LIFE OF A MAN
Hola.. Hai .. Hai ..
Terima kasih sudah mampir di Karya Terbarunya Emak.
Semoga kalian terhibur membacanya, semoga juga pada mau klik tombol LOVE dan masukkan novel ini dalam daftar pustaka kalian. ( Ngarep )
Baiklaaaahhhhh
Happy Reading My Bebi Bala - Bala semua ..
Komen, Saran dan Kritik silahkan. Othor nya rajin baca kok.
Tapi harap perhatikan etika yuah
Komen tentang cerita akan othor terima dengan baik.
Komen tentang othor nya pun silahkan, asal tidak men-judge ya..
Thanks Once Again,
Enjoy...
🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎
AWAL CERITA
Selamat membaca ...
************************
Ravenna, Italia ...
Dua orang pria yang nampak gagah berwibawa sedang berjalan santai di sebuah pelabuhan sebuah kota kecil di Italia Bagian Utara.
“Putra..” Pria berperawakan Inggris dengan garis wajah tegas dan tubuh yang tegap itu berkata pada pria berdarah campur disampingnya.
Pria yang menyebut nama ‘Putra’ itu bernama Rery Kingsley Smith. Ia sedang berjalan santai bersama seorang pria yang ia panggil Putra itu, menghentikan langkahnya lalu memandang pria yang tengah berjalan bersamanya itu.
“Yes Sir..” Pria bernama Putra itu ikut berhenti dan menyahut sambil setengah menundukkan kepalanya memberi hormat.
“Don’t be such too formal with me. I have told you thousand times, Putra. (Jangan terlalu kaku padaku. Sudah kubilang ribuan kali padamu, Putra).” Ucap pria bernama Rery yang nampak gagah meski hanya menggunakan kemeja yang dua kancing atasnya terbuka dua dan celana bahan. “Just call my name when there’s only you and me (Panggil saja namaku saat hanya ada kau dan aku).”
“Forgive me Sir, I really can’t do that (Maafkan saya Tuan, aku benar – benar tidak bisa melakukannya).”
Pria bernama Putra itu menundukkan kepalanya lagi.
Rery terkekeh. “This in an order, Putra (Ini perintah, Putra).” Ucap Rery.
“Okay, Sir (Baiklah, Tuan).” Putra menjawab dengan senyuman. Kedua pria ini memang bisa dikatakan cukup akrab.
“Putra ....”
“I’m sorry, Sir (Maaf, Tuan) .... Rery, I mean ... (Rery, maksudku) ...” Sahut Putra yang meskipun akrab dengan Rery namun terkadang ia nampak serius dengan statusnya sebagai bawahan Rery.
“That’s better (Itu lebih baik).....”
“I need to practice a lot to call your name without a ‘Sir’ (Aku harus banyak latihan untuk memanggil nama anda
tanpa embel – embel ‘Tuan’).”
Pria bernama Rery itu tersenyum.
“Make yourself get usual then, Putra (Buat dirimu terbiasa kalau begitu, Putra).” Ucap Rery sambil menepuk – nepuk bahu Putra dengan tetap tersenyum. "I think you need a wife so you stop become too serious (Aku rasa kau butuh seorang istri untuk menghentikan mu bersikap terlalu serius)"
Putra pun terkekeh.
***
“Are we going to fishing today, Dad? ( Apa kita akan pergi memancing hari ini, Dad? ).”
“Sure, if you go to take a bath now, then finish your breakfast, then I will take you to go fishing, My Boy ( Tentu, kalau kamu pergi mandi sekarang, lalu habiskan sarapanmu, maka aku akan membawamu pergi memancing, Anakku).”
Rery berjongkok dihadapan anak lelakinya yang berusia lima tahunan itu. Berucap sambil mengacak pelan rambut bocah tersebut.
Istri Rery, tersenyum melihat interaksi suami dan anaknya itu.
Wanita inggris berwajah cantik dan berambut pirang itu sedang menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Madelaine namanya.
“Is still not enough to watch my face every night, my darling? ( Apa masih tidak cukup memandangiku setiap malam, sayangku? ).” Rery menghampiri dan merengkuh pinggang istrinya dengan mesra saat putra mereka pergi ke kamarnya untuk mandi.
