Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Xena memilih meninggalkan Evan, tapi sebelum itu dia memungut kemeja sang suami yang tercampakan di lantai dan memberikannya dengan kasar.
"Pakai bajumu!" titahnya sambil berlalu.
Evan mengenakan kemejanya kembali dan menyusul Xena turun. Pria itu hendak meyakinkan agar gadis itu bisa memaafkan kesalahannya.
"Xen, aku mohon. Apa kamu tidak bisa memaafkan 'ku? Beri aku kesempatan meski sekali!" pinta Evan dengan penuh keseriusan.
Xena mendengkus kasar, tak menyangka jika Evan akan sampai mengikutinya. Ia pun membalikkan badan dengan cepat, membuatnya hampir menabrak Evan karena ternyata pria itu berdiri tepat di belakangnya. Xena buru-buru mundur agar tak terlalu dekat dengan putra tunggal Dimitri itu.
"Apa kamu tidak punya alasan lain yang lebih masuk akal, hah? Beri alasan yang masuk akal jika kamu memang menyukaiku, jangan memberi alasan konyol seperti itu Ev, penyakit? hampir mati? itu sama sekali tidak masuk akal!" bentak Xena yang kesal.
Xena berkacak pinggang, menatap tajam Evan untuk menilai keseriusan dari tatapan dan ucapan pria itu.
"Aku akan melakukan apa pun yang kamu mau, asal kamu memberiku kesempatan kedua. Aku hanya ingin hidupku berakhir tanpa penyesalan," ujar Evan.
Namun, bagi Xena yang sudah terlanjur sakit hati, semua alasan sang suami baginya hanyalah kebohongan belaka. Ia menghentakkan kaki, lantas pergi begitu saja dan mengabaikan Evan.
Xena meninggalkan rumah dengan mengemudikan mobil sendiri. Ia berniat pergi ke rumah Dimitri-papa mertuanya, dia ingin menyampaikan niatnya untuk bercerai dengan Evan, karena bagi Xena hubungan mereka takkan pernah membaik dan takkan bisa baik sampai kapanpun.
...~...
Begitu sampai di rumah Dimitri, Xena bertemu dengan Devgan. Sepupu Evan itu memang tinggal sementara di rumah Dimitri, mengingat jika pria itu memang baru saja datang dari Perancis dan semua keluarganya ada di sana.
Xena mengulas senyum ketika melihat Devgan, lalu tanpa basa-basi dia bertanya keberadaan sang mertua.
Devgan menjawab kalau Dimitri berada di ruang baca. Pria itu memang sudah tidak bekerja lagi semenjak menyerahkan posisinya ke sang putra. Tanpa meminta izin, Xena pun bergegas menuju ke sana.
Xena mengetuk pintu ruang baca milik Dimitri. Hingga suara pria itu terdengar lantang dari dalam, dan mempersilahkannya masuk.
Xena membuka pintu perlahan. Dilihatnya Dimitri yang duduk di belakang meja.
"Oh, Xena. Masuklah!" Dimitri tampak senang melihat kedatangan menantunya.
"Apa aku mengganggu Papa?" tanya Xena sebelum benar-benar masuk ke dalam.
"Tidak, tentu tidak. Ayo duduk!" Dimitri mempersilahkan.
Xena mengulas senyum, lantas duduk di seberang Dimitri. Ia bertekad untuk mengakhiri semuanya sekarang, tak ingin lagi hidupnya kacau karena Evan.
"Ada apa? Kenapa sepagi ini datang ke sini?" tanya Dimitri.
"Sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu pada Papa," jawab Xena sedikit ragu, takut menyakiti hati papa mertua yang dianggapnya seperti papa sendiri.
"Aku ingin mengakhiri pernikahanku dengan Evan, kami tidak bisa melanjutkan rumah tangga ini. Aku ingin bercerai dengannya." Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya Xena bicara jujur pada sang mertua.
