan menguatkan mentalnya terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum," sambut Riana dengan perasaan yang sulit ia artikan.

"Waalaikumsalam!" Suara Yuan terdengar lirih. Namun, ada penekanan di sana. Mungkin saat ini, pria ini sedang menahan gejolak yang saat ini sedang mengepungnya.

"Bisa kita bertemu!" pinta Yuan langsung pada pokok permasalahan yang sedang mereka alami.

"Yuan, maafkan aku!" pinta Riana, lembut. Berharap dari suara lembutnya itu, Yuan bisa mengerti perasaannya bahwa saat ini dia pun sedang merasakan penderitaan yang sangat amat, atas keputusannya memutus ikatan cinta mereka secara sepihak.

"Aku tidak butuh maafmu sekarang, Ria. Aku mau kita ketemu dan kamu jelaskan secara langsung, kenapa ini semua bisa terjadi," ucap Yuan dengan emosi yang mulai bisa ia tunjukkan.

"Yuan ...." Riana mulai tak bisa menahan perasaanya. Hatinya teremas. Riana bingung harus berucap apa.

"Aku tak butuh pembelaan mungkin sekarang, Ria! Yang penting temui aku sekarang. Aku tunggu kamu di tempat biasa. Sekarang!" Tak menunggu Riana menjawab perintahnya, Yuan pun langsung menutup panggilan telepon tersebut. Sedangkan Riana hanya bisa menangis bingung.

Riana terdiam sesaat. Memikirkan baik buruknya pertemuan ini. Tetapi, Riana tak bisa lepas tanggung jawab atas komitmen yang telah ia sepakati bersama pria itu. Mau tak mau ia harus tetap mempertanggungjawabkan semua ini.

Beberapa saat berlalu, akhirnya Riana pun memutuskan untuk menemui pria itu. Setidaknya ia bisa menjelaskan kronoligi kenapa ia bisa mengingkari janji. Bukan hanya itu, dalam pertemuan terakhirnya ini, Riana berharap Yuan bisa memahami dan menerima perpisahan ini

Setelah berpamitan dengan Minah, Riana pun segera memesan taksi dan pergi menemui pria itu di tempat yang telah mereka sepakati.

Tak ada niatan lain selain menyelesaikan masalah yang membelenggu mereka. Hanya itu tidak lebih.

Beruntung jalanan tidak sedang macet. Hanya butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke tempat tujuan.

Riana kembali mempersiapkan hatinya. Menemui pria yang jujur masih ia cintai. Namun, perih. Karena tak bisa ia miliki.

"Yuan," panggil Riana ketika sampai tepat di belakang pria itu.

Yuan segera membalikkan tubuh. Melihat seseorang yang memanggilnya adalah sangat kekasih. Yuan pun langsung mendekati dan memeluk wanita cantik ini. Wanita yang sangat ia rindukan. Yuan berjanji tak akan melepaskan Riana. Apapun yang terjadi, ia akan merebut Riana dari pria itu. Karena ia yakin Riana adalah cintanya, jodohnya. Jadi harus tetap ia perjuangkan.

Bersambung...

Makasih atas like komen dan votenya...

Terpopuler

Comments

Tini Jifi

Tini Jifi

mending sama yuan dari pada sama suami jahat

2022-11-13

0

Bunga Syakila

Bunga Syakila

sama yuan aja riana thor

2022-01-01

0

Iffa Aning Rumtyas

Iffa Aning Rumtyas

jujur aja sama juan riana kondisi mu...

