Marah

Penat rasanya badan ku karena dari pagi menerima tamu yang datang silih berganti tak ada habis-habisnya. Dari para tetangga sampai teman-teman seprofesi maupun teman-teman kuliah dulu.

Teman-teman Mila juga datang membawa kehebohan. Mereka mencoba menggoda kami dan Mila nampak malu-malu menanggapi semua orang yang menggodanya. Kalau aku sih senang-senang saja, nggak ada masalah.

Nurul juga datang dengan wajah sedihnya. Ia datang dengan seorang pria yang tampan dan penampilannya tampak parlente, seperti dari kalangan orang berada. Ia juga meminta foto bersama dan memilih berdiri disampingku sambil memeluk lenganku. Aku mencoba melepaskannya tapi ia malah mengeratkan tangannya. Mila sepertinya juga tahu tapi dia sengaja tak menghiraukannya. Sedangkan teman prianya itu seolah acuh saja.

Aku melihat para tamu dan merasa marah dengan keadaan ini. Pasti mereka akan menggunjingku. Tapi kalau aku menyuruhnya pergi itu hanya akan membuat suasana makin panas saja dan malah pestaku akan berakhir dengan penuh cela. Aku memilih diam saja dan berharap semoga dia cepat pergi dari pesta pernikahanku yang seharusnya penuh drama kejutan dan kebahagiaan.

Malam harinya, suasana agak tenang hanya ada beberapa tamu saja. Musik dari sound system yang dari tadi dinyalakan kini sudah dimatikan. Aku yang meminta pada tukang soundsystem untuk mematikannya karena takut mengganggu tetangga yang biasanya sudah pada beristirahat setelah isyak.

Dari tempat ku duduk tak disangka aku melihat seseorang yang sama sekali tak ingin kulihat. Membayangkannya saja aku malas.

Aku yang dari tadi duduk dekat Mila menemui tamu ibu tak tahan dengan kehadirannya. Aku mencoba biasa saja tak terpengaruh sosoknya, anggap saja tidak ada, batinku meyakinkan.

Aku meraih tangan Mila dan meremasnya dengan lembut. Istriku rupanya tahu hatiku sedang tak tenang karena kedatangan bapak.

Ekor mataku bisa melihat ia berjalan ke rumah ibu. Mau apa dia? Menemui ibuku? Apa yang akan dia lakukan?

Hatiku bergejolak dan tak bisa menahan diri lagi. Aku berpamitan pada tamu yang ada didepan kami untuk ke rumah ibu.

Beberapa ibu-ibu yang mencoba bergurau padaku tak kuhiraukan. Hatiku meradang sekarang. Aku tidak akan segan-segan memukulnya jika kurang ajar pada ibuku. Untuk apa dia datang lagi setelah sekian lama meninggalkan kami.

Aku mengedarkan pandangan mencari orang itu dan ibuku. Ternyata dia ada di ruang tamu sedang duduk dengan beberapa tetanggaku. Aku melewatinya begitu saja untuk mencari ibu dan memperingatkannya agar tak terjebak dengan bujuk rayunya.

"Nak.... ada ayahmu. Temuilah dia!" Salah seorang ibu-ibu berbicara padaku dengan berbisik!!

Tau apa tentang perasaanku? Aku geram mendengarnya!! Bahkan tanganku sudah terkepal erat untuk meredam suasana hatiku yang bergejolak.

"Nak ayahmu mencarimu. Temuilah dia! sebentaar saja! Ayah kamu pasti kangen padamu...." kata yang lainnya sambil menepuk punggungku.

Tak kuhiraukan mereka dan aku berjalan menuju kamar ibu. Ternyata ibu baru solat isyak rupanya.

"Bu....!"

Aku mendekati ibu yang sedang melipat mukenanya dengan sorot mata tak tenang.

"Sini ..!" ibu memintaku untuk duduk didekatnya.

"Salaman sebentar saja le!" katanya kepadaku. Rupanya ibu sudah tahu keberadaan bapak dan mencoba membujukku.

"Bu.... Memangnya ibu tidak marah padanya? Apa ibu tidak merasa sakit hati setelah apa yang dia perbuat pada kita selama ini? Bu, jangan menyuruhku untuk menemuinya. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkannya!!!" Aku menahan suaraku dengan menggeretakkan gerahamku.

"Ed.... bagaimanapun dia bapak kamu. Karena dia, kamu bisa ada di dunia ini..."

"Aku juga tidak minta dilahirkan ke dunia ini. Untuk apa ada di dunia jika hanya untuk menderita. Lagipula siapa yang mau lahir darinya, aku juga tidak mau punya bapak seperti dia...!!."

Ibu menghela nafasnya sambil menggosok punggungku agar emosiku bisa sedikit mereda.