Dimitri cukup terkejut dengan ucapan Xena. Ia tahu kalau hubungan Evan dan Xena memang tidak baik, karena itu Dimitri sengaja membohongi Evan dengan penyakit parah, agar putra dan menantunya bisa memperbaiki hubungan. Namun, siapa sangka jika ternyata Xena malah ingin berpisah. Dimitri tidak bisa membiarkan itu, dia harus mencari cara agar Xena mengurungkan niatnya.
Dimitri pun berpura-pura membuang napas kasar dan berat, lantas memegangi kening serta memasang wajah penuh kesedihan.
Xena yang melihat perubahan air muka Dimitri, berpikir jika pria itu pasti merasa kecewa dengan keputusan yang dibuatnya.
"Maaf, Pa." Xena sedikit menyesal membuat pria itu bersedih.
"Kamu tidak perlu minta maaf. Papa tidak mempermasalahkan hal itu, hanya saja--" Dimitri sengaja menjeda ucapannya, agar Xena penasaran dengan apa yang akan dikatakan olehnya.
"Kenapa, Pa?"
Dimitri yang sedari tadi menunduk dengan memegangi kening, lantas melirik dan melihat kecemasan di wajah Xena. Ia mendengus kasar, kemudian menatap sang menantu yang tak sabar menunggu dirinya berbicara.
"Hanya saja aku berharap kamu bisa sedikit lebih lama bersama Evan," ucap Dimitri. Pria itu pura-pura mengusap matanya yang tidak basah sama sekali.
Xena semakin merasa bersalah karena membuat Dimitri sedih, tapi keputusannya sudah bulat. Hatinya terlalu sakit karena sikap Evan.
"Apa kamu tahu, Evan mengidap kanker, mungkin umurnya tidak akan lama lagi," lanjut Dimitri.
DEG!
Jantung Xena berdegup kencang mendengar ucapan papa mertuanya tadi.
"Ev ... Evan? kanker?" Xena terbata-bata, dia tak menyangka ternyata Evan tidak membohongi dirinya. Ia terlihat syok karena tak percaya saat sang suami mengatakan memiliki penyakit dan malah menganggap jika pria itu berbohong hanya untuk mempertahankan dirinya.
Dimitri yang melihat ekspresi terkejut di wajah Xena, lantas berpura-pura sedikit bernapas berat, menunjukkan kalau dia ingin menangis.
"Aku tahu dia itu suka seenak hati, tapi meski begitu dia tetaplah putraku. Aku ingin dia mendapatkan kebahagiaan sebelum ajal menjemput." Dimitri lagi-lagi memgusap matanya yang tidak basah.
Xena merasa tubuhnya lemas mendengar kenyataan itu, meski dia membenci Evan tapi juga tak bisa dipungkiri dia memiliki rasa cinta ke pria itu. Tanpa berbicara atau berpamitan, Xena tiba-tiba saja berdiri dan berlari keluar ruangan meninggalkan Dimitri.
Dimitri pun cukup terkejut melihat reaksi Xena, hingga senyum kemenangan terbit di wajah pria paruh baya itu.
"Yes, sepertinya berhasil," gumamnya.
Xena yang berlari keluar, lagi-lagi berpapasan dengan Devgan, tapi dia mengabaikan dan tetap berlari menuju mobilnya yang terparkir di halaman.
Devgan pun terkejut karena Xena tampak panik serta mengabaikan dirinya. Pria itu sampai mengurungkan niat untuk memanggil nama Xena.
"Apa yang terjadi padanya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sweet Girl
🤣🤣🤣gak merasa berdosa pak Dimitri...
2024-01-03
0
Sweet Girl
Ternyata Pak Dimitri sangat pandai bersandiwara.
2024-01-03
0
Siswati Kusasi
walau untuk kebaikan.. Dimitri tetap salah... di sini xena yg tersakiti... kebaikan yang di awali dgn kebohongan.....
2022-10-31
0