2021-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Desakkan Orang Tua
2 Terpaksa Menerima
3 Bukan Inginku
4 Meski Bukan Pernikahan Impian
5 Hinaan Menyakitkan
6 Semakin Parah
7 Tak Menyangka
8 Menjaga Posisi
9 Seharusnya
10 Tak Ada Pilihan Lain
11 Namanya Hati
12 Akal Busuk Yuta
13 Tuduhan Menyakitkan
14 Berusaha Kuat
15 Serba Salah
16 Pemikiran Bodoh
17 Mengalah
18 Sebuah Pilihan
19 Dimanfaatkan
20 Hilang
21 Memutuskan Pergi
22 Ketulusan Hati Riana
23 Shock
24 Penyesalan Mertua
25 Harga Mati
26 Penyesalan Tak Guna
27 Sebuah Tamparan Mematikan
28 Keputusan Terbaik
29 Ternyata
30 Luka di atas Kecewa
31 Yuta Tak Tinggal Diam
32 Kecurigaan Minah
33 Terserang Virus Bucin
34 Mencari Bukti
35 Memastikan
36 Penyesalan
37 Pertolongan tak Terduga
38 Bukti Baru
39 Hampir Ketahuan
40 Keputusan Terbaik
41 Mengikuti Alur
42 Sebuah Misi
43 Berhasil
44 Berhasil (2)
45 Luka di Atas Rasa
46 Keinginan
47 Ingin Lebih Baik
48 Rencana Jahat
49 Ikatan Batin
50 Saling Membalas
51 Harus Tegas
52 Rasa
53 Terlambat
54 Tanpa Sadar Telah Terikat
55 Kabar Gembira Untuk Riana
56 Berbanding Terbalik
57 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
58 Adu Kelicikan
59 Bayangan Pengganggu
60 Niat Baik Riana
61 Teringat Sesuatu
62 Sebab Akibat
63 Apa Maumu?
64 Risalah Hati
65 Pertolongan Tuhan
66 Teledor
67 Namanya juga Suami Istri
68 Keteledoran Membawa Berkah
69 Keputusan
70 Tamparan Untuk Langit
71 Mustajabnya Doa Seorang istri
72 Keinginan Hati
73 Jalan Keluar
74 Roda Berputar
75 Seseorang di Balik Kesalahpahaman
76 Dugaan
77 Solusi
78 Rencana Balas Dendam
79 Sebuah Harga Diri
80 Beda Pandangan
81 Tidak Menyangka
82 Merasa Dijebak
83 Pasrah
84 Tetap Harus Dijalani
85 Cemburu tanpa Alasan
86 Sebuah Harapan
87 Suara Itu
88 Seperti Mimpi
89 Dia dan Hatiku
90 Wanita Bercadar
91 Bertemu Mertua
92 Terlanjur Basah
93 Cara Licik Langit Meluluhkan Riana
94 Pertengkaran Manis
95 Terjerat Jaring Cinta
96 Tersadar
97 Terciduk
98 Bom Waktu
99 Hadapi
100 Beban Riana
101 Entahlah
102 Diam-diam Mencari Bukti
103 Main Insting
104 Kepercayaan yang Hilang
105 Mirip
106 Akal Licik
107 Ternyata
108 Perasaan Gila
109 Tidak Akan Putus Asa
110 Adu Cepat
111 Jatuh cinta
112 Cinta itu Ada
113 Kebenaran Tentang Karen
114 Patah Hati Berujung Dendam
115 Termakan Jebakan
116 Kecewa
117 Harusnya
118 Beraksi
119 Bantuan
120 Nasehat Terbaik
121 Titik Terang
122 Cinta dalam Ambisi
123 Saling Curiga
124 Menanti Sebuah Jawaban
125 Kejujuran
126 Keputusan dalam kecurigaan
127 Kabar gembira
128 Dendam Terbalaskan
129 Bukti
130 Aku dan Kamu, Apa Boleh?
131 Ketulusan Hati
132 Ucapan Terima Kasih
133 Rekomendasi Untuk Kalian
134 Rekomendasi untuk kalian
135 Promo Novel
136 Promo Novel dari Sahabat
137 Promo Novel Sahabat
138 Karya Baru
