berkat

Setelah Isyak biasanya ibuku akan ke rumah Mila dulu untuk melihat keadaannya. Sedang apa dia, sudah makan atau belum. Ibu akan memeriksa rumahnya kemudian menemaninya belajar dan menyuruhnya untuk menutup pintu dan jendela rumahnya saat ibuku akan pulang. Ibu begitu sayang padanya.

Malam ini aku berjalan menuju ke rumah Mila untuk mengantarkan berkatan dari tetanggaku yang mengadakan peringatan 100 hari meninggalnya salah satu keluarga mereka. Seperti biasa,

jika ada selamatan seperti ini para tetangga menitipkan berkatan untuk Mila melalui aku karena Mila kini hidup sebatang kara.

Ternyata ibuku ada di sana sedang melihat televisi sambil menemani Mila belajar. Setelah mengucapkan salam aku ikut duduk di samping ibu dan menaruh berkatan itu di atas meja di sebelah buku-bukunya Mila.

aku menarik salah satu buku Mila setelah mengamatinya beberapa saat. Ternyata pelajaran bahasa Inggris. Aku tidak menawarkan bantuan untuk membantunya belajar karena Mila adalah bintang di sekolah kami. Kepandaiannya melebihi rata-rata anak seumurnya, bahkan anak-anak yang sekelas dengannya umurnya jauh lebih tua darinya tapi dia selalu menduduki rangking pertama.

Mila kemudian duduk tegak dan mengambil berkat yang ada di atas meja. Ia membukanya sambil mengucapkan terima kasih kepadaku. Gadis kecilku membuka kotak yang berisi kue dan menaruhnya dalam keadaan terbuka di atas meja sambil mencoba mencomot salah satu kuenya.

"Ini Bu....."katanya pada ibuku.

"Sudah..... kamu makan saja, ibu masih kenyang...." Jawab ibu.

Mila kemudian menggigit kue yang ada di tangannya sedang tangan yang lainnya memegang buku dan membacanya dalam hati.

Kuamati gadis kecil kesayanganku, betapa ia cepat sekali tumbuh. Dia bahkan sudah bisa berpikir tentang rumah tangga impiannya. Sungguh aku ingin memutar waktu dan kembali ke masa lalu. Bermain dan bercanda dengannya dengan bahagia tanpa ada sekat yang menghalanginya.

Setelah waktu berjalan cukup lama akhirnya Mila menutup buku-bukunya. Ibu beranjak dari duduknya kemudian mematikan televisi dan menutup jendela. Aku pun ikut membantunya. Kemudian ibu pergi setelah mewanti-wanti agar Mila menutup pintu dan menguncinya dengan rapat.

Aku berdiri di ambang pintu kemudian menatap Mila yang sedang berjalan menuju ke arah pintu untuk menutup dan menguncinya.

"La..... maukah kau menikah denganku karena ibu. Aku ingin ibu berbahagia di akhir hidupnya. Aku akan melakukan segala hal yang bisa membuatnya bahagia. Dan.... aku akan berjanji padamu aku tidak akan meninggalkanmu seperti yang dilakukan oleh suami ibuku kepada kami."

Aku menjeda kalimatku menunggu respon Mila.

"Aku melamarmu kharisa milla....."

Tampaklah genangan air dalam pelupuk matanya. Ia menundukkan kepalanya kemudian mengusap matanya. Aku menggeser tubuhku dan kusandarkan punggungku pada dinding sambil melihat ke depan ke arah jalan kampung.

"La..... apa kau tahu, saat bapak meninggalkan kami kemudian kau lahir di rumah ini aku seperti menemukan sesuatu yang bisa membuatku bahagia dan aku bisa melupakan semua harapan yang kerap datang bahwa bapak pasti akan pulang. Di saat aku sedih aku pasti langsung kesini untuk melihatmu dan perasaan sedihku seketika akan hilang dan berganti kebahagiaan saat melihat mu tertawa"

Aku melirik Mila yang menyandarkan pundaknya di pintu. Matanya menerawang mencoba membayangkan masa lalu.

"M-mas..... apa..., kau menyukaiku sedikit saja?" terlihat dari suara nya Mila nampak memaksakan pertanyaannya.

" La......" aku memandangnya mencoba mencari celah meski ia masih menatap jalanan di depan tak mencoba melihat ke arahku.

"Seandainya suatu saat mas poligami dan tidak ada sedikit saja rasa suka untukku lalu bagaimana kamu bisa bersikap adil dalam menyayangi kami? padahal mas hanya punya cinta untuk Bu Nurul saja?"

"La aku tak berniat untuk poligami...."

"Lalu apakah aku akan bisa bahagia melihat kamu menderita mas?"

"La....."

"Aku cukup bahagia sekarang....."

"La ......"

"Kumohon...... mari berhenti membicarakan hal ini. "

"Tidakkah ibumu akan kecewa padaku karena aku tak bisa menjagamu?

La.... kumohon menikahlah denganku...."

Entah kenapa aku sampai rela menghiba-hiba di depannya dan seperti memaksakan kehendakku padanya.