“Well, since my husband is too handsome, so I can’ hold my eyes to watch him from top to toe ( Yah, karena suamiku ini terlalu tampan, jadi aku tah tahan untuk tidak menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki ).”
“Well, we have a same reason to watch each other, then ( Wah, kalau begitu kita punya alasan yang sama untuk
saling memperhatikan kalau begitu ).” Ucap Rery pada istrinya. “But I more like to see my wife not wearing anything ( Tapi aku lebih suka melihat istriku tanpa busana sehelai benang pun ).”
Goda Rery sambil berbisik ditelinga istrinya itu dan mereka langsung terkekeh bersama lalu saling memberikan kecupan.
**
“Anthony!.”
Rery berlari mengejar anaknya yang ingin masuk ke toko es krim setelah mereka selesai memancing bersama Putra yang selalu mendampingi tuannya dengan setia itu. Namun anak laki – laki Rery itu tetap saja berlari dan langsung masuk ke toko es krim langganan mereka.
Rery pun sudah sampai ke dalam toko bersama Putra untuk menyusul Anthony yang sedang memilih varian es
krim yang ia inginkan.
Meski mereka sudah menetap lama di Italia, namun Rery tetap menggunakan Bahasa Inggris dalam kesehariannya di rumah, dengan istri dan putera semata wayangnya, juga pada orang - orang yang setia padanya seperti Putra, yang memang dulunya mereka menetap disana.
Rery ingin Anthony, sang Putra, tidak melupakan tanah kelahirannya yakni Inggris, meski mereka menetap di Italia karena satu dan lain hal.
Yang alasannya hanya Rery dan orang - orang terdekatnya, termasuk sang istri. Ibunya Anthony, Madelaine namanya.
Rery sendiri termasuk juga Madelaine dan Anthony, sudah bisa berinteraksi dengan bahasa Italia pada orang - orang yang tinggal di daerah mereka menetap sekarang, termasuk juga Putra, tangan kanan Rery yang berdarah Indonesia.
Namun karena ayah Putra sendiri adalah orang kepercayaan ayahnya Rery dan sudah menetap lama di Inggris, Putra kecil dan Rery akhirnya berteman hingga bersahabat.
Hingga saat dewasa, Putra tak hanya menjadi sahabat, tetapi juga menjadi tangan kanan Rery. Karena Putra seperti sang Ayah, yang benar - benar setia mengabdi pada Keluarga Kingsley Smith.
****
"How are you today, Rery? ( Apa kabarmu hari ini, Rery? )" Sang pemilik kedai es krim yang juga berdarah Inggris itu menyapa Rery dengan bahasa Inggris.
Pria itu hanya berbahasa Italia hanya dengan penduduk asli setempat, seperti halnya Rery.
"I'm good, Larry... ( Aku baik, Larry ). How do you do? ( Bagaimana juga kabarmu? )"
"As cold as Ice Cream ( Dingin seperti es krim )" Sahut pria pemilik kedai es krim langganan Anthony itu sembari terkekeh, begitupun Rery yang ikut terkekeh.
Sementara Putra hanya menyunggingkan senyumnya. Lalu Rery beralih ke sang putra yang sudah berdiri didepan etalase es krim.
“You already ate ice cream yesterday, Anthony ( Kamu sudah makan es krim kemarin, Anthony ).”
Rery berbicara sembari tersenyum pada anak laki – laki semata wayangnya itu. Putra pun tersenyum melihat kelakuan Tuan ciliknya itu yang seperti tak menggubris ucapan ayahnya yang secara tidak langsung melarang anak berumur lima tahun itu untuk tak memakan es krim hari ini.
“Anthony, your Dad was talking to you ( Anthony, ayahmu berbicara padamu ).”
“But I want this Ice cream now, Dad. Pleaseeeee .... ( Tapi aku ingin es krim ini sekarang, Dad. Yaaaaa .... ).”
Anthony merajuk dengan suara kecilnya yang imut, berikut wajahnya yang dibuat menggemaskan.
“Okay, okay. But one scoop only, hem? ( Oke, oke. Tapi satu tangkup saja, hem? ).”
“Two please... ( Dua ya .. ).”
