“Tidak, sadarlah Ev!”
Evan bermonolog. Ia yang tadinya ingin turun dari mobil dan langsung melabrak Devgan memilih untuk mengurungkan niat. Evan meyakini bahwa sepupunya itu selama satu tahun ini juga tidak berkomunikasi dengan Xena. Ya, gadis itu memutus semua komunikasi dengan orang-orang terdekatnya, tentu saja kecuali Hari.
“Ah … dasar kelapa muda!” umpat Evan.
Setelah beberapa saat keduanya berbincang Xena nampak akan pergi dari sana dan Devgan menyalaminya. Evan bahkan mengepalkan tangan seolah ingin meninju muka anak dari adik papanya itu.
“Tenang Ev, kamu pria dewasa. Berpikir panjanglah, panjang … panjang,” gumam Evan ambil memejamkan mata dan mengelus dada.
Namun, saat dia menjauhkan kedua indera penglihatannya, Evan kaget karena mobil Xena sudah tidak ada di sana. "Ah … bodoh, apa aku terlalu lama memejamkan mata?" gerutunya ke diri sendiri.
Beruntung bagi Evan, mobil Xena tertahan lampu merah. Jalanan yang sepi membuat Evan dengan mudah menyusul sang istri kembali. Ia masih terus membuntuti Xena, kali ini gadis itu berbelok ke sebuah toko bunga. Evan masih saja menunggu, hingga beberapa menit kemudian Xena keluar dengan dua ikat bunga yang berbeda jenis di tangan.
“Apa dia akan ke makam mamanya?” tebak Evan yang sejak tadi terus berbicara sendiri seperti orang gila.
Dugaan Evan benar. Xena memang pergi ke makam almarhumah sang mama, setahun ini jelas Xena tidak pernah berkunjung ke sana karena berada di luar negeri. Evan ingin mendekat, tapi dia ragu. Jika sampai Xena tahu dia berada di situ, maka penyemarannya sebagai ninja katori akan terbongkar dan sia-sia.
Evan masih sibuk menunggu di luar makam, hingga ponselnya berbunyi, dan satu-satunya orang yang berani menghubunginya di hari libur hanyalah Dimitri.
“Ev, Xena sudah pulang.” Suara Dimitri terdengar sangat bahagia. Sementara itu, Evan memutar bola mata malas, jelas dia sudah tahu sang istri memang sudah kembali.
“Dia bahkan memberikan oleh-oleh ke Papa dan dititipkan ke Devgan.”
Mendengar papanya mengatakan hal itu, Evan seketika murka, ini artinya hanya dia yang tidak diberi oleh-oleh Xena.
“Kenapa Papa masih menampung si Degan di rumah, bukankah dia kaya? Minta dia membeli apartemen atau rumah, brengsek sialan!”
Dimitri benar-benar syok, dia menjauhkan ponsel dari telinga. Pria paruh baya itu masih bingung, kenapa putranya selalu emosional jika dia membicarakan sang keponakan.
“Hei … dasar bocah nakal, Devgan masih tinggal di rumah karena dia menjaga Papa. Kamu pernah berpikir tidak? kamu itu meninggalkan Papamu yang sudah tua dan hampir bangka ini sendirian, bagaimana jika sesuatu terjadi pada Papa, Ha?”
Evan kicep, alasan Dimitri memang sangat masuk akal. Meski Xena meninggalkannya sendirian, dia memilih setia tinggal di rumah yang ditinggalinya dan gadis itu setahun ini. Evan melakukannya karena yakin sang istri pasti akan kembali.
“Terserah kamu! yang penting aku si baik hati dan tidak sombong ini sudah memberi tahu bahwa Xena kembali,” sembur Dimitri dan langsung mematikan panggilan.
Evan menatap layar ponsel, dia berpikir mungkin dulu saat masih bayi dia tertukar dengan Devgan. Pria dengan garis wajah tegas itu merasa bahwa sang sepupu memiliki banyak kecocokkan dengan sang papa dibandingkan dirinya. Evan masih terdiam, hingga lagi-lagi ponselnya berbunyi, tapi kali ini hanya sebuah notifikasi pesan. Ia pun bergegas membukanya karena si pengirim pesan adalah Prawira.
[ Ev, untuk rencana penggunaan dana CSR perusahaan tambang kita yang baru, bagaimana jika dialokasikan untuk membangun sekolah gratis teman istriku-Xena. Gadis yang ikut makan malam di rumahku kemarin ]
Evan terlihat sumringah, seketika satu ide cemerlang muncul di otak liciknya. Ia bahkan menekuk tangan dan mengucapkan kata yes berkali-kali.
“Nasipmu ada di tanganku Xen, lihat apa yang akan aku lakukan kepadamu, aku akan menggunakan itu agar kamu tidak bisa lari dariku.”
-
-
Note : Dana CSR (Coorporate Social Responsibility) adalah dana wajib yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiban tanggung jawab sosialnya ke masyarakat. (memberikan manfaat ekonomi,sosial atau lingkungan)
Makasih
Jangan lupa like,komen,hadiah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sweet Girl
dan gemar menabung
2024-01-03
0
Sweet Girl
Bwahahahaha ketiduran tadi kamu...
2024-01-03
0
Najwa_auliarahma
sudah tua dan hampir Bangka.. bilang aja sudah tua Bangka gitu apa susah nya si pak demit🤣🤣🤣
2022-09-25
0