Episodes
1 ibu
2 cemong
3 berharap
4 lari
5 janjian
6 berkat
7 wasiat
8 Bismillah
9 akad
10 sepiring
11 mahar
12 Misi
13 lari
14 Ngambek
15 penawarku
16 end
17 bersepeda
18 lulus
19 panas
20 Marah
21 rasa
22 lagi
23 support
24 surat cerai
25 ibuku
26 Mantan tak di undang
27 tanda tanya
28 curhat
29 poligami
30 nggedabrush
31 Mila!!!
32 drama
33 talak 3
34 Talak Roj'i
35 Rasa yang tak seharusnya
36 Galau
37 Semi
38 Bersatu
39 Nyaman
40 cintai aku sedikit saja
41 Rasa apa
42 Mila
43 Menikahlah dengannya
44 Hukuman
45 pintu daruratkah?
46 Kharisa Milla
47 Mila
48 Ijab qobul
49 Nurul
50 Edi
51 Mila
52 Nurul
53 Mila
54 Edi
55 Nurul
56 Mila
57 Mila
58 Edi
59 Bekas gigitan
60 fungsi poligami
61 Mulai
62 Nah loh
63 istri muda
64 next
65 Mila
66 Tentara waktu
67 pengumuman
68 Sad
69 Mila
70 Nurul
71 Edi
72 Edi
73 Mila
74 siapa yang salah
75 Cedera membawa bencana
76 rumah sakit
77 Berselisih
78 Edi
79 Mila
80 Jangan dibaca
81 Mila kamu dimana
82 Wewe gombel
83 Separuh hati
84 Draft
85 Pengakuan
86 Edi
87 Rumah warisan
88 Mila
89 Jangan di rumahku
90 Harta
91 Haji
92 Belajar
93 x
94 Waktu
95 Cerita kelam
96 Akankah
97 skip
98 Baru
99 Sedekah
100 Saatnya tiba
101 Di sini
102 Satu saja
103 Dasar moody
104 Polemik
105 hukum waris
106 serba salah
107 Hamil
108 Bahagia
109 Heart
110 Mila
111 Mila pov
112 Puber kedua
113 Edi
114 Bulan madu
115 Karakter manusia
116 Pusing tujuh keliling
117 Talak
118 Nurul
119 Penyakit hati
120 Mual
121 Berdamai dengan masa lalu
122 Pulang
123 Menolak suami
124 Syukuran
125 Edi
126 Poligami
127 Berbeda sudut pandang
128 Saat suami bingung
129 ketika istri meminta tambahan nafkah
130 jeolus
131 saudara seayah
132 penyesalan
133 garwo
134 Hati lain
Episodes

Updated 134 Episodes

1
ibu
2
cemong
3
berharap
4
lari
5
janjian
6
berkat
7
wasiat
8
Bismillah
9
akad
10
sepiring
11
mahar
12
Misi
13
lari
14
Ngambek
15
penawarku
16
end
17
bersepeda
18
lulus
19
panas
20
Marah
21
rasa
22
lagi
23
support
24
surat cerai
25
ibuku
26
Mantan tak di undang
27
tanda tanya
28
curhat
29
poligami
30
nggedabrush
31
Mila!!!
32
drama
33
talak 3
34
Talak Roj'i
35
Rasa yang tak seharusnya
36
Galau
37
Semi
38
Bersatu
39
Nyaman
40
cintai aku sedikit saja
41
Rasa apa
42
Mila
43
Menikahlah dengannya
44
Hukuman
45
pintu daruratkah?
46
Kharisa Milla
47
Mila
48
Ijab qobul
49
Nurul
50
Edi
51
Mila
52
Nurul
53
Mila
54
Edi
55
Nurul
56
Mila
57
Mila
58
Edi
59
Bekas gigitan
60
fungsi poligami
61
Mulai
62
Nah loh
63
istri muda
64
next
65
Mila
66
Tentara waktu
67
pengumuman
68
Sad
69
Mila
70
Nurul
71
Edi
72
Edi
73
Mila
74
siapa yang salah
75
Cedera membawa bencana
76
rumah sakit
77
Berselisih
78
Edi
79
Mila
80
Jangan dibaca
81
Mila kamu dimana
82
Wewe gombel
83
Separuh hati
84
Draft
85
Pengakuan
86
Edi
87
Rumah warisan
88
Mila
89
Jangan di rumahku
90
Harta
91
Haji
92
Belajar
93
x
94
Waktu
95
Cerita kelam
96
Akankah
97
skip
98
Baru
99
Sedekah
100
Saatnya tiba
101
Di sini
102
Satu saja
103
Dasar moody
104
Polemik
105
hukum waris
106
serba salah
107
Hamil
108
Bahagia
109
Heart
110
Mila
111
Mila pov
112
Puber kedua
113
Edi
114
Bulan madu
115
Karakter manusia
116
Pusing tujuh keliling
117
Talak
118
Nurul
119
Penyakit hati
120
Mual
121
Berdamai dengan masa lalu
122
Pulang
123
Menolak suami
124
Syukuran
125
Edi
126
Poligami
127
Berbeda sudut pandang
128
Saat suami bingung
129
ketika istri meminta tambahan nafkah
130
jeolus
131
saudara seayah
132
penyesalan
133
garwo
134
Hati lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!