139 Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Desakkan Orang Tua
2
Terpaksa Menerima
3
Bukan Inginku
4
Meski Bukan Pernikahan Impian
5
Hinaan Menyakitkan
6
Semakin Parah
7
Tak Menyangka
8
Menjaga Posisi
9
Seharusnya
10
Tak Ada Pilihan Lain
11
Namanya Hati
12
Akal Busuk Yuta
13
Tuduhan Menyakitkan
14
Berusaha Kuat
15
Serba Salah
16
Pemikiran Bodoh
17
Mengalah
18
Sebuah Pilihan
19
Dimanfaatkan
20
Hilang
21
Memutuskan Pergi
22
Ketulusan Hati Riana
23
Shock
24
Penyesalan Mertua
25
Harga Mati
26
Penyesalan Tak Guna
27
Sebuah Tamparan Mematikan
28
Keputusan Terbaik
29
Ternyata
30
Luka di atas Kecewa
31
Yuta Tak Tinggal Diam
32
Kecurigaan Minah
33
Terserang Virus Bucin
34
Mencari Bukti
35
Memastikan
36
Penyesalan
37
Pertolongan tak Terduga
38
Bukti Baru
39
Hampir Ketahuan
40
Keputusan Terbaik
41
Mengikuti Alur
42
Sebuah Misi
43
Berhasil
44
Berhasil (2)
45
Luka di Atas Rasa
46
Keinginan
47
Ingin Lebih Baik
48
Rencana Jahat
49
Ikatan Batin
50
Saling Membalas
51
Harus Tegas
52
Rasa
53
Terlambat
54
Tanpa Sadar Telah Terikat
55
Kabar Gembira Untuk Riana
56
Berbanding Terbalik
57
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
58
Adu Kelicikan
59
Bayangan Pengganggu
60
Niat Baik Riana
61
Teringat Sesuatu
62
Sebab Akibat
63
Apa Maumu?
64
Risalah Hati
65
Pertolongan Tuhan
66
Teledor
67
Namanya juga Suami Istri
68
Keteledoran Membawa Berkah
69
Keputusan
70
Tamparan Untuk Langit
71
Mustajabnya Doa Seorang istri
72
Keinginan Hati
73
Jalan Keluar
74
Roda Berputar
75
Seseorang di Balik Kesalahpahaman
76
Dugaan
77
Solusi
78
Rencana Balas Dendam
79
Sebuah Harga Diri
80
Beda Pandangan
81
Tidak Menyangka
82
Merasa Dijebak
83
Pasrah
84
Tetap Harus Dijalani
85
Cemburu tanpa Alasan
86
Sebuah Harapan
87
Suara Itu
88
Seperti Mimpi
89
Dia dan Hatiku
90
Wanita Bercadar
91
Bertemu Mertua
92
Terlanjur Basah
93
Cara Licik Langit Meluluhkan Riana
94
Pertengkaran Manis
95
Terjerat Jaring Cinta
96
Tersadar
97
Terciduk
98
Bom Waktu
99
Hadapi
100
Beban Riana
101
Entahlah
102
Diam-diam Mencari Bukti
103
Main Insting
104
Kepercayaan yang Hilang
105
Mirip
106
Akal Licik
107
Ternyata
108
Perasaan Gila
109
Tidak Akan Putus Asa
110
Adu Cepat
111
Jatuh cinta
112
Cinta itu Ada
113
Kebenaran Tentang Karen
114
Patah Hati Berujung Dendam
115
Termakan Jebakan
116
Kecewa
117
Harusnya
118
Beraksi
119
Bantuan
120
Nasehat Terbaik
121
Titik Terang
122
Cinta dalam Ambisi
123
Saling Curiga
124
Menanti Sebuah Jawaban
125
Kejujuran
126
Keputusan dalam kecurigaan
127
Kabar gembira
128
Dendam Terbalaskan
129
Bukti
130
Aku dan Kamu, Apa Boleh?
131
Ketulusan Hati
132
Ucapan Terima Kasih
133
Rekomendasi Untuk Kalian
134
Rekomendasi untuk kalian
135
Promo Novel
136
Promo Novel dari Sahabat
137
Promo Novel Sahabat
138
Karya Baru
139
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!