Terpopuler

Comments

bung@ter@t@i

bung@ter@t@i

mending nolak milll

2023-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 ibu
2 cemong
3 berharap
4 lari
5 janjian
6 berkat
7 wasiat
8 Bismillah
9 akad
10 sepiring
11 mahar
12 Misi
13 lari
14 Ngambek
15 penawarku
16 end
17 bersepeda
18 lulus
19 panas
20 Marah
21 rasa
22 lagi
23 support
24 surat cerai
25 ibuku
26 Mantan tak di undang
27 tanda tanya
28 curhat
29 poligami
30 nggedabrush
31 Mila!!!
32 drama
33 talak 3
34 Talak Roj'i
35 Rasa yang tak seharusnya
36 Galau
37 Semi
38 Bersatu
39 Nyaman
40 cintai aku sedikit saja
41 Rasa apa
42 Mila
43 Menikahlah dengannya
44 Hukuman
45 pintu daruratkah?
46 Kharisa Milla
47 Mila
48 Ijab qobul
49 Nurul
50 Edi
51 Mila
52 Nurul
53 Mila
54 Edi
55 Nurul
56 Mila
57 Mila
58 Edi
59 Bekas gigitan
60 fungsi poligami
61 Mulai
62 Nah loh
63 istri muda
64 next
65 Mila
66 Tentara waktu
67 pengumuman
68 Sad
69 Mila
70 Nurul
71 Edi
72 Edi
73 Mila
74 siapa yang salah
75 Cedera membawa bencana
76 rumah sakit
77 Berselisih
78 Edi
79 Mila
80 Jangan dibaca
81 Mila kamu dimana
82 Wewe gombel
83 Separuh hati
84 Draft
85 Pengakuan
86 Edi
87 Rumah warisan
88 Mila
89 Jangan di rumahku
90 Harta
91 Haji
92 Belajar
93 x
94 Waktu
95 Cerita kelam
96 Akankah
97 skip
98 Baru
99 Sedekah
100 Saatnya tiba
101 Di sini
102 Satu saja
103 Dasar moody
104 Polemik
105 hukum waris
106 serba salah
107 Hamil
108 Bahagia
109 Heart
110 Mila
111 Mila pov
112 Puber kedua
113 Edi
114 Bulan madu
115 Karakter manusia
116 Pusing tujuh keliling
117 Talak
118 Nurul
119 Penyakit hati
120 Mual
121 Berdamai dengan masa lalu
122 Pulang
123 Menolak suami
124 Syukuran
125 Edi
126 Poligami
127 Berbeda sudut pandang
128 Saat suami bingung
129 ketika istri meminta tambahan nafkah
130 jeolus
131 saudara seayah
132 penyesalan
133 garwo
134 Hati lain
Episodes

Updated 134 Episodes

1
ibu
2
cemong
3
berharap
4
lari
5
janjian
6
berkat
7
wasiat
8
Bismillah
9
akad
10
sepiring
11
mahar
12
Misi
13
lari
14
Ngambek
15
penawarku
16
end
17
bersepeda
18
lulus
19
panas
20
Marah
21
rasa
22
lagi
23
support
24
surat cerai
25
ibuku
26
Mantan tak di undang
27
tanda tanya
28
curhat
29
poligami
30
nggedabrush
31
Mila!!!
32
drama
33
talak 3
34
Talak Roj'i
35
Rasa yang tak seharusnya
36
Galau
37
Semi
38
Bersatu
39
Nyaman
40
cintai aku sedikit saja
41
Rasa apa
42
Mila
43
Menikahlah dengannya
44
Hukuman
45
pintu daruratkah?
46
Kharisa Milla
47
Mila
48
Ijab qobul
49
Nurul
50
Edi
51
Mila
52
Nurul
53
Mila
54
Edi
55
Nurul
56
Mila
57
Mila
58
Edi
59
Bekas gigitan
60
fungsi poligami
61
Mulai
62
Nah loh
63
istri muda
64
next
65
Mila
66
Tentara waktu
67
pengumuman
68
Sad
69
Mila
70
Nurul
71
Edi
72
Edi
73
Mila
74
siapa yang salah
75
Cedera membawa bencana
76
rumah sakit
77
Berselisih
78
Edi
79
Mila
80
Jangan dibaca
81
Mila kamu dimana
82
Wewe gombel
83
Separuh hati
84
Draft
85
Pengakuan
86
Edi
87
Rumah warisan
88
Mila
89
Jangan di rumahku
90
Harta
91
Haji
92
Belajar
93
x
94
Waktu
95
Cerita kelam
96
Akankah
97
skip
98
Baru
99
Sedekah
100
Saatnya tiba
101
Di sini
102
Satu saja
103
Dasar moody
104
Polemik
105
hukum waris
106
serba salah
107
Hamil
108
Bahagia
109
Heart
110
Mila
111
Mila pov
112
Puber kedua
113
Edi
114
Bulan madu
115
Karakter manusia
116
Pusing tujuh keliling
117
Talak
118
Nurul
119
Penyakit hati
120
Mual
121
Berdamai dengan masa lalu
122
Pulang
123
Menolak suami
124
Syukuran
125
Edi
126
Poligami
127
Berbeda sudut pandang
128
Saat suami bingung
129
ketika istri meminta tambahan nafkah
130
jeolus
131
saudara seayah
132
penyesalan
133
garwo
134
Hati lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!