Rery hanya geleng – geleng sembari tetap tersenyum pada anak lelakinya yang menggemaskan bila sedang
memohon akan sesuatu itu. “Okay, you win ( Baiklah, kamu menang ).” Ucap Rery pada Anthony. “What flavour you want? ( Mau rasa apa? ).”
Mata Anthony menatap satu – satu tiap wadah es krim dalam etalase dengan binarnya. “Chocolates! ( Coklat! ).” Sahut Anthony dan Rery mengangguk. Lalu memesankan permintaan Anthony pada Larry yang berdiri dibelakang etalase sembari tersenyum lebar.
Mata Anthony berbinar saat dua tangkup es krim sudah ia dapat. “Let’s take a seat then ( Ayo kita duduk ).”
Rery membawa Anthony untuk duduk disebuah meja dalam kios es krim tersebut, Putra pun diminta untuk juga
ikut duduk bersama mereka.
Putra pun mematuhi apa yang dikatakan oleh Rery dan ia mengambil tempat duduk dihadapan tuan sekaligus sahabatnya itu.
**
“Sir, There’s something I would like to tell you ( Tuan, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu ).” Putra berbicara dengan wajah serius pada Rery yang sedang mendampingi Anthony memakan es krim favoritnya. Rery menyadari mimik wajah Putra saat ini.
Rery mengkode pada putra dengan matanya untuk menunda apa yang ingin diucapkan orang kepercayaannya itu, mengingat ada Anthony bersama mereka saat ini.
Putra pun paham, dan ia tidak melanjutkan hal serius yang ingin ia bicarakan pada Rery.
Putra dan Rery tidak saling bicara sampai Anthony menghabiskan es krimnya lalu dua pria itu mengantarkan
Anthony kembali ke rumah.
**
Rery mengajak putra pergi ke suatu tempat, setelah dirinya mengantarkan Anthony ke rumah.
Suatu tempat yang hanya Rery dan Putra ketahui serta sedikit orang yang merupakan kepercayaan Rery selain Putra yang setia padanya.
Namun Putra adalah orang yang paling ia percaya, andalannya, karena Putra sudah sedari kecil hidup berdampingan dengan Rery mengingat almarhum ayah Putra adalah juga orang kepercayaan ayah Rery,
Kingsley Smith, saat pria itu juga masih hidup.
“Tell me ( Katakan ).” Ucap Rery setelah mereka sampai disebuah tempat rahasia Rery dan orang – orang
kepercayaannya itu. Mengingat raut wajah Putra saat di kedai es krim tadi saat masih menemani Anthony, Rery tahu kalau ada hal serius yang ingin disampaikan oleh Putra.
“I think we need to go from here, right away, Sir ( Aku rasa, kita harus segera pergi secepatnya dari sini, Tuan ).”
“He found out that I’m here. Don’t he, Putra? ( Dia sudah tahu aku disini. Bukankah begitu, Putra? ).”
“I believe so ( Aku rasa begitu ).” Sahut Putra sambil menatap Rery dan menunggu Rery mengambil keputusan.
“I’m going to face him this time Putra ( Aku akan menghadapinya kali ini Putra ).”
**
To be continue ...
Mohon dukungannya untuk karya baru author ini ya para reader yang bae hatinya semua...
Klik Ikon Love untuk memfavoritkan novel ini sekaligus menambahkan Novel ini dalam perpustakaannya para reader emak yang blaem – blaem. ( Itupun jika berkenan. Hehehe )
LIKE
VOTE
KOMEN
Ma acih Lohhh ...
Loph Loph
Emaknya Queen
Noted: Sekali lagi semoga suka dan terhibur.
Ikon LOVE udeh dipencet belooommm?? ....
Hehehe..
Enjoyyyy...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 464 Episodes
Comments
Suhestri Utami
sebenarnya udah aku pencet lopenya dari kemaren emaak.. tp maapin ye mak.. aku bru sempet bacanya sekarang..
2022-05-15
1
Ana
aku baru kesini
ketinggalan ga sih baru baca hehehe😁
2022-04-02
1
ifanggiaish
mulai nyapa gappa tipis²,,,sembari nunggu bab dsini tambah banyak dn jg yg bonchap d sonoh betebaran😁
2022-03-06
0